Bahan Kimia • Beberapa bahan kimia yang diijinkan didalam makanan tertentu dalam jumlah yang sangat sedikit adalah natrium benzoat, asam sorbat, natrium atau kalium propionat, etil formiat, sulfur dioksida dan lain-lain.
• Di Amerika ada badan FDA (Food and Drug
Administration) yang mengatur penggunaan bahan- bahan kimia untuk pengawetan pangan. G. Asam • Jumlah asam yang cukup akan menyebabkan denaturasi protein bakteri, oleh karena itu beberapa mikroba sensitif terhadap asam. • Asam di dalam makanan dapat dihasilkan dengan menambahkan kultur pembentukan asam atau menambahkan langsung asam ke dalam makanan misalnya asam sitrat atau asam fosfat. Misalnya tomat, air jeruk dan apel mengandung asam yang mempunyai pengaruh yang berbeda-beda sebagai pengawet. Hal ini sebagian besar disebabkan terutama oleh tinggi atau rendahnya konsentrasi ion hidrogen (pH). Karena peranan asam (pH) terhadap daya hambat pertumbuhan mikroba pembusuk, maka makanan dibagi menurut tingkatan keasamannya yaitu: 1. Makanan berasam rendah (pH tinggi) yang mempunyai pH diatas 4,5 2. Makanan asam yang mempunyai pH antara 4,0-4,5 3. Makanan yang berasam tinggi (pH rendah) yang mempunyai dibawah 4,0. Mikroba yang berspora pada umumnya tidak dapat hidup dan berkembang biak pada pH dibawah 4,0 H. Gula dan Garam Bakteri, ragi dan kapang disusun oleh sel-sel membran menyebabkan air dapat masuk atau keluar dari sel membran. Mikroba yang aktif kira-kira mengandung 80 persen air. Jika bakteri, ragi atau kapang ditempatkan di dalam larutan gula atau garam yang pekat dengan kadar air 30-an persen, maka air di dalam sel akan keluar menembus membran dan mengalir ke dalam larutan gula atau garam, hal ini dikenal dengan osmosis. Dalam hal ini sel mikroba mengalami plasmolisis dan akan mengalami hambatan dalam perkembangbiakannya.