Kelompok 2 - Prinsip Dan Konsep Rekayasa Genetika
Kelompok 2 - Prinsip Dan Konsep Rekayasa Genetika
REKAYASA GENETIKA
KELOMPOK 2
Ahmad Darisa (190341621669)
Nadya Rosma (190341621603)
Risza Nuril Samsiyah (190341621627)
1. Isolasi DNA
• Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau
lisis) atau Teknik untuk mendapatkan DNA dari makhluk hidup biasanya dilakukan
dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi atau buffer lisis untuk
mencegah DNA rusak (Yuwono, 2008).
• Prinsipnya
prinsip dasar isolasi DNA/RNA dari jaringan adalah dengan memecah dan
mengekstrasi jaringa tersbut sehingga akan terbentuk ekstrak sel yang terdiri dari DNA,
RNA, dan substansi dasara lainnya
Tahapan Isolasi DNA
• Lisis
Untuk memecah dinding dan membrane sel
• Sentrifugasi
Untuk memisahkan hasil lisisan (dinding sel, dan kloroform) dari DNA dengan kecepatan
tertentu
• Ekstraksi
untuk memisahkan senyawa DNA dari pengotornya dengan kecepatan tertentu
• Purifikasi
Untuk memurnikan DNA dari kontaminan seperti senyawa sekunder (fenol), polisakarida.
• Presipitasi
Untuk pengendapan DNA
• Rehidrasi
Untuk pemurnian DNA
Lisis
• Untuk menghancurkan dinding sel atau membrane sel
• Ada beberapa cara:
-Fisik : menggerus sampel dengan mortar dan pestle dalam nitrogen cair, metode
freezing thawing, radiasi
-Kimiawi : menggunakan detergen atau sodium dodecylsulphate
-Enzimatik : enzim lysozyme
• Bahan yang digunakan
1. Deterjen berperan dalam melisiskan membrane sel, kemudian juga berperan dalam
mengurangi aktivitas enzim nuclease yang merupakan enzim pendegradasi DNA
2. Sodium dodecyl sulphate (SDS) berperan dalam melisiskan membrane sel
3. Cetyl trimethylammonium (CTAB) juga sering dipakai untuk melisiskan membrane
sel pada isolasi DNA tumbuhan karena efektivitasnya dalam menghilangkan
poliskarida
Sentrifugasi
• Memisahkan DNA dari kontaminan-kontaminan lainnya yaitu komponen-komponen
penyusun yang lain seperti polisakarida, protein melalui proses sentrifugasi.
• Akan terlihat 3 lapisan:
• DNA dan RNA → lapisan paling atas
• Material padat hasil lisis sel → lapisan kedua
• Klorofil yagn larut dengan kloroform → lapisan paling bawah
Ekstraksi
• Seringkali digunakan chelating agent sperti ethylediame tetraacetic acid (EDTA) yang
berperan menginaktivasi enzim DNase yang dapat mendenaturasi DNA yang diisolasi,
EDTA menginaktivasi enzim nuclease dengan cara mengikat ion magnesium dan
kalsium yang dibiuuhkan sebagai kofaktor enzim Dnase dengan dikocok berulang kali
Purifikasi
• pemurnian/ purifikasi DNA bertujuan untuk menghilangkan beberapa kontaminan
seperti senyawa sekunder (fenol), polisakarida, Rna dan juga protein.
• Bahan yang digunakan
• Rnase : berguna untuk menyingkirkan kontaminasi RNA
• Kloroform isoamilalkohol, dan asam asetat : mendenaturasi protein
• enzim protease : Pemurnian DNA dari kontaminan protein
Prepitasi
• Merupakan tahapan pengendapan DNA. Pemekatan DNA dilakukan menggunakan
isopropanol dingin yang bertujuan agar DNA tersbut mengendap atau mengumpul
sekaligus memisahkannya dari garam – garam mineral sisa CTAB.
Rehidrasi
• Pemurnian merupakan tahapan paling penting dalam isolasi DNA. Karena bila ada
kontaminan selain DNA maka hasil isolasi DNA gagal.
Rehidrasi
• Pemurnian merupakan tahapan paling penting dalam isolasi DNA. Karena bila ada
kontaminan selain DNA maka hasil isolasi DNA gagal.
3. Pemindahan DNA ke Vektor
DIABETES ?
~ 25
cDNA, genomic and expression Packaging limits DNA insert size;
Bacteriophage vectors (linear)
libraries host replication problems
Cosmid (circular) ~ 35 cDNA and genomic libraries, Phage packaging restrictions; not
cloning large DNA fragments ideal for protein expression;
cannot be replicated in
mammalian cells
Bacterial artificial ~ 300 Genomic libraries, cloning large Replication restricted to bacteria;
chromosome DNA fragments cannot be used for protein
(BAC, circular) expression
Yeast artificial chromosome 200–2,000 Genomic libraries, cloning large Must be grown in yeast; cannot
(YAC, circular) DNA fragments be used in bacteria
Ti vector Varies depending on type of Ti Gene transfer in plants Limited to use in plant cells only;
(circular) vector used number of restriction sites
randomly distributed; large size of
vector not easily manipulated
Tabel 2. Perbandingan Vektor DNA
1) Ukuran, mereka harus cukup kecil agar mudah dipisahkan dari DNA kromosom bakteri inang.
2) Asal replikasi (ori), Situs untuk replikasi DNA yang memungkinkan plasmid untuk bereplikasi secara
terpisah dari kromosom sel inang.
3) Beberapa situs kloning (MCS), M MCS adalah segmen DNA dengan situs pengenalan untuk berbagai
enzim restriksi umum
4) Gen penanda yang dapat dipilih, Gen ini memungkinkan untuk pemilihan dan identifikasi bakteri yang
telah ditransformasi dengan plasmid rekombinan. Beberapa penanda yang paling umum dipilih adalah
gen untuk resistensi ampisilin (ampR), resistensi tetrasiklin (tetR), dan gen lacZ yang digunakan untuk
seleksi biru-putih.
5) Urutan promotor RNA polimerase, Rangkaian ini digunakan untuk transkripsi RNA in vivo dan in vitro
oleh RNA polimerase
4. Transformasi DNA
Metode transformasi yang digunakan sebagian berasal dari
biologis dan non biologis (kimia dan prosedur fisik)
Seleksi Antibiotik
Seleksi Organisme
Rekombinan
Seleksi Biru-Putih
1. Seleksi Antibiotik
1. Seleksi Antibiotik
Suatu teknik di mana sel-sel bakteri yang ditransformasi dilapisi pada
pelat agar dengan antibiotik yang berbeda, sebagai cara untuk
mengidentifikasi bakteri rekombinan dan sel-sel yang tidak berubah
bentuk.
Ampicillin memiliki kemampuan untuk menghambat
pembentukan peptidoglikan pada membran sel E.coli.
Sumber:blackwellpublishing.com