Anda di halaman 1dari 34

Perencanaan Komunikasi Kesehatan Efektif

Point :

1. Tujuan Komunikasi

2. Analisis Audience

3. Rencana Pesan

4. Rencana Media

5. Rencana Evaluasi
Tujuan Komunikasi
1. 1. Agar komunikator dimengerti komunikan

2. Komunikator harus menyampaikan informasi/pesan sejelas mungkin untuk


memastikan dapat dimengerti oleh komunikan.

3. 2. Agar dapat mengenal orang lain

Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling mengenali dan
memahami satu sama lain.
Tujuan Komunikasi
1. 3. Agar pendapat diterima oleh orang lain

2. Komunikasi secara persuasif sering kali dilakukan untuk menyampaikan


gagasan/ide seseorang pada orang lain agar pendapat nya dapat diterima.
Analisis Audiens

Analisis Audiens adalah proses mengumpulkan informasi

tentang orang-orang yang menjadi audiens sehingga kita dapat

mengerti kebutuhan,harapan,kepercayaan,nilai,sikap, dan opini

mereka
Mengapa penting dalam
berkomunikasi ?

Sebagai public speaker, kita harus membangun hubungan dengan

audiens. Hubungan yang baik dengan audiens akan mempengaruhi

seberapa besar keinginan mereka untuk mendengarkan apa yang

ingin kita sampaikan.


Mengapa harus mengetahui audiens ?

• Mengetahui apa yang akan mereka dengar berdasarkan apa yang mereka tau
dan percaya

• Speaker dapat mengaitkan isi pesan kepada audiens, menjelaskan mengapa


pesan ini penting bagi audiens
Audiens Centered

01 Memilih topik 03 Proses


penyampaian
materi

05
02 Menentukan 04 Mengorganisir Menyusun point utama
tujuan spesifik pesan & pendukung
Menurut Samovar dan McDaniel terdapat 4 hal
untuk berbicara dengan etis :

1.1. Jadilah akurat; menyajikan fakta secara akurat.

2. 2. Menyadari dampak emosional; pastikan Anda tidak memanipulasi perasaan.

3. 3. Hindari kata-kata kebencian; menahan diri dari bahasa yang meremehkan atau
meremehkan orang-orang.

4. 4. Peka terhadap penonton; tahu bagaimana audiens lebih suka diidentifikasi


Analisis Situasi Audiens

❖Perasaan terhadap topik:


• Orang-orang memberikan lebih banyak minat dan perhatian ke topik yang mereka
memiliki sikap positif, dan yang menyelaraskan dengan nilai-nilai dan keyakinan
mereka.
• Isi materi pembicaraan harus dibuat relevan dengan menghubungkan mereka
kepada isu-isu, peristiwa, orang, atau kegiatan ke arah mana para penonton
cenderung untuk memiliki sikap positif.
❖Perasaan terhadap Speaker

• Seorang pembicara yang disukai dapat memperoleh setidaknya penilaian awal


(?) dari audiens, bahkan jika pendengar tidak yakin apa yang diharapkan dari segi
substansi dan kualitas pesan

❖Perasaan terhadap acara:

• Orang-orang datang dengan harapan dan emosi pada suatu acara.


• Sikap para audiens dalam acara harus menjadi salah satu pertimbangan utama
pembicara dalam perencanaan dan memberikan informasi.
Pengaturan Fisik

1. Lokasi
2. Waktu
3. Kapasitas tempat duduk dan pengaturan
4. Pencahayaan dan suara
Metode Analisis Audiens

1. Wawancara
2. Survei
3. Sumber-sumber tertulis
4. Analisa dari pembicara yang lain
Wa w a n c a r a
• Open-ended questions- mencari tidak ada tanggapan tertentu dan
memungkinkan responden untuk menguraikan sebanyak yang mereka inginkan.
• Closed-ended questions- menimbulkan sejumlah kecil jawaban spesifik yang
disediakan oleh pewawancara.

Survey
Dirancang untuk mengumpulkan informasi dari sejumlah besar responden
melalui :
• Kuesioner
• Skala pertanyaan
Sumber–sumber tertulis
Misi dan tujuan: Tujuan organisasi yang ada.
• Operasi:
Metode pengoperasian suatu organisasi.
• Pencapaian:
Pencapaaian organisasi

Pem bi c a ra La i n s eb agai
Narasumber
Narasumber sebelumnya berada di posisi yang unik untuk menggambarkan
bagaimana para penonton bereaksi terhadap humor dan pidato panjang, dan
efektivitas cerita dan contoh -contoh .
Menu

Rencana Pesan
Komunikator
Komunikan
Pesan
Komponen komunikator :
Trustworthiness atau kepercayaan pada komunikator.Attractiveness
atau daya tarik komunikator.Source power atau kekuasaan :
kemampuan untuk menimbulkan ketundukan atau kepatuhan (Kelman
dalam Rakhmat, 1992 : 255)Expertise atau keahlian komunikator.

Komponen komunikan
:Ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi.Pada saat
mengambail keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu sesuai
dengan tujuannya.Pada saat mengambil keputusan ia sadar bahwa
keputusannya itu bersangkutan dengan kepentingan pribadinya.Ia
mampu untuk menepatinya baik secara mental maupun fisik.
● Komponen komunikator :
Trustworthiness atau kepercayaan pada komunikator.Attractiveness atau daya
tarik komunikator.Source power atau kekuasaan : kemampuan untuk
menimbulkan ketundukan atau kepatuhan (Kelman dalam Rakhmat, 1992 :
255)Expertise atau keahlian komunikator.

● Komponen komunikan
:Ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi.Pada saat mengambil
keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu sesuai dengan tujuannya.Pada saat
mengambil keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu bersangkutan dengan
kepentingan pribadinya.Ia mampu untuk menepatinya baik secara mental maupun
fisik.
PEMBUATAN
● a.tahap persiapan
● b.tahap penjajagan dan pengenalan masyarakat
● c.tahap pengembangan dan rancangan pesan
● A.TAHAP PERSIAPAN

1. Analisa daerah : pesan harus sesuai dengan masalah dan keadaan di daerah tersebut.
maka perlu penjajagan dan pengenalan daerah yang bersangkutan. bila daerah luas
cukup diteliti di daerah yang kondisinya dan situasinya serupa dengan daerah yang
pesan tadi akan disampaikan. 
2. tenaga :siapa yang akan melakukan penjajagan, sebaiknya tenaga kesehatan sendiri.
tenaga ini perlu dilatih praktis al :cara wawancaracara menemukan masalahcara
menangani masalah
3.cara pelaksanaan
4.pendekatan kepada kader/pemuka masyarakat.

● B.TAHAP PENJAJAGAN DAN PENGENALAN MASYARAKAT :

1.pertemuan desa/dukuh
2.kunjungan rumah
3.dialog dengan pemuka masyarakat
● C.TAHAP PENGEMBANGAN DAN RANCANGAN PESAN

disusun berdasarkan data yang diperoleh dalam tahap penjajagan dan pengenalan
masyarakat. dengan cara ini didapat pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi masyarakat sasaran.

AIDS PMS DIARE PELAYANAN KESEHATAN PERTAMBAHAN


PENDUDUK
CONTOH: DARI PENGUMPULAN DATA DIDAPATKAN MASALAH
KESEHATAN SEBAGAI BERIKUT :AIDSPMSPELAYANAN
KESEHATANKEBERSIHAN PRIBADITBC.DLLDIAREPERTAMBAHAN
PENDUDUKSANITASIPENYAKIT MENULARGIZI

● DESAIN PESAN
pengembangan konsep rumusan isi pesan
pengembangan materi :formatwarnahurufpemilihan jalurpenyampaianpilihan
mediacara penyebaranproses uji coba :ketetapanefektifitas
PESAN YANG BAIK ADALAH JELAS

1. artinya dapat dipahami oleh sasaran. pesan menggunakan kalimat yang singkat,
bahasa yang sederhana dan mudah dipahami serta isinya mudah diingat tidak bertele –
tele.
2. pesan tidak terlalu banyak, artinya pesan disampaikan secara bertahap agar mudah
dicerna sasaran
3.  pesan diatas tidak terlalu sulit, artinya disesuaikan dengan tingkat pendidikan
sasaran. hati – hati terhadap berbagai istilah teknis yang tidak dimengerti oleh audiens.
sebaiknya dihindari tapi bila tidak bisa dihindari untuk digunakan, harus diberikan
penjelasan lanjutan terhadap istilah tersebut dan usahakan agar penggunaan istilah
setepat mungkin
4. pesan diatas menarik, artinya pesannya menarik, sebaiknya cara penyampaiannya
juga menarik sehingga tidak membosankan
5. pesan yang menggunakan gambar atau alat peraga alat audio – visual lainnya harus
sesuai dengan keadaan setempat sehingga lebih menarik dan lebih mudah diingat.
Menu

Rencana Media
berisi pesan pesan atau informasi kesehatan,
media KIE atau promosi kesehatan dapat
berupa media cetak, media elektronik, media
luar ruang, media partisipatori, media
tradisional, media model, media dari benda-
benda alamiah, dll.
Pengertian Media Promosi
Kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2005) adalah semua sarana


atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik
melalui media cetak, elektronika (berupa radio, TV,
komputer dan sebagainya) dan media luar ruang,
sehingga sasaran dapat meningkatkan
pengetahuannya yang kemudian diharapkan
menjadi perubahan pada perilaku ke arah positif di
bidang kesehatan
Tujuan Penggunaan Promosi
Kesehatan

1) Sebagai alat bantu menyampaikan pesan


2) Dapat membangkitkan perhatian, minat dan
kesungguhan terhadap materi promosi
kesehatan yang disampaikan.
3) Sebagai alat mengingat pesan
4) Menjelaskan fakta-fakta, prosedur dan
tindakan
5) Membuat penyajian materi ceramah lebih
menarik
Macam Media Promosi

Media cetak - booklet, leaflet, rubrik dan poster

Media elektronik - Media elektronik adalah TV,


radio, film,vidio film, cassete, CD, danVCD.

Media luar ruangan - Papan reklame, spanduk,


pameran, banner dan TV layar lebar.
Prinsip Media Promosi Kesehatan

1. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima pesan dan informasi
kesehatan dari sebuah media, maka semakin dapat memahami pesan yang diterima
2. Setiap jenis media yang digunakan selalu ada kelemahan dan kelebihan 3. Perlu
digunakannya berbagai macam variasi media namun tidak perlu berlebihan dalam
penggunaannya
4. Pengguna media dapat memotivasi sasaran untuk berperan aktif dalam
penyampaian informasi atau pesan
5. Rencanakan secara matang terlebih sebelum media digunakan atau dikonsumsi
oleh sasaran
6. Hindari penggunaan media sebagai selingan atau pengisi waktu kosong saja
Kriteria Media Promosi Kesehatan

Technology Cost Organization


Petimbangan biaya
Ketersediaan teknologi
yang digunakan pada Dukungan organisasi
dan mudah
media promosi atau instansi
menggunakan
kesehatan

Access Interractivity Novelty


Media promosi
Kebaruan media yang
kesehatan harus mudah Menimbulkan interaksi
digunakan
diakses oleh sasaran oleh pengguna media
Pesan di media, harus :
1.Command attention, adalah mengembangkan satu ide/pesan pokok yang dapat
direfleksikan menjadi suatu pesan.
2. Clarify the massage, pesan yang digunakan haruslah mudah dimengerti,
sederhana dan jelas.
3. Create trust, pesan yang disampaikan harus dapat dipercaya, tidak bohong dan
terjangkau.
4. Communicate a benefit, pesan yang disampaikan dapat memberikan keuntungan
terutama bagi kedua belah pihak
5. Consistency, pesan yang disampaikan harus memiliki satu pesan utama di media
apapun
6. Cater to the heart and head, pesan yng disampaikan dapat menyentuh akal dan
rasa (emosi) sasaran
7. Call to action, pesan yang disampaikan dapat mendorong dan mempengaruhi
saran untuk bertindak ke hal positif
Menu

Rencana Evaluasi
EVALUASI DALAM PERENCANAAN
KESEHATAN.
● Perlunya Dilakukan Evaluasi Seluruh program dan kegiatan pada umumnya
dilaksanakan untukmencapai tujuan atau target tertentu, demikian juga dengan
programkesehatan masyarakat, untuk mencapai target yang telah ditentukan
tersebutmaka manajemen organisasi akan melakukan berbagai langkah
perencanaan(planning) sesuai dengan analisa situasi yang sudah dilaksanakan
sebelumnya.

● Evaluasi atau kegiatan penilaian merupakan bagian yang penting dariproses


manajemen dan didasarkan pada sistem informasi manajemen.Evaluasi
dilaksanakan karena adanya dorongan atau keinginan untukmengukur
pencapaian hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan program terhadaptujuan yang
telah ditetapkan.
Prinsip- prinsip evaluasi Menurut Reinke, 1987, evaluasi
perencanaan program kesehatan masyarakat bertujuan:
●  Sebagai kunci pengambilan keputusan yang lebih baik, evaluasi harusmelihat
kedepan dan berorientasi pada tindakan

● .  Evaluasi bersifat menyeluruh dan dinamis, menaruh perhatian padakebijakan


pengujian dan alternatif-alternatif rencana, mengawasi kemajuandalam proses
penerapan dan memberi penilaian sumatif kepada hasil akhir

● Evaluasi dilandasi prinsip manajemen berdasar tujuan dan dimulai denganpernyataa


yang jelas mengenai pengaruh-pengaruh yang harus dicapaipada populasi mana dan
dalam jangka waktu kapan.

●  Strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan harusdiperiksa


ketepatan dan kesesuaiannya
Lanjutan

● .  Ketepatan waktu dan tempat laporan-laporan eevaluatif harus


disesuaikandengan kebutuhan akan keputusan yang tepat waktu karena
evaluasi bersifat membandingkan, evaluasi bergantung padaindikator-
indikator yang menggambarkan tingkat dan rasio yang tepat,daripada tingkat-
tingkat penyelesaian yang tepat.

●  Penilaian-penilaian harus membedakan antara hasil yang merupakan


pusatperhatian pengendalian keputusan dan keluaran yang timmbul
sebagaiakibat ketidakpastian dan kesempatan.

●  Efisiensi, efektivitas, dan keadilan harus didefinisikan dengan jelas


Langkah-langkah Evaluasi

● The World Health Organization (WHO)The World Health Organization


membedakan langkah-langkah penilaian dalam sembilan tahap, yakni (Azwar,
1996):

● a. Tahap penentuan hal yang akan dinilai, langkah pertama yang dilakukan ialah
menentukan dahulun hal yangakan dinilai. Pekerjaan ini akan dapat dilakukan jika
dapat dipelajaridengan baik program yang akan dinilai.

● b. Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan, langkah selanjutnya yang


akan dilakukan ialah mengumpulkan berbagaiketerangan yang ada hubungannya
dengan program yang akan dinilai.Untuk ini perlulah dipelajari secara cermat
berbagai laporan yang ada danyang berhubungan dengan pelaksanaan program.
Utilisasi Hasil Evaluasi
● Hal yang harus di perhatikan dalam pengambilah kesimpulan pada saat melakukan evalusi
adalah :
●  Memahami program yang akan dinilai
●  Menentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan
●  Menyusun rencana penilaian Secara umum kesimpulan dapat dilakukan dengan lima
cara, yaitu: 1.Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
● 2. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
● 3. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program lain
● 4. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan suatu tolak ukur
● 5. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol

●  Melaksanakan penilaian, semua kegiatan dan hasil yang diperoleh dalam proses
penilaian harus dicatat.
●  Menarik kesimpulan, penarikan kesimpulan disesuaikan dengan cara yang telah
ditetapkan dalam rencana penilaian.

Anda mungkin juga menyukai