Anda di halaman 1dari 31

Penerapan Digitalisasi

dalam Reformasi
Pelayanan Publik
November 2022
Cartenz #AdvancingIndonesia

Sebagai perusahaan teknologi penyedia solusi e-Government yang didirikan tahun 2014, saat ini 150
Pemerintah Daerah di Indonesia telah mengimplementasikan solusi terintegrasi milik Cartenz.
Dengan membawa misi meningkatkan pendapatan, produktivitas, & pelayanan Pemerintah Daerah
melalui transformasi digital yang berdampak & berkelanjutan, Cartenz memberikan nilai NYATA bagi
klien melalui model SaaS. Faktanya, 93% klien Cartenz memiliki pertumbuhan realisasi pajak lebih tinggi
daripada rerata nasional dan kepulauan.
Cartenz mendukung >50% (18/34 Provinsi)
perekonomian daerah di Indonesia

Peningkatan pajak
3 Kabupaten dengan PAD tertinggi
Horeka 500M th.2019

Implementasi Realisasi PAD Pertumbuhan %PAD


ETPD #1 2021 #2 se-Indonesia 2021 #1 se-Indonesia 2021
Latar
Belakang
Latar Belakang

2010 2022
Latar Belakang

Dalam acara Grand Launching dan Talkshow Reformasi Birokrasi Tematik 21 Oktober 2022
lalu, Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas memaparkan prioritas utama dalam penerapan
reformasi birokrasi arahan Presiden Joko Widodo.

Pengentasan Peningkatan Digitalisasi


Kemiskinan Investasi Administrasi
Pemerintahan

Terciptanya birokrasi tangkas dan pelayanan publik berbasis digital untuk


memudahkan rakyat, berbasis struktur digital, budaya digital, kompetensi
digital pada birokrasi.

“ INOVASI DIGITALISASI
ATAU MATI Tak Terbendung Lagi “
Payung Hukum Digitalisasi Pelayanan Publik

PERPRES No. 95 Tahun 2018 KEPPRES No. 3 Tahun 2021


tentang Sistem Pemerintahan tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan
Berbasis Elektronik Digitalisasi Daerah

PERMENDAGRI No. 56 Tahun 2021


tentang Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi UU No. 25 Tahun 2009 Perpres No.89 Tahun 2021 dan
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Serta Tata tentang Pelayanan Publik (Digital Melayani dan PermenpanRB No.23 Tahun 2017
Cara Implementasi Elektronifikasi Transaksi percepatan digitalisasi daerah) tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik
Pemerintah Daerah
Tantangan Digitalisasi

Ketersediaan Sumber Daya Integrasi dengan sistem


Anggaran (programmer, hardware, dsb ) yang sudah ada

Pembuatan aplikasi lama Aplikasi yang dibangun Banyaknya aplikasi yang


dan tidak fleksibel menghilangkan esensi layanan membuat masyarakat bingung
Analisis Aplikasi Pelayanan Publik Digital di salah satu Provinsi Terbesar
per Maret 2022

100%
Info Daftar
90%
Info Syarat
40% Antrian
60%Single
50%
Tracking Status
10%
Pengajuan
Layanan Tersedia Layanan Online Login Layanan Online

0% 40% 20% 100%


Interaksi Dapat Diakses Dapat Diakses Dapat Diakses
Dua Arah Melalui Android Melalui Ios Melalui Website

3,1 3 60%
Rata - rata Rata - rata Informasi
Rate Android Rate IoS Berita
Tantangan Digitalisasi

Selama ini pembuatan aplikasi layanan publik memakan waktu, tenaga ahli, dan anggaran yang tidak sedikit.
Belum lagi untuk melakukan integrasi antar satu aplikasi ke aplikasi lain.

Bagaimana jika ada platform untuk membuat sistem pelayanan yang memungkinkan orang yang tanpa
pengetahuan pemrograman sekalipun dapat membuatnya, sehingga pemerintah daerah dapat fokus dengan
kebijakan untuk mencapai tujuan bukan lagi kepada teknis?

Sebelum Sesudah
1.Membuat rencana
2.Mencari vendor/programmer 1.Perdalam Bisnis Model
3.Meeting internal 2.Buat layanan sendiri tanpa perlu vendor
4.Meeting vendor
5.Meeting vendor – internal 3.Release percobaan
6.Uji coba 4.Revisi lapangan
7.Penyesuaian bisnis model 5.Sesuaikan layanan sendiri
8.Release
9.Ingin merubah bisnis model
6.Release
10.Semoga vendor tidak kabur, jika kabur Estimasi waktu pembuatan:
kembali no 1 1-12 hari
Estimasi waktu pembuatan:
3 - 12 bulan
Solusi
Solusi

Sistem yang fleksibel, dapat diatur sendiri tanpa perlu tenaga


ahli khusus, dapat diakses dimanapun, siapapun, tanpa
menghilangkan asas layanan

Pemerintah dapat membuat layanan Pengguna dapat memilih layanan


semudah menggabungkan puzzle mana yang ingin diakses dalam satu Layanan digital namun tidak
tanpa perlu memahami sistem dimanapun, kapanpun. menghilangkan asas pelayanan dari
pemrograman dan mudah untuk Pemerintah dapat melayani mulai pengajuan hingga hasil dalam
diintegrasikan, dimana seluruh dimanapun,kapanpun. bentuk digital
layanan dalam satu kesatuan
1.1. Konfigurasi: Pembuatan Formulir, Jadwal, Format Cetak

OPD dapat membuat layanan sendiri tanpa perlu memahami bahasa pemrograman (no-code platform),
hanya perlu fokus pada proses bisnis layanan yang ingin diimplementasikan.

Buat format formulir layanan secara mandiri! Tentukan jadwal operasional layanan secara
mandiri!

Atur format cetak hasil akhir secara mandiri!


1.2. Konfigurasi: Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksud adalah terhubung, bukan tergabung; artinya menyediakan sebuah sistem yang dapat
menjadi penghubung antar sistem yang sudah ada serta dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat untuk
mengakses layanan dari satu pintu.

Sistem X layanan A
A B
Sistem Y layanan B

D C
Sistem V layanan C

Secara sederhana menyambungkan sistem seperti halnya switcher telepon kantor dimana sistem bertindak
sebagai pembagi atau pengatur antara bagian internal (extension to extension) dengan eksternal (outgoing dan
incoming).
Ketahui status, antrian, hingga lakukan komentar
2. Pelayanan dengan petugas

Digunakan masyarakat Digunakan di kantor OPD, Pelayanan jemput bola, petugas


secara langsung, melalui masyarakat dapat mengakses dapat melakukan pelayanan/
akses website atau mobile melalui layanan tatap muka pendataan ke masyarakat

Dapatkan informasi seputar pemerintah


daerah/pusat melalui fitur blog

Masyarakat dapat mengakses semua layanan dalam satu sistem


yang dapat diakses baik melalui website, Android, maupun IoS
2. Pelayanan

terdapat fitur untuk melakukan komunikasi dua arah seperti kolom


komentar, fitur panggilan suara dan video ( dari petugas ke
masyarakat )

Semua layanan akan masuk ke e-office sehingga petugas dapat


bekerja dimana saja kapan saja

Lakukan pengalihan ( disposisi )


persetujuan ( jika memiliki auth )
dan tolak ( jika memiliki auth )

Notifikasi saat ada pesan Lihat history pengalihan dari mulai


masuk ataupun informasi pengaju, petugas, hingga anda
Terdapat Fitur standar seperti riwayat, informasi status, nomor
tiket, nomor antrian
3. Hasil
Contoh Hasil Cetakan yang terintegrasi Dashboard berjenjang sebagai rekapitulasi jumlah pelayanan
dengan BSRe: hingga kecepatan pelayanan
Portfolio

Diluncurkan tahun 2021,


dalam waktu singkat aplikasi Citigov
telah diimplementasikan di
20 Kabupaten Kota

Digunakan oleh
6,000+ User Aktif

Dengan total permohonan layanan


80,000+ Permohonan Layanan
White-label Aplikasi Citigov
Pemerintah Daerah dapat mengubah nama dan style aplikasi sesuai karakter daerah untuk menumbuhkan sense of belonging
masyarakat. Berikut adalah contoh Pemerintah Daerah yang melakukan white-label.
Testimoni
Success
Story
Kabupaten Klungkung:
Perluasan Jangkauan Layanan
Sesudah Implementasi Citigov
● Pelayanan publik dapat diakses dimanapun,
Sebelum
kapanpun, dan siapapun tanpa terbatas jarak dan
● Kabupaten Klungkung terdiri dari daratan akses.
dan beberapa kepulauan, untuk
mendapatkan layanan publik, pengguna
harus mengumpulkan dulu data yang
diperlukan secara manual dan datang ke
kantor secara fisik menggunakan perahu
cepat (fast boat) dan disambung dengan
sewa motor.
Kabupaten Badung:
Pendaftaran Objek Pajak Baru Sepenuhnya Online

Sesudah Implementasi Citigov


Sebelum
● Alur layanan pendaftaran objek pajak baru saat ini:
● Alur layanan pendaftaran objek pajak baru sebelumnya: 1. Masyarakat mengajukan melalui aplikasi e-Palapa
1. Masyarakat datang ke kantor 2. Masyarakat akan mendapatkan notifikasi
2. Petugas validasi berkas pemberitahuan akan kedatangan petugas
3. Petugas datang ke lapangan untuk validasi 3. Petugas akan datang melakukan validasi menggunakan
4. Masyarakat dihubungi untuk datang kembali ke kantor aplikasi e-Palapa
mengambil nomor pajak baru 4. Masyarakat akan mendapatkan info dan berkas online
untuk nomor pajak baru melalui aplikasi e-Palapa

Poin Kritis: Perbaikan:


● Masyarakat harus datang ke kantor untuk mendaftarkan
objek pajak baru ● Masyarakat tidak perlu datang ke kantor
● Petugas harus membawa berkas fisik yang banyak, yang ● Petugas yang sebelumnya membawa kertas sekarang sudah
memungkinkan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti berubah menjadi digital
jatuh, robek, rusak ● Proses investasi menjadi lebih cepat
● Rekapitulasi laporan memakan waktu
Kota Bitung:
Peralihan dari Layanan Melalui Whatsapp (WA) ke Citigov

Sebelum Sesudah Implementasi Citigov

● Alur layanan publik sebelumnya: ● Alur layanan publik saat ini:


1. Pelayanan Bapenda Kota Bitung melalui WA, menginfokan ke vendor untuk 1. Pelayanan Bapenda Kota Bitung membuat sendiri form
mengatur layanan yang diinginkan layanan dan menentukan serta hasil cetakan
2. Masyarakat mengajukan permohonan layanan melalui WA dengan format 2. Masyarakat mengajukan permohonan melalui website,
yang sudah ditentukan
3. Pelayanan Bapenda Kota Bitung melakukan forward pesan WA/ datang ke
Android atau IoS
meja 3. Pengajuan dapat didisposisi ke orang terkait
4. Masyarakat mendapatkan feedback namun tidak mengetahui status proses 4. Masyarakat dapat mengetahui status proses layanan
sudah sampai mana 5. Ketika layanan selesai maka hasil layanan otomatis terbuat
5. Jika layanan disetujui maka petugas harus mengetik manual di word dan dan masyarakat dapat mendownload
mengirimkan ke WA pengguna
6. Bapenda harus melakukan rekapitulasi laporan manual serta mengunduh 6. Rekapitulasi laporan sudah otomatis terbuat
banyak file dari WA
Poin Kritis:
Perbaikan:
Poin Kritis:
● Layanan dapat dibuat sendiri baik dari kotak isian, jam
● Form isian sedikit, membutuhkan format khusus yang rawan salah layanan, serta cetakan dan tidak diperlukan vendor untuk
dan membutuhkan vendor untuk membuat membuat layanan
● Proses internal tetap manual ● Proses disposisi dapat online
● Memakan waktu rekapitulasi laporan ● Masyarakat mengetahui status pelayanan
● Sulitnya mendokumentasi layanan untuk laporan ● Rekapitulasi otomatis
Kota Bogor:
Integrasi dengan Sistem yang Sudah Beroperasi Saat Ini

● Diskominfo Kota Bogor telah memiliki sistem tanda tangan digital


● Citigov digunakan untuk level kelurahan dan kecamatan
● Kedua sistem tersebut diintegrasikan menjadi satu tanpa perombakan melalui penggunaan webhook dan API yang telah
disediakan, sehingga tidak ada penggantian sistem yang sudah beroperasi, namun justru diperkaya dengan Citigov

Alur layanan setelah integrasi dengan Citigov


(white-label menjadi asinanbogor):

1 Masyarakat mengajukan 4 Approver mengklik 5


permohonan layanan tombol tanda tangan, Petugas melakukan tanda
melalui asinanbogor baik maka dokumen akan tangan melalui aplikasi tanda
online ataupun datang ke masuk ke aplikasi tanda tangan Diskominfo Bogor
kelurahan tangan Diskominfo Bogor

2 3 6
Masyarakat mendapatkan hasil
Petugas memproses
Permohonan masuk ke soft-file dokumen yang telah
permohonan dengan
asinanbogor petugas tercantum tanda tangan digital
melakukan disposisi
resmi Pemerintah Kota Bogor
Kabupaten Bantaeng:
Pengentasan Kemiskinan

● Tidak hanya untuk pelayanan online, Citigov dapat


digunakan untuk pendataan lapangan oleh petugas
● Terdapat fitur “draft” dimana petugas dapat Sesudah Implementasi Citigov
menyimpan data terlebih dahulu ketika tidak ada
internet lalu akan dikirimkan ketika nanti terdapat ● Alur pendataan kemiskinan saat ini:
internet 1. Aplikasi dapat digunakan meskipun dalam keadaan tidak ada
internet, ketika ada internet maka petugas akan
mengirimkan data
2. Rekapitulasi tidak memakan waktu
Sebelum 3. Tidak terhalang jarak dan waktu

● Alur pendataan kemiskinan sebelumnya:


1. Pendataan menggunakan kertas
2. Kesukaran membawa ATK ke daerah yang memiliki area sulit
3. jarak dan waktu untuk melaporkan dari lapangan ke atas
4. Memakan waktu rekapitulasi laporan
Flow pelayanan

https://www.canva.com/design/DAFQmfSK788/Mk9K5O_V2xXBHj4NBFtCh
Q/watch?utm_content=DAFQmfSK788&utm_campaign=designshare&utm_
medium=link&utm_source=publishsharelink
Kesiapan
Implementasi
3 Kebutuhan Persiapan Implementasi Citigov

Penandatanganan Nota Kesiapan Pegawai Pemda Sosialisasi Kepada


Kesepahaman (MoU) untuk Implementasi Masyarakat

Bimbingan Teknis Khusus


Implementasi Citigov
Sebagai upaya konkrit kami dalam membantu implementasi digitalisasi pelayanan
publik Bapak/Ibu, kami menyediakan kelas bimbingan teknis khusus
implementasi Citigov!

Segera daftarkan diri Anda melalui:


Dapatkan hak akses Citigov

GRATIS!
*

bit.ly/bimtek-citigov

*khusus untuk pendaftar Bimtek Citigov


Overview Materi Kelas Bimbingan Teknis Citigov
1 2 3 4
Pemetaan dan Perancangan Komponen Layanan dalam Membentuk Data Pondasi Membuat Layanan Publik
Proses Bisnis Layanan Publik Layanan Publik Digital (Master Data) Layanan Digital Menggunakan
Digital Publik Digital Platform Citigov

5 6 7
Memaksimalkan Layanan Memaksimalkan Interaksi Memadukan Layanan Publik
Publik dengan Fitur Kolektif Layanan Publik dengan Fitur Tatap Muka dan Digital
dan Offline Input Chat dan Video Call

8 9 10
Monitoring dan Evaluasi Persiapan Rumah Data Persiapan Kecakapan
Layanan Publik Digital Digital Pelayanan Publik Petugas untuk Memproses
(server data center) Layanan Publik Digital
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai