KEPALA
KELOMPOK 4:
BELA SAFITRI
DADANG SUTRISNA
DIAH AYU ISMAWATI
EVA MARISKA
KHALDA AGUSTIN
REYNALDI YUSUF WIBAWA D.
RULLY SHIVA AL-MUKQIMAH
VIRANT AMARA LESTARI
Konsep Cedera Kepala
Klasifikasi
Definisi Penilaian cedera kepala dapat dinilai menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) (Tim
•
Tidak ada kontusio serebri,hematom
GCS 13-15
luka di kulit kepala, fraktur tulang • Dapat terjadi kehilangan kesadaran tapi <30 menit
suatu proses terjadinya cedera langsung • Dapat mengalami fraktur tengkorak, disorientasi ringan (bingung)
Pemeriksaan laboratorium
• AGD: PO2, PH, HCO2,: untuk mengkaji keadekuatan
ventilasi (mempertahankan AGD dalam rentang Pemeriksaan diagnostik
normal untuk menjamin aliran darah serebral
adekuat) atau untuk melihat masalah oksigenasi • X ray/CTScan
yang dapat meningkatkan TIK.
• Hematomserebral
• Elektrolit serum: cedera kepala dapat dihubungkan
dengan gangguan regulasi natrium, retensi Na • Edemaserebral
berakhir beberapa hari, diikuti dengan dieresis Na,
peningkatan letargi, konfusi dan kejang akibat • Perdarahanintrakranial
ketidakseimbanganelektrolit.
• Hematologi: leukosit, Hb, albumin, globulin, • Fraktur tulangtengkorak
proteinserum.
• MRI: dengan atau tanpa
• CSS: menenetukan kemungkinan adanya perdarahan
subarachnoid (warna, komposisi,tekanan). menggunakan kontras
• Pemeriksaan toksilogi: mendeteksi obat yang • Angiografi cerebral: menunjukkan
mengakibatkan penurunan kesadaran.
kelainan sirkulasi serebral
• Kadar antikonvulsan darah: untuk mengetahui
tingkat terapi yang cukup efektif mengatasikejang. • EEG: mermperlihatkan keberadaan
atau berkembangnya gelombang
Penatalaksanaan cedera kepala
Penatalaksanaan cedera kepala ringan
• Obsevasi atau dirawat di RumahSakit
• CT scan tidak ada
• CT scan abnormal
• Semua cedera tembus
• Riwayat hilangkesadaran
• Kesadaranmenurun
• Sakit kepala sedang-berat
• Intoksikasi alcohol/obat-obatan
• Frakturtengkorak
• Rhinorea/otorea
• Tidak ada keluargadirumah
• Rawat jalan
• Tidak memenuhi criteria rawat. Berikan pengertian kemungkinan kembali ke RS jika memburuk dan berikan lembar observasi
• Lembar observasi : berisi mengenai kewaspadaan baik keluarga maupun penderita cedera kepala ringan. Apabila dijumpai gejala-gejala dibawah ini
maka penderita harus segera dibawa ke RS:
• Mengantuk berat atau sulitdibangunkan
• Mual danmuntah
• Kejang
• Perdarahan atau keluar cairan dari hidung dantelinga
• Sakit kepalahebat
• Kelemahan pada lengan atau tungkai
• Bingung atau perubahan tingkahlaku
• Gangguanpenglihatan
• Denyut nadi sangat lambat atau sangat cepat
• Pernafasan tidakteratur
Penatalaksanaan cedera kepala sedang (GCS9-13)
• Penderita biasanya tampak kebingungan atau mengantuk, namun masih mampu menuruti perintah-perintah.
Pemeriksaan awal:
Sama dengan untuk cedera kepala ringan ditambah pemeriksaan darahsederhana
Pemeriksaan CT scankepala
Dirawat untuk observasi
Perawatan:
Pemeriksaan neurologisperiodic
Pemeriksaan CT scan ulang bila kondisi penderita memburuk atau bila penderita akandipulangkan
Bila kondisi membaik (90%)
• Pulang
• Kontrol dipoli
Bila kondisi memburuk(10%)
• Bila penderita tidak mampu melakukan perintah lagi segera lakukan pemeriksaan CT scan ulang dan
penatalaksanaan sesuai protocol cedera kepala berat.
Penatalaksanaan cedera kepala berat (GCS3-8)
• Aterosklerosisaortic
Aterosklerosisadalah berkurangnya pembuluh darah serta berkurangnya keluhan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
• Fibrilasi atrium
Keadaan aritmia menyebabkan berbagai bentuk pengosongan ventrikel sehingga darah terbentuk gumpalan kecil dan sewaktu-waktu kosong sama sekali dengan mengeluarkan
embolus-embolus kecil.
• Embolisme
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otakoleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal daritrhombus dijantung yang terlepas dan
menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik.
• Koagulasi intravaskulerdiseminata
Darah bertambah kental, peningkatan viskositas/hematocritmeningkat dapat melambatkan aliran darah serebral.
• Hiperkolesterolemia
Meningkatnya kadar kolestrol didalam darah.
• Neoplasma otak
• Hipertensi
• Penyalahgunaanzat
• Agensfarmaseutikal
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
CEDERA KEPALA
PENGKAJIAN
Pengkajian adalah pengumpuldan dan analisis informasi secara sistematis dan berkelanjutan. Pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data dan menempatkan data ke dalam format yang terorganisir (Roshdahl dan Kawolski, 2014)
1. Identitas
Mengkaji biodata pasien yang berisi kan nama klien dan nama penanggung jawab, umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat, golongan darah, pendidikan terakhir, tanggal masuk RS, agama, status perkawinan, pekerjaan, nomor
register,dan diagnosamedis.
• Umur
• Jenis kelamin
• Pekerjaan
2. keluhan utama
Terjadi penurunan kesadaran, letargik, mual dan muntah, nyeri kepala, wajah tidak simetris, lemah, sulit beristirahat, sulit mencerna dan menelan makanan (Yessie dan Andra, 2013).
Pasien pernah mengalami penyakit system persarafan, riwayat cedera masa lalu, riwayat penyakit sistemik/pernafasan cardiovaskuler dan metabolic (Yessie dan Andra, 2013).
6. Pola kesehatansehari-hari
• Nutrisi
• Mual dan muntah, gangguan mencerna/menelan makanan, kaji bising usus (Yessie dan Andra, 2013).
• Eliminasi BAK dan BAB
• Secara umum keadaan umum klien dapat dilakukan pengkajian dengan 3 kriteria, yaitu ringan, sedang, berat.
• Ringan: terdiri dari kesadaran penuh, tanda-tanda vital stabil, pemenuhan kebutuhanmandiri.
• Sedang: terdiri dari kesadaran penuh sampai dengan apatis, tanda-tanda vital stabil, pemenuhan kebutuhan dibantu sebagian atausepenuhnya.
• Berat: terdiri dari kesadaran penuh sampai dengan samnolen, tanda-tanda vital tidak stabil, memakai alat bantu organ vital, melakukan tindakan pengobatan yang intensif.
Perubahan pola nafas (apnea yang diselingi oleh hiperventilasi). Napas berbunyi, tersedak. Irama, frekuensi, kedalaman, bunyi nafas. Ronki, mengi po
• Pemeriksaan abdomen (Yessie dan Andra,2013)
• Konstipasi, auskultasi bising usus, anoreksia, adanya distensi abdomen, nyeri tekan abdomen.
• Sistem perkemihan (Yessie dan Andra, 2013) Meliputi disuria (nyeri saatberkemih).
• Pemeriksaan anggota gerak (Yessie dan Andra,2013)
• Nyeri berat terjadi tiba-tiba atau bahkan terlokalisasi pada area jaringan yang dapat mempengaruhi mobilisasi.
• Pemeriksaan status neurologi (Yessie dan Andra,2013)
Pada saraf ini klien akan mengalami kelainan pada fungsi penciuman.
• Optikus
Gangguan mengangkat kelopak mata terutama pada klien dengan cedera yang merusak rongga orbital. Pada cedera kepala akan dijumpai anisokoria.
• Trigeminus
Jika tidak melibatkan cedera pada leher, mobilitas klien cukup baik dan tidak ada atrofi otot sternokleidomastoieus dan trapezius.
• Hipoglosus
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan mengenai masalah kesehatan klien yang aktual
atau risiko mengidentifikasi dan menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi,
mencegah, atau menghilangkan masalah kesehatan klien yang ada pada tanggung
jawabnya (Tarwoto dan Wartonah, 2011). Setelah penulis melakukan analisa data
didapatkan diagnosa utama yang muncul menurut SDKI (2018), yaitu risiko perfusi
serebral tidak efektif.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan
Kriteria Hasil Intervensi
Secondary Survey
2. Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Hati-hati saat pemeriksaan bagian kepala
2. Periksa apakah ada perdarahan dan fraktur (patah tulang)
3. Tekan daerah perdarahan dengan kain bersih, jangan lepaskan sampai perdarahan berhenti
4. Waspada jika terdapat fraktur atau cedera spinal (cedera pada saraf tulang belakang)
5. Jangan beri makan dan minum
6. Pindahkan korban dengan posisi sejajar, perhatian penuh daerah kepala
7. Hubungi tenaga medis segera untuk penanganan lebih lanjut
SAP cedera kepala
TUJUAN
• Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta memahami tentang penyakit Cedera Kepala.
• Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75% peserta dapat :
• Menyebutkan pengertian dari cedera kepala dengan bahasa sendiri
• Menyebutkan penyebab cedera kepala
• Menjelaskan tanda-tanda dari cedera kepala
• Menjelaskan komplikasi dari cedera kepala
PELAKSANAAN KEGIATAN
• Topik • Uraian Tugas
Cedera kepala • Penanggung jawab
• Sasaran Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhuan.
Seluruh pasien cedera kepala • Moderator
• Metode • Membuka acara
• Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
Ceramah, tanya jawab dam diskusi. • Menjelaskan tujuan dan topik
• Media dan Alat • Menjelaskan kontrak waktu
• Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
Flip Chart, leaflet.
• Mengarahkan alur diskusi
• Waktu dan tempat • Memimpin jalannya diskusi
Hari / tanggal : Kamis, 14 April 2022 • Menutup acara
Waktu : 9.00-10.00 WIB • Pemateri
Tempat : Ruang rawat bedah Mempresentasikan materi untuk penyuluhan.
• Pengorganisasian • Observer
Penanggung jawab : NS Arabta Malem Peraten Pelawi,M.Kep Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
Moderator : Khalda Agustin • Fasilitator
Pemateri : Viranti Amara Lestari Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya
Observer : Rully penyuluhan
Fasilitator : Reynaldi dan dadang Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta
KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Terapi Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan :
Perkenalan mahasiswa
Perkenalan dengan dosen Memperhatikan
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu
2 20 menit Materi :
Menggali pengetahuan tentang cedera kepala Menjelaskan
Memberi reinforcement positif Memperhatikan
Menjelaskan pengertian cedera kepala Memperhatikan
Menjelaskan etiologi dari cedera kepala Memperhatikan
Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya Memberi pertanyaan
Memberi reinforcement positif Memperhatikan
Memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan Memperhatikan
Menjelaskan tanda-tanda dari cedera kepala Memperhatikan
Menjelaskan komplikasi dari cedera kepala Memperhatikan
Memberi kesempatan kepada peserta bertanya Memberi pertanyaan
Memberi reinforcement positif Memperhatikan
Memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan Memperhatikan
Menggali pengetahuan peserta tentang penatalaksanaan apa yang dilakukan bila Menjelaskan
anak mengalami cedera kepala
Memberi reinforcement positif Memperhatikan
Menjelaskan penatalaksanaan yang tepat dalam menangani cedera kepala Memperhatikan
3 10 menit Penutup :
Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya atas penjelasan yang tidak Memberikan pertanyaan
dipahami
Menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan
Menyimpulkan diskusi Berpartisipasi
Melakukan evaluasi Menjawab pertanyaan
Menjawab salam
Mengucapkan salam
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
• Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
• 60% peserta menghadiri penyuluhan
• Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana
• Evaluasi Proses
• Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
• Waktu yang dilaksanakan sesuai pelaksanaan
• 70% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
• 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
• Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
• Menyebutkan pengertian cedera kepala dengan bahasa sendiri.
• Menyebutkan penyebab cedera kepala
• Menjelaskan tanda-tanda dari cedera kepala
• Menjelaskan komplikasi dari cedera kepala
• Menyebutkan penatalaksanaan dari cedera kepala