Anda di halaman 1dari 10

POSBINDU

KELOMPOK 5
MOHAMMAD MA’RUF ABDUL (1119180024)
MUHAMMAD KHOIRUL KHOI’IL (1119180025)
ROHMAT FAJAR SHOFARIN (1119180069)
NIKO CANDRA IRAWAN (1119180086)
PENGERTIAN

Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan


monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak
menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan
tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh
masyarakat melalui pembinaan terpadu.
TUJUAN POSBINDU SECARA UMUM

Tujuan Posbindu PTM adalah meningkatkan


peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penemuan dini faktor risiko PTM.
Melalui Posbindu PTM, dapat sesegeranya
dilakukan pencegahan faktor risiko PTM sehingga
kejadian PTM di masyarakat dapat ditekan.
TUJUAN POSBINDU DI SEKOLAH

Tujuan pembentukan Posbindu PTM
di sekolah, untuk mengatasi gangguan obesitas,
diabetes militus kencing manis, hipertensi, dan
perilaku merokok pada siswa, majelis guru dan
karyawan di sebuah satuan pendidikan.
SASARAN POSBINDU

Sasaran Posbindu PTM cukup luas mencakup


semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan
kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat
dengan kasus PTM.
Sedangkan di sekolah dasar untuk melaksanakan
pencegahan maka posbindu diperuntukkan untuk
menyasar seluruh warga sekolah.
KEGIATAN POSBINDU DI SEKOLAH

Kegiatan utama :
- Deteksi dini factor risiko dan monitoring
- Konseling dan rujukan
- Aktifitas bersama ( senam, jalan sehat, bersepeda dll)
KEGIATAN LAIN POSBINDU DI SEKOLAH

- Melakukan wawancara untuk menggali informasif aktorresiko keturunan dan


perilaku
- Melakukan pengukuran tekanan darah, Melakukan pemeriksaan gula darah
- Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter)
- Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga dokter dan bidan terlatih di
puskesmas
- Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan lain-lain) dan
penyuluhan kelompok termasuk sarasehan;
- Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya;
TAHAPAN-TAHAPAN POSBINDU DI SEKOLAH

Langkah persiapan diawali dengan pengumpulan data dan informasi besaran masalah PTM,
sarana-prasarana pendukung dan sumber daya manusia. Hal ini dapat diambil dari data RS
Kabupaten/Kota, Puskesmas, Profil Kesehatan Daerah, Riskesdas, atau hasil survei lainnya.
Informasi tersebut dipergunakan oleh fasilitator sebagai bahan advokasi untuk mendapatkan
dukungan kebijakan maupun dukungan pendanaan sebagai dasar perencanaan kegiatan Posbindu
PTM. Selanjutnya dilakukan identifikasi kelompok potensial baik ditingkat kabupaten/kota maupun
dilingkup Puskesmas. Kelompok potensial antara lain kelompok/organisasi masyarakat,tempat kerja,
sekolah, koperasi, klub olah raga, karang taruna dan kelompok lainnya.

Kepada kelompok masyarakat potensial terpilih dilakukan sosialisasi tentang besarnya masalah
PTM, dampaknya bagi masyarakat dan dunia usaha, strategi pengendalian serta tujuan dan manfaat
Posbindu PTM. Hal ini dilakukan sebagai advokasi agar diperoleh dukungan dan komitmen dalam
menyelenggarakan Posbindu PTM. Apabila jumlah kelompok potensial terlalu besar pertemuan
sosialisasi dan advokasi dapat dilakukan beberapa kali. Dari pertemuan sosialisasi tersebut
diharapkan telah teridentifikasi kelompok /lembaga /organisasi yang bersedia menyelenggarakan
posbindu PTM.
Tindak lanjut yang dilakukan oleh pengelola program di
Kabupaten/Kota adalah melakukan pertemuan koordinasi dengan kelompok
potensial yang bersedia menyelenggarakan Posbindu PTM. Pertemuan ini
diharapkan menghasilkan kesepakatan bersama berupa kegiatan
penyelenggaraan Posbindu PTM, yaitu :
- Kesepakatan menyelenggarakan Posbindu PTM.
- Menetapkan kader dan pembagian peran, fungsinya sebagai tenaga
pelaksana Posbindu PTM.
- Menetapkan jadwal pelaksanaan Posbindu PTM.
- Merencanakan besaran dan sumber pembiayaan.
- Melengkapi sarana dan prasarana.
- Menetapkan tipe Posbindu PTM sesuai kesepakatan dan kebutuhan.
- Menetapkan mekanisme kerja antara kelompok potensial dengan petugas
kesehatan pembinanya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai