Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi berarti pertemuan
antara sel telur yang matang dan sel sperma yang menyebabkan kehamilan.
B. Tujuan Kontrasepsi
Secara umum tujuan pemakaian alat kontrasepsi ini adalah diupayakan untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat
melahirkan pada usia muda dan dalam rangka merencanakan pembentukan keluarga kecil, bahagia sejahtera, hal ini
terbagi atas tiga masa usia produksi:
1. Untuk masa menunda kehamilan bagi pasangan usia subur (PUS) dengan istri usia dibawah 20 tahun dianjurkan
untuk menunda kehamilan.
2. Masa menjarangkan kehamilan periode istri usia 20 sampai 35 tahun merupakan usia paling baik untuk melahirkan
dengan jumlah anak 2 orang dengan jarak kelahiran 3 sampai 4 tahun.
3. Masa untuk mengakhiri setelah memiliki 2 orang anak atau lebih (Sarsanto, 2007).
Metode Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat
A B
Metode Metode
Lendir Serviks Sympto Thermal
A. Metode Lendir Serviks
Metode mukosa serviks atau metode ovulasi
merupakan metode keluarga berencana alamiah
(KBA) dengan cara mengenali masa subur dari
siklus menstruasi dengan mengamati lendir
serviks dan perubahan rasa pada vulva
menjelang hari-hari ovulasi
Esensi Metode Lendir Serviks
Lendir/mukosa seviks adalah lendir yang dihasilkan oleh aktivitas biosintesis sel
sekretori serviks dan mengandung tiga komponen penting.
Kekurangan
Metode mukosa serviks ini memiliki kekurangan, antara lain:
• Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan secara benar
• Dibutuhkan pelatih/spesialis KBA yang mampu membantu ibu mengenali masa suburnya,
memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan.
• Dapat membutuhkan waktu 2-3 siklus untuk mempelajari metode
• Infeksi vagina menyulitkan identifikasi lendir yang subur
Efektifitas
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada
instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam
pengamatan, dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan
kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka
kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan
per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan,
apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings
ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam
mencegah kehamilan 99 persen.
Instruksi kepada Pengguna/Klien
Indikasi Kontraindikasi
Keterbatasan
Metode Sympto Thermal mempunyai keterbatasan,antara lain :
• Tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit, pasca perjalanan
maupun konsumsi alkohol.
• Metode symptothermal kurang efektif karena pengguna harus mengamati dan mencatat suhu
basal tubuh maupun perubahan lendir serviks.
• Metode symptothermal memerlukan kerjasama antara pasangan suami istri.
Efektifitas
Hal yang Mempengaruhi Metode Metode simptothermal dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
lain:
Symptothermal Menjadi Efektif - Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada
malam hari.
- Wanita yang mempunyai penyakit.
- Pasca perjalanan.
- Konsumsi alkohol.
Hal-hal tersebut di atas dapat mempengaruhi pembacaan
Metode simptothermal akan menjadi efektif apabila: suhu basal tubuh menjadi kurang akurat.
- Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat
- Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat
mengubah siklus menstruasi dan pola kesuburan
-Penggunaan metode barier dianjurkan untuk mencegah
kehamilan
- kerja sama dengan pasangan perlu karena ia harus bersedia Hal yang Mempengaruhi Metode
membantu untuk menghindari kehamilan baik dengan tidak Symptothermal Tidak Efektif
melakukan hubungan seksual atau menggunakan beberapa
metode penghalang selama hari-hari paling subur.
Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi Kontraindikasi