DI NEGARA SINGAPURA
Oleh :
Kelompok 3
1. Devy Yulianingsih (Pkm. Sukamulya)
2. Ebi Nuraeni (Pkm. Garawangi)
3. Neny Rohaeni (PKM. Cigandamekar)
4. Shanti Apriyanthi (PKM. Ciawigebang)
5. Yuyu Yuningsih (PKM. Ciwaru)
( Kabupaten Kuningan)
CA MAMMAE
Kejadian Kanker di Singapura
A. KANKER PAYUDARA
Sebanyak 82% beban kanker di Singapura pada tahun 2010 mengakibatkan kematian.
Pada tahun 2020 sekitar 900 wanita meninggal karena penyakit kanker payudara. .
Menurut Singapore Center Society, 1850 wanita di diagnosis menderita kanker payudara
setiap tahun dan lebih dari 400 akan meninggal karena penyakit tersebut.
Kanker payudara adalah kanker no 1 yang di diagnosis diantara wanita di singapura dan
menyumbang 32 % dari semua kanker wanita.
Di Singapura setiap tahun pelaksanaan skrining kanker payudara selalu meningkat, tahun
2019 (30.9%). Tahun 2020 menjadi 38.7%.
Wanita yang melakukan skrining lebih banyak dilakukan oleh Wanita berpendidikan tinggi
(50%) dan Wanita berpendidikan dasar (28%).
Diagnosis kanker payudara stadium akhir di Singapura mengalami penurunan 28.6%
(2009-2013) menjadi 26.9% (2014-2018)
UPAYA PROMOSI KESEHATAN KANKER PAYUDARA :
Dilakukan melalui media sosial (Web MOH-S berupa: e-book, sesi QnE (e-service)
:
Catatan: di Singapura yang melakukan skrining kanker serviks banyak dilakukan oleh etnis Chinese (47.2%)
dibandingkan dengan etnis Melayu (29.8%). Sedangkan Wanita yang melaksanakan skrining banyak dilakukan
oleh Wanita yang sudah pernak menikah (51.9%)
Penatalaksanaan Kanker Serviks :
Pengobatan di mulai dalam waktu 1 – 2 minggu setelah diagnosis. Ditangani oleh Ahli onkologi
Ginekologi
TERIMA KASIH