Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA STANDAR SARANA DAN PRASARANA, STANDAR


PENGELOLAAN, DAN STANDAR PEMBIAYAAN

Disusun guna memenuhi tugas


Mata Kuliah : Manajemen PLP Sekolah/Madrasah
Dosen pengampu : Agus Salim Chamidi, M.Pd.I

DI SUSUN OLEH:
ANISA INTAN BUDIYANI (1913209)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (IAINU) KEBUMEN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu lembaga pendidikan akan memadai jika memiliki sistem manajemen
yang didukunh dengan adanya sumber daya manusia, biaya, dan sarpras.
Pendidikan memiliki perang yang penting untuk kelangsungan dan
perkembangan bangsa, pedidikan sebagai alat efektif untuk meningkatkan dan
mengembangkan sumber daya manusia. dalam menciptakan sumber daya
mausia yang berkualitas, membutuhkan pendidikan yang bermutu. Upaya
peningkatan kualitas dengan meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan
dan tenaga pendidik, memperbaiki kurikulum, membentuk kurikulum yang
efektif, menyediakan sarana dan prasarana ang memadai, dan lainnya. Semua
upaya dilakukan dengan mengacu pada konsep pemerataan pendidikan,
sehingga pendidika yang bermutu dapat terselenggara.
Target pemerataan mutu pendidikan dengan mengacu pada delapan
standar nasional penidikan sessuai dengan undang-undang no. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar pendidik dan tenaga pendidik, standar sarana dan
prasarana, standar pembiayaan, standar proses, standar isi, standar penilaian,
dan standar kompetensi.dari aspek standar nasional pendidikan terdapat salah
satu hal yang mendukung terwujudnya pendidikan yang bermutu yaitu
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Standar sarana dan prasarana
mempunyai peran yang pentingdalam proses belajar mengajar. Sehingga
memerlukan peningkatan dalam penyediaan, pendayagunaan, dan
pengelolaan.
Proses pendidikan sekolah beragantung pada manajemen atau
pengelolaan pendidikan dari kepala sekolahnya. Suatu sekolah dikatakan
bermutu jika dalam pengelolaannya berjalan secara efektif dan efisien.
Sekolah yang bermutu tentunya tidak lepas dari peran serta masyarakat dan
orang tua yang ikut berpartisipasi dalam proses pengelolaan suatu lembaga
pendidikan. Selai pross pengelolaan, terdapat juga biaya pendiddikan sebagai
komponen yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Suatu proses
pendidikan belum tentu dapat berjalan tanpa adanya dukungan biaya.
Kebijakan dalam pembiayaan pendidikan yang tepat dan adil dapat mengarah
pada pencapaian tujuan pendidikan yang bermutu dan berkualitas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana standar sarana dan prasarana menurut Permendiknas Nomor 24
Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 ?
2. Bagaimana standar pengelolaan pendidikan menurut Permendinas Nomor
19 Tahun 2007?
3. Apa standar pembiayaan pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui standar sarana dan prasarana pendidikan menurut
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 40 Tahun
2008.
2. Untuk mengetahui standar pengelolaan pendidikan menurut Permendiknas
Nomor 19 Tahun 2007.
3. Untuk mengetahui standar pembianyaan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan


Standar sarana dan prasarana dalam pendidikan nasional yaitu standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboraturium, tempat berkreasi,
berekreasi, serta sumber belajar yang lainnya yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah
pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan sekolah menengah atas/
madrasah aliyah (SMA/MA) diatur dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007
tentang standar sarana dan prasarana. 1Pada Pasal 1 berisi tentang standar sarana
dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah
menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTS), dan sekolah menengah
atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria
minimum (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri. Pada pasal 2
disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman
permanen dan terpencil yang penduduknya kurang dari 1.000 jiwa dan yang tidak
bisa dihubungkan dengan kelompok yang laindalam jarak tempuh tiga kilometer
melalui lintasan jalan kaki yang tidak membahayakan dapay menyimoangi standar
sarana dan prasarana.
Sarana pendidikan adalah segala suatu yang meliputi peralatan dan
perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan seperti
gedung,ruangan, meja, kursi, alat peraga pembelajaran, dan buku pelajaran.
Prasarana yaitu semua komponen yang tidak langsung menunjang jalanya proses
belajar belajar mengajar di lembaga pendidikan. Setiap lembaga pendidikan wajib
untuk memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran. Proses
pembelajaran, pengembangan bakat dan minat pserta didik yang teratur dan
berkelanjutan dapat terfasilitasi.

1
Imam Machali dan Ara Hidayat. The Hand Book Of Education Managemen Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah /Madrasah di Indonesia. (Jakarta: KENCANA. 2018). hlm.334.
Pada Permendikas Nomor 40 Tahun 2008 tentang standar sarana dan
prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK). Pada pasal 1 berisi tentang madrasah aliyah kejuruan (MAK)
adalah satuan pendidikan keagamaan tingkat menengah atas yang
menyelenggarakan program kejuruaan, sarana adalah perlengkapan pembelajaran
yang dapat dipindah-pindah, prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan
fungsi SMK/MAK, perabot adalah sarana pengisi ruang, peralatan adalah sarana
yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran, set adalah seperangkat
peralatan dalam satu ruang untuk mendukung kegiatan belajar, media pendidikan
adalah peralatan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam
pembelajaran, buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan
peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran, buku pengayaan adalah buku
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru, buku referensi adalah
buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu, sumber belajar lainnya
adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat
kabar, poster, situs (website), dan compact disk, dan lainnya. Pasal 2 berisi
tentang Standar sarana dan prasarana untuk sekolah menengah kejuruan/madrasah
aliyah kejuruan (SMK/MAK) mencakup kriteriaminimum sarana dan kriteria
minimum prasarana dan (2) Standar sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini. Pasal 3
Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan
terpencil yang penduduknya kurang dari1000 (seribu) jiwadan yang tidak bisa
dihubungkan dengan kelompok lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter
melalui lintasan jalan kaki yang tidak membahayakan dapat menyimpangi standar
sarana dan prasarana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini. Pasal 4
Penyelenggaraan sekolah menengahkejuruan/madrasah aliyah kejuruan
(SMK/MAK) wajib menerapkan standar sarana dan prasarana sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri ini, selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan
Menteri ini ditetapkan.

B. Standar Pengelolaan
Permasalahan dalam dunia pendidikan di Indonesia cukup kompleks. Hal
tersebut dipicu karena adanya pihak-pihak yang berkepentingan tidak profesional
dalam mengelola pendidikan yang seharusnya dilakukan. Permasalahan tersebut
mulai dari segi tantangan global sampai permasalahan dalam negeri sendiri.
Tantangan global saat ini menuntut semua kalangan untuk selalu mengikuti
perkembangan IPTEK yang meningkat sangat pesat. Sehingga untuk
mengimbangi permasalahan tersebut, dalam mengelola pendidikan seharusnya
disesuaikan dengan perkembangan zaman pada saat ini. Selain permasalahan
global, permasalahan dalam negeri sendiri juga tidak kalah pentingnya guna
mengatasi masalah dalam dunia pendidikan. Permasalahan tersebut seperti, krisis
multidimensi, mengabaikan relevansi pendidikan dengan perkembangan zaman
dan kualitas pendidikan, pendidikan terlalu berorientasi pada input
(masukan) dan pola pembangunan yang dilakukan terpatok pada saran-sarana
fisik, kurangnya pemerataan akses untuk memperoleh pendidikan, rendahnya
mutu dan kualitas pendidikan. Menurut Nanang Fattah, terdapat empat
permasalahan pokok dalam pendidikan di Indonesia, yakni mutu pendidikan,
perluasan dan pemerataan layanan pendidikan bermutu, relevansi, efektivitas dan
efisiensi.2
Adapun pemaparan analisis terkait dengan Permendiknas no. 19 th.
2007 mengenai Perencanaan Program Perencanaan program dalam pengelolaan
pendidikan meliputi: Pembuatan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
Visi Sekolah/Madrasah: Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future)
yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi
adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses
manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang. Sedangkan menurut
Morrisey, visi adalah representasi dari apa yang diyakini sebagai bentuk
organisasi di masa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan
stakeholder lainnya. Dapat disimpulkan bahwa visi merupakan cita-cita lembaga
yang dapat direalisasikan dalam kurun waktu tertentu, dan tentunya cita-cita
tersebut merupakan keinginan yang realistis dan rasional, serta memungkinkan
lembaga tersebut untuk mencapainya. Bagi sekolah visi adalah imajinasi moral
yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke

2
Nanang Fattah. Analisis Kebijakan Pendidikan. (Bandung: Rosdakarya,
2013), hlm. 30
depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini
akan terjadi di masa datang. 3

C. STANDAR PEMBIAYAAN
Standar pembiayaan merupakan kriteria minimal mengenai komponen
pembiayaan pendidikan pada satuan pendidikan.(PP No. 57 Tahun 2021 Bab 2
Pasal 32 Ayat 1). Standar pembiayaan merupakan standar yang sangat vital yang
menunjang berjalannya semua standar pendidikan, tanpa adanya standar
pembiayaan yang baik maka lembaga pendidikan akan mengalami kesulitan.

3
Muhammad Faishal Haq, Analisis Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar Dan
Menengah,Evaluasi,Vol.1,N0.1,Maret2017.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penerapan standar nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin mutu
pendidikan nasional dapat mencerdasakan kehidupan bangsa serta peradaban
bangsa yang bermartabat. Penerapan standar menjadi isu penting dalam sistem
penjamin mutu, agar proses pengelolaan pendidikan mengarah pada tujuan dan
penerapan standard dapat memastikan bahwa pendidikan dapat meningkatkan
daya kompetensi bangsa di tengah perkembangan global. Dari aspek mutu
pendidikan, beberapa indikator penting yang sangat mempengaruhi adalah
kurikulum, konten pendidikan, proses pembelajaran dan evaluasi, mutu guru,
sarana dan prasarana pendidikan, pengeloaan pendidikan, dan pembiayaan
dalam lembaga pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Machali, Imam dan Hidayat, Ara, 2018, The Hand Book Of Education
Managemen Teori dan Praktik Pengelolaan Sekolah /Madrasah di Indonesia,
(Jakarta: KENCANA).
Fattah, Nanang, 2013, Analisis Kebijakan Pendidikan, (Bandung:
Rosdakarya).
Faishal Haq, Muhammad, 2017, Analisis Standar Pengelolaan Pendidikan
Dasar Dan Menengah, Evaluasi, Vol.1 N0.1.

Anda mungkin juga menyukai