Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI DENGAN LANSIA

Oleh : Dr. Wiwit Ciptaningsih Haryanto, S.Kep, Ns., MMR


SIKAP KOMUNIKASI
Diperlukan pengetahuan tentang sikap-sikap yang khas
a. Orang dewasa/lansia melakukan komunikasi berdasarkan
pengetahuan/pengalamannya sendiri
Sikap perawat:
 Menggunakan motivasi untuk mencari pengetahuan sendiri
sesuai yang diinginkan
 Tidak perlu mengajari, tetapi cukup memberikan motivasi
untuk menggantikan perilaku yang kurang tepat
b. Berkomunikasi pada orang dewasa/lansia harus melibatkan
perasaan dan pikiran
Sikap Perawat:
 Gunakan perasaan dan pikiran orang dewasa/lansia sebagai
kekuatan untuk merubah perilakunya

c. Komunikasi adalah hasil kerja sama antara manusia yang saling


memberi pengalaman serta saling menungkapkan reaksi dan
tanggapannya mengenai suatu masalah
 Bekerja sama dengan orang dewasa/lansia untuk menyelesaikan
masalah
 Memberikan kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan
pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap
pengalaman tersebut
SUASANA KOMUNIKASI
Suasana Hormat Menghormati
Suasana saling menghargai
Suasana saling percaya
Suasana saling terbuka
TEKNIK KOMUNIKASI PADA ORANG
DEWASA
Penyampaian pesan langsung kepada penerima tanpa perantara
Saling mempengaruhi dan dipengaruhi
Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung
Komunikasi secara berkesinambungan, tidak statis dan bersifat
dinamis
STRATEGI KOMUNIKASI PADA LANSIA
a. Karakteristik lansia
 Mengalami masalah komunikasi, pada umumnya terjadi
akibat kemunduran fisik, mental, sosial, kondisi penyakit,
produktivitas kerja menuruna, serta hubungan dan
komunikasi terbatas
 Akibat proses menua (aging process)
 Perawat harus mempertimbangkan karakteristik, faktor yang
mempengaruhi komunikasi, hambatan dalam komunikasi yang
harus sudah diantisipasi dengan pendekatan
b. Perkembangan komunikasi pada lansia
 Perubahan emosi yang sering tampak berupa reaksi terhadap
kondisi lansia
 Gejala penolakan lansia:
 Tidak percaya terhadap diagnosis, gejala, perkembangan serta
keterangan yang diberikan petugas kesehatan
 Mengubah keterangan yang diberikan sedemikian rupa
sehingga diterima keliru.
 Menolak membicarakan perawatannya di rumah sakit.
 Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara
umum, khususnya tindakan yang langsung
mengikutsertakan dirinya.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pada lansia
 Faktor klien meliputi kecemasan dan penurunan sensor
 Faktor perawat meliputi perilaku perawat terhadap lansia dan
ketidakpahaman perawat.
 Faktor lingkungan
d. Hambatan komunikasi pada lansia dan cara mengatasi
Cara mengatasi hambatan berkomunikasi pada LANSIA
 Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
 Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk
mengobrol.
 Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik.
 Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
 Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara
langsung dengan telinga yang dapat mendengar dengan
lebih baik.
Berdiri di depan klien, jangan terlalu jauh dari lansia.
Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan
sederhana.
Beri kesempatan bagi klien untuk berpikir.
e. PENDEKATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA
LANSIA
 Buat suasana yang menyenangkan dan usahakan
berhadapan langsung dengan klien, baik fisik maupun
emosi.
 Untuk memulai komunikasi berikan instruksi maupun
informasi.
TIPS KOMUNIKASI PADA LANSIA
Beri waktu ekstra
Hindari ketidakpedulian
Duduk berhadapan
Pelihara kontak mata
Mendengarkan
Bicara pelan dan nyaring
Gunakan kata kata sederhana, pendek dan singkat
Fokuskan pada satu pembicaraan
Beri catatan untuk instruksi yang rumit
Gunakan tabel atau gambar
Ringkas poin utama
Beri kesempatan untuk lansia bertanya
Cari tempat yang tenang untuk mencegah kebingungan
Gunakan sentuhan untuk meningkatkan kenyamanan pada lansia
STRATEGI KOMUNIKASI PADA LANSIA
Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri serta
menjelaskan tujuan dan lama wawancara.
Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab,
berkaitan dengan pemunduran kemampuan untuk merespons
verbal.
Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar
belakang sosiokulturalnya.
Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia
kesulitan dalam berpikir abstrak.
Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan
memberikan respons nonverbal, seperti kontak mata secara
langsung, duduk, dan menyentuh pasien
Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda
kepribadian pasien dan distress yang ada.
Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami
tujuan dari wawancara pengkajian.
Perawat harus memperhatikan respons pasien dengan
mendengarkan dengan cermat dan tetap mengobservasi.
Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang
baru dan asing bagi pasien.
Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat
senyaman mungkin.
Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia
yang sensitif terhadap suara berfrekuensi tinggi atau
perubahan kemampuan penglihatan.
Perawat harus mengonsultasikan hasil wawancara kepada
keluarga pasien atau orang lain yang sangat mengenal
pasien.
Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara.
PENDEKATAN KOMUNIKASI PADA
LANSIA
Pendekatan fisik >> informasi tentang kesehatan lansia
Pendekatan psikologis >> umumnya membutuhkan waktu yang
lebih lama
Pendekatan sosial >> untuk meningkatkan keterampilan
berinteraksi dengan lingkungan
Pendekatan spiritual >> memberikan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan tuhan atau agamanya yang dianutnya
TEKNIK KOMUNIKASI
Teknik asertif >> terima klien apa adanya
Responsif >> reaksi spontan terhadap perubahan yang terjadi
pada klien
Contoh: “apa yang ibu pikirkan saat ini? Apakah saya bisa
membantu ibu?’
Suportif >> kestabilan emosi lansia sering berubah-rubah.
Tersenyum dan mengangguk ketika lansia mengungkapkan
perasaannya sebagai sikap hormat dan menghargai lansia
berbicara.

Contoh:
“saya yakin ibu bisa melakukan tugas tersebut dengan baik,
namun jika ibu memerlukan bantuan saya siap membantu”.
Klarifikasi >> memperjelas informasi yang disampaikan klien

“ Coba ibu jelaskan kembali bagaimana perasaan ibu saat ini”

Sabar dan ikhlas >> sifat lansia seperti kekanak-kanakan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai