Anda di halaman 1dari 21

GRASBERG PART 4 :

SUMBERDAYA DAN
MASADEPAN
1. Stephen Sawaki (073001800059)
2. M. Hisya Himendra (073001800070)
OUTLINE
 Pengelolaan Lingkungan
 Hubungan Masyarakat
 Timika dan Kota Baru
 Masa Depan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 Sungai Aikwa mengalirkan air berwarna abu-abu. Warna
abu-abu air Sungai Aikwa disebabkan oleh kandungan
material buangan yang unik, yang sebagian besar berupa
tailing, yakni pasir dan lumpur buangan dari pabrik
pengolahan dan konsentrasi bijih tembaga. Masalah yang
dihadapi Freeport dengan pembuangan tailing ini bukan
masalah limbah beracun, melainkan besarnya volume
tailing yang dibuang ke sungai.
 Kemungkinan masalah yang dapat timbul dengan
kandungan sedimen demikian besar terjadi saat badai pada
tahun 1990. Angin kuat dan banjir menyebabkan aliran
sungai tersumbat. Dengan meningkatnya arus air, maka
timbullah arus limpahan ke arah timur, merambah hutan
pada dataran rendah hingga mencapai Kali Kopi di daerah
rendah Minajerwi.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 Setelah banjir surut, daerah aliran Sungai Aikwa berubah menjadi genangan lumpur sedimen.
Endapan pasir dan lumpur menimbun vegetasi rendah sehingga mati karena kekurangan zat
asam pada akarnya. Untuk melindungi perkampungan penduduk dan jalan menuju bandara,
para insinyur Freeport telah membangun tanggul, tetapi ternyata aliran sungai tidak kembali ke
alur lamanya.
 Freeport menyewaa Bruce Marsh sebagai Manajer Pengelolaan Lingkungan pada tahun 1991.
Ia bertugas untuk menemukan cara yang terbaik untuk mengelola tailing. Arus limpahan
Sungai Aikwa selalu membawa endapan ke daerah aliran sungai Minajerwi. Oleh karena
adanya perbedaan ketinggian antara sungai aikwa dan minajerwi, maka arus sungai aikwa
lama kelamaan dapat menerobos langsung ke daerah aliran sungai-sungai yang berdekatan.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 Partikel tailing dari pabrik pengolahan berukuran lebih seragam. Pabrik ini menumpahkan tailing
kedalam Sungai Aghawagong yang bergabung ddengan Sungai Otomona Timur, yang kemudian
bergambung lagi dengan Sungai Otomona dan akhirnya dengan Sungai Aikwa. Pada titik
penggabungan terakhir ini tailing banyak mengendap, mesikpun aliran berlanjut sampai di muara
Sungai Mukumuga dan terus kelaut. Sejak terjadinya banjir tahun 1990, aliran sungai aikwa
melintas langsung masuk ke dalam Kali Kopi, dan dari sana mengalir ke Sungai Minajerwi.
 Dengan cara apapun tailing dikelola, daerah yang perlu mendapat perlindungan adalah Taman
Nasional Lorentz yang luasnya 1,5 juta hektar. Pada akhirnya Freeport menetapkan sistem
tanggul sebagai pilihan. Sistem tanggul ini menciptakan daerah pengendailian banjir, yang
dinamakan Daerah Pengendapan Aikwa atau Aikwa Deposition Area, disingkat ADA. Tanggul
barat merupakan kelanjutan dari tanggul yang dibangunn untuk melindungi Timika setelah banjir
tahun 1990. Tanggul Timur berfungsi menahan air sungai agar tidak meluap ke daerah aliran
sungai Minajerwi, sehingga juga melindungi Taman Nasional Lorentz. Ketinggian dan lebar
tanggul akan terus dirubah sesuai dengan kebutuhan.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 Penumpukan batuan limbah atau batuan penutup yang digali juga merupakan masalah
lingkungan yang perlu diperhatikan. Permasalahan yang dihadapai dalam hal penumpukan
batuan limbah atau batuan penutup adalah masalah pencemaran asam tambang. Satu hal yang
menguntungkan adalah bahwa batuan disekitar gasberg bukan batuan yang menghasilkan
asam.
 Batuan limbah ditumpuk pada dua tempat, yakni di Carstenszweide dan Lembah Wanagong.
Dengan pencampuran secara teliti berbagai batuan yang berpotensi asam, kemudian
mencampur dengan batuan kapur dapat mengurangi kemungkinan terbentuknya air asam.
Bagian atas dari tumpukan batuan limbah yang menghasilkan asam dapat dilapisi dengan
batuan yang tidak mudah dioksidasi dan tanah liat, sehingga batuan limbah yang
mengashilkan asam terisolasi terhadap udara.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 Banyaknya pembangunan jalan-jalan dan konstruksi yang telah dilakukan, banyak daerah
yang harus ditebang hutannya. Freeport menanami kembali daerah gunndul ini dengan teknik
hydromulching. Benih tanaman asli yang telah dikumpulkan dicampur dengan pupuk, tanah
humus dan bahan pengikat. Campuran ini diisikan kedalam mobil tangki, kemudian
disemprotkan pada lahan yang gundul. Pada waktu seluruh pekerjaan di Irian Jaya telah
selesai, maka permukaan jalan, lahan bangunan daerah penumpukan batuan limbah, dan teras
teratas tambang Grasberg, semuanya akan direvegetasi dengan cara hydromulching.
 Lokasi Tempat pembuangan tailing Freeport terletak diantara hutan dataran rendah dan batas
permulaan rawa-rawa yang ditumbuhi pohon sagu. Sebagian besar dari lapangan tailing ini
ditumbuhi oleh rumput phragmites. Setelah rumput rawa, juga tumbuh semak-semak dan
setelah lapangan tailing ini kaya dengan zat organik alam, maka mulailah tumbuh pepohonan.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 Ilmuwan Freeport mencoba untuk menanam berbagai jenis tanaman seperti jagung, nanas,
kacang, kopi dll. Sejak tahun 1992 di lahan tailing. Ilmuwan ini membuktikan bahwa hasil
pertanian di lahan tailing ternyata sangat baik. Program reklamasi tailing jangka panjang juga
mencakup proyek pertanian holtikultura, silvikultura dan akuakultura.
 Sebagai bagian dari program reklamasi, di dekat sebuah pemukiman utara Timika, diciptakan
sebuah sungai dan beberapa danau kecil dengan cara mengalihkan aliran beberapa sungai kecil
di daerah sekitarnya. Danau tersebut diciptakan untuk tujuan keindahan dan rekreasi.
 Dengan mengerahkan banyaknya mesin dan manusia untuk penambangan, banyak limbah
yang dihasilkan, seperti punting rokok, bungkus makanan, ban bekas kendaraan dll. Semua
limbah ini harus dikelola dengan hati-hati dan dibuang dengan cara yang memenuhi
persyaratan kelestarian lingkungan.
HUBUNGAN MASYARAKAT
 Kehadiran Freeport telah membawa perubahan dalam kehidupan suku
Amungme dan Kamoro. Program-program pengembangan masyarakat
harus dilandaskan pada kerjasama tripartite, yaitu masyarakat,
pemerintah, dan Freeport. Berbagai kegiatan masyarakat yang
dikembangkan oleh Freeport mencakup program pemenuhan
kebutuhan dasar, seperti pelayanan kesehatan, perumahan serta
program-program untuk memperkuat pengembangan ekonomi dan
pelestarian budaya.
 Kehidupan suku Amungme dan Kamoro sebelum adanya operasi
tembang dibayangkan sebagai kehidupan sederhana yang indah.
Namun, sebaliknya dimana tingkat kematian bayi mencapai 50% dan
penyakit pernafasan dan gangguan pencernaan merupakan penyakit
umum. Dalam kesepakatan pertama antara Freeport dengan penduduk
Lembah Wa pada tahun 1974, penyediaan klinik pelayanan kesehatan
dan sekolah adalah keinginan utama suku Amungme.
HUBUNGAN MASYARAKAT
 Ketika Freeport datang akhir tahun 1960-an, ketegangan dan salah faham suku Amungme
dengan pendata mulai meningkat. Barang modern abad 20, mesin dan nilai budaya yang hadir
tiba-tiba membuat suku Amungme terguncang dan bingung. Keadaan diperburuk dengan
kepercaaayn argo.
 Pada waktu penambangan mulai dilaksanakan tahun 1973, protes yang datang bertubi-tubi
menyadarkan bahwa ada permaslaahan yang harus diselesaikan. Pada tahun 1974 perusahaan
mengikat perjanjian yang menyatakan bahwa perusahaan bersedia membangun sekolah,
klinik, pasar dan pusat belanja, membangun sarana perumahan untuk orang Amungme
penduduk Wa serta menyediakan lapangan pekerjaan.
HUBUNGAN MASYARAKAT
 Freeport melakukan pendekatan kepada para penghuni pemukiman dan meyakinkan mereka
untuk pindah ke Timika agar mendapat pemukiman yang lebih sehat dan layak. Pada tahun
1970-an suku Amungme dan Tsinga dilanda keresahan politik. Keolmpok kecil gerilyawan
yang mentenang pemerintah Indonesia di Irian jaya. Mereka menyatakn dirinya Organisasi
Papua Merdeka (OPM). Freeport menjadi sasar OPM.
 Pelayanan kesehatan merupakan langkah pertama dari banyak program pengembangan
masyarakat yang dilakukan Freeport. Di daerah pegunungan banyak yang menderita
kekurangan gizi dan juga banyak menderita Frambosia atau radang. Di daerah rendah, banyak
yang terkena malaria.
HUBUNGAN MASYARAKAT
 Freeport juga menganggap pendidikan merupakan masalah penting agar masyarakat irian jaya
mampu meraih kesempatan yang sekarang terbuka luas di Irian Jaya. Pada awal 1970-an
Freeport membangun sekolah di Banti. Freeport membangun sekolah dasar pertama, serta
memberikan bahan pelajaran sampai pada tingkat kelas tiga, sedangkan pemerintah
menyedikan guru dan pegawai lain. Freeport juga membuka bewasiswa untuk melanjutkan
studi ke Universitas Cendrawasih dan memberikan biaya pengiriman 250-300 pelajar unntuk
melanjutkan sekolah lanjutan baik di dalam propinsi Irian Jaya atau di propinsi lain. Program
pendidikan yang paling berhasil adalah pendidikan keterampilan.
 Dalam tahun 1991, Freeport mengembangkan program ekonomi dengan gaya Amerika Tulen,
yaitu program business incubator. Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan
memperkuat kewiraan di antara penduduk asli dengan cara mensponsori perusahaan kecil
menyedikan barang atau jasa yang diperlukan oleh Freeport atau oleh pasar lain.
TIMIKA DAN KOTA BARU
 Timika lahir pada akhir tahun 1960-an, pada waktu Freeport mengambil keputusan untuk
membuka tambang Ertsberg. Pusat pemboran ditempatkan di desa kecil suku kamoro di dekat
pantai bernama Timuka. Pusat perbekalan di tempatkan di 40 kilometer ke arah pedalaman di
tepi sungai Aikwa, tempat itu diberi nama Timika, sedikit perubahan dari Timuka. Desa
Timuka sendiri masih ada, terletak di tepi pantai sekitar 25 KM dari muara sungai Tipuka arah
tenggara. Desa ini kemudian diberi nama Timika Pantai atau Timika Lama.
 Pada 1971, Bandar udara dan pusat perbekalan selesai dibangun, dan sejak awal 1970-an
lambat laun daerah sekitarnya berkembang menjadi kota. Pada tahun 1969, Freeport
mempekerjakan orang-orang Amungme.
TIMIKA DAN KOTA BARU
 Pada tahun 1973, pemukiman di sebelah utara bandar udara
sudah demikian besar sehingga orang-orang Amungme
menjadikan desa dengan nama Kwamki. Pada tahun yang samat
Freeport membangun jalan dari jalan utama menuju desa
tersebut. Freeport juga membantu menyiapkan lahan untuk
perumahan dan perkebunan.
 Pada tahun 1972 orang-orang Dani, Ekari dan Moni juga
menginginkan perkejaan di Freeport, hanya sebagian kecil yang
diterima karena sebagian tidak memiliki latar belakang
pendidikan dan keterampilan yang diperlukan. Pada pertengahan
1970-an, para pendatang baru diminta untuk pindah ke Kwamki.
 Baru setelah tahun 1970-an, beberapa perumahan mulai
dibangun di daerah sebelah selatan Bandar udara, yang
kemudian menjadi kota Timika. Para penghuni Kwamki asli
kemudian pindah ke daerah sebelah selatan Bandar udara yang
merupakan bagian timika dikarenakan ada keresahan politik
pada tahun 1977. Kota ini kemudian dinamakan Kwamki Lama.
TIMIKA DAN KOTA BARU
 Pada tahun 1981 dan 1982, penduduk Timika berkembang setelah pemerintah merelokasi tiga
desa dari daerah pantai ke daerah sekitar Timika. Penduduk dari ketiga desa ini dimukimkan
dalam dua lokasi, yaitu di Koperapoka Baru yang berasal dari nama desa Kamoro dan di
Sempan Barat. Kedua daerah pemukiman yang berada di kawasan Timika yang sudah meluas
ini, sekarang disebut Koperakopa dan Inauga..
 Orang-orang kamoro dan orang sampan berjuang hidup di Timka dengan berdagang ikan dan
sagu, baik secara langsung maupun melalui perantara orang-orang bugis. Orang bugis
merupakan kelompok pendatang terbesar di Timika dan sebagai perantara mendapatkan
keuntungan yang paling besar.
TIMIKA DAN KOTA BARU
 Pada tahun 1985, Freeport membeli lahan pertanian orang Amungme untuk dikembangkan
menjadi pemukiman bagi karyawan Freeport, yang dinamakan Timika Indah. Karena
pertumbuhan dan semakin lengkapnya prasarana di daerah Timika, maka pemerintah
Indonesia mendirikan transmigrasi resmi di pinggir kota.
 Pada tahun 1993, Freeport mulai merintis perluasan di daerah rendah. Mulai memindahkan
berbagai sarana ke wilayah Timika. Selain itu juga meneruskan program, yaitu membangun
perumahan untuk dijual kepada karyawan Freeport. Semua kegiatan yang tidak diperlukan di
tembaga pura harus dipindahkan ke daerah rendah. Untuk mewujudkan keputusan tersebut,
Freeport merencanakan membangun “Kota Baru”
TIMIKA DAN KOTA BARU
 Rancangan kota dibuat dengan tujuan mencapai keserasian dengan lingkungan dan dengan
kesadaran bahwa kota yang dibangun adalah kota Indonesia bukan kota Amerika. Berdekatan
dengan kota baru Freeport merencanakan sebuah Lingkungan Industri Ringan (LIR). LIR
nantinya akan ditempatkan berbagai industri yang mampu melayani kegiatan pertambangan,
kegiatan kontraktor dan juga kegiatan pemeliharaan kota baru. Pada 15 desember 1995
Presiden Republik Indonesia meresmikan Kota Baru yang beliau beri nama Kuala Kencana.
MASA DEPAN
 Sampai pada akhir abad ini, masa depan Freeport terlihat sangat cerah. Freeport Indonesia
telah mengembangkan program eksplorasi, baik di sekitar Grasberg maupun di daerah-daerah
terpencil di Irian Jaya. Ditemukan lebih dari 75 lokasi yang diperkirakan mempunyai potensi
mineral.
 Cadangan porfiri Grasberg masih akan menjadi andalan sumber produksi, sedangkan
cadangan skarn di sekitar Grasberg akan memainkan peran sebagai sumber tambahan
produksi, antara lain cadangan skarn di Lembah Tembaga, Kucing Liar, Gossan besar serta
cadangan-cadangan lain yang akan datang. Teknologi tambang bawah tanah akan kembali
menjadi tumpuan produksi untuk daerah Grasberg.
 Kondisi operasi Freeport Indonesia yang terus membaik membuka kesmpatan jangka panjang
yang makin luas bagi karyawan dan keluarganya. Perkembangan kegiatan Freeport telah
mengundang dunia luar masuk ke Irian Jaya, dengan membawa dampak positif dan
negatifnya.
MASA DEPAN
 Daerah di sekitar kegiatan Freeport juga menawarkan prospek
pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, pertambangan,
dan berbagai industri. Banyak jaringan jalan yang sudah
dibangun oleh Freeport, seperti trans irian jaya yang sudah
dibangun. Bagian yang sulit yaitu jalan yang menghubungkan
pantai selatan dengan daerah pegunungan Grasberg, sudah di
bangun oleh Freeport. Bagian nabire-ilaga yang dibangun
pemerintah sudah mendekati selesai. Setelah selesai, jalan ini
akan mengantar masyarakat disekitarnya menuju kehidupan
abad ke-20 serta membuka hubungan dengan masyarakat pantai
selatan yang sedang berkembang.
 Bagi PTFI, rampungnya jalan ini akan meningkatkan kelayakan
ekonomis operasi tambang di daerah sekitarnya. Jalan lintas
akan mendatangkan perubahan penting terhadap pegunungan
tengah, karena masih terisolasi dari kehidupan luar. Semua
kebutuhan yang didatangkan ke daerah pegunungan, harus
diangkat melalui udara.
MASA DEPAN
 Di Timika, sekolahan dan pusat-pusrt pelatihan industri sedang atau telah dibangun, dengan ini
tidak lama lagi Freeport sudah akan mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal hasil dari
pelatihan yang dilakukan sendiri.
 Dengan kapasitas memproduksi lebih dari 5 persen produksi tembaga di dunia, Freeport
merupakan salah satu pemain utama dalam industri tembaga. Permintaan tembaga untuk
penggunaan tradisional dan meningkatnya penggunaan di negara-negara yang ekonominya
sedang berkembang seperti Cina dan Indonesia, dalam jangka panjang akan meningkatkan
pertumbuhan konsumsi dunia dengan 2 persen setiap tahun. Dengan pertumbuhan konsumsi
tersebut, akan diperlukan pembukaan tambang setingkat Garsbeg setiap dua tahun sekali,
sehingga Freeport dan pesaingnya akan terus mendapat tekanan untuk memenuhi permintaan
logam tembaga.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai