Anda di halaman 1dari 6

Peran dan

Kedudukan
Bahasa Makassar
ITA SURYANINGSIH
Bahasa Makassar adalah
bahasa yang hidup dan
memegang peranan yang
penting dalam masyarakat
Makassar sejak masa
Kerajaan Gowa ampai
sekarang
Tempat dan Situasi Pemakaian

Bahasa Makassar sebagai bahasa yang hidup dipakai


dalam pergaulan sehari-hari. Bahasa mi menjadi pendukung
kebudayaan suku bangsa pemakainya. Ia dipergunakan di
segala tempat, baik di mesjid-mesjid, di kantor-kantor,
maupun di tempat-tempat lainnya.
Tradisi Sastra Lisan
dan Kesenian Lainnya

Sastra lisan bahasa Makassar diperdengarkan


(diucapkan) pada saat-saat tertentu, seperti pada
saat upacara perkawinan, pendirian rumah, dan
sebagainya. Sastra lisan itu di antaranya ialah :
doangang, rupama, royong, dondo, aru, sinrilik,
pakkiok bunting. Kesenian-kesenian lainnya yang
biasanya diiringi dengan nyanyian-nyanyian, di
samping instrumen-instrumen lainnya seperti tari
pakarena dan tari ganrang bulo.
Tradisi Sastra Tulis

Abjad yang dipergunakan dalam


tradisi sastra tulis adalah aksara
Lontarak, yaitu sebuah sistem huruf
yang pada mulanya dituliskan pada
daun-daun lontar.
Hasil-hasil sastra tulisan yang Hasil-hasil sastra yang tertulis dalam aksara
mempergunakan aksara lama (huruf baru sistem Daeng Parnattek: (a) Pau.paunna I
Makassar lama),, antara lain : Cappaya Mappakmaiktojeng Daeng Majarrek, (b) Pau-
ri Bongaya dan Lontaraka No. 60. Hasil- paunna I Kukang, (c) Pau-pauna I
hasil sastra yang tertulis dalam huruf Makkutaknang Daeng Mann ungtungi, dan
Serang: (a) Riwayakna Tuanta Salamaka, lain-lain.
Syekh Yusuf Tajulkhal. watiyah, (b)
Hikayat Indrajaya, (c) Akhbar Al Akhirat,
dan be berapa bacaan-bacaan lain. Adapun nama-nama hasil sastra tulis
antara lain: Paruntukkana,
Patturioloang, Kelong, Rupama,
Royong, Rapang, Pad-pau, clan Sinrilik.

Anda mungkin juga menyukai