Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

“ SELEKSI”

KELOMPOK 2
Oleh:

1. Herlinda gading ( 732094202005)


2. Muh. Fadhil ( 732094202008)
3. Nadiaturrahmah SJ ( 7320942012)
Defensi seleksi Menejemen Sumber Daya Manusia

Defenisis seleksi menurut para ahli:


 Dale Yoder (1981)
Seleksi adalah suatu proses ketika
Seleksi/selecion adalah proses calon karyawan dibagi dua bagian,yaitu
untuk memilih pelamar untuk diterimah atau yang ditolak.
dijadikan karyawan dan  Melayu hasibuan
menempatkan mereka pada Seleksi adalah suatu kegiatan
posisi yang dibutuhkan oleh pemilihan dan penentuan pelamar yang
organisasai/perusahaan. akan diterima atau ditolak untuk
menjadikaryawan perusahaan. Seleksi
ini didasarkan kepada spesifikasi.
1. Menjamin perusahaan memiliki karyawan
yang tepat untuk suatu jabatan/ pekerjaan.

2. Memastikan keuntungan investasi SDM

perusahaan.

Tujuan Seleksi 3. Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan


Manajemen sumber Daya
Manusia penempatan pelamar sesuai minat.

4. Memperlakukan pelamar secara adil dan

meminimalkan deskriminasi.

5. Memperkecil munculnya tindakan buruk

karyawan yang seharusnya tidak diterima


Metode Pengadaan Seleksi manajemen sumber
daya manusia

1. Metode Non Ilmiah


Metode ilmiah adalah seleksi yang dilakukan dimana dasar pemilihanya
tidak didasarkan kepada kriteria atau standar spesifikasi jabatan, tetapi hanaya
berdasarkan kepada perkiraan pengalaman.

2. Metode Ilmiah
metode ilmiah adalah seleksi yang dalam pelaksanaannya berdasarkan
kepada spesifikasi dan kebutuhan nyata yang akan di isi
Serta pedoman kepda kriteria dan standar tertentu.
Proses seleksi manajemen sumber daya
manusia

1. Wawancara awal (Preliminary Interview)


2. Pengujian seleksi (Selecsion Test)
3. Wawancara ketenaga kerjaan ( Employment Interview)
4. Pemeriksaan latar belakang dan referensi
5. Evaluasi Medis
6. Keputusan Penyeleksian ( Selecsion Decision)
7. Surat Pengakatan ( Appointment Letter)

1
Kendala Dalam Seleksi

1. Tolak Ukur, kesulitan untuk menentukan standar tolak


ukur yang akan digunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi
selektif secara
2. Penyeleksi, kesulitan untuk mendapatkan penyeleksi yang
benar-benar qualified, jujur, dan objektif penilaiannya.
3. Pelamar. Kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur
dari pelamar.
SEKIAN DAN TERIMAH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai