Disusun oleh: 1. Alvira Riandto Putri 2. Febrianti Lumbantoruan 3. Leni Ade Idrus 4. Westilani Daimboa Disusun oleh: 5. Deo Filman Pramono 1. Alvira Riandto Putri 6. Shinta Firstly Nuzuliana 2. Febrianti Lumbantoruan 7. Hernita Nurafni Khusnul K Ade Idrus 3. Leni 4. Westilani Daimboa 5. Deo Filman Pramono 6. Shinta Firstly Nuzuliana 7. Hernita Nurafni Khusnul K Pengertian Gagal Jantung Jantung merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia. Jantung berfungsi sebagai alat pompa darah sehingga darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh. Menurut WHO (2008), penyakit infark miokard akut atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung merupakan Menurut WHO (2008), penyakit infark miokard akut atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung merupakan penyebab kematian utama di dunia. penyebab kematian utama di dunia. Etiologi Mekanisme fisiologis yang menjadi penyebab gagal jantung dapat berupa : a. Meningkatnya beban awal karena regurgitasi aorta dan adanya cacat septum ventrikel. b. Meningkatnya beban akhir karena stenosis aorta serta hipertensi sistemik. c. Penurunan kontraktibilitas miokardium karena infark miokard, ataupun kardiomiopati. Klasifikasi Klasifikasi gagal jantung berdasarkan derajatnya fungsional (Saiful, Hidayat. 2011) : Kelas 1 : Timbul gejala sesak pada aktivitas fisik yang berat, aktivitas sehari-hari tidak terganggu Kelas 2 : Timbul gejala sesak pada aktivitas sedang, aktivitas sehari-hari sedikit terganggu Kelas 3 : Timbul gejala sesak pada aktivitas ringan, aktivitas sehari-hari terganggu Kelas 4 : Timbul gejala sesak pada aktivitas sangat ringan atau istirah Patofisiologi Patofisiologi dari gagal jantung dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : a. Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan (failure) 1. Gagal jantung kiri (Left-Sided Heart Failure) 2. Gagal jantung kanan (Right-Sided Heart Failure) b. Mekanisme neurohormonal c. Aktivasi sistem Renin Angiotensin Aldosteron (RAAS) d. Cardiac remodeling Diagnosis Pemeriksaan laboratorium pada pasien gagal jantung harus mencakup evaluasi awal pada jumlah darah lengkap, urinalisis, elektrolit serum (termasuk pemeriksaan kalsium, magnesium), blood urea nitrogen (BUN), kreatinin serum, glukosa, profil lipid puasa, tes fungsi ginjal dan hati, x-ray dada, elektrokardiogram (EKG) dan thyroid-stimulating hormone (Yancy et al., 2013). Tatalaksana Terapi CHF Tujuan Terapi Tujuan terapi pada pasien gagal jantung kongestif (CHF) berdasarkan American Heart Association (Yancy et al., 2013) antara lain sebagai berikut : a. Mencegah terjadinya CHF pada orang yang telah mempunyai faktor resiko. b. Deteksi dini asimptomatik disfungsi LV. c. Meringankan gejala dan memperbaiki kualitas hidup. d. Progresifitas penyakit berjalan dengan lambat.