Seminar - UGM - 4 Nov 2022

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

CBT, Sustainable, & Regenerative Tourism

Dr. Ani Wijayanti, M.M., M.MPar., CHE


Dekan FEB Universitas BSI/Wakil Hildiktipari DPW V
4 November 2022
Data Desa Wisata

Data Desa Wisata di D.I.Y (2022) Desa wisata di Indonesia 2021


No Category Kota Sleman Bantul Gunung Kulon
Yogyakarta Kidul Progo
1 Rintisan 17 33 32 10 8
2 Berkembang 0 18 5 20 11
3 Maju 0 17 10 7 3
4 Mandiri 1 12 0 1 0
Sub-Total 18 80 47 38 22
Total 205
Konsep Pembangunan Desa Wisata
CBT alat Pembangunan Berkelanjutan
Environmental &
Ecological
Suistainability

Community
Empowerment

Extreme Sustainable Community


Negative Increase on Based
Growth of Tourism
Impacts Interest in Tourism
Tourism Development

Community
Participation
Economic/Financial
Suistainability

https://www.slideshare.net/srhasan75/some-proposed-
models-for-successful-community-based-tourism
Alternative Tourism
Mass Tourism • Back to nature
• Motivation on recreation Quality
• Interaction with local Tourism
• Orientation to popular
communities
destinations • Attraction: learn about local
• Attractions: Quantity
Tourism culture and uniqueness
Sea, Sand, Sun

Tourism Village
Product Shifts and Market As an alternative attraction
Trends

Personalized
Innovation
Localized
Adaptation
Smaller in Size
Collaboration
Customized
Konsep Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan

Sumber: Rencana Induk Kawasan Strategis Pariwisata (Ksp) Provinsi Banten, 2017
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor  13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021
Mapping Desa Berkelanjutan
1.Desa tanpa Kemiskinan & Kelaparan 5.Desa Peduli Pendidikan

2.Desa Ekonomi Tumbuh Merata 6.Desa Peduli Perempuan

3. Desa Peduli Kesehatan 7. Desa Berjejaring

4. Desa Peduli Lingkungan 8.Desa Tanggap Budaya


Pendekatan Rantai Nilai
Supply Demand
Community
Resouces Stakeholder Awareness

Planning Phase

Integration

Implementation Market
Development

Value +

Community
Gains
Pendekatan Top-Down and Bottom-Up

Source: Theerapappisit, P. (2012). The bottom-up approach of community-based ethnic tourism: A case study in Chiang Rai. In M. Kasimoglu (Ed.), World
heritage listing and implications for tourism - the case of Hue, Vietnam. INTECH Open Access Publisher.
Pendekatan 9 Tahapan

Source: Vikneswaran Nair Amran Hamzah , (2015),"Successful community-based tourism approaches for rural destinations", Worldwide Hospitality and Tourism
Themes, Vol. 7 Iss 5 pp. 429 - 439
Pendekatan Partisipatif
8 Citizen Control

7 Delegated Power Citizen Power

6 Partnership

5 Placation

4 Consultation Tokenism

3 Informing

2 Therapy
Nonparticipation
1 Manipulation
Klasifikasi Desa/Kampung Wisata
Rintisan
Masih berupa potensi. Sarana prasarana masih terbatas, belum / masih sedikit kunjungan dari
wisatawan. Kesadaran masyarakat terhadap potensi wisata belum sepenuhnya tumbuh.

Berkembang
sudah ada kunjungan wisatawan dari luar daerah. Sarana prasarana dan fasilitas sudah berkembang,
sehingga mulai tercipta lapangan kerja bagi penduduk daerah. Selain itu juga didukung akan kesadaran
masyarakat terhadap potensi wisata tumbuh. 

Maju
Mayarakat sadar akan potensi wisata yang ada di daerahnya. Banyak kunjungan wisatawan baik dalam
negeri maupun mancanegara. Masyarakat mampu mengelola usaha pariwisata melalui pokdarwis
maupun kelompok kerja lokal. 

Mandiri
Memiliki inovasi dalam pengembangan potensi desa menjadi unit kewirausahaan mandiri. Desa ini
banyak dikenal wisatawan mancanegara dan menerapkan konsep berkelanjutan (Sustainability) yang
diakui dunia. Sarana dan prasarana menerapkan standar internasional, minimal ASEAN serta
pengolahannya secara kolaboratif pentahelix. Promosi mandiri berbasis digital.. 
Suistainable vs Responsible Tourism

sustainable tourism has to do with the sustainability of the tourism industry as a


whole. 

Responsible tourism relates to specific actions and strategies to create a


sustainable tourism industry.

Sustainable tourism helps connect the planning and management functions

Think of sustainable tourism as the ‘strategy’ and responsible tourism as the


‘tactics’.

Responsible tourism has developed as a subset of sustainable tourism


Suistainable vs Responsible Tourism
Mengapa Regenerative Tourism?

• Mewakili cara bepergian yang berkelanjutan dan menemukan tempat baru.


• Wisata regeneratif menjadi cara yang menarik untuk merencanakan liburan baru.
• "Sebuah konsep yang melampaui "tidak merusak".
• Kebutuhan pascapandemi untuk menyambut mekanisme penyembuhan destinasi
• Pariwisata regeneratif: melampaui pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
• Pariwisata regeneratif: langkah selanjutnya dalam pariwisata berkelanjutan
• Keberlanjutan tidak lagi cukup baik
• Mengadopsi praktik regeneratif untuk memenuhi permintaan

Anda mungkin juga menyukai