TB Kab. Biak Numfor Tahun 2018 - 2022
TB Kab. Biak Numfor Tahun 2018 - 2022
2
Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Biak Numfor
VISI
“BIAK NUMFOR YANG RELIGIUS, BERKARAKTER DAN BERBUDAYA SEBAGAI SUMBU PERTUMBUHAN
YANG BERDAYA SAING MENUJU KESEJAHTERAAN DAN KEMANDIRIAN”
MISI :
1) Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan ekonomi kreatif dan
pemamfaatan potensi keunggulan daerah
2) Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing sumberdaya manusia menjadi yang terdepan di
papua
3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berwibawa, bersih, dan profesional, berorientasi
kepada pelayanan publik yang prima
4) Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan strategi yang berwawasan
lingkungan dan tata ruang
Letak Geografis Kab.Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor secara administrasi berada di wilayah administrasi Provinsi Papua
dan beribu kota Biak. Luas wilayah Kabupaten Biak Numfor 2.602 km2 daratan dan luas
wilayah perarian 19.591.63 Km2, dan 19 distrik/kecamatan.
Secara administrasi, wilayah Kabupaten Biak Numfor memiliki batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kabupaten Supiori, Samudera Pasifik
- Sebelah Timur: Samudera Pasifik
- Sebelah Selatan : Selat Yapen
- Sebelah Barat : Kabupaten Manokwari –Papua Barat
PETA PUSKESMAS KABUPATEN BIAK NUMFOR
U
Bondifuar
Warsa
Yawosi
AMPOMBUKOR KETERANGAN : PUSK.
Andey PERAWATAN
Korem PUSK. NON PERAWATAN
KAMERI YOMDORI
YENBURWO
Poiru
SUMBERKER
SARIBII YENDIDORI
RIDGE
MANDORI MARAUW
BOSNIK
PARAY WUNDI PASI
BIAK KOTA
Fasyankes Layanan TCM Kab. Biak Numfor
Puskesmas Biak Kota RSUD Biak
Fasyankes Rujukan Fasyankes Rujukan
TCM TCM
1. Puskesmas Pasi
2. Puskesmas Wundi
3. Puskesmas Kameri
1. Puskesmasn Sumberker
4. Puskesmas Yenburwo 2. Puskesmas Ridge
5. Puskesmas Saribi 3. Puskesmas Korem
6. Puskesmas Poiru 4. Puskesmas Andey
7. Puskesmas Mandori 5. Puskesmas Yomdori
6. Puskesmas Warsa
8. Puskesmas Pasi
7. Puskesmas Ampombukor
9. Puskesmas Yendidori
8. Puskesmas Yawosi
10. Puskesmas Bosnik 9. RS AU BIAK NUMFOR
11. Puskesmas Paray 10. KKP BIAK
12. Puskesmas Marauw 11. Poliklinik Denkesyah
13. RS Angkatan Laut dr. R Gandhi AT 12. Lapas Kelas II B Biak
14. Poliklinik Polres
Faskes Layanan TB
Puskesmas 21 17 4 16 1 9
RS 3 3 1 2 - 1
Klinik 4 - - - - -
Lapas 1 - - - - -
TOTAL 28 20 5 17 1 10
TB Tahun 2018 - 2022 di Kab. Biak Numfor
Case Cetection Rate TBC Tahun 2018 - 2022
Target CDR
1100
914 kasus
868
900 792
680
700
481 467
500
300
100
600 575
Sembuh
500
437 Pengobatan Lengkap
400 380
Gagal
300
286 265
Meninggal
200
133 155 Putus berobat (lost to follow up)
113
100
39
69 48 47 56 76 78 56 65
34 34 44 45 42
4 3 3 27 10 2 2 8 Tidak dievaluasi/pindah
0
2018 2019 2020 2021 2022
Treatment Coverage & Hasil akhir pengobatan TB RO Kab. Biak Numfor
Tahun 2018 – 2022
Treatment Coverage TB RO
100
80
60 51
40
40
20 20 23
20
0
2018 2019 2020 2021 2022
50
Hasil akhir pengobatan TBC RO
45 Sembuh
40 37
Lengkap
35
30 Gagal
25 Meninggal
20 Putus Berobat
15
15
10 12 Tidak dievaluasi/pindah
10
9 8 8 6
6 4 5 5 5 3 5 6 3 Lain-lain
5 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
0
2018 2019 2020 2021 2022
SPM dan terduga TBC Tahun 2022
Capaian SPM Terduga TBC
250% 211%
200%
150%
85%
81%
76%
68% 71%
100% 43%
39%
39%
39%
25%
22%
50% 20%
17%
15%
14%
14%5%5%3%0%0%0%0%0%0%0%0%0%
0%
6 1 35-44
35-44 52 52
8 6 25-34
25-34 58 85
15-24 67 66 6 14 15-24
5-14 24 23 02 5-14
0-4 21 22 01 0-4
Pasien TB SO dan TB RO Berdasarkan Suku Tahun
Tahun 2022
TB RO 2021
TB RO 2022
TB SO 2022
OAP OAP
86% 94%
Kolaborasi TBC HIV
Kabupaten 25%
Kabupaten 161 84%
Yawosi
Biak Kota 39 Target 70%
Yendidori 60%
Yendidori 22
Target kasus TBC yg Marauw 54%
RSU Biak 17
mengetahui status HIV Korem 53%
Korem 17 640 Ampombukor 31%
Marauw 15
Biak Kota 21%
Yawosi 8
7 Bosnik 19%
Sumberker
6 Paray 19%
Ampombukor
Bosnik 6 Pasi 18%
Paray 6 Warsa 17%
Ridge 6 Andey 15%
Warsa 4 Yenburwo 13% Persentase kasus TB yg
Pasien TB yg di Tes HIV atau 11% mengetahui status HIV
Pasi 2 Sumberker
status HIV pada saat pene-
Yomdori 2 gakan diagnosis TBC Ridge 9%
Andey 2 Yomdori 7%
RS AU Biak Numfor 1 Poiru 0%
Yenburwo 1 Saribi 0%
Lapas Kelas II B Biak 0 Mandori 0%
Poliklinik Polres 0 Kameri 0%
Poliklinik Denkesyah 0 Wundi 0%
KKP Biak 0 Bondifuar 0%
RS AL dr. R Gandhi AT 0 Lapas Kelas II B Biak 0%
Poiru 0 Poliklinik Polres 0%
Saribi 0 Poliklinik Denkesyah 0%
Mandori 0 KKP Biak 0%
Kameri 0 RS AU Biak Numfor 0%
Wundi 0 RS AL dr. R Gandhi AT 0%
Bondifuar 0 RSU Biak 0%
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
Kegiatan Investigasi Kontak (IK) & Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis
(TPT)
Kabupaten 161 Kabupaten 34
Biak Kota 44 RSU Biak 11
Korem 26 Yendidori 7
Yendidori 24 Paray 6
Ampombukor 17 Korem 5 Target 354
Paray 14 Biak Kota 4
Yawosi 11 Yawosi 1
Ridge 9 Lapas Kelas II B Biak 0
Poiru 3 Poliklinik Polres 0
Saribi 2 Poliklinik Denkesyah 0
Mandori 2 KKP Biak 0
Yenburwo 2 RS AU Biak Numfor 0
Pasi 2 Jumlah Kasus TBC yg di IK RS AL dr. R Gandhi AT 0
RS AU Biak Numfor 1 Poiru 0
Yomdori 1 Saribi 0 Kontak serumah & kelompok
risiko lain yg mendapatkan
Bondifuar 1 Mandori 0 TPT
Warsa 1 Kameri 0
Sumberker 1 Yenburwo 0
Lapas Kelas II B Biak 0 Pasi 0
Poliklinik Polres 0 Wundi 0
Poliklinik Denkesyah 0 Ampombukor 0
KKP Biak 0 Yomdori 0
RS AL dr. R Gandhi AT 0 Bondifuar 0
RSU Biak 0 Warsa 0
Kameri 0 Andey 0
Wundi 0 Marauw 0
Andey 0 Bosnik 0
Marauw 0 Sumberker 0
Bosnik 0 Ridge 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0 5 10 15 20 25 30 35 40
Upaya-Upaya yang telah dilaksanakan:
• Bimtek, OJT, Supervisi pada PJ.TB di 21 Fasyankes 3 RS dan 1 lapas 2 Klinik
• Sosialisasi, Penyuluhan, OJT, Screening TBC, Investigasi Kontak
• Penelusuran Kasus Mangkir
• Kelas TB (Penguatan pasien TBSO dan TBRO edukasi dan motivasi)
• Monitoring dan evaluasi Program TBC bagi PJ.Program TBC, Farmasi dan Lab.
• Sosialisasi, OJT dan membentuk Kader Peduli TBC/Detektif TBC di kampung-kampung
• Kunjungan Rumah kepada keluarga dan pasien TB SO dan TB RO bersama PJ TB
Faskes dan TAK RSU Biak
Tantangan P2 TBC Kab. Biak Numfor
• Pelaksanaan SPM TB belum optimal dilayanan
• Masih kurangnya keterlibatan lintas program, lintas sektor dan dukungan pemerintah terkait TB
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB dan stigma dimasyarakat terkait penyakit TB masih ada.
• Pemenuhan kebutuhan gizi pasien yang sedang menjalani pengobatan memerlukan dukungan dan perhatian khusus dari
pemerintah
• Pasien yang telah memulai pengobatan baik SO maupun RO banyak yang mangkir karena efek samping obat, tidak
mendapatkan dukungan keluarga, biaya tranport pasien kelayanan sehingga mengakibatkan pasien putus berobat
• Ketersediaan SDM yg terbatas di layanan.
• Peningkatan kapasitas SDM masih perlu ditingkatkan dalam hal kemampuan manajemen program untuk perencanaan
layanan, dan kemampuan teknis layanan.
• Dari segi anggaran harus menjadi perhatian, dan anggaran harus berkesinambungan sehingga bisa membiayai kegiatan-
kegiatan yang direncanakan untuk mendukung eliminasi TB tahun 2030
• Sumber anggaran lebih dominan tersedia dari donor, sedangkan dukungan dana dari PEMDA belum optimal
• Dibeberapa faskes sering terjadi pergantian / pindahnya PJ. Program ke faskes yang lain dan digantikan dengan PJ.
Program yang baru dan belum memahami program TB sehingga harus dilakukan pelatihan dan pengenalan program
memulai dari awal lagi.
• PJ. Program belum optimal melaksanakan skrening TB dan invetigasi kontak sehingga mengakibatkan tingkat penularan
TB dimasyarakat masih tinggi
• Ada beberapa faskes masih terkendala dengan jaringan internet / masih belum tersedia sehingga laporan mengalami
keterlabatan dan tidak dilaporkan secara real time
• TC belum optimal dari target 90%, TC tahun 2022 74%
• Keberhasilan pengobatan belum maksimal, Target 90%. SR Tahun 2022 32%
• TB RO semakin bertambah, Konfirmasi pasien TB Resisten Obat tahun 2022 sebanyak 51 kasus
• Pemberian TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis) pada kontak serumah dan kontak erat dengan pasien TBC
belum optimal
• Belum ada desentralisasi pasien TB RO ke PKM satelit
• Ketepatan pencatatan dan pelaporan TB kedalam SITB masih belum maksimal di beberapa PKM
• Faskes belum maksimal melakukan Screening TB secara aktif
• Penelusuran kasus TBC di RS belum maksimal
KESIMPULAN
Beban masalah yang besar (Jumlah kasus tinggi, cakupan rendah, resistensi,
komorbid)
Perubahan strategi yang lebih akseleratif
Perencanaan terpadu dan regulasi setiap jenjang untuk keberlangsungan
program eliminasi TB
Pelaksanaan Kegiatan PIS PK, Germas dan SPM merupakan suatu strategi
dalam mencapai target TB (global, regional maupun nasional) serta
mencapai Indonesia sehat
Gerakan TB memerlukan kemitraan multisektoral, mobilisasi sosial,
kemandirian masyarakat, sekaligus sinergitas peran pusat dan daerah
dalam percepatan eliminasi TBC
TERIMA KASIH
SOSIAL MEDIA
Instagram : @tbc.indonesia
Facebook : TBIndonesia
Twitter : @TBIndonesia
YouTube : TB Indonesia
Website Subdit TB :
tbindonesia.or.id