KLPK 2 Neonatus - Ibu Andriana
KLPK 2 Neonatus - Ibu Andriana
MASALAH
MUNTAH,gumoh DAN
ORAL TRUSH
Muntah pada neonatus adalah ekspulsi isi lambung secara paksa melalui mulut dan atau
hidung yang dialami oleh bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya. Keluhan muntah
perlu dibedakan dengan refluks akibat regurgitasi saluran pencernaan atas. Bayi,
termasuk neonatus, biasanya akan meludahkan cairan dalam jumlah kecil (< 10 ml)
selama atau segera setelah makan. Muntah merupakan proses aktif, sedangkan refluks
atau regurgitasi adalah suatu proses pasif atau effortless dimana terjadi aliran balik isi
lambung atau duodenum ke esofagus atau kavum oral.
Etiologi
Muntah dapat disebabkan karena factor fisiologis seperti kelainan kongenital dan infeksi,
juga karena gangguan psikologis seperti cemas. Muntah harus dibedakan dengan gumoh
atau regurgitalis. Gangguan yang di identifikasikan menyertai muntah anatar lain :
a. Muntah terjadi beberapa jam setelah keluarnya lendir kadang diserati dengan sedikit
darah.Kemungkinan irirtasi lambung akibat sejumlah bahan yang tertelan selama proses
melahirkan.
b. Muntah yang terjadi pada hari-hari pertama, dalam jumlah banyak tidak proyektil,
cenderung menetap biasanya terjadi akibat dari obstruksi usus halus. Muntah proyektil
merupakan tanda adanya stenosis pylorus, juga merupakan tanda peningkatan
intakranial.
Patofisiologi
Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut tanpa
paksaaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes RI, 1999). Umumnya bersifat
sementara dan tidak mengganggu pertumbuhan bayi. Selain itu gumoh juga dapat
diartiakan sebagai keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat
makanan masuk lambung. Muntah susu adalah hal yang agak umum, terutama pada
bayi yang mendapatkan ASI
Etiologi
a. Susu atau ASI yang diminum bayi melebihi kapasitas lambung, padahal di usia itu
kapasitas lambung bayi masih sangat kecil.
b. Terlalu aktif, misalnya pada saat bayi menggeliat atau terus-terus menangis.
c. Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna, akibatnnya apabila setelah
menyusu bayi ditidurkan atau dibiarkan dalam posisi salah, susu akan keluar dari
mulut.
d. Bayi sudah kenyang tapi tetap diberi minum.
e. Posisi salah saat menyusui atau pemberian susu botol.
f. Tergesa-gesa saat pemberian susu.
g. Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan.
Patofisiologi
Pada keadaan biasanya sudah dalam keadaan terisi penuh, sehingga kadang-kadang
gumoh bercampur dengan air liur yang mengalir kembali ke atas dan keluar melalui
mulut pada sudut-sudut bibir. Hal tersebut disebabkan karena otot katup diujung
lambung tidak bisa bekerja dengan baik yang seharusnya mendorong isillambung
ke bawah. Keadaan ini juga dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak yang
lebih besar. Kebanyakan gumoh terjadi pada bayi bulan-bulan pertama
kehidupannya.
Tatalaksana
a. Beri susu yang lebih kental pada bayi yang sudah dapat mengkonsumsi susu formula atau makanan pendamping
ASI.
b. Campurkan tepung beras sebanyak 5 gram untuk setiap 100 cc susu. Lalu minumkan seperti biasanya.
c. Posisi menyusu bersudut 45°.
d. Posisi terlentang membentuk sudut 45° antara badan, pinggang dan tempat tidur bayi, terbukti membantu
menguranggi aliran balik susu dari lambung ke kerongkongan.
e. Perbaiki teknik menyusui yang benar yaitu dagu bayi menempel pada payudara, arcola atas lebih terlihat, bibir
bawah melebar keluar dan mulut membuka lebar.
f. angan memaksakan memberi ASI atau susu dan makanan apabila bayi masih kenyang atau baru saja makan dan
minum.
g. Sendawakan bayi segera setelah selesai makan dan minum.
h. Gendong si kecil dalam posisi 45° atau tidurkan terlentang dan ganjalan berupa bantalan atas tumpukan kain di
punggungnnya. Biarkan ia pada posisi tersebut selama mungkin (minimal 2 jam). Jangan langsung mengangkat
bayi saat ia gumoh. Seringkali khawatir, dan bermaksud untuk menghentikan gumoh, kita cenderung mengangkat
anak dari posisi tidurnya. Padahal cara ini justru berbahaya,karena cairan gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru, dan
akhirnya malah mengganggu paru-paru.
i. Biarkan saja bayi bila mengeluarkan gumoh dari hidungnya. Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali
dihirup dan masuk ke dalam paru paru karena bisa menyebabkan radang atau infeksi.
Pengertian Oral Trush
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit-langit, dan pipi
bagian dalam. Bila bercak putih tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila
dipaksa untuk diambil bisa mengakibatkan perdarahan. Oral trush ini
disebut juga dengan oral candidiasis atau moniliasis dan sering terjadi pada
masa bayi, seiring bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang
(Susilaningrum, Rekawati dkk., 2013).
Etiologi
kandidiasis oral adalah infeksi fungal Candida sp. Spesies Candida yang
paling sering ditemukan di kavitas oral adalah Candida albicans.albicans
adalah jamur dimorfik yang merupakan flora normal kavitas oral. Flora
normal ini dapat menjadi patogen ketika terdapat faktor predisposisi,
misalnya kebersihan oral yang buruk, merokok, xerostomia, dan gangguan
imunologi.
Tatalaksana
Penatalaksanaan Oral Trush Oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya.
Tetapi lebih baik jika pengobatan dengan cara :
a. Bedakan dengan pemberian susu pada mulut bayi.
b. Jika sumber infeksi yang berasal dari ibu harus segera diobati dengan pemberian
antibiotika berspektrum luas.
c. Menjaga kebersihan mulut bayi dan puting susu ibu.
d. Mensucikan daerah mulut bayi setelah makan atau minum susu dengan air matang dan
bersih.
e. Pada bayi yang minum susu dengan botol, harus menggunakan teknik steril, dalam
membersihkan botolnya sebelum digunakan, yaitu bisa dengan mencuci bersih botol
dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau mendidih hingga mendidih
(jika botol tahan) sebelum dipakai.
NAMA KELOMPOK II
1 Farlin Farida Iek ( 41540121008 )
2 Lety Latupeirissa ( 4154021015 )