Sumber : https://statistikazone.com/
Suatu nilai dikatakan outlier jika:
Q3 + (1.5 x IQR) < outlier ≤ Q3 + (3 x IQR)
Atau
Q1 – (1.5 x IQR) > outlier ≥ Q1 – (3 x IQR)
Selanjutnya, suatu nilai dikatakan ekstrim jika lebih besar dari Q3 + (3 x IQR) atau
lebih kecil dari Q1 – (3 x IQR). Sebagaimana yang dikemukakan sebelumnya,
selain untuk melihat derajat penyebaran data (yang dapat dilihat dari tinggi/lebar
box), boxplot juga dapat digunakan untuk menilai kesimetrisan data. Jika data
simetris, garis median akan berada di tengah box dan whisker pada bagian atas
dan bagian bawah akan memiliki panjang yang sama. Jika data tidak
simetris (condong), median tidak akan berada di tengah box dan salah satu dari
whisker lebih panjang dari yang lainnya.
CONTOH
Buatlah boxplot untuk data sebagai berikut:
43, 46, 50, 85, 56, 56, 67, 80, 67, 85, 43, 60, 80, 56, 67.
Jawab:
Urutkan data dari yang terkecil:
43, 43, 46, 50, 56, 56, 56, 60, 67, 67, 67, 80, 80, 85, 85
Banyaknya data = 15 Kuartil 1 berada pada data ke = 4, maka
Data terkecil = min = 43 Kuartil 2 berada pada data ke = 8, maka
Kuartil 3 berada pada data ke = 4, maka
Data terbesar = max = 85
Jangkauan Inter Kuartil (IQR) = Q3 – Q1 = 80 – 50 = 30
Batas bawah garis Whiskers = Q1 – 1,5(IQR) = 50 – 1,5(30) = 5
Batas atas garis Whiskers = Q3 + 1,5(IQR) = 80 + 1,5(30) = 125
Karena nilai terkecil lebih besar dari batas bawah garis whiskers dan nilai
terbesar lebih kecil dari batas atas garis Whiskers, maka dalam data ini tidak
ditemukan data pencilan.
Jadi, boxplotnya akan nampak sebagai berikut:
LATIHA
N
Buatlah box plot untuk data berikut.
Kelompok pertama : 13, 14, 15, 15, 16, 16, 17, 17, 17, 17, 17, 18.
Kelompok kedua : 1, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 27, 28, 29, 32, 36.
Kemudian bandingkan kedua box plot tersebut dan analisis kelompok mana yang
datanya lebih menyebar. Jelaskan alasannya.