Anda di halaman 1dari 9

SUKU BILIDA, LAMAHOLOT, MBAHLUH,

AMUNGME, DOMPELAS
By : HERLINA (3062056250)
LATAR BELAKANG
 Menurut sensus BPS tahun 2010 dari Sabang
sampai Merauke terdapat sekitar 1.340 suku
bangsa. Pembagian kelompok suku di Indonesia
tidaklah mutlak maupun jelas, hal ini diakibatkan
dari perpindahan penduduk, pencampuran
budaya, dan saling mempengaruhi.
PENJELASAN
 Apaitu suku Bilida?
 Apaitu suku Lamaholot?
 Apaitu suku Mbahluh?
 Apaitu suku Amungme ?
 Apaitu suku Dompelas ?
SUKU BELIDA.
 Belida atau Belide adalah salah satu suku yang
berdomisili di tanah Sumatra Selatan tepatnya di
kecamatan Gelumbang, Lembak, Sungai Rotan
dan Belida Darat.
 mayoritas mata pencaharia masyarakat Suku
Belida yang bertani, berternak dan nelayan
SUKU LAMAHOLOT
 Suku Lamaholot adalah salah satu dari
banyaknya suku bangsa di Indonesia yang
mendiami daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur.
 Mata pencaharian masyarakat Lamaholot pada
umumnya adalah bertani dan bekerja di ladang.
Namun hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan
tempat dimana mereka tinggal.
SUKU MBAHLUH
 Mbahluh atau dengan sebutan sekarang Bakumpai adalah
julukan bagi suku dayak yang mendiami daerah aliran sungai
barito. bakumpai berasal dari kata ba (dalam bahasa banjar)
yang artinya memiliki dan kumpai yang artinya adalah
rumput.
 mengingat secara umum suku Dayak menganut ajaran
Kaharingan yang telah diwariskan sejak dulu, namun dalam
realitasnya Suku Dayak Non Muslim dan Dayak Muslim
dapat hidup berdamping dengan damai dan tenteram,
sehingga suku Dayak Bakumpai dapat mempertahankan dan
meneruskan budayanya.
SUKU AMUNGME
 Menurut legenda yang ada, konon orang
Amungme berasal dari derah Pagema (lembah
baleim) Wamena. Hal ini dapat ditelusuri dari
kata kurima yang artinya tempat orang
berkumpul dan hitigima yang artinya tempat
pertama kali para nenek moyang orang-orang
Amungme mendirikan tempat tinggal dari alang-
alang.
SUKU DOMPELAS
 Dompelas Masyarakat Kecamatan Kulawia dalah
masyarakat yang tak pernah lepas dari beragam upacara
adat tradisi. Beberapa kegiatan yang dilakukan dengan
upacara adat di antaranya adalah upacara panen
(vuncaada’mpae), upacara kematian (powutu), serta
upacara perkawinan (haliatodea). Pada setiap upacara adat
yang dilaksanakan oleh masyarakat Kulawi ini, terdapat
sebuah tradisi yang merupakan bagian dari upacara adat
tersebut dan memiliki fungsi yang sesuai dengan upacara
adat yang dilakukan tradisi ini bernama Rego.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai