Anda di halaman 1dari 12

SERANGAN

MATARAM
Ilmu Pengetahuan Sosial
Anggota Kelompok 3 :

1 Aisyah Amini Sazkia. 2 Chandra Putra Perdana.

3 Fauzia Naura Ramadhani. 4 Muhammad Rizky Karyatama.

5 Namira Aisyashara Supriatna. 6 Rizki Aditya.


Latar Belakang ...
Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593 - 1645) adalah raja
Kesultanan Mataram yang memerintah pada tahun 1613-1645.
Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula
dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Sultan Agung merupakan
putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah
Banowati. Sultan Agung naik tahta pada tahun 1613 dalam usia
20 tahun.
Sultan Agung dikenal sebagai salah satu raja yang berhasil
membawa kerajaan Mataram Islam mencapai puncak
kejayaannya pada tahun 1627, tepatnya setelah empat belas
tahun Sultan Agung memimpin kerajaan Mataram Islam.
Kehadiran Sultan Agung sebagai penguasa tertinggi, membawa
Kerajaan Mataram Islam ke peradaban peradaban pada tingkat
yeng lebih tinggi. Sultan Agung memiliki berbagai keahlian baik
dalam bidang militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya, yang (SULTAN AGUNG)
menjadikan peradaban kerajaan Mataram pada tingkat yang
lebih tinggi.
Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Mataram menghadapi
tantangan besar yakni datangnya Imperialis Barat yang menjadikan
Indonesia sebagai arena perang Salib antara Katolik Portugis Malaka
dengan Protestan Belanda atau VOC di Batavia.

Sejak akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 tiba saatnya bagi orang-
orang Belanda, Inggris, Denmark, dan Perancis untuk datang di
Nusantara. Selain orang-orang Portugis yang berperan dalam
perdagangan dan cenderung kepada arah politik monopolinya, maka
orang-orang Belanda tidak mau kalah perananannya dalam usaha
politik monopoli perdagangan di Indonesia.

.
Motif Datangnya Orang Belanda
• Datang nya orang Belanda mempunyai 2 motif, yaitu Ekonomi dan Petualangan. Pada tahun 1595
orang-orang Belanda dengan suatu armadanya yang terdiri dari empat buah kapal dagang berangkat
menuju ke Indonesia. Pelayaran pertama mengalami kesulitan dan penderitaan karena mereka belum
mempunyai pengalaman sehingga pelayaran itu dikatakan gagal dan memakan waktu yang cukup
lama yakni empat belas bulan. Perlu diketahui bahwa pelayaran pertama yang dilakukan oleh orang-
orang Belanda di Indonesia hanya sampai di Bali, karena terpaksa mereka harus kembali ke negerinya.

• Pada tahun 1596, ketika mereka tiba di Banten mereka disambut baik oleh penguasa-penguasa Banten
karena pada waktu itu orang-orang Belanda belum menunjukkan sikapnya yang kurang baik terhadap
warga pribumi. Untuk pertama kalinya mereka ingin bersahabat dan melakukan perjanjian dagang
dengan Banten. Sama halnya dengan di Tuban dan Maluku, kedatangan orangorang Belanda di
pelabuban Tuban dan Maluku juga mendapat sambutan yang baik dari para penguasanya serta
rakyatnya.

• Bahkan hamper setiap pulau di Maluku disinggahi kapal-kapal Belanda untuk melakukan perdagangan
dengan penduduk. Di beberapa tempat mereka menempatkan pasukannya untuk menumpang rempah-
rempah penduduk.
Alasan Sultan Agung Menyerang Batavia
Tindakan monopoli
1. perdagangan yang dilakukan VOC sering menghalang-halangi
VOC 2. kapal kapal dagang Mataram
yang akan berdagang ke Malaka

VOC menolak untuk


3. mengakui kedaulatan
Mataram Keberadaan VOC di Batavia telah
4. memberikan ancaman serius bagi
masa depan Pulau Jawa.
Perlawanan Pertama Sultan Agung Terhadap VOC
Perlawanan Sultan Agung terhadap VOC di Batavia
dilakukan pada tahun 1628 dan 1629. Perlawanan
tersebut disebabkan Sultan Agung menyadari bahwa
kehadiran Kompeni Belanda di Batavia dapat
membahayakan kesatuan Negara yang dalam hal ini
terutama Pulau Jawa 1.

Pihak Belanda telah melakukan apa yang telah


diperingatkan oleh Sultan Agung agar tidak mereka
lakukan yakni mereka telah merebut suatu bagian Pulau
Jawa yang ingin diperintahnya sendiri sebagai penguasa
tunggal. Padahal, sejak awal Sultan Agung telah
memperingatkan kepada pihak Belanda bahwa
persahabatan yang sama-sama mereka inginkan tidak
akan mungkin terlaksana apabila VOC berusaha merebut
tanah Jawa 2.
- Hal itu disebabkan karena pola pemerintahan Sultan Agung,
Ia tidak pernah mau berkompromi dengan Belanda atau
penjajah lainnya. Prinsip Mataram yang diembannya adalah
bagaimana pun Belanda tidak boleh unggul di atas Mataram.
Sementara itu, di bidang kerjasama perdagangan misalnya,
sejauh masih tetap menguntungkan Mataram, Sultan Agung
masih memberikan kelonggaran kepada Belanda. Oleh sebab
itu, Jayakarta (Batavia) diserbu Sultan Agung pada masa
pemerintahannya

- Sultan Agung sempat mengajukan beberapa tawaran


kepada VOC, tetapi ditolak. Pada tahun 1621, personel VOC
yang ditawan dipulangkan ke Batavia beserta pengiriman
beras. VOC mengirimkan perutusan-perutusannya kepada
Sultan Agung pada tahun 1622, 1623, dan tahun 1624, tetapi
permintaan Sultan Agung akan bantuan angkatan laut VOC
dalam rangka melawan Surabaya, Banten, maupun
Banjarmasin ditolak oleh pihak VOC. Karena VOC tidak
bersedia memberikan bantuan angkatan laut
kepadanya, maka tidak ada satu alasan pun bagi Sultan Agung
untuk membiarkan kehadiran mereka di Pulau Jawa.
Pada tanggal 2 Agustus 1628 pasukan Mataram di
bawah pimpinan Tumenggung Baureksa menyerang
Batavia. Pasukan Mataram berusaha untuk
membangun pos pertahanan, tetapi VOC berusaha
menghalangi sehingga pertempuran tidak dapat
dihindari. Pada saat itu gubernur Jenderal VOC
adalah J.P. Coen. Pasukan Mataram berusaha
mengepung Batavia dari berbagai penjuru, tetapi
kekuatan tentara VOC dengan senjatanya yang unggul
dapat memukul mundur kekuatan pasukan Mataram.
Dalam pertempuran tersebut Tumenggung Baureksa
gugur dan serangan Sultan Agung pada tahun 1628
belum berhasil.
Perlawanan Kedua
Pada tahun 1629 pasukan Mataram di
bawah pimpinan Tumenggung Pasukan VOC selalu
Singaranu, Kiai Dipati Jumilah, dan Dipati
berjaga-jaga mengawasi
Purbaya berangkat menuju Batavia.
Dengan kekalahan Namun, persiapan yang dilakukan oleh segala gerak-gerik
tersebut, Sultan pasukan Mataram diketahui oleh VOC. pasukan Mataram.
Agung segera VOC mengirim kapal-kapal perang untuk Sebagai contohnya adalah
mempersiapkan menghancurkan lumbung-lumbung pada waktu pasukan
seragan yang kedua. beras. Oleh karena persenjataan VOC Sultan Agung dikirim ke
Sultan Agung lebih lengkap, serangan kedua Sultan
meningkatkan jumlah Palembang untuk
Agung pun mengalami
kapal dan senjata, kegagalan.Dengan keberhasilan VOC membantu raja
serta membangun tersebut, membuat VOC semakin Palembang dalam
lumbung-lumbung berambisi untuk terus memaksakan melawan VOC, di tengah
beras untuk monopoli dan memperluas perjalanan langsung
persediaan bahan pengaruhnya ke daerah yang lain. diserang oleh VOC.
makanan. Namun di balik hal tersbeut, VOC selalu
khawatir dengan kekuatan pasukan
Mataram.
■ Pada tanggal 4 Juli pihak VOC mulai
memusnahkan 200 kapal, 400 rumah,
dan satu gunungan padi. Rasa takut ■ Penyebab utama kegagalan serangan
timbul sedemikian hebat sehingga tidak Mataram terhadap VOC tahun 1629
ada satupun kapal milik orang Mataram adalah dibakarnya lumbung padi pasukan
yang berani muncul. Mataram oleh Belanda. Akibatnya,
pasukan Mataram kekurangan bahan
■ Pada tanggal 14 dan 15 September makanan dan kelelahan, sehingga memilih
dating gerobak-gerobak berisi meriam untuk mundur.
yang ditarik menggunakan 12 sampai
dengan 18 ekor kerbau. Pada tanggal ■ Meskipun begitu, pasukan Mataram sangat
17 September pihak VOC berdisiplin, mereka berani bertempur dan
merencanakan sebuah sergapan di dapat menyesuaikan diri dengan cara cara
bawah pimpinan Antonio Van Diemen tempur yang asing baginya. Misalkan
sebagai pertahanan pihak Mataram di pengepungan terhadap kota yang
Baka. diperkuat secara Eropa. Hanya pada detik-
detik terakhir, Ketika keadaan serba
kekurangan mulai terasa penyakit
merajarela, semangat dan daya tahan
mereka mulai berkurang.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai