REMAJA
REMAJA
REMAJA
Masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa.
Masa remaja adalah masa transisi yang unik dan
ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi
dan psikis.
Terjadi perubahan fisik secara cepat yang tidak
seimbang dengan kejiwaan dalam lingkungan
sosial tertentu : bagi remaja pria→saat
diperolehnya kebebasan, bagi remaja wanita saat
dimulainya segala bentuk pembatasan
Pembagian Masa remaja
Masa remaja awal umur anatara 10-12 tahun.
Lebih dekat dengan teman sebaya, ingin bebas, dan lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya serta mulai berpikir abstrak.
Masa remaja tengan umur antara 13-15 tahun.
Mencari identitas diri, timbulnya keinginan untuk kencan,
mempunyai rasa cinta yang mendalam, mengembangkan
kemampuan berpikir abstrak, dan berkhayal tentang aktivitas
seks.
Masa remaja akhir umur antara 16-19 tahun
Pengungkapan kebebasan diri, selektif mencari teman
sebaya,mempunyai citra jasmani, dapat mewujudkan rasa cinta,
dan mampu berpikir abstrak.
SEKSUALITAS PADA
REMAJA
Pacaran
Kontrol kelahiran
penyakit seksual
Pola Psikis Remaja , perkembangan organ seksual mempunyai
pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenisnya.
Ketertarikan terhadap lawan jenis → hub serius yang akan
ditetapkan sbg teman hidup
pada kehidupan moral dengan bekerjanya gonads tak jarang
akan menimbulkan konflik
(Sarwono)
Bila dorongan seks terlalu besar sehingga menimbulkan konflik yang kuat
maka dorongan seksual cenderung untuk dimenangkan dengan dalih
sebagai pembenaran diri
Dalam hubungan ini , jika remaja bercerita tentang kegiatan seksual mereka
, maka remaja banyak membela diri dengan kata “ Everybody Does it”
(Cohen)
Remaja beranggapan bahwa proses
hubungan seksual adalah faktor yang
bersifat independen, tidak ada
kaitannya dengan seksual atau
kehamilan
Sifat egosentrisme yang dimiliki
remaja bahwa terjadinya penyakit
seksual / kehamilan tidak terjadi
pada dirinya tapi akan terjadi pada
orang lain.
KEHAMILAN PADA REMAJA
Pengertian
Kehamilan pada remaja adalah kehamilan
yang terjadi pada wanita usia 14-19 tahun baik
melaui proses pranikah atau nikah
Setelah Terjadi Kehamilan
Membiarkan janin tetap hidup sampai lahir
Menikahkan remaja yang hamil
Remaja diperbolehkan merawat anaknya
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan remaja
Kurangnya peran orang tua dalam keluarga
Kurangnya pendidikan seks dari orang tua dan keluarga terhadap
remaja
Perkembangan iptek yang tidak didasari dengan perkembangan
Karakteristik keluarga
Status perkembangan
Tenggara
Asia tenggara 10 jt (<18 th)
Persalinan prematur
Anemia
Keracunan kehamilan
kehamilan
BBLR
Cacat Bawaan
Kematian bayi
Upaya Pencegahan Kehamilan pada Remaja
Tidak melakukan aktifitas seksual sebelum
menikah
Melakukan kegiatan positif
DIINDONESIA
Diatur dalam Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 "Setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi."
KODE ETIK
Kode etik keperawatan merupakan daftar prilaku atau bentuk
pedoman/panduan etik prilaku profesi keperawatan secara
professional (Aiken, 2003).
Tujuan utama adanya kode etik keperawatan adalah
memberikan perlindungan bagi pelaku dan penerima praktek
keperawatan.
Kode etik profesi pernyataan yang komprehensif dari bentuk
tugas dan pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan
dalam melaksanakan praktek dibidang profesinya, baik yang
berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat dan teman
sejawat, profesi dan diri sendiri
Prinsip moral dalam praktek
keperawatan
Menghargai otonomi (facilitate autonomy)
Suatu bentuk hak individu dalam mengatur kegiatan/prilaku dan
tujuan hidup individu.
Kebebasan (freedom)
Prilaku tanpa tekanan dari luar, memutuskan sesuatu tanpa
tekanan atau paksaan pihak lain
Kebenaran (Veracity)
Kegiatan/tindakan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang
tidak bertentangan
Keadilan (Justice)
Prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua individu
Kesetiaan (fidelity)
Memenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh
kepercayaan dan tanggung jawab, memenuhi
janji-janji
Hak (Right)
Berprilaku sesuai dengan perjanjian hukum,
peraturan-peraturan dan moralitas, berhubungan
dengan hukum legal
.
NILAI PROFESIONAL
JUSTICE (Keadilan) : Menjaga prinsip-prinsip
etik dan legal, sikap yang dapat dilihat dari
Justice,
TRUTH (kebenaran): Kesesuaian dengan fakta
dan realitas, sikap yang berhubungan
denganperawt yang dapat dilihat,
AESTHETICS : Kejadian, manusia yang
mengarah pada pemberian kepuasan dengan
prilaku/ sikap
ALTRUISM : Peduli bagi kesejahteraan orang lain
(keiklasan) dengan sikap yang ditunjukan
EQUALITY (Persamaan): Mempunyai hak, dan
status yang sama, sikap yang dapt ditunjukan oleh
perawat
FREEDOM (Kebebasan): Menentukan pilihan,
sikap yang dapat ditunjukan oleh perawat
HUMAN DIGNITY (Menghargai martabat
manusia): menghargai martabat manusia dan
keunikan martabat manusia dan keunikan individu,
sikap yang dapat ditunjukan oleh perawat