Anda di halaman 1dari 63

Gastrohepatobilier

SKENARIO 1
SISTEM GASTROHEPATOBILIER
SKENARIO KLINIK
Seorang laki laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan lemah,
letih, lesu disertai diare

INSTRUKSI PESERTA
1. LAKUKAN ANAMNESIS TERKAIT KELUHAN PASIEN
2. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERKAIT KELUHAN PASIEN
3. USULKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TERKAIT KELUHAN PASIEN DAN INTEPRETASIKAN DATA YANG
DIBERIKAN PENGUJI
4. SEBUTKAN DIAGNOSIS DAN 2 DIAGNOSIS BANDING TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
5. LAKUKAN TATALAKSANA FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
HASIL ANAMNESIS
• laki laki berusia 40 tahun
• RPS:
• KU letih lesu lelah dan lemah.
• Onset : dua minggu yll
• Keluhan lain : diare sejak tiga minggu yang lalu sebanyak 8-9 kali, tidak disertai darah dan
lendir. Keluhan disertai nyeri perut.
• Pasien mengeluh gatal pada kaki sebelum keluhan timbul.
• Demam disangkal.
• Mual muntah (+), penurunan bb (+)
• RPD: DM (-), riwayat operasi (-), Riwayat perdarahan (-) Riwayat penyakit ginjal (-)
• SOSEK: Pasien merupakan petani yang jarang memakai alas kaki
• RPK: tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
HASIL PF
Tanda Vital:
• TD: 120/90 mmHg; N :88 x/menit; R: 20x/menit; t: 36.7 OC
Kepala/leher: konjunctiva anemis, sklera ikterik (-), mukosa mulut pucat, stomatitis
angularis (+)
Ekstremitas : telapak tangan dan kuku pucat, akral dingin (-), turgor kulit baik
Abdomen :
inspeksi dbn
auskultasi dbn
perkusi dbn
palpasi : nyeri di regio epigastrium
HASIL PP
• Pemeriksaan Hb = 9, MCV 65, MCH 20
• Pemeriksaan mikroskopik pada tinja segar ditemukan telur atau larva
atau cacing dewasa.
• Bentuk oval, dinding satu lapis tipis
DIAGNOSIS
• DX
• Anemia et causa hookworm (necatoriasis)
• DD
• Anemia akibat penyakit kronik, anemia megaloblastik
TATALAKSANA FARMAKO

• a. Pemberian Pirantel pamoat dosis tunggal 10 mg/kgBB, atau


• b. Mebendazole 100 mg, 2x sehari, selama 3 hari berturut-turut, atau
• c. Albendazole untuk anak di atas 2 tahun 400 mg, dosis tunggal,
sedangkan pada anak yang lebih kecil diberikan dengan dosis
separuhnya. Tidak diberikan pada wanita hamil. Creeping eruption:
tiabendazol topikal selama 1 minggu. Untuk cutaneous laeva migrans
pengobatan dengan Albendazol 400 mg selama 5 hari berturut-turut.
• d. Sulfasferosus 3 x 200 mg
SKENARIO 2
SISTEM GASTROHEPATOBILIER
SKENARIO KLINIK
Seorang laki laki berusia 20 tahun datang ke klinik dokter umum
dengan keluhan BAB cair disertai lendir darah dan demam

INSTRUKSI PESERTA
1. LAKUKAN ANAMNESIS TERKAIT KELUHAN PASIEN
2. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERKAIT KELUHAN PASIEN
3. USULKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TERKAIT KELUHAN PASIEN DAN INTEPRETASIKAN DATA YANG
DIBERIKAN PENGUJI
4. SEBUTKAN DIAGNOSIS DAN 2 DIAGNOSIS BANDING TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
5. LAKUKAN TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
6. LAKUKAN TATALAKSANA FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
7. LAKUKAN EDUKASI TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
8. (TIDAK HARUS SEMUA INSTRUKSI ADA DISESUAIKAN DENGAN KELUHAN PASIEN!!!)
HASIL ANAMNESIS
• PRIA 20 TAHUN
• RPS:
• KU : Pasien mengeluh BAB cair bercampur darah 12 kali sehari.
• Keluhan timbul sejak tiga hari yang lalu
• Keluhan lain : Nyeri perut terutama sebelah kiri, muntah-muntah dan demam tinggi .

• RPD:
• Belum pernah sakit seperti ini sebelumnya, tidak pernah dirawat inap di rumah sakit
• SOSEK:
• Pasien merupakan pekerja pabrik, tinggal di lingkungan kumuh
• RPK:
• Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini
HASIL PF
• Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
• 1.TTV : Suhu 39 c, HR 90x, Tensi : 110/80, RR 20x
• 2. Ekstremitas :turgor kulit dbn, akral dingin (-), CTR dbn
• 3. Abdomen
• Inspeksi dbn
• Auskultasi dbn
• Perkusi dbn
• Palpasi : Nyeri perut pada penekanan di bagian sebelah kiri
HASIL PP
• PX gram pada feses
DIAGNOSIS
• DX
• Disentri shigellosis
• DD
• 1. Infeksi Eschericiae coli
• 2. Infeksi Escherichia coli Enteroinvasive (EIEC)
• 3. Infeksi Escherichia coli Enterohemoragik (EHEC)
TATALAKSANA FARMAKO

• A. Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama 3 hari atau


• B. Azithromisin 1 gram dosis tunggal atau
• C. Sefiksim 400 mg/hari selama 5 hari
TATALAKSANA NON FARMAKO

• 1. Mencegah terjadinya dehidrasi


• 2. Tirah baring
• 3. Dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi dengan cairan
rehidrasi oral
• 4. Diet, diberikan makanan lunak sampai frekuensi BAB kurang dari
5kali/hari, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada
kemajuan.
SKENARIO 3
SISTEM GASTROHEPATOBILIER
SKENARIO KLINIK
Seorang wanita 25 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah disertai demam.

INSTRUKSI PESERTA
1. LAKUKAN ANAMNESIS TERKAIT KELUHAN PASIEN
2. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERKAIT KELUHAN PASIEN
3. USULKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TERKAIT KELUHAN PASIEN DAN INTEPRETASIKAN DATA YANG
DIBERIKAN PENGUJI
4. SEBUTKAN DIAGNOSIS DAN 2 DIAGNOSIS BANDING TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
5. LAKUKAN TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
HASIL ANAMNESIS
• wanita 25 tahun
• RPS:
• Nyeri perut sejak dua hari yang lalu.
• Awalnya nyeri di ulu hati lalu berpindah ke kanan bawah. Nyeri bertambah saat pasien batuk\
• Pasien berjalan dengan membungkuk untuk mngurangi nyerinya
• Demam (+)
• Mual muntah (+). Diare (-).
• Terlambat haid disangkal. Nyeri saat berkemih disangkal.
• RPD:
• Belum pernah sakit seperti ini sebelumnya
• SOSEK:
• BPJS non PBI
• RPK:
• Tidak ada yang sakit seperti ini
HASIL PF
• Inspeksi • 6. Obturator Sign negatif
• 1. Penderita berjalan membungkuk sambil
memegangi perutnya yang sakit • Perkusi
• 2. Kembung (-) • Nyeri ketok (+)
• 3. Penonjolan perut kanan bawah(-) • Auskultasi
• Palpasi • Peristaltik normal, peristaltik tidak ada pada
• 1. Terdapat nyeri tekan Mc Burney illeus paralitik karena peritonitis
• 2. Adanya rebound tenderness (nyeri lepas generalisata akibat appendisitis perforata.
tekan) • Colok dubur
• 3. Adanya defans muscular • Nyeri tekan pada jam 9-12
• 4. Rovsing sign positif • Tanda Peritonitis umum (perforasi) :
• 5. Psoas sign positif • Belum muncul
HASIL PP
• 1. Darah rutin
• Hemoglobin                      : 12,9g/dL
• Jml. Leukosit                     : 14 x 103/uL            
• Hematokrit                        : 40,3 %
• Jml. Trombosit                  : 418 x 103/uL
• Laju endap darah              : 23 mm/jam

• 2. Plano test (-)


DIAGNOSIS
• DX
• Appendicitis akut
• DD
• 1. Kolesistitis akut
• 2. Divertikel Mackelli
• 3. Enteritis regional
• 4. Pankreatitis
• 5. Batu ureter
• 6. Cystitis
• 7. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
• 8. Salpingitis akut
TATALAKSANA NON FARMAKO
• Penatalaksanaan di pelayanan kesehatan primer sebelum dirujuk:
• 1. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
• 2. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun
melalui mulut.
• 3. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada
dehidrasi.
• 4. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung agar
mengurangi distensi abdomen dan mencegah muntah.  jika ada
tanda obstruksi.
• 5. Segera rujuk ke RS
SKENARIO 4
SISTEM GASTROHEPATOBILIER
SKENARIO KLINIK
Seorang laki laki usia 50 tahun datang ke praktek dokter umum
dengan keluhan rasa terbakar di ulu hati

INSTRUKSI PESERTA
1. LAKUKAN ANAMNESIS TERKAIT KELUHAN PASIEN
2. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERKAIT KELUHAN PASIEN
3. USULKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TERKAIT KELUHAN PASIEN DAN INTEPRETASIKAN DATA YANG
DIBERIKAN PENGUJI
4. SEBUTKAN DIAGNOSIS DAN 2 DIAGNOSIS BANDING TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
5. LAKUKAN TATALAKSANA FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
6. LAKUKAN EDUKASI TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
HASIL ANAMNESIS
• Pria 50 tahun
• RPS:
• KU : rasa panas dan terbakar di ulu hati
• menjalar ke leher disertai muntah, disertai timbul rasa asam di mulut.
• Hal ini terjadi terutama setelah makan dengan volume besar dan berlemak.
• Keluhan ini diperberat dengan posisi berbaring terlentang., sering muncu
pada malam hari
• Pasien setiap hari minum kopi sebanyak dua kali. Pasien merokok sejak
muda, sehari 1 bungkus. RPD: DM (+) , HT (-)
• SOSEK: pasien BPJS non PBI
• RPK: tidak ada yang sakit seperti ini
HASIL PF
• Antropometri
• BB 90 kg, TB 165 cm
• TTV : dbn
• Px abdomen :
• Inspeksi dbn
• Auskultasi dbn
• Perkusi dbn
• Palpasi dbn
• (Tidak terdapat tanda spesifik untuk GERD)
HASIL PP
• Tidak diperlukan
DIAGNOSIS
• DX
• GERD
• DD
• Angina pektoris, Akhalasia, Dispepsia, Ulkus peptik, Ulkus
duodenum, Pankreatitis
TATALAKSANA FARMAKO

• 1. Terapi dengan medikamentosa dengan cara memberikan Proton Pump


Inhibitor (PPI) dosis tinggi selama 7-14 hari. Bila terdapat perbaikan gejala
yang signifikan (50-75%) maka diagnosis dapat ditegakkan sebagai GERD. PPI
dosis tinggi berupa omeprazol 2x20 mg/hari dan lansoprazol 2x 30 mg/hari.
• 2. Setelah ditegakkan diagnosis GERD, obat dapat diteruskan sampai 4
minggu dan boleh ditambah dengan prokinetik seperti domperidon 3x10 mg.
• 3. Pada kondisi tidak tersedianya PPI, maka penggunaan H2 Blocker 2x/hari:
simetidin 400-800 mg atau ranitidin 150 mg atau famotidin 20 mg.
Edukasi
• Edukasi untuk melakukan modifikasi gaya hidup yaitu dengan
mengurangi berat badan, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi zat
yang mengiritasi lambung seperti kafein, aspirin, dan alkohol. Posisi
tidur sebaiknya dengan kepala yang lebih tinggi. Tidur minimal setelah
2 sampai 4 jam setelah makanan, makan dengan porsi kecil dan
kurangi makanan yang berlemak.
SKENARIO 5
SISTEM GASTROHEPATOBILIER
SKENARIO KLINIK
Seorang wanita 26 tahun datang dengan keluhan demam sejak 5 hari
yang lalu

INSTRUKSI PESERTA
1. LAKUKAN ANAMNESIS TERKAIT KELUHAN PASIEN
2. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERKAIT KELUHAN PASIEN
3. USULKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TERKAIT KELUHAN PASIEN DAN INTEPRETASIKAN DATA YANG
DIBERIKAN PENGUJI
4. SEBUTKAN DIAGNOSIS DAN 2 DIAGNOSIS BANDING TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
5. LAKUKAN TATALAKSANA FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
HASIL ANAMNESIS
• Wanita 26 tahun
• RPS:
• KU : demam tinggi sejak 5 hr yang lalu
• Demam terus menerus, namun suhu sedikit menurun di pagi hari dan lebih meningkat di
sore hari
• Berkurang dengan minum obat penurun panas, namun jika tidak minum panas lagi
• Keluhan lain : lidah pahit, sehingga sulit makan, mual dan muntah (+), diare (-), batuk pilek
(-), ruam kulit (-) , riwayat bepergian (-), demam menggigil (-), kencing seperti the (-)
• Pasien mengaku sering jajan makanan disekitar tempat kerjanya
• RPD: DM -, HT -, belum pernah sakit seperti ini sebelumnya
• SOSEK: Pasien merupakan pasien BPJS nonPBI, bekerja sebagai karyawan pabrik
• RPK: tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini
HASIL PF
• Pemeriksaan Fisik
• 1. Keadaan umum tampak sakit sedang
• 2. Kesadarancompos mentis
• 3. TTV : suhu 38,5oC, TD 120/80, HR 88x/mnt RR 18x/mnt
• 4. Kepala leher :Pemeriksaan mulut: typhoid tongue, tremor lidah, halitosis
• 5. Pemeriksaan abdomen:
• Inspeksi dbn
• Auskultasi dbn
• Perkusi dbn
• Palpasi nyeri (terutama regio epigastrik), hepatosplenomegali
HASIL PP

• 1. Darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosis


• leukopenia, trombositopenia
• Hemoglobin                      : 12,9g/dL
• Jml. Leukosit                     : 3,5x 103/uL            
• Hematokrit                        : 40,3 %
• Jml. Trombosit                  : 110 x 103/uL
• Laju endap darah              : 23 mm/jam

• 2. Serologi
• a. IgM antigen O9 Salmonella thypi (Tubex-TF)® (+)
DIAGNOSIS
• DX
• Demam tifoid
• DD
• Demam berdarah dengue, Malaria, Leptospirosis, infeksi saluran
kemih, Hepatitis A, sepsis, Tuberkulosis milier, endokarditis infektif,
demam rematik akut, abses dalam, demam yang berhubungan
dengan infeksi HIV.
TATALAKSANA FARMAKO
• Antipiretik
• Paracetamol 3 x 500 mg / Ibuprofen 2 x 400 mg
• Antibiotik
SKENARIO 6
SISTEM GASTROHEPATOBILIER
SKENARIO KLINIK
Seorang laki laki berusia 20 tahun datang ke praktek dokter umum
dengan keluhan demam dan warna kencing seperti teh

INSTRUKSI PESERTA
1. LAKUKAN ANAMNESIS TERKAIT KELUHAN PASIEN
2. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERKAIT KELUHAN PASIEN
3. USULKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TERKAIT KELUHAN PASIEN DAN INTEPRETASIKAN DATA YANG
DIBERIKAN PENGUJI
4. SEBUTKAN DIAGNOSIS DAN 2 DIAGNOSIS BANDING TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
5. LAKUKAN TATALAKSANA FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
HASIL ANAMNESIS
• PRIA 15 TAHUN
• RPS:
• KU : demam sejak dua minggu yang lalu
• Demam timbul terus menerus, tapi tidak terlalu tinggi. Berkurang dengan minum obat penurun panas .
• Seminggu setelah demam mata pasien kuning, kulit juga. Kencing berwarna seperti teh
• Keluhan lain : riwayat bepergian (-), menggigil (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-)mual (+) nyeri ulu hati (+),
nyeri saat BAK (-), BAB seperti dempul (-)
• Pasien juga mengaku suka jajan sembarangan di sekolahan. Pasien belum pernah melakukan tranfusi darah dan
memakai obat-obatan melalui jarum suntik.
• RPD:
• Pasien baru pertama kali mengalami gejala seperti ini,
• SOSEK:
• Pasien merupakan pasien bpjs pbi, tinggal di lingkungan kumuh
• RPK:
• Kakak pasien juga mengalami keluhan yang sama
HASIL PF
• Keadaan Umum          : Baik
• Kesadaran                   : Kompos mentis (GCS 15)
• TTV
• Tekanan Darah            : 100/70 mmHg
• Denyut Nadi               : 104 x / menit
• Pernapasan                  : 20 x / menit
• Suhu                            : 38.5°C
• Pemeriksaan fisik
• Kepala leher : sklera ikterik (+)
• Abdomen
• Inspeksi : dbn
• Auskultasi : dbn
• Perkusi : dbn
• Palpasi : nyeri perut kanan atas, hepatomegali
HASIL PP
• Darah Rutin • Kimia Klinik
• Hemoglobin                      : 12,9g/dL • SGOT                                : 46 u/L
• Jml. • SGPT                                : 12 u/L
Leukosit                     : 7,4 x 103/uL             • Bilirubin total                    : 13,62 mg/dl
• Hematokrit                        : 40,3 %
• Jml. Trombosit                  : 418 x 103/uL
• Hitung Jenis Leukosit • Imuno Serologi
•       Lymposit                     : 29,8 % • HBSAg                             : Negatif
•       Monosit                       : 7,7 % • Anti HAV Total                : Positif
•       Neutrofil segmen        : 62,5 %
• Laju endap darah              : 23 mm/jam
• Urine Rutin dan Sedimen          
• Makroskopik
• Warna                                : Kuning tua
• Kekeruhan                         : Agak keruh
• Kimiawi                                                                Mikroskopik
• Protein                               : negatif                       Leukosit          : 2-4/LPB
• Glukosa                             : negatif                       Eritrosit           : 0-3/LPB
• Urobilinogen                     : positif                        Sel epitel         : 1-4/LPB
• Bilirubin                            : +3                              Silinder            : Tidak ada
• Nitrit                                 : negatif                       Bakteri                        : tidak ada
• Keton                                : negatif                       Kristal urine    : tidak ada
• Leukosit                            : +1
• Darah                                : negatif
• pH                                     : 8,0
• Berat jenis                         : 1015
DIAGNOSIS
• DX
• Hepatitis A
• DD
• Ikterus obstruktif, Hepatitis B dan C akut, Sirosis hepatis
TATALAKSANA FARMAKO

• a. Demam: Ibuprofen 2x400mg/hari.


• b. Mual: antiemetik seperti Metoklopramid 3x10 mg/hari atau
Domperidon 3x10mg/hari.
• c. Perut perih dan kembung: H2 Bloker (Simetidin 3x200 mg/hari atau
Ranitidin 2x 150mg/hari) atau Proton Pump Inhibitor (Omeprazol 1 x
20 mg/hari).
SKENARIO 7
SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI
SKENARIO KLINIK
Seorang wanita berusia 40 tahun datang dengan keluhan demam dan
nyeri perut kanan atas

INSTRUKSI PESERTA
1. LAKUKAN ANAMNESIS TERKAIT KELUHAN PASIEN
2. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERKAIT KELUHAN PASIEN
3. USULKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TERKAIT KELUHAN PASIEN DAN INTEPRETASIKAN DATA YANG
DIBERIKAN PENGUJI
4. SEBUTKAN DIAGNOSIS DAN 2 DIAGNOSIS BANDING TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
5. LAKUKAN TATALAKSANA FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
HASIL ANAMNESIS
• WANITA 40 TAHUN
• RPS:
• KU : nyeri perut kanan atas
• Onset : sejak dua hari yang lalu semakin memberat
• Frekuensi : nyeri hilang timbul, timbul saat makan makanan berlemak, durasi nyeri sekitar setengah jam , lalu reda
• Penjalaran kebahu kanan .
• Keluhan lain : mual dan muntah (+) , demam (+) air kencing seperti teh, BAB seperti dempul (-)
• RPD:
• Belum pernah sakit seperti ini sebelumnya
• SOSEK:
• Pasien merupakan pasien BPJS non PBI, bekerja sebagai karyawan BUMN

• RPK:
• Tidak ada yang sakit seperti ini
HASIL PF
• Kesadaran
• compos mentis
• Antropometri
• BB 80, TB 150 cm
• TTV
• Suhu 38,9 C, HR 88, RR 18, TD 120/80
• Px abdomen
• Inspeksi : dbn
• Auskultasi : dbn
• Perkusi : dbn
• Palpasi : Nyeri perut kanan atas, Murphy sign (+)
HASIL PP
• Lab :
• Darah Rutin
• Hemoglobin                      : 12,9g/dL
• Jml. Leukosit                     : 14 x 103/uL            
• Hematokrit                        : 40,3 %
• Jml. Trombosit                  : 418 x 103/uL
• Laju endap darah              : 23 mm/jam
• USG abdomen
• VF : dinding
menebal, dobel
wall (+)
DIAGNOSIS
• DX
• Kolesistitis akut
• DD
• Angina pektoris, Apendisitis akut, Ulkus peptikum perforasi,
Pankreatitis akut
TATALAKSANA FARMAKO

• Pemberian anti nyeri dan anti mual


• Ibuprofen 2x400mg/hari.
• Metoklopramid 3x10 mg/hari atau Domperidon 3x10mg/hari.

• Pemberian antibiotik:
• a. Golongan penisilin: Ampisilin injeksi 500mg/6jam dan Amoksilin
500mg/8jam IV, atau
• b. Sefalosporin: Seftriakson 1 gram/ 12 jam, Sefotaksim 1 gram/8jam, atau
• c. Metronidazol 500mg/8jam
SKENARIO 8
SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI
SKENARIO KLINIK
Seorang Ibu membawa bayinya yang berusia 1 minggu ke klinik dokter
umum dengan keluhan kemerahan di pusar

INSTRUKSI PESERTA
1. LAKUKAN ANAMNESIS TERKAIT KELUHAN PASIEN
2. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK TERKAIT KELUHAN PASIEN
3. USULKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TERKAIT KELUHAN PASIEN DAN INTEPRETASIKAN DATA YANG
DIBERIKAN PENGUJI
4. SEBUTKAN DIAGNOSIS DAN 2 DIAGNOSIS BANDING TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
5. LAKUKAN TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
6. LAKUKAN TATALAKSANA FARMAKOLOGI PADA PASIEN TERSEBUT
7. LAKUKAN EDUKASI TERKAIT PERMASALAHAN PASIEN
HASIL ANAMNESIS
• Bayi laki laki 1 minggu
• RPS:
• Kemerahan pada tali pusat, panas, bengkak nyeri dan mengeluarkan pus berbau
busuk sejak satu hari yang lalu. Pasien tidak mau menetek. Pasien lahir di dukun
bayi. Muntah, batuk, pilek, diare disangkal.
• RPD:
• Bayi lahir lewat persalinan normal, ibu bayi tidak demam saat persalinan dan tidak
keluar cairan berbau.
• SOSEK:
• Ibu pasien merupakan ibu rumah tangga, tinggal di lingkungan kumuh
• RPK:
-
HASIL PF
• Pemeriksaan Fisik
• KU : Compos mentis
• TTV :
• Suhu 38,7 C, HR 150x/ mnt, RR 50x/mnt
• PX status lokalis
• Ada tanda tanda infeksi di sekitar tali pusat seperti kemerahan,
panas, bengkak, nyeri, dan mengeluarkan pus yang berbau busuk.
kemerahan dan bengkak terbatas pada daerah kurang dari 1cm di
sekitar pangkal tali pusat
HASIL PP
• Px darah rutin
• Leukositosis
DIAGNOSIS
• Dx
• Omphalitis
• DD
• 1. Tali pusat normal dengan akumulasi cairan berbau busuk, tidak
ada tanda tanda infeksi (pengobatan cukup dibersihkan dengan
alkohol)
• 2. Granuloma-delayed epithelialization / Granuloma keterlambatan
proses epitelisasi karena kauterisasi
TATALAKSANA FARMAKO
• 1. Perawatan lokal
• Setelah dibersihkan dengan larutan antiseptik , tali pusat dioleskan
dengan salep antibiotik (mupirocin, asam fusidat)3-4 kali sehari.
• 2. Perawatan sistemik
• Bila tanpa gejala sistemik, pasien diberikan antibiotik seperti
kloksasilin oral selama lima hari. Bila anak tampak sakit, harus
dicek dahulu ada tidaknya tanda-tanda sepsis. Anak dapat
diberikan antibiotik kombinasi dengan aminoglikosida. Bila tidak
ada perbaikan, pertimbangkan kemungkinan Meticillin Resistance
Staphylococcus aureus (MRSA).
TATALAKSANA NON FARMAKO
• Pembersihan tali pusat dengan menggunakan larutan antiseptik
(Klorheksidin atau iodium povidon 2,5%) dengan kain kasa yang
bersih delapan kali sehari sampai tidak ada nanah lagi pada tali
pusat.

Anda mungkin juga menyukai