2. Pramono, S.Kep. Ns 3. Ita Salamah, S.Tr.Keb 4. Lapianus, S.Gz 5. Hermansyah, A.Md.PK 6. Reny Yuliani, S.KM PEMBAGIAN PERAN ROLE PLAY
PEMBACA NARASI TIM PENILAI JABFUNG PEJABAT JABFUNG
(NARATOR) KESEHATAN YANG DINILAI RENY YULIANI 1. KETUA : PRAMONO 1. ITA SALAMAH 2. SEKRETARIS : HERMANSYAH 2. DIMAS A. WIBOWO 3. ANGGOTA : LAPIANUS KASUS 1 Pak Dimas Ari Wibowo adalah seorang pemangku jabatan fungsional Tenaga Promotor Kesehatan dan Ilmu Perilaku (Promkes) jenjang Ahli Pertama di sebuah Rumah Sakit Pemerintah, berusia 30 tahun, golongan IIIa, pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat. Tahun ini, bulan Oktober tahun berjalan, Pak Dimas akan naik golongan ke IIIb dan harus mengumpulkan angka kredit sebanyak 150, dengan rincian 120 angka kredit untuk kegiatan unsur utama dan 30 angka kredit untuk kegiatan unsur penunjang, sebagai persyaratan untuk naik ke pangkat tersebut. Pak Dimas sudah berusaha untuk mengumpulkan angka kredit dengan mengumpulkan semua dokumen kegiatan yang telah dikerjakannya selama hampir 5 tahun terakhir, tetapi sampai saat pengajuan kenaikan pangkat, angka kredit yang berhasil dikumpulkan masih kekurangan 30 angka kredit. Apabila dalam waktu 5 tahun Pak Dimas tidak dapat mengumpulkan angka kredit sesuai dengan ketentuan, maka Pak Dimas akan diberhentikan sementara dari jabatannya. Pak Dimas berupaya membujuk anggota tim penilai untuk memproses usulan kenaikan pangkatnya dengan memanipulasi angka kredit yang dia kumpulkan, dengan menjanjikansesuatu sebagai balas jasa. KASUS 2 Ibu Ita adalah seorang Perawat senior yang bekerja di sebuar Rumah Sakit Pemerintah, berusia 45 tahun dengan golongan Iva, pendidikan S2 Keperawatan. Tahun ini, pada bulan April tahun berjalan Ibu Ita akan naik pangkat ke IVb dan harus mengumpulkan angka kredit sesuai dengan jumlah yang ditentukan oleh PERMENPANRB-nya. Ibu Ita adalah seorang Perawat yang sangat rajin dan sangat sibuk. Di sela-sela kesibukannya, Ibu Ita selalu menyempatkan diri untuk mengumpulkan dokumen-dokumen kegiatan yang dilakukannya guna keperluan angka kredit sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat satu tingkat di atasnya. Ibu Ita dikenal sangat cerewet dan sering memprotes kinerja anggota Tim Penilai Jabfung di tempat kerjanya yang menurutnya sangat tidak cakap dan lambat dalam melaksanakan tugasnya. Akibat sikap Ibu Ita tersebut, banyak teman kerja termasuk anggota tim penilai jabfung di tempat kerjanya yang tidak suka pada Bu Ita. Sebagai pemangku jabfung Perawat, Ibu Ita selalu mengajukan penilaian angka kredit sebanyak 2 kali dalam setahun. Namun, karena sikapnya yang dinilai kurang bersahabat, maka usulan kenaikan pangkatnya tidak segera ditindaklanjuti oleh Tim Penilai yang berwenang sehingga menyebabkan Ibu Ita marah besar. KODE ETIK PROFESI PROMOTOR DAN PENDIDIK KESEHATAN KODE ETIK PROFESI PROMOTOR DAN PENDIDIK KESEHATAN “Peraturan seringkali bisa disiasati, namun asas kepatutan dan etika janganlah dikhianati”