• Sejak Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511, Kerajaan Aceh merupakan
saingannya yang terberat dalam perdagangannya. Sebab banyak pedagang Asia
yang memindahkan kegiatan dagangnya ke Aceh. Pelabuhan Aceh bertambah
ramai. Kecuali itu, Aceh merupakan ancaman bagi kedudukan Portugis di Malaka.
Setiap waktu Aceh dapat menyerbu Malaka.
• Persaingan dagang antara Portugis dan Kerajaan Islam Aceh makin lama makin
meruncing. Kemudian meningkat menjadi permusuhan. Bila armada Portugis
berjumpa dengan patroli-patroli angkatan laut Aceh, terjadilah pertempuran di
laut. Pertempuran semacam itu tidak hanya terjadi di Selat Malaka, tetapi juga di
lautan internasional, antara lain Laut Merah.
Untuk menghadapi Portugis, Sultan Aceh mengambil langkah-langkah sebagai
berikut :
• Kapal-kapal dagangnya yang berlayar disertai prajurit dengan perlengkapan
meriam.
• Meminta bantuan meriam serta tenaga ahlinya dari Turki. Bantuan dari Turki
itu diperoleh pada tahun 1567.
• Meminta bantuan dari Jepara (Demak) dan Calicut (India).
Pada tahun 1743, Paku Buwono II menyerahkan pantai utara pulau jawa kepada VOC.
Pangeran Mangkubumu dan Mas Said tidak setuju, karena pantai tersebut merupakan
pelabuhan dagang yang menjadi sumber penghasilan bagi Mataram. Dalam pertemuan para
bangsawan di istana, tahun1745, Mangkubumi dipermalukan oleh gubernur jendral Van
Imhoff. Ketika perang mulai berkobar ,Paku BuwonoII wafat dan digantikan oleh putranya
yang bergelar Paku Buwono III. Dalam perang melawan VOC Mangkubumi dan Mas Said
menggunakan taktik gerilya. Ketika terjadi pertempuran di sungai Bogowonto, pasukan VOC
banyak yang binasa, dan pimpinan VOC De Clerk juga tewas. Voc akhirnya berhasil
membujuk pangeran mangkubumi untuk menandatangani paerjanjian giyanti(1755).
Isi perjanjian giyanti adalahkerajaaan mataram dibagi menjadi 2, yaiu:
Mataram barat diserahkan kepada pangeran mangkubumi dengan gelar hamengku
buwono I, kerajaan dinamakan kasultanan Yogyakarta.
Matamram timur, tetap dikuasai oleh Pakubowono III,kerajaannnya dinamakan
Kasultanan surakarta.
Untuk menghentikan perlawanan Mas Said, VOC pada tahun 1575 membujuknya untuk
mendatangi perjajian salatiga yang isinya kerajaan Surakarta di bagi menjadi 2, yaitu:
Bagian barat diperintah oleh sultan Paku bowono III, dan disebut kasunanan
Bagian timur diperintah oleh Mas Said, yang bergelar pangeran Adipati mangkunegoro I.
Wilayanya disebut mangkunegaran.
7. RIAU ANGKAT SENJATA