Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KASUS

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

NAMA : AGHNIYA ARIZA SA’ADAH


NIM : 2005010254
UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG
Perselisihan Batas Laut antara Kenya dan Somalia

Perselisihan yang melibatkan dua negara di Benua Afrika tersebut dilatarbelakangi


oleh sengketa perbatasan laut. Baik kenya dan Somalia saling klaim atas wilayah
laut yang terdapat perairan Samudra Hindia.

Mulanya Somalia menuduh Kenya telah memberikan hak eksplorasi sumber daya
kepada perusahaan multinasional Total dan Eni di perairan yang menjadi sengketa.

Perkembangan Terkini Sengketa Kenya dan Somalia

Dilansir dari Voice of America (VOA) Kenya telah menolak untuk menghadiri sidang
sengketa selama seminggu yang diinisiasi oleh pengadilan tinggi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB).

Melalui sepucuk surat yang dilayangkan kepada Mahkamah Internasional yang


berbasis di Den Haag, atau yang disebut sebagai International Court of Justice (ICJ),
pemerintah Kenya menjelaskan alasan tidak kehadirannya dalam sidang.

Kenya mengutarakan alasan ketidakhadirannya dalam sidang lantaran masih


berlangsungnya situasi darurat COVID-19.

Sementara itu, Hakim Ketua Joan Donoghue menolak permintaan Kenya tersebut.
"Pengadilan menyesalkan keputusan Kenya yang tidak berpartisipasi dalam proses
keputusan," katanya.

Joan juga mengatakan jika pengadilan memiliki sejumlah materi yang sebelumnya
diajukan oleh negara dalam memperdebatkan kasus perselisihan kedua negara.

Laut Sengketa antara Kenya dan Somalia Kaya Sumber Daya

Perlu diketahui perselisihan wilayah perairan antara Kenya dengan Somalia


berpusat di sekitar 100.000 kilometer persegi Samudra Hindia. Wilayah tersebut
kaya akan sumber daya di antaranya ikan, dan kemungkinan minyak dan gas.
Mogadishu sendiri berpendapat jika perbatasan maritimnya dengan Kenya harus
diperpanjang di sepanjang garis tenggara (sama dengan perbatasan daratnya).

Di sisi lain, Nairobi mengklaim jika bahwa perbatasan tersebut harus mengarah ke
timur dengan garis lurus.

Selama berbulan-bulan, Kenya telah mengajukan sidang sengketa dan beberapa


permintaan juga tuntutan lainnya ditunda.

Dalam pidato kenegaraannya, Wakil Perdana Menteri Somalia Mahdi Mohamed


Guled berargumen dan menggambarkan perselisihan sebagai kepentingan nasional
utama bagi negaranya.

"Kami berharap sengketa kami dengan Kenya bisa diselesaikan secara bilateral,
melalui negosiasi. Sayangnya, hal tersebut terbukti tidak mungkin," terang Guled.

Perselisihan maritim antara Kenya dan Somalia menambah gesekan diplomatik


antara negara di Afrika Timur. Pada bulan Desember lalu, Mogadishu
mengumumkan untuk memutuskan hubungan dengan Kenya karena diduga
mencampuri urusan politik dalam negerinya.

Bukan tidak mungkin bagi ICJ untuk menyelesaikan sengketa maritim Kenya dan
Somalia dalam kurun waktu hingga bertahun-tahun.
KESIMPULAN ANALISIS

1. Mengingat yang dipermasalahkan adalah antar negara makadari itu masing –


masing kedua belah negara yang bersengketa diwajibkan hadir dipengadilan
perserikatan bangsa – bangsa (PBB) guna membahas batasan – batasan
kewilayahan dan adanya kejelasan dimana letak batas antar negara tersebut.

2. Dalam sidang PBB tersebut agar membawa dokumen tentang kewilayahan


negara masing – masing ( Barat, Timur, Utara, Selatan) dengan adanya
penyampaian pendapat dari negara tersebut maka pengadilan perserikatan
bangsa – bangsa bisa menentukan batasan dari masing – masing negara
yang disengketakan.

3. Setelah adanya putusan dari persidangan tinggi PBB untuk mematuhi


putusan tersebut dan dibuatkan tanda ataupun batas masing – masing untuk
memperjelas wilayah tersebut masuk kedalam satu negara yang berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai