Anda di halaman 1dari 35

#DisiplinPositif

Memahami dan
Menangani
Bullying
#DisiplinPositif

Tujuan Pembelajaran

• Peserta memahami apa itu bullying


• Peserta mengetahui jenis-jenis dan bentuk bullying
• Peserta memahami karakteristik peserta didik yang
terlibat dalam bullying
• Peserta memahami cara menangani bullying di sekolah
#DisiplinPositif
Alur Kegiatan
Pendahuluan Apersepsi Kegiatan Inti Penutup
(10 menit) (20 menit) (45 menit) (15 menit)

• Fasilitator • Fasilitator menanyakan Aktivitas 1: Diskusi dan • Fasilitator meminta


menjelaskan kepada peserta tanya jawab tentang guru untuk melakukan
gambaran umum tentang apa yang perilaku bullying refleksi mengenai hal
tentang bullying di mereka ketahui Aktivitas 2: Studi kasus penting/baru yang
sekolah tentang bullying mengidentifikasi perilaku telah mereka pelajari
• Fasilitator • Fasilitator memberikan bullying • Fasilitator
menjelaskan latar beberapa data dan Aktivitas 3: Bermain memberikan simpulan
belakang, tujuan, dan fakta tentang bullying peran (lingkaran bullying) dan penguatan
garis besar kegiatan dan mengapa bullying tentang perilaku
untuk materi perlu direspon secara bullying di sekolah dan
memahami perilaku serius oleh sekolah bagaimana
bullying menangananinya
#DisiplinPositif
Apersepsi
• Hasil penelitian pada siswa SMP di kota Makassar dan Gowa
dalam satu bulan terdapat 6 dari 10 anak setiap hari mengalami
bullying ataupun melakukan bullying di sekolah (YIM, 2017)
• Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 82 Tahun 2015 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Di
Lingkungan Satuan Pendidikan mewajiban sekolah membentuk
tim pencegahan yang melindungi korban dan saksi perundungan.
• Hampir semua sekolah belum memiliki tim pencegahan
perundungan (KPAI, 2019)
#DisiplinPositif
Fakta lain…
• 40 persen siswa usia 13-15 tahun • 84 persen anak di Indonesia mengalami
melaporkan pernah mengalami kekerasan di sekolah. Angka ini
berdasarkan data yang dirilis (KPAI)
kekerasan fisik oleh teman sebaya. menurut survei International Center for
• 75 persen siswa mengaku pernah Research on Women (ICRW).
melakukan kekerasan di sekolah. • Angka kasus kekerasan di sekolah di
• 50 persen anak melaporkan Indonesia ini lebih tinggi dari Vietnam
mengalami perundungan (bullying) (79 persen), Nepal (79 persen), Kamboja
(73 persen), dan Pakistan (43 persen).
di sekolah (KPAI, 2018) Sumber: https
Sumber: ://www.kpai.go.id/berita/indonesia-pering
https://nasional.tempo.co/read/1084 kat-tertinggi-kasus-kekerasan-di-sekolah
922/hari-pendidikan-kpai-84-persen-s
iswa-alami-kekerasan-di-sekolah
#DisiplinPositif

Aktivitas 1 – Presentasi dan Tanya Jawab


Memahami Bullying

• Apa itu bullying?


• Perilaku-perilaku apa yang terjadi di sekolah yang
menurut bapak/ibu merupakan bullying?
#DisiplinPositif
Apa itu Bullying ?
• Bullying (atau perundungan) merupakan perilaku agresif
yang terjadi (diantara anak-anak usia sekolah) yang
melibatkan ‘ketidakseimbangan kekuatan’.
• Perilaku tersebut diulang-ulang, atau memiliki potensi
untuk terus diulang sepanjang waktu.
• Perilaku bullying antara lain: tindakan mengancam,
menyebarkan gosip, menyerang secara fisik atau verbal,
serta mengucilkan seseorang dari sebuah kelompok.
#DisiplinPositif

Unsur-unsur perilaku bullying

1. Perilaku agresif yang tidak diinginkan


2. Terjadi karena adanya ketidak seimbangan kekuasaan
atau kekuatan yang nyata, atau yang dirasakan antara
orang yang melakukan bully dan yang dibully
3. Perilaku tersebut dilakukan berulang-ulang, atau
memiliki potensi untuk dilakukan berulang, sepanjang
waktu
#DisiplinPositif
Apa yang Anda lihat?

Burung atau Kelinci?


#DisiplinPositif
Mengubah Istilah dan Perspektif
• Pelaku Bully • Siswa yang melakukan bully

• Siswa yang dibully


• Korban
• Perilaku itu bisa dihentikan
atau diubah
• Perilaku itu tidak
akan bisa diubah

Fokus ke Orang Fokus ke Perilaku


#DisiplinPositif
Jenis-jenis Bullying

Bullying Fisik, misalnya: memukul,


Bullying Verbal misalnya:
menendang, menjepit, meludah,
mengejek, menghina
menyenggol, mendorng,
nama panggilan,
menyembunyikan atau mengambil
komentar berbau seksual
barang seseorang, termasuk
yang tidak pantas,
memperlihatkan bahasa tubuh atau
mencela, mencemooh,
isyarat tangan yang mengejek atau
dan mengancam.
menghina seseorang
#DisiplinPositif
Jenis-jenis Bullying

Bullying Sosial, misalnya: Cyberbullying adalah perilaku yang


meningggalkan seseorang atau menggunakan media sosial, email,
mengucilkan seseorang dari sebuah telepon genggam, webcam, pesan
kelompok, mengatakan kepada teman singkat, situs internet, untuk
untuk tidak berteman dengan mengirimkan pesan yang mengejek,
seseorang, menyebarkan gossip, menyebarkan gossip, dan gambar atau
mempermalukan seseorang di depan video yang memalukan mengenai
publik. pengalaman atau profil seseorang.
#DisiplinPositif
Karakteristik Siswa yang Rentan untuk Dibully
Beberapa peneliti menyatakan bahwa siswa yang rentan dibully ialah
dikarenakan mereka memiliki ‘perbedaan’ yang dirasakan, seperti:
 Penampilan atau ukuran tubuh
 Tingkat maskulinitas atau femininitas
 Performa di sekolah (nilai tinggi / rendah, cerdas / kurang cerdas)
 Suku/ras/etnis/ dan/atau agama
 Keluarga berpenghasilan rendah
 Orang disabilitas dan kebutuhan khusus lainnya
#DisiplinPositif
Tanda-tanda Siswa yang Kemungkinan Melakukan Bully
• Terlibat dalam perkelahian fisik atau perdebatan verbal.
• Memiliki teman-teman yang melakukan bully.
• Mudah bertindak secara agresif.
• Sering dikirim ke ruangan kepala sekolah / ruang konseling / mendapatkan
pemanggilan orang tua ke sekolah.
• Memiliki uang tambahan atau barang-barang baru secara mencurigakan.
• Menyalahkan orang lain atas masalah yang sedang dihadapi.
• Tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan.
• Merasa khawatir atau cemas dengan reputasi atau popularitas yang dimiliki.
#DisiplinPositif
Tanda-tanda Siswa yang Kemungkinan Dibully
• Luka yang tidak bisa dijelaskan.
• Pakaian, buku, gadget, atau barang-barang pribadi yang hilang atau rusak.
• Rasa sakit kepala, mual yang dilakukan secara pura-pura agar diijinkan pulang ke rumah.
• Perubahan pola makan, seperti tiba-tiba tidak mau makan (atau makan tidak dihabiskan), atau pulang
ke sekolah dengan perut lapar karena dia tidak mau makan siang.
• Sulit tidur atau sering mimpi buruk.
• Nilai yang menurun, kurangnya perhatian dengan tugas atau pelajaran di sekolah, atau tidak mau pergi
ke sekolah.
• Kehilangan teman-teman secara tiba-tiba atau menjauhkan diri dari lingkungan sosial.
• Merasa tidak berdaya atau kepercayaan diri yang rendah.
• Perilaku yang merugikan diri sendiri seperti pergi dari rumah, menyakiti diri sendiri, atau berbicara
tentang keinginan untuk bunuh diri.
#DisiplinPositif
Mengapa Anak Tidak Mau Meminta Pertolongan?

• Merasa dicueki
• Laporan mereka tidak direspon
• Siswa yang melapor malah
disalahkan
Orang dewasa cenderung
• Masalah yang terjadi dianggap menganggap masalah tersebut
wajar, bukan apa-apa ‘tidak besar’ atau ‘bukan apa-apa’
• Dianggap gurauan yang tidak perlu sehingga anak memilih untuk
ditanggapi serius menyimpannya sendiri.
#DisiplinPositif
Aktivitas 2 – Studi Kasus (Identifikasi Kasus Bullying)
• KARTU MERAH jika kasus yang diberikan adalah perilaku
bullying
• KARTU HIJAU, jika perilaku tersebut menarik perhatian
saya tapi tidan termasuk kategori perilaku bullying
• KARTU KUNING, jika saya tidak tahu, saya membutuhkan
informasi lebih.
#DisiplinPositif
Unsur-unsur perilaku bullyig
a) Perilaku agresif yang tidak diinginkan
b) Terjadi karena adanya ketidak seimbangan kekuasaan atau
kekuatan yang nyata, atau yang dirasakan antara orang yang
melakukan bully dan yang dibully
c) Perilaku tersebut dilakukan berulang-ulang, atau memiliki
potensi untuk dilakukan berulang, sepanjang waktu
#DisiplinPositif
Kasus 1
Andin—siswa yang baik dan ramah di kelas—tiba-
tiba duduk di belakang dan tidak banyak berbicara
saat diskusi di kelas. Suatu hari dia meninggalkan
kelas, dua siswa lain ikut keluar kelas dan berjalan di
belakang Andin, mereka berbisik satu sama lain dan
cekikikan.
#DisiplinPositif
Kasus 2
• Kelas “A” sedang melakukan diskusi untuk mengerjakan sebuah
tugas menulis. Setiap siswa membicarakan hobi yang dia suka
sebagai topik tulisan. Beni—seorang siswa dengan autis dan
ADHD—berteriak secara keras bahwa ia ingin menulis tentang
hobinya menjadi koboi. Semua anak laki-laki tertawa. Besoknya,
Beni datang ke sekolah memakai celana jeans dan topi koboi.
Salah seorang siswa laki-laki berkata, “Ioh pakai baju koboi dia!
Hahaha”
#DisiplinPositif
Kasus 3
Saipul sering duduk bersama temannya di kelas dan secara aktif bekerja tim
untuk tugas-tugasnya. Dalam beberapa minggu terakhir, ketika Saipul
duduk bersama dalam kelompok, teman-temannya mengabaikannya.
Sekarang Saipul sering duduk sendiri di sudut ruangan terpisah dari
kelompoknya. Menurut Ibu Saipul di rumah Saipul sering diam dan sering
berbicara bahwa dia ingin pindah sekolah. Malam sebelumnya, Ibu Saipul
masuk ke kamar Saipul dan melihat pesan-pesan mengerikan yang
mengejek dan mengancam Saipul di halaman Facebook-nya. Ketika Ibu
Saipul menanyakan tentang pesan itu kepada Saipul, dia malah menangis
dan mengatakan bahwa pesan-pesan tersebut selalu datang setiap malam
selama beberapa minggu terakhir.
#DisiplinPositif
Kasus 4
Hari ini merupakan hari dimana siswa akan
mempresentasikan poster untuk tugas akhir mereka.
Semua siswa diminta berdiri dan mempresentasikan
mengenai keluarga mereka yang digambar dalam bentuk
poster. Ketika Rita membicarakan tentang Ayahnya,
seseorang di bagian belakang kelas berteriak, “Ihh aneh!”
#DisiplinPositif

Aktivitas 3 – Bermain Peran (Bullying Circle)


#DisiplinPositif
#DisiplinPositif

Petunjuk

• Peserta mengambil satu kartu karakter yang akan


dimainkan
• Peserta mendiskusikan peran yang akan dimainkan
berdasarkan karakter kartu yang telah diambil
• Waktu bermain peran adalah 10 menit
#DisiplinPositif

Peran apakah yang dimainkan oleh


masing-masing peserta yang
memainkan role play tadi?
#DisiplinPositif
Pesan Penting
bully biasanya dilakukan hanya oleh segelintir orang, dan guru
seringkali hanya fokus pada siswa yang melakukan bully. Padahal,
pada setiap kejadian, ada siswa lain yang juga terlibat, yaitu siswa
yang menyaksikan tapi memilih diam, siswa yang ikut-ikutan, dan
siswa yang berani untuk membela.

penanganan bullying di sekolah perlu dilakukan secara


komprehensif dan memperhatikan siapa-siapa yang terlibat.
#DisiplinPositif

Aktivitas 4 – Bagaimana Menangani Bullying

Curah Pendapat

Tindakan apa yang selama ini bapak dan ibu lakukan


dalam menangani bullying di sekolah?
#DisiplinPositif
MITOS dalam penanganan bullying di sekolah
• Penanganan yang dilakukan secara berkelompok
• Progam yang bersifat jangka pendek
• Penanganan konflik dengan strategi mediasi sebaya
• Kebijakan tidak ada toleransi untuk bullying tanpa
program yang jelas
#DisiplinPositif

3 Langkah Penting dalam Menangani Bully

• Hentikan pada saat itu juga


• Cari tahu apa yang terjadi
• Berikan dukungan kepada siswa yang terlibat
#DisiplinPositif

Teknik Komunikasi

Kendalikan Emosi Anda


LAKUKAN: Tampil tenang, rileks, dan percaya diri; gunakan
nada rendah dengan suara yang tenang. Sadari pilihan kata.
Tetaplah hargai perasaan anak. Jika Anda merasa kehilangan
kontrol, panggillah rekan Anda,

JANGAN LAKUKAN: Defensif atau menunjukkan emosi jika


komentar atau penghinaan ditujukan pada Anda.
#DisiplinPositif
Teknik Komunikasi
Berkomunikasi Secara Efektif (Tunjukkan Bahasa Tubuh)
LAKUKAN: Berikan ruang fisik antara Anda dan siswa,
posisikan tatapan mata Anda sejajar (berlutut, duduk,
atau membungkuk jika diperlukan), jaga tangan Anda agar
tidak berada di dalam saku, dan berdiri serong di depan
siswa.
JANGAN LAKUKAN: Membalikkan punggung Anda, berdiri
secara penuh di depan siswa, mempertahankan kontak
mata secara konstan, senyum, atau berdebat.
#DisiplinPositif
Teknik Komunikasi
Berdiskusilah
LAKUKAN: Percaya pada insting Anda, berempati dengan
perasaan tapi tidak ditunjukkan dengan perilaku (ikut
menangis, marah, dsb), menyarankan alternatif, dan
jelaskan dengan nada tegas tapi hormat.

JANGAN LAKUKAN: Bersuara keras, berteriak, menjerit,


berpendapat, atau menganalisis.
#DisiplinPositif
Penutup
• Bullying adalah perilaku yang dapat diubah

• Untuk mengubah perilaku ini, diperlukan dukungan dari seluruh warga


sekolah

• Guru, kepala sekolah, siswa, tenaga kependidikan, dan orang tua siswa
perlu memiliki pemahaman yang sama tentang bullying, bahwa
bullying adalah perilaku yang tidak bisa ditolerir dan harus dihentikan
#DisiplinPositif

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai