Anda di halaman 1dari 32

SOP

MEDIKASI
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
& PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MEDIKA
SUHERMAN

Ns. Yulidian Nurpratiwi, S.Kep., M.Kep


Bentuk Medikasi
INJEKSI
 Obat diberikan menggunakan jarum atau kateter ke dalam jarigan tubuh atau pembuluh darah

JENIS INJEKSI  Intra Muskular (IM) : didalam

Intracutan (IC) : didalam lapisan jaringan otot

Injeksi  Jarum kulit  Intravena (IV) : didalam Vena

Infus  Kateter Sub Cutan (SC) : didalam sub  Intra Arterial (IA) : didalam

cutan arteri
PRINSIP 10 BENAR
1. Benar Pasien 7. Benar Respon
2. Benar Obat
8. Benar Pengkajian
3. Benar Dosis
4. Benar Cara 9. Benar Reaksi terhadap makanan
5. Benar Waktu 10. Benar Dokumentasi
6. Benar Informasi
 Hak Pasien Untuk mengetahui Pemberian
Obat
 Hak Pasien Untuk Menolak
Injeksi Intracutan
(IC)
INTRACUTAN (IC)
DEFINISI : Pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat ANATOMI KULIT
dibawah epidermis yang biasa diberikan 0,1 ml dalam spuit &
menambahkan aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang diinjeksi ke pasien
hanya 0,1cc.


TUJUAN : untuk uji alergi obat (skin test) dan Tuberculin Test.
LOKASI : permukaan dalam lengan bawah & punggung bagian atas,
di bawah skapula.
PERALATAN : Jarum berukuran 26 atau 27 gauge & Spuit 1 ml
DOSIS : < 0,5 ml.
SUDUT PEMBERIAN : 100 – 150
PENILAIAN REAKSI : dilakukan 15 menit pasca injeksi. Nilai
positif jika terdapat tanda-tanda rubor, dolor, kalor melebihi 2,5 cm dari
area yang dilingkari, artinya pasien alergi dengan antibiotik tersebut. 
INDIKASI KONTRAINDIKASI
1. Pasien yg mengalami infeksi pada kulit.
1. Pasien yang membutuhkan tes alergi
2. Pasien dengan kulit terluka.
(mantoux tes).
3. Pasien yg sudah dilakukan skintes : pada tes
2. Pasien yang akan melakukan vaksinasi. tuberkulin atau tes terhadap reaksi alergi obat
tertentu.
3. Menegakkan diagnosa penyakit.
4. Tempat & penyuntikan harus tepat & benar.
4. Sebelum memasukkan obat.
SOP INJEKSI IC

A. PERSIAPAN ALAT
1. Obat-obatan yg sesuai program pengobatan
dokter

2. Daftar obat pasien

3. Spuit 1 cc atau 0,5 cc disposible.

4. Needle 26 atau 27

5. Perlak dan pengalas

6. Bengkok

7. Kapas alkohol

8. Handschoen

9. Pulpen
NEXT…
9. Memasukkan jarum dg sudut 15 derajat, dengan tangan
yang tidak dominan meregangkan area sekitar
penyuntikan*
B. Fase Orientasi 10. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan
1. Mengucapkan salam batang spuit & tangan dominan menarik pompa spuit
2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan 11. Memasukkan obat 0,1 cc pelan-pelan sampai tampak
3. Menjelaskan langkah prosedur bulatan menonjol
4. Melakukan kontrak waktu dan menanyakan 12. Menarik jarum & jangan melakukan masage. Tandai
persetujuan klien bulatan yang menonjol dengan pena 2,5 cm
5. Menjaga privasi klien 13. Menutup jarum dg teknik satu tangan
C. Fase Kerja 14. Mengambil perlak & pengalas
1. Mencuci tangan 15. Melepas sarung tangan
2. Memakai sarung tangan 16. Mengembalikan klien pada posisi yang nyaman 
3. Mengatur posisi klien 17. Merapikan pasien & Cuci tangan
4. Memasang pengalas
5. Mendekatkan alat
D. Fase Terminasi
6. Menentukan area penyuntikan
1. Evaluasi setelah tindakan
7. Melakukan desinfeksi pada area yang ditentukan
2. Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya
8. Melepaskan tutup jarum dg menggunakan teknik satu
3. Lakukan dokumentasi pada catatan keperawatan
tangan
Injeksi Sub Cutan
(SC)
Injeksi Subcutan (SC)

 DEFINISI : memberikan bat melalui injeksi di bawah kulit yang dilakukan pada lengan sebelah luar 1/3 bagian
dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilicus (abdomen).
 SUDUT JARUM : 450 dari permukaan kulit.  
 LOKASI untuk injeksi subkutan meliputi area vascular di sekitar bagian luar lengan atas, abdomen batas bawah
kosta sampai krista iliaka, dan bagian anterior paha.
Indikasi
1.Dilakukan pada pasien yang tidak sadar
2.Pasien yang tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral
3.Pasien yang tidak alergi

Kontraindikasi
1.Obat yang merangsang
2.Obat dalam dosis besar dan tidak larut dalam air atau
minyak
3.Kulit yang mengalami luka bakar
4.Bengkak
5.Inflamasi
6. Mengalami kerusakan karena suntikan sebelumnya
SOP INJEKSI SC

A. PERSIAPAN ALAT
1. Spuit berukuran 1 ML, 100 U insulin

2. Obat yang sesuai (insulin, growth hormon,


epiniprin)

3. Jarum dengan ukuran 23-25 (dewasa)

4. Jarum dengan ukuran 25-27 (bayi) dengan panjang


antara 5/8 sampai ¾ inchi

5. Alkohol

6. Bengkok

7. Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi


NaCl 0,9% dalam tempatnya

8. Handscoon
NEXT… 9.  Longgarkan pakaian pada area yang akan disuntik
10.Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler
B. Fase Orientasi 11.Pegang kapas alkohol dengan jari jari tengah pada tangan non dominan
1. Mengucapkan salam 12.Buka tutup jarum, tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dominan99
3. Menjelaskan langkah prosedur 13.Pegang jarum yang menghadap ke atas pada posisi 45 derajat (digunakan pada anak anak
4. Melakukan kontrak waktu dan menanyakan dan orang dengan lapisan lemak tipis) & 90 derajat (untuk orang dewasa) dg tangan
persetujuan klien dominan dan tusuk pada jaringan subkutan
5. Menjaga privasi klien 14.Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan batang spuit & tangan dominan
C. Fase Kerja menarik pemompa spuit
1. Mencuci tangan 15. Observasi adanya darah pada spuit
2. Memakai sarung tangan 16.Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan lahan
3. Mengatur posisi klien 17.Cabut jarum pelan pelan, sambil melakukan penekanan dg menggunakan kapas alkohol
4. Mendekatkan alat pada area penusukan
5. Menentukan area penyuntikan 18.Kembalikan posisi pasien D. Fase Terminasi
6. Melakukan desinfeksi pada area yang 19.Buka handscoon
1. Evaluasi setelah tindakan
ditentukan 20.Cuci tangan
2. Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutny
7. Melepaskan tutup jarum dg menggunakan
3. Lakukan dokumentasi pada catatan keperawata
teknik satu tangan
Injeksi Intra Muscular
(IM)
INTRA MUSCULAR (IM)
DEFINISI : pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan ANATOMI KULIT
langsung ke dalam otot (muskulus)
TUJUAN :vagar absorpsi obat lebih cepat dibanding dg pemberian
secara subcutan, karena lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh &


mencegah atau mengurangi iritasi obat
LOKASI : daerah paha (vastus lateralis) dg posisi ventrogluteal
(posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas
(deltoid), paha bagian depan (Rectus Femoris), daerah ventro gluteal
(M. Gluteus Medius).
PERALATAN :
DOSIS :
SUDUT PEMBERIAN : 900
INDIKASI:
Bisa dilakukan pd pasien yg tidak sadar dan tidak KONTRAINDIKASI
mau bekerja sama, karena tidak memungkinkan Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan
untuk diberikan obat secara oral, bebas dari infeksi, tulang, otot atau saraf besar di bawahnya.
lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau
saras besar di bawahnya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT
MELAKUKAN INJEKSI INTRAMUSKULAR

1. Tempat injeksi.
2. Jenis spuit dan jarum yang digunak
3. Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
4. Kondisi atau penyakit klien.
5. Obat yang tepat dan benar.
6. Dosis yang diberikan harus tepat. 
7. Pasien yang tepat.
8. Cara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar.
1. Daerah Lengan Atas (Deltoid)
 Lokasi injeksi : 3 jari dibawah akromion.
 Ideal volume injeksi : (antara 0,5 – 1 mm).
 Jarum disuntikan kurang lebih 2,5 cm 

2. Daerah Ventro Gluteal (M. Gluteus Medius)


 lokasi : kuadran area luar atas.
 Hati-hati terhadap nervus sciatus dan arteri glutea
superior.
 Ideal volume injeksi : antara 2-4 ml.
 Minta pasien berbaring ke samping dengan lutut sedikit
fleksi.
 Indikasi : dosis 1 – 3 cc, (≤ 5 cc), 20 – 23 gauge, 1 – ½
inch jarum, sudut 90⁰
 KI: anak < 2 tahun atau os berbadan kurus
3. Daerah Dorsogluteal (Gluteus Maximus)
 Indikasi : - Orang dewasa dan anak-anak
 Dosis obat 1 – 3 cc, 20 – 23 gauge, 1 – ½ inch jarum. 
 Langkah :
a. Posisikan os telentang lateral
b. Letakan tangan kanan anda pada pinggul kiri pasien pada
trochanter mayor atau sebaliknya, posisikan jari telunjuk
sehingga menyentuh SIAS (Spina Iliaca Anterior
Superior). Kemudian gerakkan jari tengah anda sejauh
mungkin menjauhi jari telunjuk sepanjang crista iliaca.
Maka jari telunjuk dan jari tengah anda akan membentuk
huruf V. Suntikan jarum ditengah-tengah huruf V, maka
jarum akan menembus M.Gluteus Medius.
c. Volume suntikan ideal antara 1 – 4 ml   

4. Daerah Paha Bagian Luar (Vastus Lateralis)
 Lokasi : dewasa m. vastus lateralis terletak pada sepertiga
tengah paha bagian luar. Pada bayi atau orang tua, kadang-
kadang kulit diatasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit
untuk membantu jarum mencapai kedalaman yg tepat.
 Indikasi : - Bayi dan anak-anak
 Dosis obat 1 – 4 ml (1 – 3 ml u/ bayi)
 Langkah:
a. Posisikan os telentang atau duduk. 
b. Temukan trochanter terbesar dan kondilus femur
lateral. Area suntik : 1/3 tengah dan aspek antero
lateral paha. 
c. Volume ideal antara 1 – 5 ml (untuk bayi 1 - 3 ml).
SOP INJEKSI IM

A. PERSIAPAN ALAT
1. Sarung tangan 1 pasang

2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan

3. Semprit dan Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 –


1,5 inci untuk dewasa; 25- 27 G dan panjang 1
inci untuk anak-anak)

4. Bak spuit 1

5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)

6. Perlak dan pengalas

7. Obat sesuai program terapi

8. Bengkok 1

9. Buku injeksi/daftar obat


NEXT… 8. Posisikan pasien dan bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian pasien
9. Mematahkan ampula dengan kikir
B. Fase Orientasi
10. Memakai handscoon dengan baik
1. Mengucapkan salam
11. Memasukkan obat kedalam spuit sesuai dengan advice dokter dengan teknik
2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
septic dan aseptic
3. Menjelaskan langkah prosedur
12. Menentukan daerah yang akan disuntik
4. Melakukan kontrak waktu dan menanyakan
a. Pada Daerah Lengan Atas (Deltoid)
persetujuan klien
b. Pada Daerah Dorsogluteal (Gluteus Maximus)
5. Menjaga privasi klien
c. Pada Daerah Ventro Gluteal (M. Gluteus Medius)
C. Fase Kerja
d. Pada Daerah Paha Bagian Luar (Vastus Lateralis)
1. Mencuci tangan
e. Pada Daerah Paha Bagian Depan (Rectus Femoris)
2. Memakai sarung tangan
13. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
3. Mengatur posisi klien
14. Desinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan injeksi.
4. Kaji adanya alergi
15. Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan
5. Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 10 B
yang tidak dominant)
6. Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
16. Tusukkan jarum ke dalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut 90o
7. Letakkan perlak & pengalas dibawah daerah
yang akan di injeksi
NEXT…
9. Lakukan aspirasi yaitu tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum
sudah masuk kedalam pembuluh darah yang ditandai dengan darah masuk ke
D. Fase Terminasi
dalam tabung spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum mengenai
pembuluh darah, maka cabut segera spuit & ganti dengan spuit dan obat yang 1. Evaluasi setelah tindakan

baru). Jika tidak keluar darah maka masukkan obat secara perlahan-lahan 2. Melakukan kontrak untuk

10. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan pertemuan selanjutnya

bekas suntikan dengan kapas alcohol agar darah tidak keluar) 3. Lakukan dokumentasi pada catatan

11. Lakukan masase pada tempat bekas suntikan (pada injeksi suntikan KB maka keperawatan

daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan masase, karena akan mempercepat
reaksi obat, sehingga menurunkan efektifitas obat. Note : Interaksi obat yaitu 10 - 20 menit
12. Rapikan pasien dan bereskan alat (spuit diisi dengan larutan chlorine 0,5%
sebelum dibuang)
13. Lepaskan sarung tangan rendam dalam larutan chlorine
14. Cuci tangan
DAFTAR
PUSTAKA 
 Abdullah. (2014). Kebutuhan dasar Manusia Untuk
Keperawatan.Jakarta: Trans Info Media.
 Wagiran. (2015). Keterampilan Dasar.Jakarta: Trans
Info Media.
Intra Vena
(IV)
INRA VENA
 DEFINISI :tindakan medis yang dilakukan untuk memberikan obat cair,
Melalui pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit.
 LOKASI : pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)
 TUJUAN : Memberikan obat kepada klien melalui pembuluh darah vena
SOP INRA VENA
PERSIAPAN ALAT :
1.Spuit dan jarum steril dengan ukuran sesuai kebutuhkan
2.Obat cair sesuai resep/advis, Baik dalam bentuk vial, ampul, atau
infus.
3.Bak spuit steril
4.Alkohol swap atau kapas alkohol
5.Kasa steril jika diperlukan untuk membuka ampul
6.Tourniquet (pengikat, pembendung pembuluh darah)
7.Gergaji ampul jika diperlukan saja
8.2 Bengkok, yang satunya diisi cairan alkohol.
9.Pengalas jika diperlukan
10.Sarung tangan steril
11.Kardex Obat atau buku catatan pemberian obat
NEXT… 5. Pilih vena yang besar, lurus dan tidak ada masalah seperti : Edema, nyeri tekan,
Masa, Kemerahan atau infeksi, Jaringan parut, dan ada Gatal.
B. Fase Orientasi
6. Pilih Vena dengan teliti dan yakin. Umumnya pada Vena Basilika atau sefalika.
1. Mengucapkan salam
7. Memakai Sarung Tangan
2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
8. Lakukan pembersihan area vena yang akan disuntik dengan kapas alkohol /
3. Menjelaskan langkah prosedur
Alkohol swap. Usap dari bagian atas ke bawah dengan tangan non dominan.
4. Melakukan kontrak waktu dan menanyakan
9. Pasang Tourniquet (pembendung) diatas area yang akan dilakukan penusukan.
persetujuan klien
Minta klien untuk mengepalkan tangan.
5. Menjaga privasi klien
10. Siapkan spuit yang berisi obat, Buka kap spuit (penutup jarum) dengan tegak
C. Fase Kerja
lurus. Pastikan tidak ada udara di dalam spuit. Tunggu alkohol di area vena pasien
1. Mencuci tangan
kering.
2. Persiapan obat : Masukan obat vial / ampul pada
11. Pegang spuit dengan tangan yang dominan, Pegang spuit dengan ibu jari dan jari
spuit atau infus sesuai permintaan dokter.
telunjuk dengan telapak tangan menghadap kebawah.
3. Posisikan klien senyaman mungkin, dan pastikan
12. Regangkan kulit bagian luar penusukan dengan tangan yang nondominan, Hal ini
posisi tersebut mudah untuk dilakukan penyuntikan.
bertujuan untuk menahan vena agar tidak bergerak. Tusukan jarum spuit secara
Luruskan tangan klien jika ingin melakukan
perlahan dengan posisi lubang jarum mengahadap keatas, dan jarum sejajar dengan
penusukan ditangan.
vena.
4. Bantu klien untuk menyingsingkan pakaian di
lengan yang akan ditusuk.
13. Setelah dirasa masuk, Pegang pangkal jarung dengan tangan yang non dominan. Ini bertujuan
untuk menahan spuit (Fiksasi).
14. Tarik plunger spuit (Lihat di google bagian plunger spuit), Bila darah terhisap kedalam spuit,
ini menunjukan bahwa jarum masuk kedalam vena. Buka tourniquet dan anjurkan pasien
untuk membuka kepalan tangan. Dorong obat secara perlahan sampai habis.
15. Cabut spuit dan segera tutup bekas tusukan dengan kapas alkohol. “Di Rumah sakit, setelah
menutup dengan kapas alkohol, kita bisa memasang plester untuk sementara. atau anjurkan
pasien menekan kapas alkohol pada area penyuntikan selama beberapa menit sampai darah
tidak mengalir”.
16. Buang spuit tanpa menutup jarum dengan kapnya. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir
tertusuknya petugas
17. Lepaskan sarung tangan, dan posisikan pasien seperti semula
18. Bereskan peralatan
19. Lakukan cuci tangan
20. Catat waktu pemberian obat, dosis, dan rute pemberian.
21. Evaluasi respon pasien terhadap obat dalam waktu 15 sampai 30 menit setelah pemberian
obat.

D. Fase Terminasi 1. Evaluasi setelah tindakan


2. Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Lakukan dokumentasi pada catatan keperawatan
Menghitung Dosis Obat
Menghitung Dosis Obat
TERIMA KASIH

 

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet
consectetur adipiscing elit consectetur adipiscing elit

Anda mungkin juga menyukai