Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN TEKANAN DARAH TINGGI

DENGAN STROKE

By: dr. Shianne M Sili


HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah naiknya tekanan
darah di atas normal, yaitu di atas 140/90 mmHg.
Gejalanya biasanya berupa sakit kepala, nyeri tengkuk,
mudah marah, dan lain-lain.
Tekanan darah setiap saat berfluktuasi. Kadang-kadang agak
turun, kadang-kadang meninggi, terutama jika konsumsi
garam berlebihan.
Semakin tinggi tekanan darah, semakin besar tekanan yang
diderita oleh dinding pembuluh darah. Jika tekanan
sedemikian tingginya, misalnya di atas 200/140 mmHg, maka
pembuluh darah dapat pecah, terutama pembuluh darah kecil
yang berdinding lebih tipis.
STROKE
 Stroke adalah kondisi dimana pasokan darah ke
jaringan otak terhenti. Penyebab utamanya ada dua,
yaitu akibat sumbatan pembuluh darah (stroke
iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke
hemoragik).
Akibat terhentinya pasokan darah, maka beberapa saat
kemudian jaringan otak mengalami kerusakan dan
kematian. Gejala yang tampak pada penderita antara
lain tubuh mati sebelah, susah bicara, bingung, tidak
dapat melihat, susah berdiri atau berjalan, atau sakit
kepala hebat. Gejala-gejala ini biasanya terjadi secara
tiba-tiba.
HUBUNGAN HIPERTENSI DAN
STROKE
Tekanan darah yang tinggi pada hipertensi akan
memicu pecahnya pembuluh darah otak. Pada
gilirannya, jaringan otak akan rusak dan timbul gejala-
gejala stroke. Stroke akibat hipertensi termasuk ke
dalam stroke hemoragik, atau stroke perdarahan.
Perlu diingat, bahwa hipertensi hanyalah salah satu
penyebab stroke, diantara berbagai macam penyebab
stroke lainnya.
selamat menyaksikan

Anda mungkin juga menyukai