Anda di halaman 1dari 20

Angiotensin Converting Enzyme (ACE)

Inhibitors

Arif Santoso S.Farm, Apt.


Farmasi Klinik
Introduction
• Sistem renin-angiotensin-aldosteron berperan
dalam mengatur TD arteri baik jangka pendek
maupun jangka panjang

• Konsentrasi angiotensin II dalam plasma


secara akut akan meningkatan TD, bahkan 40 x
lebih poten daripada Norepinefrin
Introduction
• Angiotensin II meningkatkan TD arteri :
1. Langsung  memacu kontraksi jantung
2. Tidak langsung  meningkatkan heart rate

• Peningkatan TD arteri yg cepat memacu baroreceptor


reflex  menurunkan aktivitas S.simpatis dan
meningkatkan aktivitas S.parasimpatis (vagal tone)

• Kondisi fisiologis mempengaruhi angiotensin II


Peningkatan tahanan perifer ... ?
• Angiotensin II increases total peripheral resistance
(TPR) via direct and indirect effects on blood
vessels

– Vasokonstriksi secara langsung


– Meningkatkan transmisi norepinefrin dari
perifer
– Mempengaruhi syaraf simpatis
– Pelepasan katekolamin dari medula adrenal
Perubahan fungsi renal …?
• Perubahan hemodinamik pada renal
• Pelepasan aldosteron dari korteks adrenal
• Meningkatkan reabsorpsi Na
History of ACE Inhibitors
• Sejak tahun 1977, 1st ACEI : Captopril
ditemukan oleh Ondetti dan Cushman 
terapi gagal jantung yang kemudian
berkembang pada penanganan terapi lainnya

• Sebagian besar ACEI merupakan prodrug


dengan banyak gugus yang mengandung ester
Klasifikasi
• Many ACE inhibitors have been synthesized
• These drugs can be classified into three broad groups
based on chemical structure
– sulfhydryl-containing ACE inhibitors structurally related to
captopril (e.g., fentiapril, pivalopril, zofenopril, alacepril)

– dicarboxyl-containing ACE inhibitors structurally related to


enalapril (e.g., lisinopril, benazepril, quinapril, moexipril,
ramipril, trandolapril, spirapril, perindopril, pentopril, cilazapril)

– phosphorus-containing ACE inhibitors structurally related to


fosinopril
Classification
• In general, ACE inhibitors differ with regard to
three properties :

 Potensi
 Bentuk aktif obat (prodrugs/ bukan)
 Farmakokinetik (ADME)
Pharmacological actions

• Menurunkan produksi angiotensin II melalui


jalur ACE
• Mencegah degradasi bradikinin
• Memproduksi angiotensin II diluar jalur ACE
pada longterm terapi ACEI  angiotensin
escape
Therapeutic Uses
• Efektivitas ACEI nampak pd longterm terapi

Indikasi :
• Hypertension
• Left Ventricle Systolic Dysfunction (LVSD)
• Acute myocardial infarction
• Chronic renal failure
• Stroke
ACEI : indication and dosage
Drug Approved Daily dose (mg) Daily dose (mg) for
indication for hypertension HF

Captopril HTN, HF, DM neph 12.5 – 100 (2-3) 18.75-150 (3)

Benazepril HTN 20 – 40 (1)

Enalapril HTN, HF 5 – 40 (1-2) 5 – 40 (2)

Fosinopril HTN, HF 10 – 40 (1) 10 – 40 (1)

Lisinopril HTN, HF 2.5 – 40 (1) 5 – 20 (1)

Perindopril HTN 2 – 16 (1)

Quinapril HTN, HF 5 – 80 (1) 10 – 40 (1-2)

Ramipril HTN, HF, 2.5 – 20 (1) 10 (2)

Trandolapril HTN, HF 1 – 8 (1) 1 – 4 (1)


Adverse Reaction
• Hypotension
• Cough
• Hyperkalemia
• Acute renal failure
• embriopathic potential
• Proteinuria
• Angioedema
• Dysgeusia
Angiotensin-II Receptor Blockers
(ARBs)
Indication
• Digunakan pada pasien yg tidak bisa
memperoleh ACEI (KI, ESO)
• Tidak ada efek angiotensin escape
• Jalur vasodilatasi bradikinin tidak teraktivasi
• Mekanisme : memblok reseptor AT1
ARBs: Indication and dosage
Drug Indication Daily dose (mg)

Candesartan HTN 2 – 32 (1)

Eprosartan HTN 400 – 800 (1)

Irbesartan HTN, DM neph 75 – 300 (1)

Losartan HTN, DM neph 25 – 100 (1)

Olmesartan HTN 10 – 40 (1)

Telmisartan HTN 20 – 80 (1)

Valsartan HTN, HF 80 – 320 (1)


Next meeting ...
Vasodilator agents

Anda mungkin juga menyukai