Anda di halaman 1dari 19

SISTEM

PERDESAAN
(MASYARAKAT
DESA)
MK Perencanaan
Perdesaan

(c) 2021 1
CAPAIAN MINGGUAN

Mahasiswa mampu memahami elemen sosial masyarakat


perdesaan guna perwujudan pembangunan wilayah
perdesaan yang lebih baik

Add a Footer 2
OUTLINE
Masyarakat perdesaan

S t r a ti fi k a s i S o s i a l M a s y a r a k a t
Perdesaan

Masyarakat sebagai Modal


Pembangunan

3
MASYARAKAT
PERDESAAN

Add a Footer 4
DEFINISI

Masyarakat perdesaan

• Menurut Talcot Parsons, mayarakat


perdesaan:
Digambarkan sebagai masyarakat Masyarakat perdesaan, seperti:
perdesaan (Gemeinschaft) yang
memiliki karakteristik penuh
kesetiakawanan, mementingkan
Face to face group
kebersamaan dan kesamaan, Saling mengenal satu sama lain
hubungan khusus, kebiasaan dan
keturunan, hubungan yang
impersonal.
Dalam arti, memiliki ikatan
kekeluargaan dan rasa gotong
royong yang kuat.

Add a Footer 5
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PERDESAAN

Menurut Roucek dan Warren (1962), ciri-ciri


tersebut antara lain:
• Peranan kelompok primer sangat besar;
• Faktor geografik sangat menentukan
pembentukan kelompok;
• Hubungan lebih bersifat intim dan awet;
• Struktur masyarakat bersifat homogen
• Tingkat mobilitas sosial rendah;
• Keluarga lebih ditekankan sebagai unit ekonomi;
• Proporsi anak cukup besar dalam struktur
kependudukan

Add a Footer 6
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PERDESAAN

Rogers dkk (1969) menjelaskan karakteristik masyarakat


perdesaan dari sudut pandang petani antara lain:
• Adanya rasa ketidakpercayaan timbal balik antara petani
dengan yang lain.
• Pandangan yang sempit dikalangan petani, terbatas dari
dunia luar
• Ketergantungan dan curiga terhadap pemerintah
• Adanya rasa kekeluargaan dan keakraban diantara
orang-orang yang memiliki tali kekerabatan
• Rasa enggan untuk menerima atau menciptakan ide-ide
baru
• Fatalisme, anggapan keberhasilan bukanlah hasil kerja
keras seseorang, tetapi berada diluar dirinya
(supernatural)

Add a Footer 7
2. Dari segi pola pemukiman
• Farm village type, yaitu suatu desa yang didiami
secara bersama dengan sawah ladang disekitar
TIPOLOGI MASYARAKAT DESA tempat tersebut. Tradisi sangat dipegang kuat,
Tipologi tentang masyarakat desa dapat hubungan sesama individu dalam proses produksi
usaha tani telah bersifat komersial karena masuknya
ditinjau dari beberapa segi (Jefta, 1995):
teknologi modern.
1. Dari segi kegiatan pokok untuk • Nebulous farm village type, yaitu suatu desa
memenuhi kebutuhan sehari-hari dimana sejumlah orang yang berdiam di suatu
• Desa pertanian, dimana semua tempat dan sebagian lainnya menyebar diluar
anggota masyarakatnya terlibat di tempat bersama sawah lading mereka.
bidang pertanian • Arrenged isolated farm village type, yaitu suatu
desa dimana orang berdiam disekitar jalan-jalan
• Desa industri, dimana pandapatan yang berhubungan dengan pusat perdagangan dan
masyarakat lebih banyak berhubungan selebihnya adalah sawah dan ladang mereka
dengan industry kecil atau kerajinan
• Pure isolated farm village type, yaitu desa dimana
yang ada di desa tersebut
orang-orang berdiam tersebar bersama sawah
• Desa nelayan atau desa pantai, yaitu ladang mereka masing-masing
pusat kegiatan dari seluruh anggota
masyarakat yang berusaha dibidang
perikanan
Add a Footer 8
3. Dari segi perkembangan masyarakat (Bahrein, 1996)
• Desa tradisional (pradesa)
Tipe ini kebanyakan dijumpai pada masyarakat suku-suku terasing. Seluruh kehidupannya termasuk teknologi
bercocok tanam, cara-cara pemeliharaan kesehatan, cara-cara memasak makanan dan sebagainya masih sangat
tergantung pada alam sekitarnya
• Desa swadaya
Desa yang memiliki kondisi yang relative statis tradisional. Masyarakatnya sangat tergantung pada keterampilan
dan kemampuan pemimpinnya.
• Desa swakarya (desa peralihan)
Keadaan desa sudah dimulai disentuh oleh pembaharuan. Masyarakat sudah tidak tergantung lagi dengan
pimpinan. Kaya, jasa dan keterampilan serta luasnya pemilikan tanah sudah menjadi ukuran kedudukan
seseorang.
• Desa swasembada
Masyarakat telah maju karena sudah mengenal mekanisasi pertanian dan teknologi ilmiah. Unsur partisipasi
masyarakat sudah efektif dan norma social selalu dihubungkan dengan kemampuan dan keterampilan seseorang.

Add a Footer 99
STR ATIFIK ASI SOSIAL
MASYAR AK AT
PERD ESAAN

Add a Footer 10
Prof. Soedjito dalam Jefta (1995), melihat
stratifikasi sosial di desa berdasarkan atas
STRATIFIKASI SOSIAL kemampuan ekonomi yang terdiri dari 3 lapisan:
MASYARAKAT DESA 1. Lapisan I : Lapisan elit yang semakin
memiliki cadangan pangan juga memiliki
S t r a ti fi k a s i s o s i a l modal cdangan pengembangan usaha

atau pelapisan 2. Lapisan II : mereka hanya memiliki


cadangan pangan saja
sosial adalah 3. Lapisan III : mereka yang tidak memiliki
pembedaan masyarakat modal cadangan pangan dan
ke dalam kelas-kelas pengembangan usaha
secarab e r ti n g k a t
(hierarkis) yang Stratifikasi sosial dalam masyarakat ditentukan oleh
wujudnya adalah kelas adanya sesuatu yang dihargai dalam
ti n g g i d a n k e l a s y a n g masyarakat tersebut yaitu berupa tanah, uang,
lebih rendah kekuasaan, ilmu pengetahuan dan sebagainya

Add a Footer 11
STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DESA

Stratifikasi sosial menjadi salah satu komponen yang


membedakan masyarakat perdesaan dengan
masyarakat perkotaan.

Jumlah kelas masyarakat desa lebih sedikit


dibanding perkotaan, meskipun memiliki kategori tingkatan
kelas yang berbeda.

Perbedaan antar kelas pada masyarakat


perdesaan tidak terlalu besar, sehingga dapat menjaga
keeratan hubungan antar kelas.

Add a Footer 12
MASYARAKAT
SEBAGAI MODAL
PEMBANGUNAN
Add a Footer 13
HUMAN CAPITAL
Masyarakat desa
sebagai salah satu
modal dalam strategi
pembangunan perdesaan

Human Capital adalah modal yang dimiliki


desa berupa kuantitas dan kualitas
sumberdaya manusia, seperti: pendidikan,
ketrampilan, pengetahuan, tenaga kerja dan
Komponen Aset Sebagai penentu
kesehatan. Tingkat Perkembangan Wilayah Perdesaan (Muta’ali, 2013)

Add a Footer 14
HUMAN CAPITAL &
• Beberapa karakter masyarakat desa
SOCIAL CAPITAL yang perlu dipertimbangkan dalam
upaya pembangunan masyarakat desa:
1. Nilai budaya gotong royong
Human capital: yang masih tetap berurat dan
berakar pada masyarakat desa.
pengetahuan dan
ketrampilan manusia 2. Keeratan hubungan, perasaan
senasib dan sepenanggungan
3. Struktur sosial
Social capital: kapabilitas kemasyarakatannya masih
yang muncul dari trust terikat dengan norma/adat
istiadat
(kepercayaan) antar
anggota masyarakat 4. Adanya sifat keterbukaan dari
masyarakat desa, terutama
untuk menerima ide-ide baru.
5. Pandangan masyarakat desa
masih berorientasi kepada
tokoh yang mereka tuakan.
~Jamaluddin, 2015
Add a Footer 15
MODAL SOSIAL
MASYARAKAT DESA

Hasbullah (2006), menjelaskan 6 unsur pokok dalam


modal sosial untuk pembangunan perdesaan:
1. Participation in Network, kemampuan seseorang
untuk melibatkan diri dalam suatu jaringan
hubungan sosial, atas dasar prinsip: kesukarelaan
(voluntary), kesamaan (equality), kebebasan
(freedom), dan keadaban (civility).
2. Reciprocity, kecenderungan saling tukar kebaikan
antar individu dalam suatu kelompok atau antar
kelompok itu sendiri.
3. Trust, bentuk keinginan untuk mengambil resiko
atas hubungan sosial yang didasari kepercayaan.

Add a Footer 16
MODAL SOSIAL
MASYARAKAT DESA

Hasbullah (2006), menjelaskan 6 unsur pokok dalam


modal sosial untuk pembangunan perdesaan:
4. Social Norms, norma atau aturan yang melekat dan
akan dipatuhi bersama oleh masyarakat perdesaan.
5. Values, nilai-nilai kemasyarakat yang menjadi dasar
pembentukan pola pikir masyarakat.
6. Proactive action, keterlibatan masyarakat yang
bukan hanya sebagai partisipan tetapi juga menjadi
pelaku untuk pembangunan perdesaan.

Add a Footer 17
KONSEP PEMBANGUNAN
DAN PEMBERDAYAAN • pemberdayaan masyarakat harus
MASYARAKAT DESA mengikuti pendekatan :
1. Pemberdayaan dilakukan
Menurut Soelaiman M. Munandar, secara terarah (pemihakan).
pembangunan masyarakat Upaya ini ditujukan langsung
kepada yang memerlukan, dengan
harusnya menerapkan prinsip-
program yang dirancang untuk
prinsip: mengatasi masalahnya dan sesuai
1. transparansi (keterbukaan); kebutuhannya.

2. partisipasi; 2. mengikutsertakan atau

3. dapat dinikmati masyarakat; 3. bahkan dilaksanakan oleh


masyarakat yang menjadi
4. dapat dipertanggungjawabkan sasaran
(akuntanbilitas);
~Jamaluddin, 2015
5. berkelanjutan (sustainable).

Add a Footer 18
TERIMA KASIH
SUBTITLE GOES HERE

19

Anda mungkin juga menyukai