Anda di halaman 1dari 24

GAMBARAN KUALITAS HIDUP INSAN PASCA

STROKE
DIMASA NEW NORMAL

Laila Nur Janah


201811034

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES ST. ELISABETH SEMARANG
2022
Latar Belakang
Pasca stroke

Menurunkan
Kualitas hidup

COVID-19 NEW NORMAL


Prevalensi Penyakit
Stroke
Di Jawa Tengah pada tahun 2018 dilihat dari jumlah
kasus yang dilaporkan sebanyak 2.412.297 kasus,
Penyakit Stroke naik menjadi 3,09% sebanyak 1.593.931
kasus, tertinggi di Kota Semarang sebanyak 1,77%,
Puskesmas Kedungmundu merupakan puskesmas dengan
jumlah penderita stroke tertinggi di Kota Semarang yaitu
sebanyak 392 kasus.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Penelitian ini a.Mendeskripsikan karakteristik responden
bertujuan untuk
insan pasca stroke di era new normal
mengetahui gambaran
kualitas hidup insan b.Mendeskripsikan kualitas hidup insan pasca
pasca stroke di era stroke di era new normal
new normal
c.Menganalisa gambaran kualitas hidup insan

pasca stroke di era new normal


Metode Penelitian
Penelitian Kuantitatif Populasi dan Sample
Penelitian deskriptif analitik Populasi penelitian insan
Pasca Stroke di Puskesmas
dengan metode cross Kedungmundu 47 orang

sectional
Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan nonprobability sampling
dengan metode consecutive sampling
Karakteristik
Responden
Distribusi Responden Berdasarkan Presepsi Kualitas Hidup Dengan Usia
n=32

26
30

25

20
JUMLAH RESPONDEN

11
15

10
7 8 6
5
4 2
0
0 0 0 0 0
SANGAT BURUK CUKUP BAIK SANGAT BAIK
BURUK
PRESEPSI KUALITAS HIDUP TOTAL
USIA 44-54 USIA 55-64
Karakteristik
Responden
Distribusi Responden Berdasarkan Presepsi Kualitas Hidup Dengan Jenis kelamin
LAKI - LAKI PEREMPUAN
20

18
18
16

14
14
12
JUMLAH RESPONDEN

10

8 7 76
6
43 5
4

0
00 00
SANGAT BURUK BURUK CUKUP BAIK SANGAT BAIK

KATEGORI PRESEPSI KUALITAS HIDUP


Distribusi Responden Berdasarkan Presepsi Kualitas Hidup
Dengan Tingkat Pendidikan
16 15
14

12

10

6 56 6
JUMLAH RESPONDEN

5
8

6
4
3 33 3
4

11 0 1 2
2

0
0000 0000
SANGAT BURUK CUKUP BAIK SANGAT
BURUK BAIK
PRESEPSI KUALITAS HIDUP TOTAL

PENDIDIKAN_TERAHIR SD PENDIDIKAN_TERAHIR SLTP PENDIDIKAN_TERAHIR SLTA

PENDIDIKAN_TERAHIR PERGURUAN TINGGI PENDIDIKAN_TERAHIR PERGURUAN TINGGI


Distribusi Responden Berdasarkan Presepsi Kualitas
18 Hidup Dengan Pekerjaan
16
16
14
JUMLAH RESPONDEN

12
10
8
8 8
6 5 6
4 3 3 4 3
1 0 2 1 11 2
2
0
0000 0000
SANGAT BURUK CUKUP BAIK SANGAT
BURUK BAIK
PRESEPSI KUALITAS HIDUP TOTAL

PEKERJAAN PEDAGANG PEKERJAAN KARYAWAN PEKERJAAN PNS/TNI/POLRI


PEKERJAAN TIDAK BEKERJA PEKERJAAN TIDAK BEKERJA PEKERJAAN TIDAK BEKERJA
Distribusi Responden Berdasarkan Presepsi Kualitas Hidup
Dengan Riwayat Merokok n=32
RIWAYATMEROKOK TIDAK RIWAYATMEROKOK YA
16 16
16
JUMLAH RESPONDEN

12

8 7
6 6 6
4
4 3
0 0 0 0
0
SANGAT BURUK CUKUP SANGAT BAIK
BURUK BAIK
PRESEPSI KUALITAS HIDUP Distribusi Responden
TOTAL
Berdasarkan Presepsi Kualitas Hidup Dengan
Riwayat DM n=32
RIWAYATDM TIDAK RIWAYATDM YA
25
20
20
JUMLAH RESPONDEN

15
12
10 9
5 6 6
5 4
2
0 0 0 0
0
SANGAT BURUK CUKUP BAIK SANGAT BAIK
BURUK
KUALITASHIDUPSECARAUMUM TOTAL
Distribusi Responden Berdasarkan Presepsi Kualitas
Hidup Dengan Riwayat Hipertensi n=32
RIWAYATHIPERTENSI TIDAK RIWAYATHIPERTENSI YA
30
25
25

JUMLAH RESPONDEN
20
15 11
10 9
7
5
5 2 3 2
0 0 0 0
0
SANGAT BURUK CUKUP BAIK SANGAT
BURUK BAIK
Distribusi Responden Berdasarkan
PRESEPSI Presepsi Kualitas
KUALITAS HIDUP TOTAL
Hidup Dengan Riwayat Kolestrol
25

JUMLAH RESPONDEN
21
20 RIWAYATKOLESTROL TIDAK RIWAYATKOLESTROL YA

15
11
10
10 8
5
5 4
3
2
0 0 0 0
0
SANGAT BURUK CUKUP BAIK SANGAT
BURUK BAIK
PRESEPSI KUALITAS HIDUP TOTAL
Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas Hidup
25

21
20 20
20
18
JUMLAH RESPONDEN

15 14
12
11
10
10

1 1
0 0 0 0 0 0
0
FISIK PSIKOLOGIS SOSIAL LINGKUNGAN
DOMAIN
KATEGORI BURUK KATEGORI CUKUP
KATEGORI BAIK KATEGORI SANGAT BAIK
Pembahasan
 Merujuk pada hasil penelitian diatas penyakit stroke lebih banyak ditemukan pada lansia
dengan rerata usia >55 tahun karena secara fisiologis terjadi perubahan fisik yang
berhubungan dengan umur meliputi perubahan pembuluh darah secara umum termasuk
pembuluh darah otak yang menjadi kurang elastis serta adanya penumpukan plak di
percabangan pembuluh darah otak yang berlangsung bertahun-tahun. Tingkat kecacatan
fisik serta mpental pada insan pasca stroke dapat mempengaruhi kulitas hidup insan
 Laki-laki lebih rawan menderita penyakit stroke dari pada wanita. Penelitian mengatakan
bahwa wanita mempunyai kualitas hidup yang lebih rendah, namun sumber lain mengatakan bahwa
pria mempunyai kualitas hidup yang lebih rendah. Perbedaan ini terjadi karena beberapa alasan, pada
wanita dianggap lebih rendah karena prevalensi depresi dan kecemasan pada wanita lebih tinggi.
Namun, jika dilihat dari social support wanita mempunyai skor yang tinggi dibanding pria. Lain
halnya dengan pria, semakin lama menjalani sebuah terapi pengobatan maka kualitas hidup pasien pria
tersebut akan semakin menurun.
Pembahasan
 Pada dasarnya tingkat pendidikan seseorang tidak secara signifikan berpengaruh terhadap
pengetahuan dan kualitas hidup, namun peneliti terdahulu mempunyai pandangan
reponden yang berpendidikan tinggi dan rendah punya cara tersendiri untuk mencari
informasi terkait penyakitnya dan perawatannya. Kualitas hidup bersifat subyektif jadi
tidak ditentukan oleh tinggi rendahnya pendidikan.Bahkan mereka sama-sama tidak
perduli dengan kondisi yang mereka alami saat ini, yang mereka tahu saat ini hanya
berobat supaya sembuh tanpa memikirkan kebutuhan yang menunjang akan kualitas
hidupnya
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber finansial merupakan salah satu alasan
utama yang berperan penting dalam mempengaruhi kualitas hidup individu yang bekerja.
Dapat dikatakan aspek lingkungan mempunyai prosentase yang cukup tinggi dalam
mempengaruhi kualitas hidup individu yang bekerja. Tidak hanya sumber finansial yang
menjadi alasan utama individu dewasa awal untuk bekerja, beberapa individu juga
menyertakan alasan yang berkaitan dengan aspek sosial seperti hubungan, dukungan dan
aktivitas sosial.
Pembahasan
 Merokok merupakan salah satu factor terjadinya stroke. Situasi dimana insan mengalami masalah
psikologis khususnya di era new normal bisa mempengaruhi kualitas hidup penderita stroke
mengalami penurunan kualitas hidup dapat diartikan menjadi persepsi individu perihal posisi mereka
pada kehidupan yang dilihat dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, serta
hubungannya dengan tujuan, harapan, standar, tingkat kemandirian dan hal-hal lain yang menjadi
perhatian individu yang mencakup empat domain antara lain kesehatan fisik, status psikologis,
hubungan sosial serta lingkungan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Pembahasan domain

 Domain fisik
Pasca stroke ini akan menyebabkan keadaan menjadi kronis sebab dari kelumpuhan fisik jangka panjang.
Jenis kelumpuhan yang umum terjadi adalah keterbatasan aktifitas fisik, kelumpuhan tangan, kesulitan
menggenggam atau memegang sesuatu dan kesulitan bicara, kondisi kesehatan, penyakit, status
fungsional, tersedianya layanan Kesehatan ciri personal seperti ; mekanisme koping, efikasi diri adalah
prediktor dari kualitas hidup. Ketegangan peran dan beban keluarga mengakibatkan keterbatasan
hubungan antara keluarga sebagai akibatnya berpengaruh terghadap kualitas hidup.
 Domain psikologis
aspek yang lebih baik dari domain-domain tersebut adalah mood, kepribadian, perawatan
diri, fungsi ekstermitas atas. Dimensi yang paling umum digunakan adalah fungsi fisik dan
psikososial termasuk “kepuasan hidup” banyak penulis percaya bahwa persepsi individu
merupakan bagian integral dari konsep kualitas hidup
Pembahasan
 Domain social

Hasil penelitian ini sebagian dari mereka memiliki hubungan personal yang buruk, namun
untuk aktivitas seksual sebagian besar mengeluh tidak memuaskan karena usia mereka yang
sudah lanjut. Hubungan sosial sebagian besar baik walaupun ketebatasan mereka seperti
kelumpuhan anggota gerak, wajah perot, gangguan bicara, penurunan tajam penglihatan,
gangguan lapang pandang tetap mampu bersosialisasi dengan baik.
 Domain lingkungan
Responden sebagian besar sumber penghasilan yang standar menengah bahkan ada beberapa
yang minim, dalam kesempatan memperoleh informasi sering karena dan beberapa yang
sudah sering melakukan kontrol, namun keterampilan baru yang minim karena sebagian
besar lebih membatasi mobilitasnya, partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi atau aktifitas
pada waktu luang sedikit karena banyak sebagian besar mengeluh setelah sakit susah untuk
berpergian jauh.
Pembahasan kualitas hdup insan pasca
stroke di masa new normal
Walaupun pemerintah sudah menerapkan kebijakan baru , yaitu new
normal , angka kejadian COVID-19 masih selalu meningkat hal ini
memberi pengaruh dalam kualitas hidup insan. Secara psikologis,
penderita stroke mempunyai perubahan dan keterbatasan pada
beranjak, berkomunikasi, serta berfikir yang nantinya akan sangat
menghambat fungsi peran insan. Psikologis insan stroke bervariasi
sesuai dengan penerimaan serta pemahaman insan terhadap dirinya.
Keterbatasan penelti

Peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor lain yang


mempengaruhi kualitas hidup insan pasca stroke, seperti
karakteristik adanya penyakit kronis, kepatuhan dalam minum obat .
penelitian lain sangat penting dalam menentukan kualitas hidup.
Kesimpulan dan Saran
(Kesimpulan)
 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data yang menunjukan hasil paling banyak responden usia lansia (55-64
tahun ) terdapat 26 orang (81,25 %), dengan 0 responden memiliki presepsi kualitas hidup baik
 Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang paling banyak jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 18 orang
( 56,25%) diantaranya 4 responden memiliki presepsi kualitas hidup sangat buruk dan 7 responden dengan
kualitas hidup buruk
 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data yang menunjukkan paling banyak responden dengan tingkat
pendidikan SLTA terdapat 15 orang ( 46,88%) diantaranya 6 responden memiliki presepsi kualitas hidup buruk
 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data yang menunjukkan paling banyak responden dengan tidak bekerja
terdapat 16 orang (50.00%) menunjukkan paling banyak responden dengan tidak bekerja terdapat 16 orang
dengan presepsi kualitas hidup baik 0 responden,
 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data yang menunjukkan hasil yang seimbang antara perokok dan tidak
perokok yaitu masing-masing 16 orang ,dengan presepsi kualitas hidup yang buruk pada perokok 6 responden
dan 3 responden mengalami presepsi kualitas hidup sangat buruk
 responden menunjukkan paling banyak tidak menderita DM terdapat 20 orang dengan dengan 9 responden
memiliki presepsi kualitas hidup cukup.
 Berdasarkan tabel diatas diperoleh data yang menunjukkan paling banyak responden dengan riwayat hipertensi
terdapat 25 orang (78,13%) dengan presepsi kualitas hidup baik 0
Kesimpulan dan Saran
(Kesimpulan)
 Berdasarkan hasil diatas diperoleh data yang menunjukkan paling banyak responden dengan riwayat kolestrol terdapat 21 orang (65,63%) dengan
presepsi kualitas hidup buruk 8 responden dan sangat buruk 5 responden
 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di puskesmas Kedungmundu dengan jumlah responden orang untuk melihat kualitas hidup pasien pasca
stroke domain fisik ,sebagian besar dari mereka berada pada kategori buruk 46,50%
 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di puskesmas Kedungmundu dengan jumlah responden 32 orang untuk melihat kualitas hidup pasien pasca
stroke berdasarkan domain psikologis sebagian besar dari mereka berada pada kategori buruk sebanyak 20 orang (62,50%),
 Berdasarkan data diperoleh data yang menunjukkan paling banyak responden dengan kualitas hidup domain social buruk terdapat 18 orang (58,25%)
 Berdasarkan hasil penelitian diatas diperoleh data yang menunjukkan paling banyak responden dengan kualitas hidup domain lingkungan cukup
terdapat 21 orang (65,63%)
 Berdasarkan hasil diatas diperoleh data yang menunjukkan hasil yang hampir seimbang antara kualitas hidup buruk yaitu 12 orang (37,50%) dan 13
orang kualitas hidup cukup (40,63%) .
 Berdasarkan tabel diatas diperoleh data yang menunjukkan paling banyak responden dengan riwayat hipertensi
terdapat 25 orang (78,13%) dengan presepsi kualitas hidup ba
Kesimpulan dan Saran
(Saran)

 Bagi Penelitian  Bagi Masyarakat


Selanjutnya
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai