Anda di halaman 1dari 52

www.themegallery.

com

Dr Ahsanudin A

Diagnosis dan
Penatalaksanaan

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Tujuan

1 Mempunyai pengetahuan tentang konsep


terjadinya preeklampsia dan eklampsia

Mempunyai pengetahuan tentang penanganan dan


2 peluang pencegahan terjadinya preeklampsia dan
eklampsia

Company Logo
www.themegallery.com

Kematian Maternal

Company Logo
www.themegallery.com

DIY 2010

Company Logo
Hipertensi dalam kehamilan

 Preeklampsia: TD ≥ 140/90 terdiagnosis setelah 20


minggu umur kehamilan disertai proteinuria
 Hipertensi kronik
TD ≥ 140/90 sebelum hamil terdiagnosis sebelum 20
minggu umur kehamilan
 Preeklampsia superimposed
Timbulnya proteinuria pada pasien hipertensi kronik
 Hipertensi gestasional
Hipertensi muncul saat kehamilan
Tidak ada proteinuria, menghilang setelah 12 minggu
pospartum
 Eklampsia: Kejang grand mall, didahului oleh
preeklampsia, tanpa ditemukan penyebab lain
www.themegallery.com

Company Logo
Tekanan darah >140/90 mmHg dan Proteinuria
Edema belum tentu preeklampsia
www.themegallery.com

Mekanisme terjadinya preeklampsia

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
 A. Normal third-trimester placental implantation shows proliferation of extravillous
trophoblasts from an anchoring villus. These trophoblasts invade the decidua and extend
into the walls of the spiral arteriole to replace the endothelium and muscular wall. This
remodeling creates a dilated low-resistance vessel.
 B. Placenta in preeclamptic or fetal-growth restricted pregnancy shows defective
implantation. This is characterized by incomplete invasion of the spiral arteriolar wall by
extravillous trophoblasts and results in a small-caliber vessel with high resistance.
Penetrasi tropoblast
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
Etiologi preeklampsia cenderung terjadi pada

 Terpapar Villi chorialis pertama kali: primigravida


 Ada hubungan genetik dengan hipertensi dalam
kehamilan
 Villi chorialis yang banyak: Gemelli, Mola
 Kelainan vaskuler sebelumnya (hipertensi),
obesitas, DM

 Preeklampsia sembuh setelah plasenta lahir


www.themegallery.com

Company Logo
VEGF, PlGF
turun
sFlt-1, sEng naik
REAKSI TERHADAP
TROFOBLAST
PENYAKIT (IMUNOLOGI) TROFOBLAS
VASKULER IBU BERLEBIHAN
PENETRASI TROBFOBLAST DANGKAL

ARTERI SPIRALIS TAK SEMPURNA

ISKEMIA
PLASENTA
FRAGMEN PLASENTA KE SIRKULASI IBU

REAKSI ENDOTEL VASKULER MENYELURUH

VASOSPASME KEBOCORAN VASKULER AKTIVASI KOAGULASI


GENETIK, FAKTOR
PENYAKIT VASKULER TROFOBLAST
IMUNOLOGI, INFLAMASI
IBU BERLEBIHAN

PLASENTASI TAK
SEMPURNA

PERFUSI UTEROPLASENTER Noxius agents:


Vasoactive agents: BERKURANG Cytokine
Prostaglandin Lipid peroxidase
Nitric Oxide
Endotheline

AKTIVASI ENDOTEL

VASOSPASME KEBOCORAN KAPILER AKTIVASI


KOAGULASI
HIPERTENSI PROTEINURIA
OLIGURI TROMBOSITOPENI
EDEMA
KEJANG
HEMOKONSENTRASI
ISKEMIA HEPAR
SOLUSIO PLASENTA
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Gejala dan tanda preeklampsia berat

1 Tekanan darah lebih dari 160/110 mmHg

2 Proteinuria 2+ atau lebih

3 Nyeri kepala, mata kabur

4 Gelisah

5 Nyeri epigastrik, nyeri abdomen atas

6 Hiperrefleksia, klonus

7 Sesak nafas (edema paru)

8 Urine output berkurang (kurang dari 400 ml/24 jam)


Company Logo
www.themegallery.com

KOMPLIKASI IBU

 Sidrom HELLP
 Eklampsia
 Gagal ginjal
 Edema paru
 CVA, edema serebri
 Abruptio placenta
 Mortalitas

Company Logo
www.themegallery.com

KOMPLIKASI BAYI

 Janin Tumbuh Lambat atau IUGR


 Prematuritas
 Asfiksia neonatus
 Fetal distress
 Kematian Janin

Company Logo
Sindrom HELLP

 Hemolisis: bilirubin meningkat, LDH meningkat


 Elevated Liver Enzym: SGOT, SGPT
meningkat
 Low Platelet: Angka trombosit kurang dari
150.000/mmk
www.themegallery.com

HELLP SYNDROME

Company Logo
www.themegallery.com

Eklampsia

 Disebabkan pelepasan tiba-tiba neurotransmitter


glutamat di otak
 Kejang tonik-klonik, tidak sadar, didahului oleh
preeklampsia dan tanpa ada sebab yang diketahui
lainnya seperti epilepsi, meningitis, tetanus
 Terdapat kasus eklampsia dengan tekanan darah yang
normal. Maka semua kejang dalam kehamilan
diperlakukan sebagai eklampsia sampai terbukti ada
sebab lain yang diketahui.
 Eklampsia harus dicegah karena prognosis menjadi lebih
buruk: koma, edema paru, henti jantung, kematian

Company Logo
www.themegallery.com

Prinsip penatalaksanaan

 Terapi preeklampsia dan eklampsia adalah dengan melahirkan janin


dan plasenta
 Persalinan dapat dilakukan setelah hipoksia dan tekanan darah yang
sangat tinggi diatasi
 Antihipertensi diberikan bila tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
(hydralazine, labetalol, nifedipine)
 Kortikosteroid diberikan bila kehamilan kurang dari 34 minggu untuk
memacu pematangan paru janin, dan dipertimbangkan pada 35-36
minggu
 Pertimbangkan pemberian MgSO4 bila tampak tanda eklampsia yang
mengancam, berikan MgSO4 pada semua keadaan eklampsia
 Pertimbangkan untuk persalinan dan cara persalinan setelah
melakukan pemeriksaan vaginal

Company Logo
www.themegallery.com

KOMPLIKASI EKLAMPSIA PADA OTAK

Company Logo
www.themegallery.com

Tindakan pada Eklampsia

 Jangan tinggalkan pasien, panggil bantuan


 Posisikan ibu miring ke kiri
 Bebaskan jalan nafas
 Berikan oksigen
 Infus RL atau normal salin 1 liter dalam 6-8 jam
 Kateter urin tinggal
 Berikan MgSO4
 Rencanakan terminasi kehamilan segera

Company Logo
www.themegallery.com

MgSO4 im

 Menghambat pelepasan glutamat, memblok


reseptor glutamat, buffering calsium,
memblok reseptor calsium
 MgSO4 40% (1 vial : 25 ml : 10 g)
 Injeksi i.m 8 g (20 ml) dibagi 10 ml pada
bokong kanan: 10 ml bokong kiri dilanjutkan
4 g (10 ml) per enam jam di RS

Company Logo
www.themegallery.com

MgSO4 iv

 Perlu monitoring ketat agar tidak terjadi


intoksikasi
 Loading dose 4 gram (20 ml larutan 20 %) pelan
10-15 menit
 Dilanjutkan 1 gram larutan 20 % perjam dengan
syringe pump
 Lebih baik dari IM karena tidak nyeri saat
penyuntikan
 Efektifitas mencegah kejang, luaran ibu dan
janin sama dengan pemberian intra muskular
Company Logo
www.themegallery.com

MgSO4 tidak diberikan bila

 Refleks patela absen


 Urine output kurang dari 100 ml/4jam
 Frekuensi pernafasan kurang dari 16
kali/menit
 Efek samping MgSO4: Henti nafas
 Henti nafas dilakukan intubasi dan nafas
bantuan
 Antidotum: calcium glukonas

Company Logo
www.themegallery.com

Antihipertensi

 Diberikan bila tekanan darah lebih dari 160


mmHg/110 mmHg
 MgSO4 dan diazepam bukan untuk antihipertensi
 Antihipertensi yang dapat diberikan adalah
hidralazine, labetalol, nifedipine
 Nifedipine 5 mg peroral bila dalam 10 menit
distolik masih di atas 110 mmHg maka diulang 5
mg

Company Logo
www.themegallery.com

MgSO4 vs Diazepam

MgSO4 adalah obat terpilih untuk mencegah


kejang
Diazepam hanya diberikan bila:
• Kejang terjadi pada awal kehamilan
• Terjadi toksisitas MgSO4
• MgSO4 tidak tersedia

Company Logo
www.themegallery.com

Penatalaksanaan lanjutan

 Pemantauan urine output


 Pemantauan suhu badan
 Pemantauan fungsi hepar, ginjal, paru, otak
 Menentukan umur kehamilan
 Pemantauan kesejahteraan janin
 Menentukan rencana terminasi kehamilan

Company Logo
www.themegallery.com

Prinsip penatalaksanaan

 Terapi preeklampsia dan eklampsia adalah dengan melahirkan janin


dan plasenta
 Persalinan dapat dilakukan setelah hipoksia dan tekanan darah yang
sangat tinggi diatasi
 Antihipertensi diberikan bila tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
(hydralazine, labetalol, nifedipine)
 Kortikosteroid diberikan bila kehamilan kurang dari 34 minggu untuk
memacu pematangan paru janin, dan dipertimbangkan pada 35-36
minggu
 Pertimbangkan pemberian MgSO4 bila tampak tanda eklampsia yang
mengancam, berikan MgSO4 pada semua keadaan eklampsia
 Pertimbangkan untuk persalinan dan cara persalinan setelah
melakukan pemeriksaan vaginal

Company Logo
www.themegallery.com

Kompetensi yang diharapkan

Company Logo
PREEKLAMPSIA RINGAN

 Rawat jalan, Istirahat di rumah


 Kurangi asupan garam
 Kontrol 1 minggu lagi atau bila ada
keluhan memberat segera kontrol
 Terminasi kehamilan setelah
aterm (37 minggu)
 Preeklampsia ringan dapat
menjadi Preeklampsia berat
bahkan Eklampsia
PREEKLAMPSIA BERAT

 Rawat inap
 Tirah baring, infus, dauer kateter,
pemeriksaan janin, pemeriksaan
laboratorium
 Pemberian MgSO4
 Bila aterm dilakukan terminasi
 Bila usia kehamilan kurang dari 34
minggu tanpa komplikasi dapat dirawat
konservatif untuk maturasi paru janin
dengan kortiosteroid
 Bila didapatkan komplikasi ibu atau
janin maka dilakukan terminasi segera
tanpa mempedulikan usia kehamilan
DRILL EKLAMPSIA

 Tetap tenang, jangan tinggalkan


penderita, minta bantuan petugas
lain
 Bebaskan jalan nafas
 Kepala dimiringkan
 Oksigenasi
 Infus, pemasangan kateter tetap
 Berikan MgSO4
 Konseling keluarga
 Terminasi kehamilan segera
www.themegallery.com

PELUANG PENCEGAHAN PREEKLAMPSIA

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

PENCEGAHAN PREEKLAMPSIA
Yang direkomendasikan
 Pencegahan IUGR untuk mencegah terjadinya preeklampsia bila anak sudah
dewasa kelak
 Aspirin dosis rendah 80 mg setiap hari mulai 12 minggu sampai aterm
 Pemberian tablet kalsium pada populasi dengan intake kalsium rendah
 Exercise untuk mengontrol berat badan
 Antihipertensi untuk pasien hipertensi kronik kecuali diuretik

Tidak terbukti bermanfaat


 Dietary manipulation—low-salt diet, or fish oil supplementation
 Antioxidants—ascorbic acid (vitamin C), α-tocopherol (vitamin E) vitamin D, Zinc

Modified from Staff, 2014.

Company Logo
Selalu mengukur tekanan darah pada saat ANC
TIDAK RAGU-RAGU TERMINASI KEHAMILAN
SEGERA PADA PREEKLAMPSIA BERAT

KEMATIAN MATERNAL
KARENA PREEKLAMPSIA =

TERIMA KASIH
LOGO

Anda mungkin juga menyukai