Anda di halaman 1dari 28

KONSUMEN, KELOMPOK 3

1. AMALIA WAHYU TRIANA 03


PRODUSEN, DAN 2. CHRISTIAN GILBERT DAMANIK 08

EFISIENSI PASAR 3. EKA PRASETYA PUTRA 13

4. I PUTU NOVA HERI ASTAWAN 18

5. MOH. ZAINAL ARIFIN 23

6. RAHMAT FAJAR ASRIADI 28

7. YANUARDI RIAN RAHMAWAN 37

KELAS 3-01
DIII KEPABEANAN DAN CUKAI
ALIH PROGRAM
WELFARE ECONOMICS
– Welfare Economics adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
alokasi sumber daya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi.
– Untuk diingat, alokasi sumber daya berhubungan dengan:
a) Seberapa banyak barang/jasa diproduksi;
b) Produsen mana yang memproduksi;
c) Konsumen mana yang mengkonsumsi.
– Pertama-tama, mari kita melihat kesejahteraan ekonomi dari
konsumen.
Surplus Konsumen
Kerelaan Membayar
Willingness to Pay (WTP)
– Kerelaan membayar (WTP) seorang
WTP
pembeli adalah nilai maksimal yang Nama
(dalam juta rupiah)
rela dibayar untuk membeli sebuah
barang. Adi 250

– WTP mengukur seberapa besar Putu 175


konsumen menghargai sebuah
Eka 300
barang.
– Contoh: WTP dari 4 orang untuk Chris 125

membeli jam tangan Rolex.


WTP dan Kurva Permintaan

WTP Q : Jika harga jam tangan Rolex (P) Rp 200


Nama (dalam juta juta, siapa yang akan membeli, dan berapa
rupiah) jumlah permintaan (Qd)?
Adi 250
A : Adi dan Eka akan membelinya. Putu dan
Chris tidak.
Putu 175

Eka 300 Jadi Qd = 2 jika P = Rp 200 juta


Chris 125
Pada kurva dibawah, WTP Marginal Buyer ditunjukkan oleh tinggi dari kurva
permintaan (D) dimana Marginal buyer adalah pembeli yang akan meninggalkan pasar
ketika harga lebih tinggi dari WTP nya.
P
(Harga Rolex) Pembeli Qd $350 Eka WTP
301 keatas Tidak ada 0 $300 Adi WTP
251 - 300 Eka 1
$250
Putu WTP
$200
176 - 250 Eka, Adi 2 Chris
$150 WTP
126 - 175 Eka, Putu, Adi 3 $100
0 - 125 Chris, Eka, Putu, Adi 4 $50
$0
0 1 2 3 4 Qd
Surplus Konsumen (CS)
Surplus konsumen adalah keuntungan yang dirasakan
pembeli saat membeli barang dengan harga dibawah WTP
WTPnya. Nama
(dalam juta rupiah)
Nilai CS didapatkan dari WTP dikurangi harga barang.
Adi 250
CS = WTP - P
Putu 175
Misal : P = Rp 260 juta
CS Eka = 300 – 260 = Rp 40 juta Eka 300
Selain Eka, tidak ada yang mendapat CS
Chris 125
karena hanya Eka yang rela membeli.
Total CS = Rp 40 juta
CS and Kurva Permintaan
P P = Rp 260 Juta
WTP Eka
CS Eka = 300 – 260 = Rp 40 Juta
$300
Total CS = Rp 40 Juta
$200
Kesimpulan:
$100 Total CS adalah area dibawah
kurva permintaan dan diatas
$0 Q harga barang, dari 0 sampai Q.
0 1 2 3 4
CS dengan Banyak Pembeli
Harga per P Permintaan sepatu
pasang $ 60
Saat Q = 5, WTP marginal buyer adalah 50
$50 untuk sepasang sepatu.
40
Misal P = $30.
30 Jumlah sepatu
Maka CS = $20. (dalam ribuan)
20

Pernyataan seperti diatas tidak 10


D
menggambarkan CS untuk seluruh 0 Q
pembeli. 0 5 10 15 20 25 30
CS dengan Banyak Pembeli
CS adalah area diantara P dan kurva P The demand for shoes
permintaan, dari 0 ke Q. $ 60
Maka CS = luas segitiga biru. 50
h
( ½ x alas x tinggi) 40
Tinggi segitiga = $60 – 30 = $30. 30
Alas segitiga = 15 – 0 = 15 20
Jadi, 10
CS = ½ x 15 x $30 D
= $225. 0 Q
0 5 10 15 20 25 30
Pengaruh Kenaikan Harga terhadap CS
Dua alasan turunnya CS P
1. CS turun karena
60 pembeli
50 meninggalkan pasar.

40
30 Jika P naik menjadi
$40,
2. CS turun karena 20
pembeli yang CS = ½ x 10 x $20
10
lain membayar D = $100.
lebih tinggi. 0 Q
0 5 10 15 20 25 30
Surplus Produsen
Biaya (Cost)
• Biaya (Cost) : Nilai segala sesuatu
Biaya
yang harus dikorbankan penjual Penjual
(Rupiah)
dalam memproduksi sesuatu
barang. Yanu 900.000

• Termasuk uang yang dikeluarkan Arif 800.000


untuk semua sumber daya yang
Amel 600.000
digunakan untuk menghasilkan
barang dan nilai waktu penjual. Putu 500.000
Contoh : Biaya dari 4 orang untuk
menjual sepeda
Biaya dan Kurva Penawaran
Pada kurva dibawah, Marginal Seller ditunjukkan oleh tinggi dari kurva penawaran (S)
dimana Marginal Seller adalah penjual yang akan meninggalkan pasar pertama kali jika
harga turun lebih rendah.
Harga (dalam s Harga (rb) Penawaran
ribuan rupiah) Penjual Q
Yanu’s
900 atau lebih Yanu, Arif, Amel. 4
900
Cost
Putu 800
Arif’s
800 – 900 Arif, Amel, Putu 3 Cost
600 Amel’s
Cost
600 – 800 Amel, Putu 2 500

Putu’s
500 – 600 Putu 1 Cost

Kurang dari 500 Tidak Ada 0


1 2 3 4 Qs
Surplus Produsen (PS)
Surplus produsen adalah keuntungan yang dirasakan penjual
saat menjual barang dengan harga diatas biaya produksinya.
Nilai PS didapatkan dari harga barang dikurangi biaya (cost). Biaya
Penjual
(Rupiah)
PS = P - Cost
Yanu 900.000
Misal : P = Rp 600.000
PS Putu = Rp 600.000 – Rp 500.000 Arif 800.000
= Rp 100.000
Amel 600.000
Selain Putu, tidak ada yang mendapat PS
karena hanya Putu yang bersedia menjual. Putu 500.000
Total PS = Rp 100.000
Harga (rb)

PS and Kurva
Penawaran
900
800

600
Penawaran
500
Surplus produsen
untuk Putu Pada grafik (atas) harga produknya Rp
(100rb) 600rb, dan surplus produsennya
Rp100rb.
Harga (rb)
1 2 3 4 Kuantitas Sedangkan pada grafik (bawah), harga
produknya Rp800rb-an, surplus
900
Penawaran produsennya Rp500rb.
800

Surplus produsen
600 untuk Amel (200rb)
500 Luas Wilayah di bawah Harga
Surplus produsen
dan di atas kurva penawaran
untuk Putu (300rb)
adalah surplus produsen pada
sebuah pasar.
1 2 3 4 Kuantitas
Bagaimana Harga yang Lebih Tinggi
Meningkatkan Surplus Produsen
Harga (rb) Harga (rb) Penawaran

Penawaran
CEF - Surplus produsen
D E untuk produsen baru.
P2 F
B BCDE – Tambahan Surplus
B C P1 B
P1 C untuk para produsen lama.
ABC - Surplus produsen
ABC - Surplus produsen awal
A
A
Q1 Q2 3 4 Kuantitas
Q1 Kuantitas
Surplus produsen pada harga P2
Surplus produsen pada harga P1
Efisiensi Pasar
Efisiensi Pasar
– Surplus konsumen dan surplus produsen adalah peralatan dasar
yang digunakan oleh ekonom untuk mempelajari kesejahteraan
pembeli dan penjual di sebuah pasar.
– Untuk memaksimalkan kesejahteraan ekonomi setiap orang dalam
masyarakat harus ditentukan terlebih dahulu bagaimana
mengukur kesejahteraan ekonomi dari suatu masyarakat. Satu
ukuran yang dapat diterapkan adalah jumlah total surplus
produsen dan konsumen, yang disebut total surplus.
Total Surplus
Surplus Konsumen (CS) adalah keuntungan yang diterima oleh pembeli
dengan berpartisipasi dalam sebuah pasar dan Surplus Produsen (PS)
adalah keuntungan yang diperoleh penjual.

Total Surplus = CS + PS
= Nilai bagi pembeli – Nilai yang dibayar
oleh pembeli + Nilai yang diterima penjual –
Biaya Penjual
Total Surplus = Nilai bagi pembeli – Biaya Penjual
Jika suatu alokasi sumber daya memaksimalkan surplus
total, kita menyatakan alokasi itu menghasilkan efisiensi
(efficency). Efisiensi adalah kondisi dalam masyarakat
untuk memperoleh manfaat maksimal dari sumber daya
mereka yang terbatas
Efisiensi dan
Dalam mengukur kesejahteraan ekonomi juga harus Pemerataan
memperhatikan isu pemerataan (equity) – (Equity)
kewajaran/keadilan dalam distribusi kesejahteraan di
antara berbagai macam pembeli dan penjual/ anggota
masyarakat.
Evaluasi Keseimbangan Pasar
Harga
A D
Surplus konsumen adalah luas wilayah
Penawaran di atas harga dan di bawah kurva
permintaan, sedangkan surplus
Surplus produsen adalah luas wilayah di bawah
Konsumen E
Harga
harga dan di atas kurva penawaran.
Keseimbangan
Surplus
Produsen
Sehingga total luas wilayah tersebut
Permintaan adalah surplus total.
C B

Jumlah Jumlah
Keseimbangan
Hasil Akhir Pasar
1. Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang untuk pembeli
yang menilai paling tinggi yang diukur dari keinginan membayar.
2. Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang kepada penjual
yang dapat memproduksi dengan biaya paling murah.
3. Pasar bebas menghasilkan jumlah barang yang memaksimalkan
jumlah surplus konsumen dan produsen
Efisiensi dari Jumlah Keseimbangan
Harga
 Pada jumlah di bawah dari jumlah
Penawaran keseimbangan, nilai bagi pembeli melebihi
biaya penjual.
Nilai bagi Biaya
Pembeli Penjual  Pada jumlah di atas jumlah keseimbangan,
biaya penjual melebihi nilai bagi pembeli.

 Oleh karena itu, jumlah keseimbangan


Biaya Nilai bagi Permintaan
memaksimalkan Jumlah surplus konsumen
Penjual Pembeli dan surplus produsen.

Jumlah Jumlah
Keseimbangan
Harga
Penawaran
Contoh Surplus Total apabila jumlah
Surplus
barang di bawah jumlah keseimbangan.
Konsumen

Surplus
Produsen

Permintaan

Jumlah di bawahJumlah Jumlah


Keseimbangan
Keseimbangan
Kesimpulan
Efisiensi Pasar dan Kegagalan Pasar
Kegagalan Pasar (Market Failures) adalah suatu kondisi ketika pasar tidak dapat
mengalokasikan sumber-sumber daya secara efisien. Penyebab :
 Kekuatan Pasar
Kemampuan untuk mempengaruhi harga, sehingga pasar tidak efisien karena menahan harga
dan jumlah tidak mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan. Contoh : Monopoli.
 Eksternalitas
Efek samping dari transaksi jual beli. Contoh : Polusi.
Ketika hal ini terjadi, kebijakan publik mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan
persoalan dan meningkatkan efisiensi ekonomi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai