Anda di halaman 1dari 14

2.

9 KONSELING

PEMERIKSAAN POST
MORTEM KEMATIAN JANIN
Pemeriksaan Post Mortem

– Pemeriksaan Post Mortem adalah pemeriksaan eksternal


dan internal pada tubuh setelah kematian.

– Ini dilakukan oleh ahli patologi pediatrik yang adalah


seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam diagnosis
penyakit pada bayi dan anak-anak, dan dalam identifikasi
penyebab kematian.
Jenis pemeriksaan Post Mortem

– Pemeriksaan PM Rumah Sakit, pemeriksaan yang tidak


diwajibkan oleh hukum, dan hanya dapat dilakukan dengan
persetujuan keluarga, dan
– Pemeriksaan PM Koroner, pemeriksaan yang diwajibkan
oleh hukum dan tidak perlu persetujuan keluarga
Tujuan Pemeriksaan Post
Mortem

– Mengonfirmasi penyebab kematian dengan


mengidentifikasi suatu penyakit, atau kondisi yang
sebelumnya tidak terdiagnosis, serta beratnya penyakit
atau kondisi tersebut
– Mengidentifikasi kelainan bawaan sejak lahir seperti
kelainan jantung atau ginjal
– Mengidentifikasi suatu kondisi yang mungkin ada pada
janin yang lain atau yang akan datang
Tujuan Pemeriksaan Post
Mortem

– Merencanakan kehamilan dan perawatan


di masa depan
– Memberikan informasi yang mungkin
bermanfaat bagi orang lain yang memiliki
masalah serupa
– Mendentifikasi efek dari setiap perawatan
medis
– Dengan demikian, Pemeriksaan Post Mortem Rumah Sakit
dapat memberikan informasi tambahan untuk membantu
dokter menjelaskan kepada pasien secara lebih terperinci
mengapa janin atau bayi meninggal
PEMERIKSAAN POST
MORTEM

1. Full Post Mortem Examination


-Pemeriksaan menyeluruh dan akan memberikan informasi
lebih lengkap.
-Pemeriksaan ini terutama dianjurkan pada keluarga yang
belum berniat memiliki bayi lagi di kemudian hari dan khawatir
bahwa masalah mungkin terjadi lagi,
-Full Post Mortem Examination merupakan cara terbaik untuk
membantu dokter mengatur perawatan yang tepat untuk ibu
dari bayi tersebut ketika di kemudian hari hamil kembali.
PEMERIKSAAN POST MORTEM

2. Limited Post Mortem Examination


– Memberikan beberapa informasi yang berguna,terutama
jika diketahui bahwa bayi tersebut memiliki kelainan
tertentu sehingga mungkin dapat juga memberikan
informasi tambahan tentang masalah lain atau kondisi yang
mendasari.
– Menggabungkan pemeriksaan eksternal dengan
pemeriksaan internal parsial
– Pemeriksaan internal akan terbatas pada apa pun yang
disetujui orang tua
PEMERIKSAAN POST MORTEM

3. External Examination only


– Memeriksa bagian luar tubuh bayi dengan sangat hati-hati
untuk memeriksa tanda-tanda kelainan, tetapi tidak memeriksa
setiap organ atau mengambil jaringan dari tubuh mereka.
Plasenta juga diperiksa jika tersedia.
MELAKUKAN KONSELING
 S : Face your clients  squarely (menghadap klien) &
1. Pembinaan smile/ nod at clients (senyum/
mengganggukkan kepala). 
hubungan baik
O : Open and Non Judgemental Facial Expression
(rapport) :
(ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan
a)   Memberi salam tidak menilai). 

b)   Menciptakan L : Lean Towards Client (tubuh condong ke


arah klien).
suasana nyaman dan
E : Eye Contact in a culturally- Acceptable Manner
aman
(kontak mata/ tatap mata sesuia dengan cara yang
c)   Memberikan diterima budaya setempat). 
perhatian penuh pada R : Relaxed and Friendly Manner (santai dan sikap
klien (SOLER):  bersahabat).
d)    Bersabar dan  tidak memotong pembicaraan.
MELAKUKAN KONSELING

2. Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan


perencanaan
– Setelah mendapatkan dan memberikan cukup informasi
sesuai dengan masalah dan kondisi klien, konselor
membantu klien memecahkan masalah yang dihadapi atau
membuat perencanaan untuk mengatasi masalah. 
– Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan 
keputusan adalah(1) fisik, (2)emosional, (3) rasional, (4)
praktikal, (5) interpesonal, (6) struktural
Pada Kasus Konseling Pemeriksaan
Post Mortem Kematian janin

– Memberikan dukungan emosional dan rasa optimisme pada ibu


– Memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami mengenai
kondisi janin berdasarkan hasil pemeriksaan yang ditemukan
sebelumnya
– IUFD => Menjelaskan cara melahirkan bayi secara aktif baik induksi
maupun ekspektatif
– Apabila janin sudah lahir, dokter meminta izin dan persetujuan
kepada keluarga untuk melalukan pemeriksaan terhadap janin,
menjelaskan tujuan pemeriksaan post mortem dan mengidentifikasi
penyebab kematian janin berdasarkan hasil pemeriksaan
Tujuan Konseling
– Peningkatan kemampuan klien dalam mengenali masalah,
merumuskan pemecahan masalah, menilai hasil tindakan
dengan tepat.
– Klien mempunyai pengalaman dalam menghadapi masalah 
kesehatan.
– Klien merasa lebih tenang dan percaya diri dalam
menghadapi masalah.
– Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah 
kesehatan
– TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai