Anda di halaman 1dari 65

Keseimbangan cairan-

Komposisi cairan Tubuh


asam dan basa
CAIRAN TUBUH
. Larutan yang
Cairan Tubuh terdiri dari air dan
zat terlarut.

Elektrolit

Zat terlarut
Nonelektrolit/
molekul
Elektrolit merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan
menghantarkan arus listrik.

ion positif (kation)


ion negatif (anion)

 Kation utama dalam cairan


ekstraselular: Natrium (Na+)
 Kation utama dalam cairan
intraselular: Kalium (K+).

 Anion utama dalam cairan


ekstraselular: klorida (Cl-) dan
bikarbonat (HCO3-)
 Anion utama dalam cairan intraselular:
ion fosfat (HPO43-)
NON ELEKTROLIT

Zat terlarut yang tidak terurai dalam


larutan dan tidak bermutan listrik.

Non elektrolit : protein, urea, glukosa,


oksigen, karbon dioksida dan asam-
asam organik.

Zat lainnya termasuk penting kreatinin


dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN
Fungsi cairan bagi tubuh:

a. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan


temperatur tubuh

b. Transpor nutrien ke sel

c. Transpor hasil sisa metabolisme

d. Transpor hormon

e. Pelumas antar-organ

f. Penyekat dan peredam getaran

g. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem


kardiovaskuler.
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Intraselular
Cairan tubuh
(total body water,
(40%)
TBW) (60%) Interstitial
LK: 60% (15%)
Pr: 50% Ekstraselular
(20%)
Plasma
Darah (5%)
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 7
Komposisi Ion pd Cairan Tubuh

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 8
Jumlah volume cairan tubuh tergantung:
 kandungan lemak badan,
 usia

Lemak sangat sedikit menyimpan lemak pada


Pr > Lk
cairan

semakin tua usia semakin sedikit


kandungan airnya
Elektrolit (Kation & Anion)

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 10
KESEIMBANGAN CAIRAN
Keseimbangan cairan keseimbangan antara
intake (pemasukan) cairan dan output (pengeluaran)
cairan

Kebutuhan air normal setiap hari (bayi / seorang


dewasa sehat) : sekitar 1500 ml/m2 luas permukaan
badan atau sekitar 1.800-2.500 ml/hari.

Pemasukan cairan:
 Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman
 1.000 ml dari makanan
1. Ginjal
Dalam bentuk urine P
Produksi urine : 1 ml/kg/jam
E
Pada orang dewasa produksi urine sekitar 1500 ml/hari.
N
G
E
2. Kulit L
Hilangnya cairan melalui kulit : Isensible Water Loss U
(IWL), yaitu sekitar 15-20 ml/24 jam.
A
R
A
N
3. Paru-paru
Paru-paru menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hari.
C
A
4. Gastrointestinal I
Melalui feses setiap hari sekitar 100-200 ml. R
Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15 A
cc/kg BB/24 jam, N
dengan kenaikan 10% dari IWL pada setiap kenaikan
suhu 1 derajat celsius.
Pengaturan Keseimbangan
Cairan & Elektrolit
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel
* Asupan cairan
* Peranan Ginjal
* Pengontrolan tekanan darah
- Hormon Atriopeptin (Atrial Natriuretic peptide)
* Pengontrolan keseimbangan garam
- Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
2. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel
* Perubahan osmolaritas di nefron
* Peranan Vasopresin

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 13
Perubahan Cairan Tubuh
1. Perubahan volume
– Defisit volume
– Kelebihan volume
2. Perubahan konsentrasi
– Hiponatremia
– Hipernatremia
– Hipokalemia
– Hiperkalemia
3. Perubahan komposisi
– Asidosis respiratorik
– Alkalosis respiratorik
– Asidosis metabolik
DEFISIT
VOLUME DEHIDRASI
Suatu keadaan penurunan total
air di dalam tubuh karena
Dehidrasi sering
hilangnya cairan secara
dikategorikan sesuai dengan
patologis, asupan air tidak
kadar konsentrasi serum
adekuat atau kombinasi
dari natrium :
keduanya.
 Isonatremik (130-150
mEq/L)
Pada dehidrasi terjadi
Hiponatremik (<139 mEq/L)
keseimbangan negatif cairan
 Hipernatremik (>150
tubuh akibat penurunan asupan
mEq/L).
cairan dan meningkatnya jumlah
air yang keluar (lewat ginjal,
Dehidrasi isonatremik (80%),
saluran cerna atau insensible
Dehidrasi hipernatremik atau
water loss/IWL) atau karena
hiponatremik (5-10%)
adanya perpindahan cairan
dalam tubuh.
PEDOMAN DEHIDRASI WHO
DERAJAT DEHIDRASI
Perpindahan Cairan & Elektrolit
1. Difusi
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi
tinggi ke tekanan/konsentrasi rendah
2. Osmosis
perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut
rendah ke konsentrasi zat terlarut tinggi
osmolaritas: ukuran konsentrasi suatu larutan
- isotonus  konsentrasi larutan = plasma darah
3. Transport aktif
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi
rendah ke konsntrasi tinggi dgn menggunakan
energi
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 19
Tekanan Cairan
1. Tekanan osmotik & onkotik
Tekanan osmotik: tekanan untuk mencegah
aliran osmotik cairan
Tekanan onkotik: gaya tarik s/ koloid agar air
tetap berada dalam plasma darah di
intravaskular
2. Tekanan hidrostatik ( filtration force)
tekanan yang digunakan oleh air dalam sistem
tertutup

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 20
Perpindahan cairan di kapiler

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 21
Selektivitas Permeabilitas Membran
 Membran sel
 lipid bilayer

 Permeabilitas membran sel bersifat selektif


terhadap: ion (kanal ion), air (aquaporin)

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 22
PENGATURAN VOLUME
CAIRAN EKSTRASEL

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 23
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 24
Peranan ginjal

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 25
Filtrasi, Reabsorpsi, Sekresi &
Ekskresi di Nefron

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 26
Respons thd Peningkatan Tekanan Darah

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 27
Respons thd Penurunan Tekanan Darah

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 28
Peranan Atriopeptin

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 29
Peranan Renin-Angiotensin-Aldosteron

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 30
Respons thd Asupan Garam

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 31
PENGATURAN OSMOLARITAS
CAIRAN EKSTRASEL

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 32
Perubahan osmolaritas di Nefron

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 33
Peranan Vasopresin

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 34
Mekanisme Kerja Vasopresin/ADH

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 35
Pengaturan Neuroendokrin
dalam Keseimbangan Cairan
1. Sistem saraf
Reseptor
- Baroreseptor di arkus aorta & sinus karotis
- Reseptor regang tekanan rendah di thorak
Sistem saraf simpatis
2. Sistem endokrin
- Angiotensin II   reabsorpsi Na
- Aldosteron   reabsorpsi Na
- Antidiuretic hormone (ADH)   reabsorpsi air
- Atrial natriuretic peptide (ANP/atriopeptin)   ekskresi

Na & air faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 36


Perubahan Volume & Osmolaritas Cairan

37
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keseimbangan Cairan & Elektrolit

 Umur
 Suhu lingkungan
 Diet
 Stres
 Penyakit

38
Keseimbangan Asam & Basa
 Keseimbangan asam-basa  pengaturan
konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuh
 Ion H+ sbg hasil dari metabolisme:
C6H12O6 + O2  CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-

 [H+] dlm plasma  pH plasma darah = 7,4


 Sistem dapar (buffer) menghambat
perubahan pH yang besar jika ada
penambahan asam atau basa

39
Acid-Base Balance
 Normal pH of body fluids
– Arterial blood is 7.4
– Venous blood and interstitial fluid is 7.35
– Intracellular fluid is 7.0
 Alkalosis or alkalemia – arterial blood pH
rises above 7.45
 Acidosis or acidemia – arterial pH drops
below 7.35

40
Sources of Hydrogen Ions
 Most hydrogen ions originate from cellular
metabolism
– Breakdown of phosphorus-containing
PROTEINS releases phosphoric acid into the
ECF
– Anaerobic respiration of GLUCOSE produces
lactic acid
– FAT metabolism yields organic acids and
ketone bodies
– Transporting carbon dioxide as bicarbonate
releases hydrogen ions 41
42
Sistem Dapar
1. Asam karbonat:Bikarbonat
 sistem dapar di CES untuk asam non-
karbonat
2. Protein
 sistem dapar di CIS & CES
3. Hemoglobin
 sistem dapar di eritrosit untuk asam karbonat
4. Phosphat
 sistem dapar di ginjal dan CIS

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 43
Keseimbangan ion H+

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 44
The Lung Regulation
 Normal, unassisted breathing:
– An increase in arterial PCO2 acts through the
respiratory centre to increase the rate of
pulmonary ventilation
– A decrease in arterial PCO2 reduces the rate
of ventilation

 Assisted breathing:
– A respirator is used to assist breathing by
expelling CO2, thus reducing PCO2 in blood
45
The Lung Regulation

 When hypercapnia or rising plasma H+


occurs:
– Deeper and more rapid breathing expels more
carbon dioxide
– Hydrogen ion concentration is reduced
 Alkalosis causes slower, more shallow
breathing, causing H+ to increase

46
47
Regulasi Pernapasan dlm
Keseimbangan Asam-Basa

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 48
Regulasi Pernapasan dlm
Keseimbangan Asam-Basa
 Kadar CO2 meningkatpH menurun(asam)
 Kadar CO2 menurunpH meningkat(basa)
 Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor
yg kemudian akan mempengaruhi pusat
pernapasan
 hipoventilasi meningkatkan kadar CO2
dlm darah
 hiperventilasi menurunkan kadar CO2
dlm darah
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 49
The Renal Regulation
 Buffer kimia dapat mengikat kelebihan
asam atau basa, tetapi tidak dapat
menghilangkannya dari tubuh
 Paru-paru dapat menghilangkan asam
karbonat dengan menghilangkan karbon
dioksida
 Hanya ginjal yang dapat membersihkan
tubuh dari asam metabolik (fosfat, asam
urat, dan asam laktat dan keton) dan
mencegah asidosis metabolik. 50
The Renal Regulation
 Mekanisme ginjal yang paling penting untuk
mengatur keseimbangan asam-basa
adalah:
– Menyimpan (menyerap kembali) atau menghasilkan
ion bikarbonat baru
– Mengeluarkan ion bikarbonat
 Kehilangan ion bikarbonat sama dengan
memperoleh ion hidrogen; menyerap
kembali ion bikarbonat sama dengan
kehilangan ion hidrogen 51
52
Reabsorption of Bicarbonate

53
Hydrogen Ion Excretion

54
Regulasi Ginjal dlm
Keseimbangan Asam-Basa
 Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi
HCO3- ke CES menyebabkan pH ekstrasel
meningkat
 HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi
 Laju sekresi H+ meningkat akibat
penurunan pH cairan tubuh atau
peningkatan kadar aldosteron
 Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 55
Mekanisme Regulasi
Keseimbangan Asam-Basa

 Sistem dapar hanya mengatasi


ketidakseimbangan asam-basa sementara
 Ginjal: meregulasi keseimbangan ion H+ 
dengan menghilangkan ketidakseimbangan kadar
H+ secara lambat; terdapat sistem dapar fosfat &
amonia
 Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan
kadar H+ dalam darah & mempertahankan
kadarnya sampai ginjal menhilangkan
ketidakseimbangan tersebut

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 56
Gangguan Keseimbangan
Asam-Basa
1. Asidosis respiratori
hipoventilasi  retensi CO2 H2CO3H+
2. Alkalosis respiratori
hiperventilasi CO2 banyak yg hilang H2CO3 
 H+ 
3. Asidosis metabolik
Diare, DM HCO3-  CO2   H+
4. Alkalosis metabolik
muntah,diuretic,antasid  H+  HCO3- PCO2

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 57
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 58
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 59
Kompensasi Sistem Pernafasan
terhadap Asidosis Metabolik

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 60
Kompensasi Ginjal terhadap
Asidosis Respiratorik

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 61
Nomogram Davenport

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 62
INTERPRETASI AGD
Lihat pH darah

pH < 7,35 pH > 7,45

ASIDOSIS ALKALOSIS

Lihat pCO2 Lihat HCO3-

≤ 40mmHg > 40 mmHg ≤ 24 mM > 24 mM

METABOLIK RESPIRATORIK RESPIRATORIK METABOLIK

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 63
TERKOMPENSASI atau TIDAK?
 Jika asidosis respiratorik dgn HCO3- > 24 mM 
terkompensasi
 Jika asidosis metabolik dgn pCO2 < 40 mmHg 
terkompensasi
 Jika alkalosis respiratorik dgn HCO3- < 24 mM 
terkompensasi
 Jika alkalosis metabolik dgn pCO2 > 40 mmHg 
terkompensasi

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 64
LATIHAN
Asidosis metabolik
 pH 7.32, PCO2 40, HCO3 19 terkompensasi

 pH 7.55, PCO2 20, HCO3 22 Alkalosis respiratorik


terkompensasi

 pH 7.55, PCO2 37, HCO3 30 Alkalosis metabolik


tdk terkompensasi

 pH 7.49, PCO2 35, HCO3 29 Alkalosis metabolik


tdk terkompensasi
 pH 7.30, PCO2 50, HCO3 29 Asidosis respiratorik
terkompensasi
 pH 7.46, PCO2 53, HCO3 30 Alkalosis metabolik
terkompensasi
 pH 7.40, PCO2 38, HCO3 26 normal

 pH 7.46, PCO2 32, HCO3 20 Alkalosis respiratorik


terkompensasi
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 65

Anda mungkin juga menyukai