Presentasi Psu-5 Agustus 2022
Presentasi Psu-5 Agustus 2022
PRASARANA,
SARANA DAN
UTILITAS UMUM
UTILITAS UMUM
ACEP HIDAYAT, ST
PENGERTIAN RUANG, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PP 21 Tahun 2021 ttg Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP 14 tahun 2016 ttg Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(diubah dengan PP 12 Tahun 2021)
Kawasan Pelindungan Kawasan Bawahannya
Ruang
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Darat
Kawasan Permukiman
Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan Budidaya
Ruang
Laut Kawasan Peruntukan Pertambangan Lingkungan Hunian
Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar Kawasan Peruntukan Pariwisata
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, Perumahan
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau Kota
Lingkungan Hunian adalah bagian dari Kawasan Permukiman yang Kawasan Ruang Evakuasi Bencana
Kawasan
terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman. Terencana
Kawasan Peruntukan Kegiatan Sektor Non Formal
Permukiman adalah bagian dari Lingkungan Hunian yang terdiri atas
lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, Kawasan Peruntukan Lainnya
utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
RUMAH
Kawasan Siap Bangun yang selanjutnya disebut Kasiba adalah sebidang tanah yang fisiknya
serta Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umumnya telah dipersiapkan untuk pembangunan
Lingkungan Hunian skala besar sesuai dengan rencana tata ruang.Lingkungan Hunian adalah
bagian dari Kawasan Permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman.
Lingkungan Siap Bangun yang selanjutnya disebut Lisiba adalah sebidang tanah yang
fisiknya serta prasarana, Sarana, dan Utilitai Umumnya telah dipersiapkan untuk
pembangunan Perumahan dengan batas-batas kaveling yang jelas dan merupakan bagian dari
Kasiba sesuai dengan rencana rinci tata ruang.
Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri, selanjutnya disebut Lisiba yang Berdiri
Sendiri, adalah Lisiba yang bukan merupakan bagian dari Kasiba, yang dikelilingi oleh
lingkungan perumahan yang sudah terbangun atau dikelilingi oleh kawasan dengan fungsi-
fungsi lain.
PENYELENGGARAAN PERUMAHAN
PP 14 tahun 2016 ttg Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(diubah dengan PP 12 Tahun 2021)
PENYELENGGARAAN PERUMAHAN
BENTUK Sarana
RUMAH TUNGGAL • Perniagaan/Perbelanjaan
RUMAH DERET • Pelayanan Umum dan Pemerintahan
RUMAH SUSUN • Pendidikan
• Kesehatan Tujuannya Serah Terima
• Pemakaman • Menjamin Keberlanjutan
• Pertamanan dan ruang terbuka hijau pemeliharaan dan
• Rekreasi dan olah raga pengelolaan PSU
• Parkir perumahan dan
permukiman
• Memberikan kepastian
Utilitas Umum hukum dalam
• Jaringan air bersih (PDAM) memanfaatkan PSU bagi
• Jaringan listrik (PLN) masyarakat, Pemerintah
• Jaringan telepon (Telkom) dan Pengembang
• Jaringan gas (PN Gas) • Menjamin keberadaan
• Jaringan transportasi PSU sesuai dengan fungsi
• Pemadam Kebakaran dan peruntukannya
• Sarana Penerangan jasa Umum
DEFINISI PSU
Menurut Permendagri No.9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman
Penyerahan PSU terlebih dahulu harus melalui Tim Verifikasi yang dibentuk oleh Kepala Daerah (Wali Kota)
Pembentukan Tim Verifikasi sesuai dengan Kebutuhan Daerah minimal terdiri dari unsur :
1. Sekretaris Daerah (ketua)
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3. Badan Pertanahan Nasional
4. Perangkat Daerah Teknis terkait
5. Camat dan
6. Lurah
Tugas Tim Verifikasi terdiri dari :
1. melakukan inventarisasi prasarana, sarana, dan utilitas yang dibangun oleh pengembang di wilayah kerjanya secara berkala;
2. melakukan inventarisasi prasarana, sarana, dan utilitas sesuai permohonan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas oleh
pengembang;
3. menyusun jadwal kerja;
4. melakukan verifikasi permohonan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas oleh pengembang;
5. menyusun berita acara pemeriksaan;
6. menyusun berita acara serah terima;
7. merumuskan bahan untuk kebijakan pengelolaan pemanfaatan prasarana, sarana, dan utilitas; dan
8. menyusun dan menyampaikan laporan lengkap hasil inventarisasi dan penilaian prasarana, sarana, dan utilitas secara berkala
kepada Walikota.
9. Melakukan penilaian kebenaran atau penyimpangan antara PSU yang telah ditetapkan dengan kenyataan dilapangan
10. Melakukan penilaian kesesuaian persyaratan teknis PSU yang diserahkan dengan persyaratan yang telah ditetapkan
PENDEKATAN PENYEDIAAN PSU PADA KAWASAN PERUMAHAN
Ketentuan Umum :
1. PERSYARATAN UMUM
• Lokasi PSU sesuai dengan Rencana Tapak yang telah disetujui Pemda
• Sesuai dengan dokumen perijinan dan spesifikasi teknis bangunan
2. PERSYARATAN TEKNIS
• Harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundnag-undangan terkait dengan pembangunan perumahan dan
permukiman
3. PERSYARATAN ADMINISTRASI
• Memiliki dokumen Rencana Tapak yang telah disetujui
• Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan ( Persetujuan Bangunan Gedung)
• Memiliki Ijin Penggunaan Bangunan ( Sertifat Laik Fungsi)
• Memiliki surat pelepasan hak atas tanah dari pengembang kepada pemerintah daerah
PERUMAHAN Perda Kota Bekasi No.05 Tahun 2021 ttg Penyediaan dan Penyerahan PSU
1. Lahan yang dimanfaatkan bagi peruntukan PSU maksimal 65% dari luas lahan yang disetujui untuk PSU
2. Lahan untuk Membangun sarana lingkungan minimal 15 % luas lahan yang disetujui untuk Psu
3. Lahan untuk pertamanan minimal 20 % dari luas laan yang disetujui untuk PSU
4. Proporsi RTH minimal 15% dari luas lahan keseluruhan
Ketentuan Umum :
1. PERSYARATAN UMUM
• Lokasi PSU sesuai dengan Rencana Tapak yang telah disetujui Pemda
• Sesuai dengan dokumen perijinan dan spesifikasi teknis bangunan
2. PERSYARATAN TEKNIS
• Harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundnag-undangan terkait dengan pembangunan perumahan dan
permukiman
3. PERSYARATAN ADMINISTRASI
• Memiliki dokumen Rencana Tapak yang telah disetujui
• Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan ( Persetujuan Bangunan Gedung)
• Memiliki Ijin Penggunaan Bangunan ( Sertifat Laik Fungsi)
• Memiliki surat pelepasan hak atas tanah dari pengembang kepada pemerintah daerah
INDUSTRI/PERGUDANGAN Perda Kota Bekasi No.05 Tahun 2021 ttg Penyediaan dan Penyerahan PSU
RUMAH SUSUN
1. PSU yang harus disediakan minIMAL 40 % DARI SELURUH LUAS LAHAN
2. PSU yang disediakan harus sesuai dengan standar pelayanan minimum dan proyeksi jumlah penduduk
atau unit satuan ruamh susun yang direncanakan
PERTIMBANGAN TEKNIS PENGALIHAN LOKASI PSU
DI KOTA BEKASI
1. Sudah Diatur Dalam Peraturan Daerah nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyediaan dan
Penyerahan PSU dan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 74 Tahun 2021 tentang
Petunjuk Teknis Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum.
2. Ketentuan yang sudah diatur dalam Perda dan Perwal mengenai penentuan lokasi
pengalihan lokasi PSU baru sebatas pada lokasi TPU sementara untuk penentuan
lokasi PSU lainnya belum diatur lebih lanjut. Sehingga perlu dibuatkan pedoman
untuk penentuan pengalihan lokasi PSU yang lainnya.
3. Penyediaan Sarana di luar lokasi pembangunan yang masuk dalam perhitungan
Rencana Tapak meliputi :
a. Sarana pelayanan umum dan Pemerintahan
b. Sarana Pendidikan
c. Sarana Kesehatan
d. Sarana Peribadatan
e. Sarana Rekreasi dan Olah Raga
f. Sarana Pertamanan dan RTH.
4. Dalam penyediaan Sarana seperti tersebut bersifat partisipatif dari pengembang
terhadap penyediaan Sarana di Kota Bekasi berdasarkan hasil kajian teknis dari
Perangkat Daerah terkait dengan memperhitungkan nilai kewajiban terhadap nilai
partisipatif dengan terlebih dahulu dilakukan penilaian oleh juru nilai yang
ditunjuk oleh pengembangan atau Pemerintah Daerah.
BEBERAPA DAERAH YANG SUDAH MENGATUR
PENGALIHAN LOKASI PSU
1. DKI JAKARTA berdasarkan perda Prov DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2012 tentang PSU
(1) Dalam hal kewajiban penyediaan ruang atau lahan untuk prasarana, sarana dan
utilitas umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 secara nyata tidak
membutuhkan prasarana, sarana dan utilitas umum atau karena pertimbangan
keserasian lingkungan dan kawasan, maka kewajiban prasarana, sarana dan utilitas
umum dapat dipindahkan ke lokasi lain atau disebut relokasi di Daerah.
(2) Pengalihan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan
nilainya minimal sarna dengan prasarana, sarana dan utilitas umum yang menjadi
kewajiban Pihak Ketiga.
(3) Dalam hal pemindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mungkin
dilaksanakan, maka kewajiban prasarana, sarana dan utilitas umum yang hanya
berupa bangunan dapat dikonversi dalam bentuk uang dan/atau barang dengan nilai
yang sama dengan prasarana, sarana dan utilitas umum.
(4) Dana dan/atau barang hasil konversi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib
dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan prasarana, sarana dan utilitas umum.
(5) Pengalihan dan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Gubernur dan DPRD.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengalihan lokasi dan konversi dalam bentuk uang
atau barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diatur dengan
Peraturan Gubernur.
BEBERAPA DAERAH YANG SUDAH MENGATUR
PENGALIHAN LOKASI PSU
2. KOTA BATU (JAWA TIMUR) berdasarkan Perda Kota Batu Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Penyediaan, Penyerahan dan Pengelolaan PSU
(1) Dalam hal kewajiban penyediaan ruang atau lahan untuk prasarana, sarana dan
utilitas umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 secara nyata tidak
membutuhkan prasarana, sarana dan utilitas umum atau karena pertimbangan
keserasian lingkungan dan kawasan, maka kewajiban prasarana, sarana dan utilitas
umum dapat dipindahkan ke lokasi lain atau disebut relokasi di Daerah.
(2) Pengalihan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan
nilainya minimal sarna dengan prasarana, sarana dan utilitas umum yang menjadi
kewajiban Pihak Pengembang.
(3) Dalam hal pemindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mungkin
dilaksanakan, maka kewajiban prasarana, sarana dan utilitas umum yang hanya
berupa bangunan dapat dikonversi dalam bentuk uang dan/atau barang dengan nilai
yang sama dengan prasarana, sarana dan utilitas umum.
(4) Pengalihan lokasi dan konversi dalam bentuk uang atau barang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara musyawarah mufakat antara pemerintah
daerah dengan pengembang.
PERTIMBANGAN TEKNIS PENGALIHAN LOKASI PSU
DI KOTA BEKASI