Analisa Yuridis Tentang Kekuatan Eksekutorial Putusan BANI
Nomor 405/VI/ARB-BANI/21 Terkait Sengketa Antara PT Tranfocus dan PT Nindya Karya
Disusun oleh Rizky Ramadhan (11010116130244)
Pihak-pihak di dalam Putusan BANI Nomor 405/VI/ARB-BANI/2011
1. PT. Nindya Karya (Penggugat)
2. PT. Transfocus (Tergugat) 3. PT. Asuransi Puma Artha Nugraha (Pihak Ketiga) KASUS POSISI PT. Nindya Karya (Persero) bermaksud untuk mengirimkan barang dengan tujuan yaitu landasan Peti Kemas Pelabuhan Bumiharjo dan Pelabuhan Kumai pada tanggal 30 Oktober 2007. PT. Transfocus melaksanakan pengangkutan besi beton sebanyak 443.726,00 namun, ternyata barang tersebut hanya sampai ditempat tujuan sebanyak 182.848,24 Kg sedangkan sisanya sebanyak 260.877,30 Kg. telah tenggelam. BAGAIMANA PUTUSANNYA Majelis Hakim Mengabulkan permohonan dari PT. Nindya Karya dan Badan Arbitrase Nasional. Indonesia (BANI). Majelis Arbiter membatalkan Putusan PN Semarang No. 1/Arbitrase/2012/PN.SMG dan menolak permohonan PT. Transfocus. RUMUSAN MASALAH PERTAMA
BAGAIMANA ANALISA PUTUSAN BANI NOMOR
405/VI/ARB-BANI/2011 DAPAT MEMPUNYAI KEKUATAN EKSEKUTORIAL ALASAN PUTUSAN BANI NO. 405/VI/ARB-BANI/2011 MEMILIKI KEKUATAN EKSEKUTORIAL Hukum memberikan kekuatan yang sama untuk putusan badan arbitrase sebagaimana hukum memberikan kekuatan yang sama pada putusan pengadilan tingkat akhir Dengan adanya klausul arbitrase di dalam perjanjian, arbitrase akan memiliki kompetensi absolut. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam pasal 11 ayat 1 Undang-undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa DARIMANA DASARNYA Putusan arbitrase yang dapat dimohonkan untuk pembatalan adalah putusan arbitrase yang sudah didaftarkan pada Pengadilan Negeri. Sedangkan Alasan yang dapat digunakan untuk permohonan pembatalan putusan arbitrase adalah terdapatnya salah satu unsur yaitu kurangnya alat bukti untuk memperkuat argumen dari pihak PT. Trans Focus. BAGAIMANA KESIMPULANNYA Berdasarkan ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ditentukan bahwa alasan-alasan pembatalan putusan arbitrase adalah terdapatnya alat bukti yang tidak relevan. RUMUSAN MASALAH KEDUA
BAGAIMANA PERTANGGUNGJAWABAN DARI PIHAK
PT. TRANSFOCUS AKIBAT DARI TENGGELAMNYA SEBAGIAN BARANG MUATAN YANG DIANGKUT BAGAIMANA TANGGUNG JAWABNYA Pada ayat 2 Pasal 468 KUHD disebutkan bahwa pengangkut diwajibkan mengganti segala kerugian, yang disebabkan karena barang tersebut seluruhnya atau sebagian tidak dapat diserahkannya kecuali apabila dari awal barang tersebut sudah mengalami cacat atau terdapat kesalahan dari pihak yang mengirimkan. APA SAJA BENTUK TANGGUNG JAWABNYA 1. BERDASARKAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN Batas tanggung jawab tersebut didasarkan pada kesepakatan bersama antara PT. Transfocus dan PT. nindya Karya sesuai dengan perjanjian angkutan .
2. BERDASARKAN ASURANSI PENGANGKUTAN LAUT
Tanggung jawab perusahaan asuransi ditegaskan dalam Pasal 637 KUHD yaitu pertanggungjawaban segala kerusakan terhadap barang yang dipertanggungkan dipikul oleh PT. Asuransi Puma Artha Nugraha (dari pihak PT. Transfocus) . TERIMAKASIH