Anda di halaman 1dari 7

HIV / AIDS

P E N Y U L U H : FA N I Z H A L A I L A A P R I L I A N T I
NIM: 2020012240
PENGERTIAN

• (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang
selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
• AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap
infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuh tidak lagi memiliki
kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
PENYEBAB HIV / AIDS

HIV disebabkan oleh Human Immunodeficiency, ada pun perilakuyang


menyebabkan HIV antara lain:
1. Hubungan intim yang tidak aman.
2. Bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai
narkoba.
3. Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi.
4. Penggunaan alat bantu seks yang dipakai bergantian.
5. Bergonta-ganti pasangan.
FAKTOR RESIKO HIV / AIDS:
• Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis
maupun heteroseksual(lawan jenis)
• Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
• Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
• Pengguna narkotika suntik.
• Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
KOMPLIKASI HIV / AIDS

1. Pneumocystis pneumonia (PCP).


Komplikasi HIV dan AIDS bisa memicu terjadinya PCP. Infeksi jamur ini bisa menyebabkan penyakit
parah. Di Amerika Serikat, PCP masih menjadi penyebab pneumonia paling umum pada orang yang
terinfeksi HIV.
2. Kandidiasis.
Kandidiasis adalah komplikasi HIV yang terbilang umum. Kondisi Ini menyebabkan peradangan dan
lapisan putih tebal di mulut, lidah, kerongkongan, atau vagina.
3. Tuberkulosis (TB).
Di beberapa negara, TB adalah infeksi oportunistik paling umum yang terkait dengan HIV. Penyakit ini
menjadi penyebab utama kematian di antara orang-orang dengan AIDS. Pada orang sehat, kuman TB
dapat berada di dalam tubuh. Namun, berbeda pada penderita HIV, terutama HIV/AIDS yang memiliki
sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pada penderita HIV yang memiliki kuman TB, mereka beresiko
sepuluh kali untuk terkena penyakit TB.
4. Sitomegalovirus.
Virus herpes yang umum ini ditularkan melalui cairan tubuh seperti air liur, darah, urine, air mani dan
ASI. Sistem imun yang sehat akan menonaktifkan virus, sehingga virus tetap tidak aktif di tubuh.
Namun, ketika sistem kekebalan tubuh melemah (akibat AIDS), virus dapat muncul kembali. Hati-hati,
kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lainnya.
5. Meningitis kriptokokus.
Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang
belakang (meninges). Sedangkan meningitis kriptokokus adalah infeksi sistem saraf pusat yang umum
terkait dengan HIV. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang ditemukan di tanah.
TANDA GEJALA HIV / AIDS
Tahap Pertama: Tahap Kedua: Tahap Ketiga:
• Daya tahan pengidap rentan,
• Pengidap akan mengalami • Umumnya, tidak sehingga mudah sakit, dan
nyeri mirip, seperti flu, menimbulkan gejala lebih akan berlanjut menjadi AIDS.
beberapa minggu setelah lanjut selama bertahun-tahun. • Demam terus-menerus lebih
terinfeksi, selama satu hingga dari sepuluh hari.
• Virus terus menyebar dan
dua bulan. • Merasa lelah setiap saat.
merusak sistem kekebalan
• Sulit bernapas.
• Dapat tidak menimbulkan tubuh. • Diare yang berat dan dalam
gejala apapun selama
• Penularan infeksi sudah bisa jangka waktu yang lama.
beberapa tahun. • Terjadi infeksi jamur pada
dilakukan pengidap kepada
• Dapat timbul demam, nyeri orang lain. tenggorokan, mulut, dan
tenggorokan, ruam, vagina.
• Berlangsung hingga 10 tahun • Timbul bintik ungu pada kulit
pembengkakan kelenjar
atau lebih. yang tidak akan hilang.
getah bening, diare,
• Hilang nafsu makan, sehingga
kelelahan, nyeri otot, dan
berat badan turun drastis.
sendi.
CARA MENCEGAH HIV / AIDS
Terdapat berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan AIDS, antara lain:
• Gunakan kondom yang baru setiap berhubungan intim, baik hubungan intim vaginal maupun anal.
• Hindari berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
• Bersikap jujur kepada pasangan jika mengidap positif HIV, agar pasangan juga menjalani tes HIV.
• Diskusikan dengan dokter jika didiagnosis positif HIV saat hamil, mengenai penanganan
selanjutnya, dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
• Jika menduga baru saja terinfeksi atau tertular virus HIV, seperti setelah melakukan hubungan intim
dengan pengidap HIV, maka harus segera ke dokter. Agar bisa mendapatkan obat post-exposure
prophylaxis (PEP) yang dikonsumsi selama 28 hari dan terdiri dari 3 obat antiretroviral.

Anda mungkin juga menyukai