Mobilisasi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, gaya hidup dampak
kebudayaan, tingkat energi energi adalah sumber untuk melakukan mobilisasi, untuk itu
seseorang dapat melakukan mobilisasi dengan baik apabila memiliki energi yang cukup, dan usia
Hidayat, 2012. Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik mandiri dan
terarah pada tubuh atau ekstremitas atau lebih berdasarkan tingkat aktifitas Wilkinsom dan
Ahern, 2010. Hambatan mobilisasi moblitas fisik adalah keadaan ketika individu mengalami
keterbatasan gerakan fisik, tetapi bukan imobilisasi Carpenito, 2009. Imobilisasi atau imobilitas
merupakan keadaan seseorang yang tidak dapat secara bebas bergerak, mengingat kondisi yang
mengganggu pergerakan aktifitas. Imobilisasi terdiri atas imobilisasi fisik, intelektual, dan
emosional. Imobilisasi fisik merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan
seseorang mengalami pembatasan secara emosional yang terjadi sebagai hasil perubahan secara
tiba-tiba dalam menyesuaikan diri. Dan imobilisasi sosial merupakan keadaan individu yang
sehingga dapat memengaruhi peran individu dalam kehidupan sosial Potter dan Perry, 2005. 7
muskuloskeletal yang meliputi, osteoporosis, atropi, kontraktur, fraktur, kekakuan dan sakit
sendi. Gangguan kardiovaskular yang meliputi, postural hipotensis, vasodilatasi vena. Gangguan
sistem respirasi yang meliputi penurunan gerak pernafasan, bertambahnya sekresi paru,
Dampak dari imobolisasi memengaruhi sistem tubuh seperti, perubahan pada metabolisme tubuh,
ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, gangguan dalam kebutuhan nutrisi, perubahan sistem
musculoskeletal, perubahan kulit, perubahan eliminasi Buang air besar, buang air kecil dan
perubahan perilaku Hidayat, 2012. Sebagai etiologi, defisit perawatan diri dapat menyebabkan
depresi, ketakutan terhadap ketergantungan dan ketidak berdayaan misalnya, ketakutan menjadi
ketergantungan total yang berhubungan dengan defisit perawatan diri akibat kelemahan residual
karena penyakit stroke Wilkinson dan Ahern, 2012. Menurut Orem 1971 dalam Kozier 2010,
defisit perawatan diri terjadi bila tindakan perawatan diri tidak adekuat dalam memenuhui
kebutuhan perawatan diri yang disadari. Teori defisit perawatan diri bukan hanya saat
keperawatan dibutuhkan saja, melainkan cara membantu orang lain dengan menetapkan metode