Anda di halaman 1dari 22

Kelainan Bawaan 1000 HPK

Pencegahan Kelainan bawaan dan cacat Selama


Kehamilan

dr Aep Dadang Hamdani MMKes


P2PM Dinas Kesehatan Kab Sumedang 2022
ANALISIS

1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah


masa dalam kandungan sampai berusia dua
tahun. Masa ini disebut sebagai Periode Emas WHO lebih dari 8
karena pada masa ini terjadi pertumbuhan otak juta bayi di seluruh
yang sangat pesat. Kurang gizi di periode ini dunia setiap
akan mengakibatkan kerusakan atau tahunnya lahir

terhambatnya pertumbuhan yang tidak dapat dengan kelainan

diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya bawaan

Diperkirakan 240.000 bayi baru lahir meninggal


di seluruh dunia dalam waktu 28 hari setelah
lahir setiap tahun karena kelainan bawaan
 
ANC,
As. Folat, Tablet besi, IMD, ASI Eksklusif, MP-ASI, imunisasi, pemberian vitamin A,
Calsium
SITUASI KESEHATAN BAYI
PENYEBAB KEMATIAN BAYI
ANGKA KEMATIAN /1.000 KH Diperkirakan sekitar
1 SDKI 3.00% 2.50% 1.30%
260,090 anak lahir
dengan kelainan
19 2012 4.50%
bawaan setiap tahun
51 SDKI 2017 10.20%
di Indonesia
( The March of Dimes Report
0 TARGET 36.90%
on Birth Defects , 2006)
2024
11,4%
TIDAK HANYA BERFOKUS PADA
Neonatal
PENURUNAN KEMATIAN BAYI
3 SDKI
TETAPI JUGA PENINGKATAN
KUALITAS KESEHATAN BAYI
22 2012
36.40%

41 SDKI 2017
6 TARGET
2024

Bayi
GAMBARAN MASALAH GIZI DI JAWA
BARAT
Stunted Wasted Underweight Overweight
24.4% 7.1% 17.0% 3.8% Indonesia
24.5% 5.3% 15.0% 3.6% Jawa Barat
Sumber data: SSGI 2021

Anemia Rematri Bumil Anemia Bumil Risiko KEK


Indonesia merupakan salah satu negara yang tengah 18.4%1 48.9%1 17.31 Indonesia
mengalami triple burden malnutrition, dimana di salah Jawa Barat
41.93%2 8,2 %3 6.5%3
satu sisi mengalami kekurangan gizi, kelebihan gizi dan
defisiensi zat gizi mikro Sumber data:
1
Riskesdas (2018); 2Survey NI (2018); 3Laporan Kab/Kota per 1 Maret 2022
Jumlah Kematian Neonatal Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat

Jumlah kematian neonatal di tahun 2019 sebanyak 2355 kasus, tahun 2020
KEMATIAN NEONATAL sebanyak 2252 kasus dan tahun 2021 sebanyak 2366 kasus. Penyebab kematian
2021 KEMATIAN NEONATAL 2019-2021 neonatal salah satunya dikarenakan kelainan kongenital yaitu sebesar 14,1%
Chart Title dan setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Lain2; 8.9
COVID-19; 2400
2355 2366
0.5
Kelainan 2350
BBLR; 37.3 KEMATIAN NEONATAL KARENA KELAINAN KONGENITAL
kongenital;
14.1 2300
Infeksi; 4.4 2252 Kab/Kota
35 yang mengalami peningkatan kasus kematian neonatal karena kelainan
Asfiksia; 30.3 2250 kongenital setiap tahunnya diantaranya Kab. Ciamis, Tasikmalaya dan Sukabumi
Tetanus
29
Neonatorum; 2200 30
0.4
2150 2019 2020 2021 25 24
25

22
Penyebab Kematian Neonetal 20 19 19
19
20
21 21
20
19
18 18
17 17
800 15
16
15 15
16
15 15
15 14 14 14 14
400 13 13 13
12 12 12
12 12 12
11
0 10 10
i l
a 19 n2
9 9 9
LR si ks
10
um ita - ai
8 8 8 88 8
BB fi k or fe en D 7 7 7 7
As n a t In
ng VI L 6 6 6 66 6 6
O 5 5
eo ko C 5
33
44
3
4 4
3
4 4 4
N an 22 2 2 2
n us ai
n 1 1 1
ta l 0

Te Ke 0
I I I . I I
M AS AN AT AS AR KA TA ON OR OK NG OR AN ON UR A.. NG YU AH NG MIS NG YA NG M U T
ABU EK AR AR EK NJ NG AR EB OG EP DU OG ING EB NJ IKM BA M A IM DU IA W A ALA DA ABU AR
B D B B A E K R D B N A
IR CI AS SU RA A C AN C E K G
K
AN G TA A B AL W A CI A B TA AN C
A
R IKM M SU
2019 2020 2021 SU G UN KO OT AJ R TA OT KO A B KU T D T B
KA AS SU
TA N D M PU O K T TA IN KO T
A K
KO P AN K KO 2019 2020 KO
2021
B
Sumber : Data Komdat dan Laporan Kesga Terpadu
MASALAH KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR JAN-SEPTEMBER TAHUN 2022
PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO

Kelainan bawaan dapat terjadi dalam setiap fase kehamilan.


Umumnya kelainan terjadi pada fase trimester pertama
kehamilan di saat proses pembentukan organ tubuh. Selain itu,
ada pula kelainan yang terjadi di trimester selanjutnya karena
pada masa tersebut jaringan dan organ masih terus tumbuh dan
berkembang.
Sekitar 50% kelainan bawaan tidak diketahui penyebabnya,
namun ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi, yaitu:
1. Faktor genetik
2. Faktor sosial ekonomi dan demografi (94%)
3. Faktor lingkungan
4. Infeksi
5. Status gizi
DASAR HUKUM
Amandemen UUD 1945
UU No. 35 Tahun 2014 Permenkes No. 25 Tahun
tentang Perubahan atas UU
pasal 28B ayat 2 No. 23 tahun 2002 tentang 2014 tentang Upaya
Perlindungan Anak Kesehatan Anak pasal 16

-Pasal 8 : setiap anak berhak


setiap anak berhak atas memperoleh pelayanan Pasal 7 ayat (1) :
kelangsungan hidup, tumbuh kesehatan dan jaminan sosial…, Pelayanan kesehatan bayi baru
dan berkembang… -Pasal 44 : ayat (1) pemerintah
lahir dilaksanakan melalui :
dan pemda wajib menyediakan
a.pelayanan kesehatan neonatal
fasilitas dan menyelenggarakan
esensial;
UU No. 36 tahun 2009 upaya kesehatan yang
komprehensif bagi anak agar b.skrining bayi baru lahir; dan
tentang Kesehatan pasal 131 setiap anak memperoleh derajat c.pemberian komunikasi,
ayat 1 kesehatan yang optimal sejak informasi, edukasi kpd ibu dan
dalam kandungan; ayat (3) upaya keluarganya
kesehatan yang komprehensif Pasal 16 : Skrining Bayi Baru
131 ayat 1 : Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat Lahir dilakukan thd setiap BBL
pemeliharaan kesehatan bayi (1) meliputi upaya promotif, oleh nakes
dan anak ditujukan untuk preventif kuratif dan rehabilitatif
mempersiapkan generasi baik untuk pelayanan kesehatan
yang akan datang yang dasar maupun rujukan
sehat, cerdas, dan -Pasal 46 : Negara, pemerintah,
berkualitas serta untuk keluarga, dan orang tua wajib
menurunkan angka mengusahakan agar anak yg lahir
kematian bayi dan anak. terhindar dari penyakit yg
mengancam kelangsungan hidup
dan/atau menimbulkan
kecacatan.
Upaya Pencegahan
Tidak semua kelainan bawaan dapat dicegah. Upaya
pencegahan dapat dilakukan sejak masa remaja, pranikah
dan prakonsepsi, antenatal (masa kehamilan), dan pasca
persalinan atau masa neonatal (bayi usia 0-28 hari).
Program 1000 HPK dimulai sejak sel telur
dibuahi, diperlukan kesehatan yang prima dari ibu
dan ayah selama proses konsepsi, termasuk gizi
yang baik selama proses perencanaan kehamilan.
Kehamilan
Remaja putri dianjurkan untuk TTD satu kali
seminggu agar tetap sehat dan tidak pernah anemia
(kurang darah). Aspek yang perlu diperhatikan selama kehamilan di antaranya:
a. Makan lebih banyak dengan aneka ragam lauk pauk,
Remaja supaya siap tumbuh menjadi sayur dan buah, serta minum TTD 1 tablet sehari (minimal
manusia sehat, cerdas , produktif : 90 tablet selama masa kehamilan).
b. Tidak merokok, tidak minum minuman bersoda dan
• kebiasaan hidup sehat, beralkohol, tidak makan mie instan sebagai makanan
pokok, menghindari makanan berpengawet, dan tidak
• makan gizi seimbang, minum obat tanpa resep dokter.
c. Melakukan perawatan payudara untuk menjamin
• rendah lemak dan garam, keberhasilan pemberian ASI.
d. kunjungan pemeriksaan kehamilan ke dokter atau bidan,
• tidak merokok, minimal 6 (enam) kali selama masa kehamilan dan minimal
• 2x pemeriksaan oleh dokter pada trimester 1 dan 3 untuk
tidak minum alkohol,
memantau pertumbuhan janin:
• tidak menggunakan narkoba, e. Aktivitas fisik dilakukan 30 menit dengan intensitas ringan
sampai sedang
Pencegahan Kelainan bawaan dan cacat Selama
Kehamilan
Prioritas RPJMN IV
2020 - 2024

1.Deteksi
• Deteksi pada masa sebelum kehamilan

• Deteksi pada masa kehamilan

• Deteksi pada saat kelahiran

2.Pencegahan
• Peningkatan gizi wanita sepanjang usia reproduksi
dengan memastikan terpenuhinya kebutuhan vitamin
dan mineral (khususnya asam folat dan iodium).
• Pencegahan atau pembatasan konsumsi substansi
berbahaya, khususnya alkohol, rokok/tembakau dan
zat adiktif lainnya.
Pencegahan Kelainan bawaan dan cacat Selama
Kehamilan
Prioritas RPJMN IV
2020 - 2024

2.Pencegahan
• Pengelolaan Diabetes Mellitus melalui konseling,
pengendalian berat badan, diet dan pemberian insulin
bila diperlukan.
• Pencegahan paparan bagi ibu hamil terhadap zat-zat
berbahaya, misalnya logam berat, pestisida, obat-obat
tertentu.
• Peningkatan cakupan vaksinasi, terutama untuk Virus
Rubella untuk anak dan perempuan dewasa (paling
lambat tiga bulan sebelum hamil).
• Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil,
petugas kesehatan, dan pihak-pihak yang terlibat
dalam upaya pencegahan kelainan bawaan.
Pemeriksaan
Kelainan bawaan dapat diidentifikasi sebelum lahir, saat lahir,
atau di kemudian hari setelah bayi lahir. Kelainan bawaan
dapat mempengaruhi bentuk organ, fungsi organ, dan
keduanya. Kelainan bawaan pada bayi bervariasi dari ringan
sampai berat. Kesehatan dan kemampuan bertahan hidup
bayi dengan kelainan kongenital bergantung pada bagian
tubuh yang terkena kelainan tersebut
Kelainan Bawaan dan Peran Penyedia
Layanan Kesehatan
a. Diagnosa
b. Perawatan terkoordinasi
c. Konseling dan dukungan
Manajemen dan Pengobatan Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Manajemen dan Perawatan
Mekanisme Rujukan untuk Bayi Baru Lahir

a. Kasus yang termasuk dalam kelompok bayi baru lahir dengan


komplikasi penyakit berat, yaitu:
 Penyakit yang sangat parah: Infeksi berat / Sepsis, Kejang,
Gangguan pernapasan berat, Hipotermia berat
 Ikterus : Ikterus patologis
 Asfiksia atau asfiksia tidak teratasi
 Berat lahir < 2000 g ATAU berat lahir < 2500 g dengan
komplikasi
 Bayi baru lahir dengan kelainan kongenital
 Diare / Dehidrasi: Dehidrasi Berat
b.Kasus yang termasuk dalam kelompok bayi baru lahir dengan
komplikasi penyakit sedang, yaitu:
 Hipotermia ringan
 Tidak ada penambahan berat badan, masalah mengisap
(menyusui)
 BBLR dengan berat lahir > 2000 gram tanpa komplikasi
c.Kasus yang termasuk dalam kelompok bayi baru lahir dengan
komplikasi penyakit ringan yaitu:
 Infeksi Bakteri Lokal: Ompalitis Ringan, Konjungtivitis Ringan,
Infeksi Kulit Ringan
Rencana kerja DINKES Sumedang

● SHK
● Screening Thalasemia
● Triple Eliminasi
● Kespro Catin
Pemberian Makan Pada Anak Berkebutuhan Khusus

3J
● Jumlah
● Jenis
● Jam pemberian
MASALAH
- perlakuan pemberian makan (seperti bayi)
- Beban Tanggung jawab / Gender (Wanita)
- Kurang keahlian teknis
- integrasi
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai