Seminar Proposal Nanda
Seminar Proposal Nanda
Novita Herdiana, S.Pi., M.Si. Dyah Koesoemawardani, S.Pi., M.P. Ir. Fibra Nurainy, M.T.A
1
SEMINAR USUL PENELITIAN
Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah adalah Capaian Pengurangan dan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Rumah Tangga. Capaian di bawah ini adalah capaian pada tahun 2021 yang terdiri dari 195 kabupaten/kota se-
Indonesia.
Total sampah plastik Indonesia tahun 2020 sebesar 5.780.017 ton, namun 2.196.406 ton
sampah plastik belum terkelola
2021
4.176.157,2 Ton (18,1%); 1.593.332,08 Ton masih belum terkelola
polioefin (polietilen,
polipropilen) dan
polivinilklorida
Pati
• Pati
•
Porang
Selulosa
1.Polisakarida • Glikogen
Agropolymer 2.Protein • Kitin
3.Lemak • Pektib
• Dekstran
• inulin
Puspita et al. (2015) gliserol Mulyadi dkk. (2017) Hidayati et al. (2021)
Pati porang
Mengkombinasikan dengan
1. Dapat membentuk gel yang elastis,
2. Memberikan struktur yang kuat, biopolymer lainnya:
3. Stabil terhadap minyak, asam dan
garam (Adlin dkk., 2020). 1. CMC
2. Plasticizer Gliserol
CMC untuk meningkatkan struktur mikro dan karakteristik fisik biodegradable film berbasis pati porang terutama
hidrosifitas film
Putri et al. (2017), CMC dalam campuran film gliserol-pati akan menurunkan persentase penyerapan air pada film
dengan kadar terendah 65,8% pada konsentrasi CMC sebesar 25% (b/b pati)
Penambahan CMC juga mempengaruhi kelarutan film dalam air, dimana dalam derajat dari 25% CMC (b/b pati)
kelarutan dalam air paling rendah yaitu 28,2% TSM. Kombinasi CMC diperlukan untuk mengontrol kadar air,
memperbaiki tekstur, dan stabilitas melalui peningkatan ikatan silang ionik dan kimia sehingga sifat mekanik
produk biodegradable film menjadi lebih baik (Li et al., 2008; Yadav et al., 2014).
Selain itu, CMC memiliki viskositas yang tinggi, dan dapat mengikat air karena memiliki gugus hidroksil, yang
memungkinkannya menjadi terdegradasi sehingga produk ramah lingkungan (Criado et al., 2016)
Plasticizer Gliserol dapat memperbaiki fleksibilitas dan kapasitas peregangan (stretch ability) serta
meningkatkan permeabilitas
Karouw dkk. (2017), bertambahnya konsentrasi gliserol kuat tarik yang makin tinggi dan daya mulur
makin turun. Pada konsentrasi gliserol yang tetap. biodegradable film yang diproses menggunakan 1,0%
gliserol dan 1,0% CMC memiliki daya mulur terendah hanya 109,90%
Hidayati et al. (2021), menemukan bahwa penambahan konsentrasi gliserol 0,5 dan 0,75% dengan
konsentrasi CMC dari 1 sampai 3% menghasilkan kekuatan tarik 23-39 Mpa yang sebanding dengan
kekuatan tarik Poly Tetra Plastik sintetis Fluoro Ethyne (PTFE) dan Poly Propylene (PP) serta lama
biodegradabilitas film terurai setelah 14 hari.
Sudaryati dkk. (2010), dalam penelitiannya menyatakan bahwa gliserol 3% menghasilkan perlakuan
terbaik dalam pembuatan biodegradable film dengan persen elongasi sebesar 65,57% dan ketebalan 0,13
mm
HIPOTESIS
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah terdapat kombinasi antara formulasi
pati porang dan CMC serta konsentrasi gliserol yang menghasilkan karakteristik terbaik
pada pembuatan biodegradable film berbasis pati porang (Amorphophallus sp)
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Dihaluskan dengan
blender kemudian
Pati Umbi Porang
diayak dengan ayakan
120 mesh.
Proses Pengolahan
Pembuatan Biodegradable Film CMC : Pati Porang
25%:75%; 50%;50%; 75%:25%
Etanol 97% 15 ml
Aquades 100 ml
Gliserol: 1%,2%,3%
Dipanaskan dan diaduk
(Suhu = 70ºC, waktu = 40 menit)
Biodegradable film
Prosedur Pengamatan
Alat yang digunakan untuk pengujian Alat yang digunakan adalah Universal Alat yang digunakan untuk pengujian
adalah Universal Testing Machine Testing Machine dibuat oleh Orientec adalah Testing Machine MPY (Type:PA–
(UTM) yang dibuat oleh Orientec Co. Co. Ltd dengan model UCT- 5T 104–30, Ltd Tokyo, Japan)
Ltd dengan model UCT-5T.
Prosedur Pengamatan
Thank you!
Any questions?