Anda di halaman 1dari 31

HUKUM ACARA PERDATA

Oleh : Yana Kuspiana

PERBEDAAN GUGATAN DAN PERMOHONAN


GUGATAN :
• adalah perkara yang mengandung sengketa ( Perkara Contentius)
PERMOHONAN :
• adalah perkara yang tidak mengandung sengketa (Perkara Voluntair
Belum disidangkan, baru diperiksa,
Tidak Diterima Tidak Sidang tidak memenuhi unsur formal, masih
dapat diajukan kembali

Gugatan
Memenuhi unsur formal dan
Dikabulkan
materiil gugatan.
Diterima Sidang Tidak memenuhi unsur
materiil atau dalil yang
Ditolak diajukan tidak terbukti di
persidangan, tidak boleh
diajukan kembali, tetapi ada
upaya hukum lain, yaitu
banding.
PROSES BERACARA PERDATA
HUKUM ACARA PERDATA
“Yaitu kesemuanya kaedah hukum yang menentukan dan
mengatur cara bagaimana melaksanakan hak – hak dan
kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yang diatur PUTUSAN
dalam Hukum Perdata Materiil (Retnowulan Sutantio)

REPLIK PEMBU EKSEKUSI


SURAT KESIMPULA
KUASA PUTUSAN PT
GUGATAN DUPLIK KTIAN N KONKLUSI PELAKSANAA
N PUTUSAN
EKSEPSI PUTUSAN MA
JAWABAN
REKONPENSI
PENGERTIAN KUASA (Buku III Bab XVI Ps 1792 Bw)
“Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan nama seorang memberikan
kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya untuk dan atas namanya
menyelenggarakan suatu urusan”
BENTUK KUASA DIDEPAN PENGADILAN
PS 123 (1) HIR, 147 Rbg

Secara Lisan Secara Tertulis

Proses Pemberi Kuasa OTHENTIC DIBAWAH TANGAN

 Dibuat dihadapan Notaris Putusan MA RI No.779 K/Pdt/1992


PADA SAAT GUGATAN SECARA LISAN :
 Dibuat dihadapan Panitera - Tidak diperlukan legalisasi atas surat kuasa
• Pasal ini memberikan hak kepada penggugat untuk mengajukan  Dilegalisir oleh Hakim/KPN khusus dibawah tangan, tanpa legalisasi
gugatan secara lisan kepada PN, bersamaan dengan itu penggugat
surat kuasa telah memenuhi syarat formulir
dapat menyampaikan secara lisan pemberian/penunjukan kuasa
kepada seseorang/beberapa orang tertentu.
• Perubahan tersebut dicatat dalam catatan gugatan oleh KPN
Pada surat pemeriksaan Ps 123 ayat (1) HIR Ps 123 HIR tidak mengatur format dari surat kuasa
• Pada saat proses pemeriksaan penggugat dapat menunjuk secara khusus tetapi hanya mengatur tentang pihak-
lisan dengan kata-kata seseorang/beberapa orang yang menjadi pihaknya saja yaitu “ Harus dibuat secara tertulis”
kuasanya
• Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera untuk SURAT EDARAN MA RI:
mencatatnya dalam berita acara sidang  SEMA No.2/1959
 SEMA No.5/1962
 SEMA No.1/1971
 SEMA No.6/1994
• SURAT KUASA KHUSUS
Yang bertanda tangan dibawah ini: ……………………………………………………………………………..
SYARAT & FORMULASI ……………………………….beralamat…………………………….yang dalam hal ini telah memilih
domisili hukum di kantor kuasanya tersebut dibawah ini, selanjutnya di sebut PEMBERI
SURAT KUASA KHUSUS KUASA…………………………………………………………………………………………………………………………...

Dengan ini menerangkan memberikan kuasa kepada:…………………………………………………..


1. Mencantumkan nama dan identitas 1. …………………………………………………………………………
pemberi kuasa 2. ………………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………………..
2. Mencantumkan nama dan identitas Kesemuanya Advokat dan Pengacara pada Kantor Hukum …………………yang Beralamat
penerima kuasa kantor…………………………………….baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
3. Menyebutkan dengan singkat, jelas ……………………………………................ KHUSUS ……………………............................................
dan rinci permasalahan apa yang ………………………………………………………………………………………………………………………………………
dikuasakan (objek dari surat kuasa) ……………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
dengan berpedoman pada ketentuan  Untuk itu yang diberi kuasa berhak untuk menghadiri sidang-sidang dalam perkara
pasal 123 ayat (1) HIR jo Pasal 118 tersebut diatas, membuat, menandatangani, mengajukan serta menerima surat-
HIR. surat yang diperlukan untuk itu. ……………………………………………………………………………..
4. Diberi tanggal dan ditandatangani  Selanjutnya yang diberi kuasa berhak menghadap pejabat-pejabat di instansi yang
baik oleh pemberi kuasa dan berwenang untuk itu, membuat, menandatangani, mengajukan dan menerima dan
atau menolak bukti-bukti dan atau saksi-saksi yang diajukan, mengadakan
penerima kuasa di atas materai. perdamaian dengan syarat-syarat yang dianggap baik oleh penerima kuasa,
meminta penetapan-penetapan, putusan, pelaksanaan putusan (eksekusi),
melakukan teguran-teguran. ……………………………………………………………………………………
 Yang diberi kuasa berhak pula mengambil segala tindakan yang penting, perlu dan
berguna sehubungan dengan menjalankan perkara, serta dapat mengerjakan segala
pekerjaan yang umumnya dapat dikerjakan oleh seorang kuasa/wakil guna
kepentingan tersebut di atas. …………………………………………………………………………………..

Kuasa ini diberikan dengan hak retentive dan hak substitusi baik sebagaian atau
seluruhnya kepada pihak lain;……………………………………………………………………………………….
Sukanumi. ,
……………………….
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,
(………………………………….)
(………………………………….) Materai Rp.10.000
(………………………………….) --------------------------
KOMPETENSI/YURISDIKSI
PENGADILAN

ABSOLUT RELATIF
Pembagian kekuasaan antara Kewenangan pembagian kekuasaan
badan-badan peradilan yang TIDAK mengadili antara pengadilan yang
SEJENIS dilihat dari macamnya serupa/ sejenis
Peradilan menyangkut pemberian
kekuasaan untuk mengadili
Ps 118 HIR
1. ACTOR SEQUITOR FORUM REI
Ps 24 ayat (2) UUD 1945 Jo 2. Domisili salah seorang tergugat/siberhutang
Ps 10 ayat (1) UU 14/1970 Jo utama
UU No.35/1999 Jo Ps 2 Jo 3. Begitu dapat diajukan di tempat salah
Ps 10 ayat (2) UU No. 4/2004, kekuasaan seorang penggugat dan di tempat benda
kehakiman (yudicial power) yang berisi tetap
dibawah MA: 4. Domisili yang dipilih para pihak

• Peradilan Umum • Abitrase UU 30/1999


• Peradilan Agung • P4 (perburuhan) UU 22/57
• Peradilan Militer • Pengadilan pajak UU No.17/1997
• Peradilan TUN • dll
JAWABAN
Isi Surat Jawaban
• Bantahan/Tangkisan/Perlawanan atas dalil-dalil atau hal-hal yg dituduhkan oleh Penggugat
dalam surat gugatannya;
• Segala sesuatu yg dianggap tidak benar harus dibantah dengan mengemukakan fakta-fakta serta
dasar hukum yg nyata, apabila dalil atau tuduhan yg diajukan Penggugat tidak dibantah oleh
Tergugat, maka
Dalil/Tuduhan tersebut secara hukum dianggap benar.
Bantahan-bantahan tsb bertujuan untuk meyakinkan Hakim
Penggugat = Penggugat yg tidak benar
Gugatannya harus ditolak.
MACAM-MACAM TANGKISAN/BANTAHAN
DALAM HUKUM ACARA PERDATA

• Isi Tangkisan/Bantahan :
• Kompetensi absolut/relative ;
• Error in persona ;
• Abscuur libel ;
• Ne bis in idem
• Rei judicata deducate ;
• Daluarsa ( verjaring )
Contoh Jawaban Tergugat
• Sukabumi, …………….. 2021
Perkara Perdata No.1/G.Pdt/2021/PN.Smi
Jawaban
----------------
Dalam perkara antara
Nama …… berkedudukan sebagai Penggugat
Melawan
Nama …… berkedudukan sebagai Tergugat
Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Sukabumi
Di
S u k a b u m i.
Dengan hormat
• Untuk dan atas nama Tergugat bersama ini hendak mengajukan Jawaban atas Gugatan
Penggugat No.1/G.Pdt/2021/PN.Smi , yang diajukan di Pengadilan Negeri sebagai berikut :
• Dalam Eksepsi :
• …………. Eksepsi kewenangan Absolut/Relatif
• …………. Eksepsi Obcuur Libel
• …………. Eksepsi Kurang pihak dll.
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa segala sesuatu yg terurai dalam eksepsi dianggap pula termuat dalam
pokok perkara ini ;
2. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil Penggugat kecuali hal yang diakuinya secara
tegas oleh Tergugat;
3. Bahwa ….. Tanggapan atas dalil 1,2,3,4,5 dst atas gugatan Penggugat ---- Isinya :
a. mengakui;
b. tidak mengakui/membantahnya disertai alasan.
4. Bahwa berdasarkan uraian dalam eksepsi dan dalam pokok perkara, maka
Tergugat memohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan sebagai
berikut :
DALAN EKSEPSI :
• Menerima Eksepsi Tergugat seluruhnya
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yg timbul.
Hormat Kami
Kuasa Tergugat

(…………………….)
Upaya Perdamaian

• Pasal 130 HIR --- hari sidang yang ditetapkan Penggugat dan Tergugat hadir,
maka Hakim wajib mendamaikan mereka yg bersengketa ( PERMA No. 1 Tahun
2016)
• Hakim aktif mendamaikan ----- Mediasi
• SEMA No.054/5/2009 ( 1 Mei 2009 ) --- Ruang Khusus Mediasi & Laporan
keberhasilan Mediasi (Triwulan)
• Mediasi : Cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk
memperoleh kesepakatan (damai) para pihak dengan dibantu oleh Mediator.
• Mediasi bersifat wajib ---- semua perkara perdata kecuali : PHI; P.Niaga;Putusan
BPSK, dan KPPU, Sengketa Parpol, Permohonan Pembatalan putusan Arbitrase,
Perkara Gugatan sederhana dan lain-lain (Pasal 4 Perma No.1 Tahun 2015
• Mediasi wajib pada hari sidang pertama yg dihadiri oleh para pihak
(Prinsipal), jika tidak melaksanakan mediasi, putusan batal demi
hukum.
• Mediasi tidak bertentangan dengan hukum acara (memungkinkan &
membolehkan) --- Pasal 130 HIR dan Pasal 154 Rbg.
• Lama proses mediasi 30 hari kerja & dapat diperpanjang 30 hari
JAWABAN

• Dilakukan oleh Tergugat :


apabila mediasi tidak berhasil --- lisan atau tertulis (Pasal 121 ayat
(2)HIR), persidangan dilanjutkan masuk pokok perkara, yaitu :
• Jawaban berupa :
bantahan terhadap dalil-dalil Penggugat.
• Jawaban Terdiri dari :
1. Eksepsi (tidak langsung pada pokok perkara)
2. Pokok Perkara
Macam-Macam Eksepsi
• 1. Kompetensi Absolut ( Pasal 134 HIR )
• 2. Kompetensi Relatif (Pasal 125, 133, dan Pasal 136 HIR)
• 3. Eksepsi Declinatoir
tidak berkuasanya Hakim (telah ada putusan tetap; Perkara sedang diperiksa oleh Pengadilan
lain).
• 4. Eksepsi Disqualificatoir :
Penggugat masih dibawah umur/dibawah pengampuan; Penggugat tidak mempunyai
kedudukan sebagai Penggugat.
• 5. Eksepsi Matriel :
Tangkisan berdasarkan hukum materiel – sifat menunda pembayaran ( Persetujuan
Penggugat)
• 6. Eksepsi Peremtoir :
Menghalangi dikabulkannya Gugatan (Daluarsa atau Gugatan telah dihapus).
• EKSEPSI :
1. Kompetensi Absolut & Relatif harus diputus segera sebelum Pokok
Perkara;
2. Eksepsi lainnya diputus bersama Putusan Akhir (Pasal 136 HIR).
GUGAT REKONPENSI
• Gugat Balik (Rekonpensi) :
• Yang diajukan oleh Pihak Tergugat terhadap Gugatan Penggugat
dalam sengketa yang sedang berjalan (Pasal 132a, Pasal 132b HIR);
• Pihak Penggugat Pertama --- Penggugat Konpensi --- Tergugat
Rekonpensi;
• Pihak Tergugat Pertama --- Tergugat Konpensi --- Penggugat
Rekonpensi
Gugat Balik (Rekonpensi)
Tidak Dapat Diajukan Dalam hal :

• a. Pengadilan Negeri yang memeriksa tuntutan konpensi tidak

berwenang memeriksa tuntutan rekonpensi tsb;


• b. Dalam Perkara Perselisihan eksekusi;
• c. Jika dalam perkara tingkat pertama tidak diajukan Gugatan
Rekonpensi, maka dalam banding tidak boleh pula diajukan
gugatan Rekonpensi
Manfaat Gugat Balik
• 1. Menghemat ongkos perkara;
• 2. Mempermudah pemeriksaan;
• 3. Mempercepat penyelesaian perkara;
• 4. Menghindari putusan yg saling bertentangan.
MEMBUAT SURAT GUGATAN
• Surat Gugatan Terdiri Dari Lima Bagian :
• 1. Kewenangan Relatif Pengadilan ( Pasal 118 HIR )
• 2. Identitas Para Pihak
• 3. Fundamentum Petendi Atau Posita Atau Dasar Gugatan Atau Dalil-Dalil Gugatan
• a. Dasar Fakta ( Peristiwanya )
• b. Dasar Hukum ( Hubungan Hukum, bukan penunjukan pasal )
• 4. Petitum
• - Primer dan
• - Subsidair
• 5. Penutup :
• - berupa tempat penulisan gugatan, tanggal, dan tandatangan.
GUGATAN TAMBAHAN
• Penggugat boleh mengajukan gugatan tambahan dalam surat gugatannya
terhadap gugatan pokok yg telah diajukannya.
• Tujuannya :
Agar gugatanh pokok lebih terjamin keradaannya. Dengan demikian gugatan
tambahan harus diletakan pada bagian akhir gugatan pokok.
• Gugatan Tambahan Yg sering dijumpai dalam surat gugatan adalah :
• 1. Gugatan Provisi :
• adalah gugatan yg merupakan permohonan kepada Pengadilan Negeri dapat
mengambil tindakan sebelum pokok perkara diperiksa mengenai hal-hal yg
berkenaan dgn tindakan sementara yg dilakukan oleh Tergugat sebelum
memperoleh kekuatan hukum tetap.
Contoh Gugatan Provisi
• a. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menghentikan
penutupan jalan setapak yg dilalui setiap hari oleh Penggugat
dan Masyarakat sekitarnya.
• b. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp. 100,000,- (seratus ribu rupiah) untukm setiap hari lalai
melaksanakan keputusan provisi dalam perkara ini masing-masing
kepada Penggugat.
Gugatan Tambahan Penyitaan
• Adalah gugatan yg dimintakan kepada pengadilan untuk menjaga obyek
perkara dihilangkan, dialihkan Tergugat selama proses perkara berlangsung.
• Tujuannya :
Agar ketika Penggugat dimenangkan di pengadilan, barang tsb masih ada.
Misalnya : dalam meletakan sita jaminan thd harta bersama.
PENYELESAIAN GUGATAN
SEDERHANA
• Gugatan Sederhana merupakan gugatan perdata dengan nilai gugatan materiil paling banyak Rp.
200 juta yg diselsaikan dengan tatacara dan pembuktian yg sederhana.
• Kriteria Gugatan Sederhana :
 Para Pihak harus memenuhi kreteria sbb :
 Masing-masing satu Penggugat dan Tergugat yg merupakan orang perseorangan atau badan
hukum. Penggugat maupun Tergugat dapat lebih dari satu apabila memiliki kepentingan
hukum yg sama.
 Penggugat dan Tergugat berada dalam daerah hukum yg sama
 Jenis perkara berupa ingkar janji ataupun perbuatan melawan hukum, kecuali untuk
perkara yg dikecualikan, sengketa atas tanah dan/atau perkara yg masuk yurisdiksi pengadilan
khusus.
 Nilai gugatan materi paling banyak Rp. 200 juta.
 Perkara yg dikecualikan dari gugatan sederhana.
Perkara Yang Dikecualikan Dari Gugatan
Sederhana
• 1. Perkara yg penyelesaian sengketanya dilakukan melalui pengadilan khusus
sebagaimana diatur di dalam peraturan perundang-undangan,
seperti : Persaingan Usaha ; Sengketa Konsumen ; dan Penyelesian
Perselisihan Hubungan Industrial
• 2. Perkara yg berkaitan dengan sengketa hak atas tanah,

• PIHAK YG DAPAT MENGAJUKAN GUGATAN SEDERHANA :


• Seluruh subyek hukum, baik orang perseorangan ataupun Badan Hukum,
dapat mengajukan gugatan sederha, asalkan tidak lebih dari satu kecuali
memiliki kepentingan hukum yg sama.
MEKANISME PENDAFTARAN GUGATAN SEDERHANA

• Penggugat mendaftarkan gugatan ke penitera pengadilan. Gugatan


dapat ditulis oleh Penggugat atau dengan mengisi blanko gugatan yg
telah disediakan di Kepaniteraan. Blanko gugatan berisi keterangan
mengenai :
• a. Identitas Penggugat dan Tergugat
• b. Penjelasan ringkas duduk perkara ( Posita atau Fundamentum
Petendi ) dan
• c. Tuntutan penggugat ( Petitum )
• d. Pada saat mendaftarkan gugatan, penggugat wajib melampirkan
bukti surat yg sudah dilegalisir.
Tahapan Penyelesaian Gugatan Sederhana
• a. Pendaftaran
• b. Pemeriksaan kelengkapan gugatan sederhana
• c. Penetapan Hakim dan penunjukan penitera pengganti
• d. Pemeriksaan pendahuluan
• e. Penetapan hari sidang dan pemanggilan para pihak
• f. Pemeriksaan sidang dan perdamaian
• g. Pembuktian dan
• h. Putusan
• Lama Penyelesaian Gugatan sederhana diselesaikan paling lama 25 (dua puluh
lima) hari sejak hari sidang pertama.
Peran Hakim Dalam Gugatan Sederhana
• a. Memberikan penjelasan mengenai acara gugatan sederhana secara berimbang kepada para pihak.
• b.Mengupayakan penyelesaian perkara secara damai termasuk menyarankan kepada para pihak
untuk melakukan perdamaian di luar persidangan
• c. Menuntut para pihak dalam pembuktian dan
• d. Menjelaskan upaya hukum yg dapat ditempuh para pihak
• e. Perdamaian dalam gugatan sederhana.
• Dalam gugatan sederhana :
hakim akan mengupayakan perdamaian dgn memperhatikan batas waktu yg telah ditetapkan 25
hari .
Upaya perdamaian yg dimaksud mengecualikan ketentuan yg diatur dalam Peraturan Mahkamah
Agung mengenai prosedur mediasi. Jika tercapai perdamaian , Hakim akan membuat putusan akta
perdamainan yg mengikat para pihak. Terhadap Putusan Akta Perdamaian tidak dapat diajukan
Upaya hukum.
Upaya Hukum Keberatan
• Upaya Hukum terhadap Putusan Gugatan Sederhana dapat dilakukan dengan
mengajukan keberatan . Keberatan diajukan kepada Ketua Pengadilan dg
mendandatangani Akta Pernyataan Keberatan kepada Panitera disertai alasan-
alasannya.
• Permohonan keberatan diajukan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah putusan
diucapkan atau setelah pemberitahuan putusan. Permohonan keberatan
diajukan kepada Ketua Pengadilan dgn mengisi blanko permohonan keberatan
yg disediakan di kepaniteraan.
• Keberatan adalah upaya hukum terakhir sehingga Putusan Hakim di tingkat
keberatan bersifat final. Artinya tidak dapat diajukan upaya hukum apaun
termasuk banding, kasasi dan Peninjauan Kembali.
Lama Penyelesaian Keberatan
• Putusan terhadap permohonan keberatan diucapkan paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah tanggal penetapan Majelis Hakim.
• Dalam memutus permohan keberatan, Majelis Hakim mendasarkan kepada :
A. Putusan dan berkas gugatan sederhana
B. Permohonan keberatan dan memori keberatan dan
C. Kontra memori Keberatan.
• Peran Kuasa Hukum :
• Pada prinsipnya, para pihak dapat memberikan kuasa dan mendapat bantuan hukum dari
kuasa hukum. Namun demikian terdapat beberapa hal yg perlu diperhatikan sbb :
1. Kuasa Hukum berdomisili pada daerah hukum pengadilan yg mengadili perkara anda
2. Pendampingan oleh Kuasa Hukum tidak menghilangkan kewajiban para pihak untuk hadir
dipersidangan.

Anda mungkin juga menyukai