Anda di halaman 1dari 6

Pathologi sosial

Kelompok 3

Rahmi Wati 2005125335


Erlina Munthe 2005125325
Lola Putri Meiriska 2005114320
Selly Pratiwi 2005112536
Suci syabani
keterkaitan menggunakan bahasa sederhana

▫ Jelaskan keterkaitan menggunakan bahasa


sederhana yang bisa dijelaskan menggunakan
kondisi sosial atau sebuah kasus
▫ sama sama mempunyai masalah tentang sosial
▫ contoh :
▫ 1. Penggunaan obat – obatan terlarang.
▫ 2. Remaja yang rusak akibat minuman miras.
▫ 3. Tawuran antar kampung atau antar sekolah.

2
▫ Perilaku normal apa saja yang sudah dilakukan dalam kelompok
▫ Salah satu Perilaku normal yang sudah kami lakukan ialah :
▫ 1. Memiliki perasaan aman yang wajar. Mempu berkontak dengan orang lain dalam bidang kerja, di tengah pergaulan
dan dalam lingkungan keluarga.
▫ 2. Mempunyai derajat penilaian sendiri yang wajar, memilliki wawasan yang rasional dengan rasa harga diri yang
tidak berlebihan. Memiliki rasa sehat secara moril dan tidak dihinggapi rasa-rasa berdosa atau bersalah. Dapat menilai
perilaku orang lain yang asosial dan non manusiawi sebagai gejala masyarakat yang menyimpang.
▫ 3. Memiliki tujuan hidup yang realistis. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan yang bisa dicapai dengan kemampuan
sendiri, sebab sifatnya wajar dan realistis. Ditambah ddengan keuletan dalam mencapai tujuan hidup tersebut, demi
manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
▫ 4. Memiliki hubungan yang efektif dengan kenyataan. Tanpa adanya fantasi dengan angan-angan yang berlebihan.
Dapat menerima segala cobaan hidup ddengan lapang dada, memiliki kontak yang riil dan efisien dengan dirinya
sendiri dan mudah melakukan adaptasi atau mengasimilasikan diri jika lingkungan sosial tidak bisa diubah. Bersikap
kooperatif terhadap kenyataan yang tidak bisa ditolak.

3
▫ 5. Memiliki kepribadian yang terintegrasi dan konsisten. Mempunyai kebulatan unsur
jasmaniah dan rohaniah, dan mudah mengadakan asimilasi dan adaptasi dengan perubahan
yang serba cepat, dan mempunyai minat pada macam-macam aktivitas. Mempunyai
moralitasyang tidak kaku dan memiliki daya konsentrasi terhadap satu usaha yang diminati.
▫ 6. Memiliki kesanggupan untuk dapat memuaskan kehendak-kehendak jasmaniah secara
wajar dan tidak berlebih-lebihan, dengan kesanggupan untuk memuaskan melalui cara-cara
yang disetujui.
▫ 7. Memiliki pengetahuan diri yang cukup antara lain bisa menghayati motif-motif hidupnya
dalam status kesadaran. Menyadari nafsu dan hasratnya, cita-cita dan tujuan hidupnya yang
reaistis dan bisa mengatasi ambisi-ambisi dalam batas kenormalan.

4
▫ Kondisi sosial mana yang termasuk pathologi sosial disorganisasi sosial dan
perilaku menyimpang.
▫ Bentuk bentuk disorganisasi sosial.
▫ 1. Hilangnya kontrol sebuah komunitas.
▫ Ketika sebuah lingkungan mulai kehilangan kontrol alami yang harus ada agar
semuanya berfungsi secara normal, orang-orang mulai memodifikasi perilaku
mereka untuk beradaptasi dengan kondisi baru. Ini menciptakan kekacauan
dalam masyarakat yang berkurang ini.
▫ 2. Imigrasi yang tidak terkendali.
▫ Imigran, terutama imigran ilegal, sering tiba di lingkungan yang kurang
beruntung untuk menetap pada awalnya. Pada gilirannya, imigran yang tiba di
lingkungan ini mungkin berpenghasilan rendah dan sedikit pendidikan, yang
mengarah ke masalah lokal dengan penduduk.

5
▫ 3. Faktor Sosial.
▫ Ada faktor sosial tertentu yang diidentifikasi dengan disorganisasi. Di antara ini adalah perceraian, kelahiran
anak-anak tidak sah dan jumlah laki-laki yang tidak proporsional di lingkungan.
▫ 4. Lingkungan yang kurang beruntung
▫ Lingkungan yang memiliki penduduk dengan kondisi kehidupan yang genting sering mengarah pada
pengembangan nilai-nilai kriminal dalam sub-masyarakat ini. Kondisi ekonomi yang rendah biasanya berarti
gangguan sosial yang tinggi.
▫ Maka disorganisasi sosial itu bisa timbul pada masyarakat maupun diri individu. Disorganisasi sosial ini bisa
berupa "sebab", dan juga bisa merupakan akibat". Disorganisasi sosial mengaki batkan runtuhnya fungsi
pengontrol dari lembaga/institusi sosial dan memberikan kemungkinan kepada individu-individu untuk
bertingkah laku semua sendiri tanpa kendali, tanpa kontrol, dan tanpa penggunaan pola susila tertentu.
Lenyapnya fungsi pengon trol dari institusi masyarakat dan kemunculan formalisme tadi, sehingga lembaga
tersebut berfungsi secara eksternal di luar individu, menyebabkan ditinggalkannya individu-individu secara
internal tanpa bimbingan dan tanpa pola umum.

Anda mungkin juga menyukai