Anda di halaman 1dari 12

AGRESIVITAS

menurut Baron berkowitz


DEFINISI maupun Aronson, adalah tingkah
laku individu yang ditunjukan
untuk melukai atau mencelakakan
individu yang tidak menginginkan
datangnya tingkah laku tersebut.
maka agresivitas dapat diartikan
sebagai suatu tingkah laku
kekerasan secara fisik ataupun
secara verbal yang dilakukan secara
sengaja terhadap individu lain
dengan maksud untuk melukai,
menyakiti ataupun merusak yang
mana orang yang dilukai tersebut
berusaha untuk menghindarinya.
Teori Agresivitas

Teori Teori
bawaan Teori lingkungan kognisi
1.Teori frustasi - agresi
klasik
1.Teori naluri
2.Teori frustasi - agresi
2.Teori biologi
baru
3.Teori belajar sosial
Aspek- aspek Agresivitas

• Aspek kognitif
• Aspek afektif
• Aspek konatif
• Aspek Behavioral (perilaku)
Faktor - faktor yang
Mempengaruhi Agresivitas

• Faktor ekternal
(kondisi lingkungan atau pengaruh kelompok )
• Faktor internal
(pengaruh kondisi fisik dan kepribadian)
Jenis jenis agresi

• Agresi rasa benci atau agresi emosi ( hostile aggression )


• Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain ( instrumental aggression )
Cara mengatasi agresi

• Pengamatan tingkah laku yang


baik
• Hukuman
• Katarsis
• Kognitif
ALTRUISME

• Hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan


sendiri.
Mengapa orang menolong

1. TeoriBehaviorisme -> Manusia menolong karena dibiasakan oleh


masyarakat untuk menolong dan untuk perbuatan itu masyarakat
menyediakan ganjaran yang positif.
2.Social Exchange Theory -> hasil yang diperoleh lebih besar daripada
usaha yang dikeluarkan disebut dengan keuntungan, sedangkan jika hasil
yang diperoleh lebih kecil daripada usaha yang dikeluarkan maka disebut
dengan rugi.
3.TeoriEmpati -> Ikut merasakan penderitaan orang lain sebagai
penderitaannya sendiri
Kapan orang menolong

1. Pengaruh situasi :
 Bystanders
 Menolong jika orang lain juga menolong
 Desakan waktu
 Kemampuan yang dimiliki
2.Pengaruh dari dalam diri :
 Perasaan
 Sifat -> orang yang perasa dan berempati tinggi, self – monitoring tinggi karena dengan
menjadi penolong ia memperoleh penghargaan social yang lebih tinggi.
 Agama -> bagaimana kepercayaan atau keyakinan orang yang bersangkutan tentang
pentingnya menolong yang lemah seperti yang diajarkan oleh agama
 Jenis kelamin -> laki – laki cenderung lebih menolong pada situasi gawat darurat,
sedangkan perempuan cenderung pada situasi yang lebih aman
Siapa yang ditolong

Faktor2x dalam diri orang yang ditolong yang dapat berpengaruh


terhadap perilaku menolong yang diberikan
 Jenis kelamin
 Kesamaan
 Tanggungjawab korban
 Menarik

Anda mungkin juga menyukai