Anda di halaman 1dari 2

Jenis-jenis Mobilisasi Pengertian Mobilisasi

1.2 Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi

Mobilisasi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, gaya hidup dampak

perilakukebiasaan sehari-hari, proses penyakit misalnya, seseorang dengan lumpuhstroke,

kebudayaan, tingkat energi energi adalah sumber untuk melakukan mobilisasi, untuk itu

seseorang dapat melakukan mobilisasi dengan baik apabila memiliki energi yang cukup, dan usia

Hidayat, 2012. Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik mandiri dan

terarah pada tubuh atau ekstremitas atau lebih berdasarkan tingkat aktifitas Wilkinsom dan

Ahern, 2010. Hambatan mobilisasi moblitas fisik adalah keadaan ketika individu mengalami

keterbatasan gerakan fisik, tetapi bukan imobilisasi Carpenito, 2009. Imobilisasi atau imobilitas

merupakan keadaan seseorang yang tidak dapat secara bebas bergerak, mengingat kondisi yang

mengganggu pergerakan aktifitas. Imobilisasi terdiri atas imobilisasi fisik, intelektual, dan

emosional. Imobilisasi fisik merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan

mencegah terjadi gangguan komplikasi pergerakan. Imobilisasi intelektual merupakan keadaan

seseorang mengalami pembatasan untuk berfikir. Imobilisasi emosional merupakan keadaan

seseorang mengalami pembatasan secara emosional yang terjadi sebagai hasil perubahan secara

tiba-tiba dalam menyesuaikan diri. Dan imobilisasi sosial merupakan keadaan individu yang

mengalami terhambatnya untuk melakukan interaksi sosial, karena keadaan penyakitnya

sehingga dapat memengaruhi peran individu dalam kehidupan sosial Potter dan Perry, 2005. 7

Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya pergerakan imobilisasi adalah gangguan

muskuloskeletal yang meliputi, osteoporosis, atropi, kontraktur, fraktur, kekakuan dan sakit
sendi. Gangguan kardiovaskular yang meliputi, postural hipotensis, vasodilatasi vena. Gangguan

sistem respirasi yang meliputi penurunan gerak pernafasan, bertambahnya sekresi paru,

atelektasis, dan hipostatis pneumonia Tarwoto dan Wartonah, 2003.

1.3 Dampak dari Imobilisasi

Dampak dari imobolisasi memengaruhi sistem tubuh seperti, perubahan pada metabolisme tubuh,

ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, gangguan dalam kebutuhan nutrisi, perubahan sistem

pernafasan, gangguan fungsi gastrointestinal, perubahan kardiovaskuler, perubahan

musculoskeletal, perubahan kulit, perubahan eliminasi Buang air besar, buang air kecil dan

perubahan perilaku Hidayat, 2012. Sebagai etiologi, defisit perawatan diri dapat menyebabkan

depresi, ketakutan terhadap ketergantungan dan ketidak berdayaan misalnya, ketakutan menjadi

ketergantungan total yang berhubungan dengan defisit perawatan diri akibat kelemahan residual

karena penyakit stroke Wilkinson dan Ahern, 2012. Menurut Orem 1971 dalam Kozier 2010,

defisit perawatan diri terjadi bila tindakan perawatan diri tidak adekuat dalam memenuhui

kebutuhan perawatan diri yang disadari. Teori defisit perawatan diri bukan hanya saat

keperawatan dibutuhkan saja, melainkan cara membantu orang lain dengan menetapkan metode

bantuan, yaitu melakukan, memandu, mengajarkan, mendukung dan menyediakan lingkungan

yang dapat meningkatkan kemampuan individu untuk memenuhi

Anda mungkin juga menyukai