Anda di halaman 1dari 36

INTENSIFIKASI PELAYANAN KB DI FASILITAS KESEHATAN

SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STANTING


DI PROVINSI PAPUA BARAT

By Yuni Subhi Isnaini, S.ST, M.Keb


STUNTING
• Stunting adalah masalah kurang Gizi Kronis
akibat oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu cukup lama, stunting terjadi sejak janin
masih dalam kandungan dan baru Nampak saat
anak berusia 2 tahun
• Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada
anak, tidak hanya secara fisik yang ditandai
dengan tubuh lebih pendek dibanding dengan
anak seumurannya tapi juga perkembangan otak
yang tidak optimal karena kekurangan gizi
dalam waktu lama
• Stunting terjadi bukan hanya karena kekurangan Gizi pada
anak, namun juga terbatasnya pemahaman tentang
pengasuhan yang dilakukan saat anak berada dalam
kandungan, masih banyaknya kehamilan berisiko 4 T
( Terlalu Muda, Terlalu Rapat, terlalu banyak , Terlalu senja)
sehingga membahayakan Ibu dan bayi
• Angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi yaitu
mencapai 27,67% pada 2019 dan ada penurunan pada
tahun 2020 menjadi 26,92%
• Berdasarkan SSGI 2021 prevalensi stuting 26,2 %
angka ini naik dibandingkan hasil survei SSGIBI tahun
2019 24,58 % kenaikan sebesar 1,6 % rata-rata
Nasional 24,4%
• faktor tingginya stunting di Indonesia salah satunya
adalah karena jarak antar kehamilan yang terlalu
dekat. karena Salah satu dampak secara nutrisi pada
jarak kehamilan yang dekat adalah kesempatan untuk
memberikan ASI eksklusif pada anak menjadi rendah
• ASI eksklusif menjadi langkah awal dalam
menyelamatkan anak dari risiko terjadinya stunting
karena makanan terbaik untuk bayi, kaya akan nutrisi
mikro dan makro yang dapat mengoptimalkan fungsi
kognitif anak, imun tubuh yang lebih kuat. Pada anak
yang jarang mengalami sakit, maka stimulasi tumbuh
kembangnya bisa berjalan sesuai usia.
• KB bertujuan untuk mengatur
kehamilan pasangan usia subur, termasuk
diantaranya adalah mengatur jarak
kehamilan. Intervensi yang dilakukan KB
dalam merencanakan kehamilan adalah
dengan menggunakan kontrasepsi.
• Dengan mengatur jarak kehamilan maka
sebenarnya memberikan kesempatan bagi
tubuh ibu untuk memulihkan diri pasca
melahirkan.
• Dengan Mengatur jarak kehamilan
membuat tubuh ibu kembali sehat sambil
memastikan kecukupan gizi anak.
• PUS ber-KB adalah kontribusi pasangan
suami-istri dalam menghasilkan generasi
penerus Indonesia yang berkualitas.
• Peran bidan sangat diharapkan sebagai
mitra perempuan
DATA PELAYANAN KB 2021 - KAB MANOKWARI
Jumlah Peserta KB Menurut Metode Kontrasepsi Jumlah Peserta KB Pasca Persalinan Menurut Metode
SASARAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
Cara Modern Kotrasepsi Cara Modern
NO KAMPUNG
Jumlah Jumlah KB KB PP PUS 4T Kompli Kegaga Drop Kondo Kondo
Pil Suntik AKDR Implan MOW MOP Pil Suntik AKDR Implan MOW MOP
PUS PUS 4T Aktif Ber-KB kasi lan Out m m

1 WARMARE 1,146 - 747 2 - - - - - 111 692 4 16 - - - 2 7 - - - -

2 PRAFI -  2,392 51 - - - - 49 272 1,878 14 118 - - - - 49 1 4 - -

3 SANGGENG -  1,304 195 101 - - 2 12 42 1,289 - 40 - - - - 132 - 10 - -

4 WOSI 5,479   1,095 61 - - - - 17 37 965 - 93 25 2 1 1 48 - 18 - -


5 AMBAN 2,573   - 77 19 - - - 66 26 479 3 28 - - 12 - 49 2 14 - -
6 PASIR PUTIH 2,866   482 77 - - - - - 69 405 - 12 - - - 5 48 - 19 - -

7 MANSINAM 242   475 - 7 - - - - 7 61 - 2 - - - - - - - - -


8 NUNI 522   154 12 14 - - - 1 7 127 - 6 - - - - 12 - 2 - -
9 MARIPI -  296 8 - - - - 7 13 243 - 1 - - - - 10 - 1 - -
10 SOWI -  449 49 5 - - - 2 16 305 - 53 - - - 2 55 - 8 - -
11 TANAH RUBUH 568   126 70 - - - 1 1 53 125 - - - - - - 4 - - - -
12 MASNI 1,314   720 29 5 - - 11 43 202 481 - 33 - - 1 1 21 - 6 4 -

13 MOUWBJA 503   263 - - - - - - 1 197 4 60 - - - - 1 - - - -


14 MACUAN 817   469 25 - - - - 3 38 406 - - - - - 1 25 - - - -
15 SIDEY -  179 4 - - - - - 3 27 2 - - - - - - - - - -

  PUSKESMAS 16,030 - 9,151 660 151 - - 14 201 897 7,680 27 462 25 2 14 12 461 3 82 4 -
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
TERKAIT DENGAN PELAYANAN KEBIDANAN

• UU No. 36 / 2009 tentang Kesehatan • UU No. 36/2014 tentang Tenaga


Kesehatan • UU No. 4 / 2019 tentang Kebidanan • Kepmenpan No.
36/2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan • Permenkes No. 11/2017
tentang Keselamatan Pasien di Fasyankes • Permenkes No. 27/2017
tentang PPI di fasyankes • Permenkes No. 28 tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan • Kepmenkes No. 320/ 2020 tentang
Standar Profesi Bidan
• Draft Kepmenkes tentang Standar Pelayanan Kebidanan ( saat ini
sedang dalam proses harmonisasi di Biro Hukum) • Draft Revisi
Permenkes tentang Komite Keperawatan dan Kebidanan di Rumah
Sakit ( saat ini sedang dalam proses harmonisasi di Biro Hukum) • dst.
BIDAN
Adalah seorang penyedia layanan kesehatan (care provider) yang
memiliki peran strategis dan sangat unik dengan memposisikan dirinya
sebagai mitra perempuan di masyarakat, terutama dalam pemenuhan
kebutuhan perempuan dalam menjalani siklus kesehatan reproduksinya
melalui asuhan secara holistik dan berkesinambungan dengan
pendekatan Midwifery Respectful Care.
Bidan merupakan agen pembaharu yg sangat dekat dg masyarakat
dan salah satu peran pentingnya adalah memberdayakan,
menggerakkan peran serta masyarakat dan memberdayakan
perempuan dan keluarga.
RUANG LINGKUP PRAKTEK BIDAN
•✓ Promosi kesehatan,
•✓ Upaya pencegahan,
•✓ Asuhan pada ibu pra hamil dan hamil,
•✓ Pertolongan persalinan normal,
•✓ Asuhan post partum,
•✓ Asuhan pada bayi dan balita,
•✓ Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan & KB
•✓ Deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan melaksanaan asuhan
kegawatdaruratan sesuai dengan kompetensi dan kewenangan, atau
•✓ Merujuk kasus risti dan komplikasi ✓ dst
KUALIFIKAS1 BIDAN & PENDIDIKAN
KUALIFIKASI
BIDAN
Pendidikan

pendidikan
Bidan
Vokasi vokasi Diploma

pendidikan
Bidan akademik
Sarjana
Profesi Magister
Doktor
pendidikan
profesi Profesi
Spesialis
PENGATURAN PROFESIONALISME BIDAN MELALUI
PROSESSERTIFIKASI, REGISTRASI & LISENSI

INSTITUSI
PENDIDIKAN

KTKI
LULUS UJI KOMPETENSI

PEMDA
REGISTRASI KAB/KOTA
LULUS PENDIDIKAN

LISENSI
MEMPEROLEH
IJAZAH &SERTIFIKAT
KOMPETENSI
STRB
SIPB
AREA KOMPETENSI BIDAN

              
 
  5.Keteram  
4.Landasan pilan Klinis 6. Promosi 7.Manajemen
Ilmiah dalam Kesehatan dan
Praktik Praktik dan Kepemimpin
Kebidanan Kebidanan Konseling an

3. Pengembangan Diri dan Profesionalisme

2. Komunikasi Efektif
1. Etik Legal dan Keselamatan Pasien
LINGKUP A S U H A N KEBIDANAN
Komponen Kompetensi Bidan Komponen Kompetensi Ahli Madya

1.Bayi Baru Lahir/Neonatus 1. Bayi Baru Lahir (Neonatus)

2.Bayi, Balita danAnak Prasekolah 2. Bayi,Anak Balita Dan Anak Prasekolah

3.Kespro Remaja 3. Masa Kehamilan

4.Masa sebelum hamil 4. Masa Persalinan

5.Masa Kehamilan 5. Masa Nifas

6.Masa Persalinan 6. Pelayanan Keluarga Berencana


7.Masa Pasca Keguguran 7. Keterampilan Dasar Praktik Klinis Kebidanan
8.Masa Nifas  

9.Masa Antara  

10.Pelayanan Keluarga Berencana (KB)  

11.Masa Klimakterium  

12.Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan  


Seksualitas

13.Keterampilan Dasar Praktik Klinis Kebidanan  


UU No. 4 / 2019 tentang Kebidanan
Tugas dan Wewenang Bidan

Pasal 46 (1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan,


Bidan bertugas memberikan pelayanan yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan ibu; b. pelayanan kesehatan anak; c.
pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana; d. pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang; dan/atau e. pelaksanaan tugas
dalam keadaan keterbatasan tertentu.
UU No. 4 / 2019 tentang Kebidanan
Pasal 47 (1) Dalam menyelenggarakan Praktik
Kebidanan, Bidan dapat berperan sebagai: a. pemberi
Pelayanan Kebidanan; b. pengelola Pelayanan
Kebidanan; c. penyuluh dan konselor; d. pendidik,
pembimbing, dan fasilitator klinik; e. penggerak peran
serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan;
dan/atau f. peneliti.
(2) Peran Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undang
UU No. 4 / 2019 tentang Kebidanan

Pasal 50
(c) melakukan pemantauan tumbuh kembang
pada bayi, balita, dan anak prasekolah serta
deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh
kembang, dan rujukan; dan
UU No. 4 / 2019 tentang Kebidanan

Pasal 51
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf c,
Bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi,
edukasi, konseling, dan memberikan pelayanan
kontrasepsi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kepmenpan 36/2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan
Pasal 5
(1) Jabatan Fungsional Bidan merupakan jabatan
fungsional kategori keterampilan dan kategori
keahlian.
(2) Jenjang Jabatan Fungsional Bidan kategori
keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dari jenjang terendah sampai dengan jenjang tertinggi
terdiri atas: a. Bidan Terampil; b. Bidan Mahir; dan
c. Bidan Penyelia.
Kepmenpan 36/2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan
Pasal 5
(3) Jenjang Jabatan Fungsional Bidan kategori keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang tertinggi, yaitu: a. Bidan
Ahli Pertama; b. Bidan Ahli Muda; c. Bidan Ahli Madya;
dan d. Bidan Ahli Utama.
Kepmenpan 36/2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan
Pasal 8 uraian Bidan Terampil, meliputi:
22. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan anak pada individu/keluarga
sesuai kebutuhan; 23. melakukan pelayanan Keluarga
Berencana (KB) oral dan kondom; 24. memberikan
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga
Berencana (KB) pada individu/keluarga sesuai
kebutuhan;
Kepmenpan 36/2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan
Pasal 8 uraian Bidan Mahir, meliputi:
26. melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada klien
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS); 27.
melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada klien
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM); 28.
melakukan deteksi dini dan pemantauan tumbuh
kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah;
Kepmenpan 36/2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan
Pasal 8 uraian Bidan Mahir, meliputi:
31. melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB)
suntik; 32. melakukan deteksi dini benjolan pada payudara
(SADANIS); 33. memberikan Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi perempuan
dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga
sesuai kebutuhan; 34. melakukan pemetaan sasaran pada
individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
Kepmenpan 36/2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan
Pasal 8 Uraian Bidan Penyelia
(1) melakukan stimulasi deteksi dini dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang balita dengan
menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP); 26. memberikan Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada
kelompok/masyarakat sesuai kebutuhan;
Kepmenpan 36/2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan
Pasal 8 Uraian Bidan Penyelia
29. melakukan pemasangan dan pelepasan Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK secara interval;
30. melakukan pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) post placenta;
31. melakukan pemasangan/pelepasan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR);
STANDAR KOMPETENSI AHLI MADYA
KEBIDANAN

Asuhan Kebidanan Esensial adalah asuhan


kebidanan yang diberikan kepada klien bayi baru
lahir (neonatus), bayi, balita dan anak prasekolah,
masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, dan
pelayanan keluarga berencana
STANDAR KOMPETENSI BIDAN

Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah asuhan


kebidanan yang diberikan kepada klien bayi baru
lahir (neonatus), bayi, balita dan anak prasekolah,
remaja, masa sebelum hamil, masa kehamilan masa
persalinan, masa pasca keguguran, masa nifas, masa
antara, masa klimakterium, pelayanan keluarga
berencana,pelayanan kesehatan reproduksi dan
seksualitas perempuan
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN KESPRO DAN KB
KEMITRAAN BIDAN DAN BKKBN
Ada Bidan Ada KB, Ada KB Ada
Bidan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai