Anda di halaman 1dari 6

GAYA ANGKAT PESAWAT

TERBANG

ANGGOTA KELOMPOK 3 :
- AIDIL HIDAYAT
- ANGGI DESRI ELWIZA
- AULI VETRISIA
- SHERLI IVANI
- SUCI NOVIA
- SONYA FIRAYA
Gaya angkat pesawat terbang merupakan salah satu contoh penerapan hukum Bernouli. Pada
dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada pesawat yang sedang mengangkasa, yaitu:
1. Gaya berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
2. Gaya angkat yang dihasilkan oleh kedua sayap pesawat.
3. Gaya kedepan yang disebabkan oleh mesin pesawat.
4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gerakan udara.
Gaya angkat pesawat terbang terjadi karena bentuk sayap bagian
depan yang dirancang melengkung keatas dan bagian belakang sayap
pesawat yang agak meruncing. Pesawat bisa terangkat karena laju
udara pada bagian atas sayap pesawat lebih besar daripada laju udara
pada bagian bawah sayap pesawat, sehingga tekanan pada bagian atas
pesawat lebih kecil daripada tekanan bagian bawah sayap pesawat.

Perbedaan tekanan ini yang akan menimbulkan gaya angkat pada


sayap pesawat terbang, karena sayap menempel pada badan pesawat
maka pesawat juga akan ikut terangkat ke udara.
Gaya angkat pesawat terbang dapat dirumuskan dalam persamaan berikut.

Keterangan :

F1 = gaya pada sayap pesawat bagian bawah (N)

F2 = gaya pada sayap pesawat bagian atas (N)

v1 = kelajuan udara sayap bagian bawah (m/s)

v2 = kelajuan udara sayap bagian atas (m/s)

A = luas penampang sayap (m2)

= massa jenis udara ( kg/m3)

P1 = tekanan pada sayap bagian atas (N/m2)

P2 = tekanan pada sayap bagian bawah (N/m2)


Kesimpulan:
jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
• Pesawat terbang akan terangkat ke atas jika gaya angkat pesawat terbang
lebih besar daripada berat pesawat ( F1 – F2 > mg).
• Pesawat terbang akan melayang dengan ketinggian tetap, jika gaya angkat
pesawat sama dengan gaya berat ( F1 – F2 = mg).

Anda mungkin juga menyukai