PSIKOLOGI DALAM TRAINING DOSEN PENGAMPU: Bahrun Ali Murtopo, M.Pd.I DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2:
1. MUHAMMAD WAFIQ AUFA (1913210)
2. SITI NUR KHASANAH (1913184) 3. SYARWAN KHAMID (1913204) A. Pengertian Psikologi Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi kejiwaan (kesadaran) manusia dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya, baik aktivitas motorik, kognitif, maupun aktivitas emosional. Seperti yang sudah dikemukakan mengenai pengertian psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa itu sendiri tidak nampak, maka yang dapat dilihat atau diobservasi adalah perilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa. Perilaku dalam hal ini yaitu meliputi perilaku yang nampak (overt behavior) dan juga perilaku yang tidak nampak (innert behavior). Ilmu psikologi sangat berperan penting dalam berbagai hal, contohnya tes kepribadian. Tujuan dari tes kepribadian adalah untuk mengetahui perbedaan di antara setiap kepribadian dan kepribadian itu sendiri bersifat individual, yang berarti tidak seorangpun memiliki kepribadian yang sama di antara yang satu dengan yang lainnya dan kepribadian itu bukan berarti benar atau salah, bukan juga yang baik ataupun yang buruk. Teks tersebut bisa berupa kuisioner atau instrumen standar lainnya yang di desain untuk mengungkapkan karakter seseorang. B. Pengertian Training Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan. Tidak terlalu jauh dalam instansi kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn kesehatan. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja kesehatan mungkin sudah memenuhi syarat administarasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pekerja kesehatan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia kesehatan sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Salah satu fungsi manajemen surmber daya manusia adalah training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bersumber daya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan para tenaga kesehatan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. C. Aspek-Aspek Psikologi dalam Training Menurut Kartono proses kehidupan psikis manusia selalu diikuti oleh ketiga aspek psikologis yaitu aspek kognitif, aspek emosional atau perasaan dan aspek kemauan atau hubungan interpersonal. Aspek kognitif berkaitan dengan persepsi, ingatan, belajar, berpikir dan problem solving dan aspek afektif berkaitan dengan emosi atau perasaan dan motif. Sedangkan aspek konatif berkaitan dengan perilaku seseorang yang meliputi hubungan interpersonal dan intrapersonal. Dapat dipahami bahwa dalam proses kehidupan manusia selalu berkaitan dengan yang dipikirkan (kognitif), yang dirasakan (emosional) dan yang diperbuat (hubungan interpersonal). 1. Aspek Kognitif Dalam kehidupan manusia proses kognitif sangat berperan dalam pengambilan keputusan bagi setiap individu, sejalan dengan proses kognitif menjadi dasar akan timbulnya prasangka. Apabila seseorang mempersepsi orang lain atau apabila suatu kelompok mempersepsi orang lain dan memasukkan apa yang dipersepsi itu merupakan keadaan kategori tertentu. A. Prasangka Prasangka merupakan evaluasi seseorang atau kelompok yang mendasarkan diri pada lingkungan agar nantinya diterima dilingkungan kelompoknya. Prasangka mengarah pada evaluasi yang negatif, walaupun dalam stereotype merupakan hal yang dapat bersifat positif disamping dapat negatif. b. Belajar sosial Belajar sosial merupakan salah satu teori dalam hal belajar, dalam setiap pembelajaran yang dilakukan yang perlu diperhatikan setiap pembelajaran itu terjadi melalui model atau contoh. Seperti halnya sikap, merupakan hal yang terbentuk melalui proses belajar. c. Motivasi Motivasi memandang prasangka sebagai suatu yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang atau kelompok untuk mencapai kesejahteraan. Untuk hal ini ada beberapa komponen yang harus kita perhatikan agar nantinya kesejahteraan itu memang sesuai dengan apa yang diharapkan. 2. Aspek Emosional Crow mengartikan emosi sebagai suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu. King mengatakan bahwa emosi adalah perasaan atau afeksi yang dapat melibatkan rangsangan fisiologis seperti denyut jantung yang cepat, pengalaman sadar seperti memikirkan keadaan jatuh cinta dengan seseorang dan ekspresi perilaku seperti sebuah raut muka cemberut. A. Emosi adalah pembangkit energi (energizer). Tanpa emosi, seseorang tidak sadar atau mati. Emosi membangkitkan dan memobilisasi energi seseorang, marah menggerakan seseorang untuk menyerang, takut menggerakan kita untuk berlari dan cinta mendorong seseorang untuk mendekat dan bermesraan. b. Emosi adalah pembawaan informasi. Bagaimana keadaan diri seseorang dapat diketahui dari emosi kita. Jika marah, seseorang mengetahui bahwa dihambat atau diserang orang lain, sedih berarti kehilangan sesuatu yang di senangi, bahagia berarti memperoleh sesuatu yang kita senangi.
c. Emosi berfungsi sebagai komunikasi
intrapersonal dan interpersonal sekaligus. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa emosi dapat dipahami secara universal. 3. Aspek Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang memiliki pola interaksi yang konsisten. Senada dengan kutipan di atas, Sears menyebutkan bahwa hubungan interpersonal adalah bila dua orang individu menjalin hubungan, kehidupan individu akan terjalin dengan orang lain, apa yang dilakukan oleh yang satu akan mempengaruhi yang lain. Proses pemenuhan kebutuhannya, manusia membentuk hubungan dengan orang lain. Adapun kebutuhan yang dimiliki oleh manusia seperti: kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan diperhatikan, kebutuhan akan rasa percaya terhadap orang lain. a. Model Pertukaran Sosial Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran. b. Model Peranan Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya. KESIMPULAN Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi kejiwaan (kesadaran) manusia dalam melakukan aktivitas- aktivitasnya, baik aktivitas motorik, kognitif, maupun aktivitas emosional. Psikologis kaitannya dalam pemberian Training kepada karyawan banyak hal – hal yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu pemberian training yang sesuai dengan kebutuhan dari kapabilitas perusahaan. Pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan di mana kalangan karyawan dapat memperoleh dan mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan danperilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan. Sekian dan Terimakasih