Anda di halaman 1dari 9

Sultan Agung

Versus
J.P Coen
Anggota kel.2

Fachry Andri Nurma


Sultan Agung
Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula
dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Merupakan putra
dari pasangan Prabu Hanyakrawati dan Ratu Mas Adi Dyah
Banawati.
Sultan Agung adalah raja yang membawa mataram
mencapai masa keemasannya.

Cita-cita Sultan antara lain,


Mempersatukan seluruh tanah jawa, dan mengusir
kekuasaan asing dari bumi Nusantara , maka dari itu Sultan
Agung sangat menentang keberadaan VOC. Oleh karena itu,
Sultan Agung merencanakan serangan ke Batavia.
Jan Pieter Coen adalah Gubernur Jenderal
wilayah kongsi Vereenigde Oostindische
Compagnie yang keempat dan keenam.
Pada masa jabatan pertama ia memerintah
pada tahun 1619-1623 dan untuk masa
jabatan yang kedua berlangsung pada
tahun 1627-1629.

J.p Coen
Penyerbuan Batavia
Alasan Sultan Agung menyerang Batavia:

1. Tindakan monopoli yang dilakukan VOC

2. VOC sering menghalang-halangi kapal-


kapal dagang mataram yang akan berdagang
dimalaka

3. VOC menolak untuk mengakui kedaulatan


Mataram

4. Keberadaan VOC telah memberikan


ancaman serius bagi masa depan pulau
jawa.
Tepat pada tanggal 22 Agustus 1628
Tumenggung Bahureksa memimpin
pasukan.
Mataram menyerang VOC di Batavia,
dimana saat itu Gubernur VOC dijabat
oleh J.P Coen.
Pasukan mataram berusaha
membangun pos-pos pertahanan.
akan tetapi kompeni VOC berusaha
Pasukan Mataram berusaha
menghalang-halangi, sehingga mengepung tetapi kekuatan VOC
pertempuran sengit tidak dapat
dihindarkan. Ditengah-tengah > dengan persenjataan lebih unggul dapat
memukul balik pasukan Mataram,
peperangan pasukan mataram lain Tumenggung Baureksa pun gugur.
berdatangan, serangan pertama belum berhasil.
Tidak putus asa, Sultan Agung langsung mempersiapkan
serangan kedua, belajar dari pengalaman ia meningkatkan
jumlah kapal senjata, dan makanan, ia membangun lumbung
beras untuk persediaan bahan makanan di Tegal dan Cirebon.

Tahun 1629, Pasukan Mataram dibawah pimpinan Tumenggung


Singaranu, Kiaki Dipati Juminah, Dan Dipati Purbaya.VOC
mengetahui persiapan Pasukan Mataram, Sehingga di Tegal,
VOC menghancurkan 200 kapal Mataram, 400 rumah penduduk
dan sebuah lumbung beras.

Pantang mundur, dengan jumlah pasukan yang ada, Pasukan


Mataram berhasil menguasai dan menghancurkan Benteng
Hollandia, lalu Pasukan Mataram mengepung Benteng Bommel,
tapi gagal menghancurkannya, terdengar berita bahwa J.P
Coen tewas dalam penyerangan itu yang terjadi pada tanggal
21 September 1629.

Dengan kondisi kritis, Belanda semakin marah dan


meningkatkan kekuatannya untuk mengusir Pasukan Mataram,
dengan senjata yang lebih baik dan lengkap, Pasukan Mataram
ditarik mundur kembali ke Mataram.
Dengan demikian serangan kedua Sultan Agung juga
mengalami kegagalan.
Melemahnya Kekuatan mataram
Melemahnya Kekuatan Mataram
Dengan kegagalan kedua penyerangan Pasukan Mataram
membuat VOC semakin berambisi untuk memaksakan
monopoli dan memperluas pengaruhnya di daerah
lain.Namun dibalik itu VOC tetap mengawasi gerak Pasukan
Mataram.

Sebagai contoh, pada waktu Sultan Agung mengirim pasukan


ke Palembang untuk membantu Raja Palembang menyerang
VOC, tetapi ditengah jalan langsung diserang oleh VOC.
Jiwa Sultan Agung untuk melawan dominasi asing di
Nusantara, tidak diwarisi oleh raja-raja pengganti Sultan
Agung, ia meninggal pada tahun 1645, Mataram pun
semakin lemah dan dikendalikan oleh VOC.
Ok Thanks
Tiada hari tanpa salam,
Wassalammu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh
#masyaallah

Anda mungkin juga menyukai