NPM : 18070377
Tahun 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang dengan judul
“LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI
UPTD PUSKESMAS LANJAS MUARA TEWEH KECAMATAN TEWEH
TENGAH KABUPATEN BARITO UTARA KALIMANTAN TENGAH”.
Kegiatan Magang Mahasiswa ini merupakan salah syarat wajib yang harus
ditempuh dalam Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat. Selain untuk menuntas
program studi yang penulis tempuh Kegiatan Magang Mahasiswa ini ternyata
banyak memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun
untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku kuliah.
Dalam penyusunan laporan magang ini banyak pihak yang telah membantu, oleh
karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
* Kepada orang tua,suami dan keluarga yang telah banyak memberikan semangat
dan motivasi sehingga dapat menyelesaikan laporan magang ini.
* Ibu Eka Handayani, SST., M.Kes sebagai dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu dan memberikan saran serta mengarahkan laporan
penulisan hingga selesai.
*Ibu Tanty Ilawaty, AMG , sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan
arahan untuk menyelesaikan program
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan magang ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menjadi gambaran untuk kemajuan laporan ini.
Siti Norkholiza
NPM. 18070377
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lanjas Muara Teweh ......... 2
Gambar 2.2 Diagram Penyakit Terbanyak UPTD Puskesmas Lanjas Tahun
2020 ..................................................................................................... 11
Gambar 2.3 Foto UPTD Puskesmas Lanjas .......................................................... 15
Gambar 3.1 Pengukuran LIKA (Lingkar Kepala) pada Bayi di Puskesmas
Lanjas ................................................................................................. 19
Gambar 3.2 Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) pada Bayi di
Puskesmas Lanjas .............................................................................. 19
Gambar 3.3 Menimbang Berat Badan Bayi di Puskesmas Lanjas ....................... 20
Gambar 3.4 Mengukur Tinggi Badan Bayi di Puskesmas Lanjas ........................ 20
Gambar 3.5 Pengisian KMS pada Buku Pink ....................................................... 21
Gambar 3.6 Pemberian Vitamin A dan Obat Cacing di Posyandu ...................... 21
Gambar 3.7 Foto Bersama Petugas Puskesmas Lanjas dan Ibu-Ibu Kader
Posyandu............................................................................................. 22
Gambar 3.8 Pengisian Data pada Buku Register di Posyandu ............................. 22
Gambar 3.9 Foto Bersama Petugas Puskesmas Lanjas dan Ibu-Ibu Kader
Posyandu............................................................................................. 23
Gambar 3.10 Menimbang Berat Badan Baita di Pos Penimbangan ....................... 23
Gambar 3.11 Mengukur Tinggi Badan Balita di Pos Penimbangan ...................... 24
Gambar 3.12 Mengukur LIKA (Lingkar Kepala) pada Balita di Pos
Penimbangan ...................................................................................... 24
Gambar 3.13 Mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas) pada Balita di Pos
Penimbangan ...................................................................................... 25
Gambar 3.14 Kegiatan SDIDTK ............................................................................. 25
Gambar 3.15 Foto Bersama Kegiatan SDIDTK ...................................................... 26
Gambar 3.16 Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil KEK .................. 26
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status gizi bayi atau balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Penilaian status pada
gizi bayi/balita dapat dilakukan dengan pengukuran antropometri.
Indikator yang diukur ada tiga macam, yaitu berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB). Indikator yang sering digunakan adalah berat badan
menurut umur (BB/U). Berdasarkan standar baku nasional indeks BB/U
terdiri dari gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk (Rahmawati,
2019). Untuk lebih mudah memantau pertumbuhan bayi atau balita,para
tenaga kesehatan selalu menggunakan KMS (Kartu Menuju sehat).
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva
pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan
menurut umur.Orang tua dianjurkan untuk memperbaharui data di kartu
tersebut dengan membawa sang anak ke posyandu untuk di timbang.
Dengan memantau pertumbuhan anak melalui kartu ini, dokter dapat
menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami
gangguan pertumbuhan sehingga dapat di diagnosa dan ditangani lebih
dini. Pendokumentasian KMS sangat penting baik bagi ibu balita maupun
petugas kesehatan karena sebagai media edukasi bagi orang tua balita
tentang kesehatan anak balitanya dan sebagai sarana komunikasi yang
dapat digunakan oleh petugas kesehatan untuk menentukan penyuluhan
dan tindakan pelayanan kesehatan gizi serta dapat membantu diteksi dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang balita, selain dicatat dalam KMS,
pencatan juga dilakukan pada buku rekapitulasi pemantau status gizi balita
(Depkes RI, 2000).
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah catatan grafik perkembangan anak
yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin. Deteksi
i
ii
441 balita (6,2%) dan Balita kurus (BB/U) sebanyak 271 balita (3,8%).
(Dinkes Barut, 2018).
Oleh karena itu dalam magang ini penulis mengambil upaya perbaikan
gizi masyarakat yaitu diantaranya kegiatan yang meliputi peningkatan
pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin
A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat. Upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan
masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemanfaatan KMS
dan status gizi baduta di wilayah kerja puskesmas lanjas kecamatan
teweh tengah kabupaten barito utara.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidenfikasi dan merumuskan masalah gizi yang sering
dikeluhkan oleh ibu.
b. Menentukan masalah berdasarkan prioritas masalah.
c. Memberikan pemecahan masalah.
C. Manfaat
1. Instansi Magang
a. Memperoleh bantuan tenaga kerja serta ilmu dalam pemecahan
masalah kesehatan masyarakat.
b. Dapat menjadikan bahan masukan yang diharapkan dan dapat
membantu Sebagai untuk pembuatan kebijakan dan
penanganan yang akan datang demi membantu kelancaran dan
iv
2. Mahasiswa
a. Dasar pengembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat
mengidentifikasi masalah yang dihadapi
b. Memperoleh peengalaman kerja, keterampilan, penyesuaian
sikap dan wawasan serta pengetahuan di dunia yang nyata dan
tentunya berkaitan dengan disiplin ilmu bidang kesehatan
masyarakat.
c. Menganalisa serta mengidentifikasi masalah yang ada
BAB II
1
2
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lanjas Muara Teweh
2. Demografi
Jumlah penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Lanjas 14.082 jiwa
dengan aktivitas penduduknya lebih dari 50% (lima puluh persen) pada
sektor non agraris, terutama industri, perdagangan dan jasa.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki-laki di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Lanjas lebih banyak daripada jumlah penduduk
perempuan.
3
4. Mulai Beroperasi
Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Lanjas mulai
didirikan dan dibangun tahun 1983. Awalnya UPTD Puskesmas
Lanjas mencakup pelayanan di seluruh wilayah Kecamatan Teweh
Tengah, namun dengan seiring perkembangan pembangunan daerah
kecamatan sejak tahun 2003 terjadinya pemisahan/ pemekaran wilayah
kabupaten dan tahun 2012 terjadi pemekaran wilayah kecamatan dan
pembangunan puskesmas didesa sehingga wilayah cakupan pelayanan
kerja dibagi pada 4 Puskesmas di Kecamatan Teweh Tengah sesuai
Keputusan Bupati Barito Utara Tentang Penetapan Wilayah Kerja
Puskesmas Se-Barito Utara Nomor 188.45/538/2012 Tanggal 18
September 2012.
4
6) UKK
7) PKPR
6. Ketenagaan
Tabel 2.2 Data Ketenagaan di UPTD Puskesmas Lanjas Tahun 2020
Status
No. Jenis Ketenagaan
PNS PTT/Honorer
1. Dokter Umum 3
2. Dokter Gigi 1
3. Sarjana Ekonomi 1 1
4. Bidan
DIV Kebidanan 2
DIII Kebidanan 11 6
5. Perawat
S1 Keperawatan 4 5
DIII Keperawatan 10 1
SPK 2
6. Perawat Gigi
DIII 2
7. Gizi
DIV 1
DIII 1
SPAG 1
8. Sanitarian
S1 Kesehatan Masyarakat 2
DIV Kesehatan Lingkungan 1
9. Laboratorium Kesehatan
DIII 1 1
10. Apoteker
S1 1
DIII 2
7
2. Prosedur Pelayanan
Tata laksana pelayanan di Puskesmas Lanjas diawali di loket
pendaftaran, dimana pasien mengambil nomor urut pendaftaran.
a. Bagi pasien lama (pasien yang sudah pernah berobat ke
Puskesmas), pendaftaran dilakukan dengan menunjukkan Kartu
berobat Puskesmas Lanjas
b. Bagi pasien baru (pasien yang belum pernah berobat ke
Puskesmas) pendaftaran dilakukan dengan menunjukkan kartu
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau kartu identitas lainnya
(KTP/SIM).
c. Bagi pasien dengan kasus kegawatdaruratan langsung dibawa
ke ruang tindakan untuk mendapatkan penanganan. Salah satu
anggota keluarga atau yang mengantarkan pasien dapat
mengurus pendaftaran.
d. Bagi pasien JKN harus menunjukkan kartu JKN sebagai bukti
kepesertaan.
3. Data Khusus
1. Data Kematian
Data kematian yang tercatat dalam penilaian kinerja UPTD Puskesmas
Lanjas adalah kematian ibu dan kematian bayi, karena kedua hal ini
merupakan status derajat kesehatan masyarakat. Jumlah absolut kematian
ibu dan bayi tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.3 Data Kematian Ibu dan Bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Lanjas
Tahun 2020
No. Indikator Jumlah
1. Jujumlah lahir mati 0
2. Kkematian bayi 0
3. Kkematian balita 0
4. Kkematian ibu 0
2. Data Kunjungan
Data kunjungan diambil dari sistem informasi UPTD Puskesmas
Lanjas. Kunjungan berasal dari semua pasien yang berkunjung ke
puskesmas dan jaringannya. Berikut lebih detail data kunjungan tahun 2020.
10
3. Pola Penyakit
Tabel 2.5 Data 10 Penyaki Terbanyak di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Lanjas Tahun 2020
Kode Jumlah
No Nama Penyakit
Diagnosa (Kasus)
600
500
400
300
200
100
0
J06 I10 K30 E11 I24 G44 J20 A09 K08 J02
Puskesmas
% Target
NO. INDIKATOR Permasalahan
2021
∑ N %
9 % Bayi Asi Eksklusif sampai 6 bulan 40 229 101 44.1048 Cakupan Bayi ASI Ekslusif sampai 6 bulan masih rendah
10 % Anak 6-59 bulan dapat Vitamin A 87 925 509 55 Cakupan Vitamin A masih rendah
18 Prevalensi stunting (pendek dang sangat pendek) pada 21.1 480 41 8.5
balita
Cakupan prevalensi wasting yang tinggi
19 Prevalensi Wasting (gizi kurang dan gizi buruk) 7.8 480 37 7.7
HASIL KEGIATAN
A. Uraian Kegiatan
1. Rancangan Kegiatan magang dilakukan dengan rancangan diskriptif
rancangan yang digunakan untuk mendeskriptifkan atau
menggambarkan tentang perilaku ibu dalam pemanfaatan KMS dan
status gizi baduta.
2. Lokasi dan waktu magang
Kegiatan magang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Lanjas
Muara Teweh Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara yang
berlangsung sejak tanggal 24 januari – 19 februari 2022. Kegiatan
magang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Lanjas dengan uraian
sebagai berikut :
16
17
22. Kamis,
17 Februari 2022 - Izin (berhalangan hadir)
Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.1 Pengukuran LIKA (Lingkar Kepala) pada Bayi di Puskesmas Lanjas
Gambar 3.2 Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) pada Bayi di Puskesmas
Lanjas
20
Gambar 3.7 Foto Bersama Petugas Puskesmas Lanjas dan Ibu-Ibu Kader
Posyandu
Gambar 3.9 Foto Bersama Petugas Puskesmas Lanjas dan Ibu-Ibu Kader
Posyandu
Gambar 3.12 Mengukur LIKA (Lingkar Kepala) pada Balita di Pos Penimbangan
25
Gambar 3.13 Mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas) pada Balita di Pos
Penimbangan
B. Identifikasi Masalah
Tabel 3.2 Data Target dan Capaian Program Gizi Tahun 2022
Januari 2022
NNo. Indikator
Target Capaian
Sasaran Realisasi
(%) (%)
1 Cakupan D/S 75 1124 182 16,19
Cakupan ASI Eksklusif
2 50 17 8 47,07
< 6 bulan
Cakupan Vitamin A (6-
3 88 1083 - -
59) bulan
4 Prevalensi Stunting 18,4 182 19 10,44
5 Prevalensi Wasting 7,5 182 13 7,14
6 Prevalensi Underweight 14 182 20 10,99
Cakupan Ibu Hamil
7 13 23 2 8,69
KEK
Februari 2022
NNo. Indikator
Target Capaian
Sasaran Realisasi
(%) (%)
1 Cakupan D/S 75 1124 301 26,78
Cakupan ASI Eksklusif
2 50 15 13 86,67
< 6 bulan
Cakupan Vitamin A (6-
3 88 1083 266 24,56
59) bulan
4 Prevalensi Stunting 18,4 301 40 13,29
5 Prevalensi Wasting 7,5 301 17 5,65
6 Prevalensi Underweight 14 301 40 13,29
Cakupan Ibu Hamil
7 13
KEK
1. Buku Pink
Hal yang paling penting ketika membawa bayi untuk penimbangan
serta imunisasi adalah membawa buku pink yang didalamnya juga ada
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk lebih mudah memantau
28
OPPORTUNITY THREAT
1. Tokoh masyarakat dan para 1. Tingkat pengetahuan ibu
pemerintah kelurahan ikut tentang pentingnya pemantauan
serta dalam program pertumbuhan bagi balitanya
kesehatan. masih rendah.
2. Masyarakat merespon baik 2. Tingkat pengetahuan ibu
keberadan-keberadaan tentang pentingnya ASI
pelayanan puskesmas. eksklusif dari bayi baru lahir
sampai minimal 6 bulan masih
rendah.
3. Tingkat pengetahuan ibu
tentang pentingnya vitamin A
bagi balitanya masih rendah.
31
D. Rencana Kegiatan
Berdasarkan prioritas masalah diatas dapat dipecahkan dengan cara
melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terutama ibu-ibu yang
mempunyai balita di Kabupaten Barito Utara bahwa KEP dan stunting
banyak disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan rendahnya tingkat
pengetahuan ibu tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan balita
dengan membawa balita ke posyandu terdekat maupun puskesmas untuk
penimbangan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
KEP merupakan keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak memenuhi kecukupan yang dianjurkan. Ada tiga tipe KEP,
yaitu kwashiorkor, marasmus, dan marasmus-kwashiorkhor. Tipe
kwashiorkor terjadi akibat kekurangan protein, marasmus akibat
kekurangan energi, sedangkan marasmus-kwashiorkor merupakan
gabungan dari keduanya. Penyebab dari KEP adalah defisiensi kalori
maupun protein, yang berarti kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung kalori maupun protein, hambatan utilisasi zat gizi. Adanya
penyakit infeksi dan investasi cacing dapat memberikan hambatan
absorpsi dan hambatan utilisasi zat-zat gizi yang menjadi dasar timbulnya
KEP.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak
balita,kurangnya gizi yang bersifat kronis sehingga tiggu badan kurang
pada usianya. Banyak faktor yang menyebabkan stunting yaitu masalah
sosial ekonomi yang rendah, kerawanan pangan (food insecurity), status
gizi ibu ketika hamil, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), pola asuh
anak, status gizi, sanitasi dan ketersediaan air.
Kita dapat mencegah KEP dan stunting dengan cara memastikan
anak mendapatkan asupan makanan yang cukup dengan pola gizi sehat
seimbang (mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral)
sepanjang masa pertumbuhannya. Memantau tumbuh kembang anak
secara berkala.
B. Saran
Berdasarkan uraian diatas,berikut beberapa saran untuk masyarakat
terutama ibu-ibu yang belum maupun sudah memiliki balita :
32
33
34
4.
4. Kreativitas : Pengungkapan ide-ide yang kreatif, inovatif,
baik untuk instansi maupun FKM
5. Aktifitas : Banyaknya kegiatan yang bermanfaat yang telah
dilaksanakan selama magang
6. Laporan Magang : Bukti tertulis yang dibuat oleh peserta setelah
magang sesuai dengan format yang telah ditentukan
LAMPIRAN 2:
LEMBAR EVALUASI MAGANG OLEH DOSEN PEMBIMBING
Rata-rata = =
5 Banjarmasin, ……………………
Dosen Pembimbing
Banjarmasin, ...............................
Dosen Pembimbing,