Anda di halaman 1dari 27

SIRAH NABI 5

PERANG KHANDAQ DAN BEBERAPA PERISTIWA


LAINNYA

Alwi Alatas
KISAH SALMAN

Salman al-Farisi merupakan seorang pemuda Persia beragama


Majusi.
Ia kemudian masuk Kristen, lari dari kaumnya, dan beberapa kali
berpindah gereja.
Pendeta terakhir menyarankannya mencari Nabi akhir zaman.
Dalam pencariannya, ia ditawan dan dijual sebagai budak,
sehingga akhirnya tinggal di Yastrib sebagai budak seorang
Yahudi.
Ia membuktikan tanda-tanda kenabian dan masuk Islam,
kemudian dibantu oleh Nabi untuk memerdekakan diri.
Salman ikut berpartisipasi dalam Perang Khandaq dan menjadi
orang yang mengusulkan strategi parit.
PERANG
KHANDAQ
LATAR BELAKANG

Dikenal sebagai Perang Khandaq (parit) atau Ahdzab


(sekutu)

Pemimpin Bani Nadhir yang tinggal di Khaibar


membujuk Quraisy Makkah dan Bani Ghatafan untuk
menyerang Madinah. (12/6)

Mereka pun sepakat untuk menyerang. Total ada


10.000 pasukan gabungan dari berbagai suku Arab
(Ahdzab).
STRATEGI

Nabi mengetahui rencana musuh


dan bermusyawarah dengan para
Sahabat.
Salman mengusulkan strategi
pertahanan dengan membuat
parit, strategi Persia yang belum
dikenal masyarakat Arab.
Maka mulailah dibuat parit di
Utara Madinah sebelum
kedatangan musuh.
GAMBARAN KEADAAN

‫ار‬
ُ ‫ص‬َ ‫ت اَأْل ْب‬ ْ ‫ُم َوِإ ْذ َزا َغ‬ْ ‫ل مِنك‬ َ ‫س َف‬ ْ ‫ِن َأ‬
ْ ‫ُم َوم‬ْ ‫جاُؤ وكُم ّمِن َف ْوقِك‬
َ ‫ِإ ْذ‬
‫ه الظ ُّ ُنونَا‬ِ َّ‫ون بِالل‬َ ‫ح َناج َِر َوتَظ ُُّن‬ ْ ‫ُوب‬
َ ‫ال‬ ُ ‫ال ُقل‬ ْ ِ‫َوبَلَ َغت‬
ً‫شدِيدا‬ َ ً ‫ون َو ُز ْلزِلُوا ز ِْل َزاال‬
َ ‫مْؤ م ُِن‬ ْ ‫ِي‬
ُ ‫ال‬ َ ‫ِك ْاب ُتل‬
َ ‫ه َنال‬
ُ

(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari


bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan
hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu
menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam
purbasangka. Disitulah diuji orang-orang mukmin dan
digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.
(QS 33: 10-11)
SITUASI YANG BERAT

Musuh berjumlah 10.000 orang,


melebihi jumlah Muslim
Madinah.
Musuh berasal dari berbagai
kabilah Arab (Sekutu – Ahdzab)
Ketika itu di Madinah sedang
kekurangan makanan.
Masih banyaknya orang-orang
munafik.
Adanya pengkhianatan Yahudi
Bani Quraidzah.
PERBEDAAN MUKMIN DAN
MUNAFIK

‫ُه ِإاَّل‬ ُ ‫ض َّم ا َو َع َدنَا اللَّ ُه َو َر‬


ُ ‫س ول‬ َ ‫م َن اف ُِق ونَ َو الَّذ‬
ٌ ‫ِين فِي قُلُوبِهِم َّم َر‬ ْ ‫ول‬
ُ ‫ال‬ ُ ‫َوِإ ْذ يَ ُق‬
ً ‫ُغ ُر ورا‬
Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang
berpenyakit dalam hatinya berkata :"Allah dan Rasul-Nya tidak
menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya". (QS 33: 12)

َ ‫ص َد‬
‫ق اللَّ ُه‬ َ ‫ُه َو‬ ُ ‫ه َذا َم ا َو َع َدنَا اللَّ ُه َو َر‬
ُ ‫س ول‬ َ ‫اب َق الُوا‬ ْ ‫مْؤ م ُِنونَ اَأْل‬
َ ‫ح َز‬ ْ ‫م ا َرَأى‬
ُ ‫ال‬ َّ َ‫َو ل‬
ً ‫س لِيما‬ْ َ‫يم اناً َوت‬َ ‫م ِإاَّل ِإ‬ْ ‫ه‬ُ ‫اد‬
َ ‫ُه َو َم ا َز‬
ُ ‫سول‬ ُ ‫َو َر‬
Dan tatkala orang-orang mu'min melihat golongan-golongan yang
bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-
Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang
demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan
ketundukan. (QS 33: 22)
SAAT MENGGALI PARIT

Nabi membaca syair: Ya Allah tiada kehidupan kecuali kehidupan akhirat, maka
ampunilah orang-orang Muhajirin dan Anshar. (15/6)

Para sahabat lapar, Nabi lebih lapar.


Jabir mengundang Nabi secara diam-diam untuk makan. Nabi mengajak semua
penggali parit (300/ 1000 orang) untuk makan, dan makanan tak habis. (23/6)

Ada batu yang tak mau pecah di dalam parit. Nabi memukulnya hingga pecah,
dan pada saat yang sama diperlihatkan oleh Allah kunci-kunci Kerajaan Syam,
Persia, dan Yaman.
PASUKAN MUSUH TIBA

Pasukan Quraisy dan Ghatafan tiba, tapi


tertahan oleh parit.
Mereka mengepung Madinah dan membuat
Nabi dan para sahabat sempat terlewat solat
Ashar, bahkan sempat terpaksa menggabungkan
solat Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya.
Hanya terjadi perang panah dan sedikit korban
selama pengepungan.
Ali memenangkan perang tanding melawan
‘Amr b. Abdu Wud.
PENGKHIANATAN QURAIDZAH

Huyay b. Akhtab mendatangi Bani Quraidzah


secara diam-diam dan membujuknya untuk
membantu pasukan sekutu.
Ka’ab b. Asad, pemimpin Quraidzah,
awalnya menolak, tetapi kemudian bersedia
mendukung. Maka batal perjanjian dengan
Nabi.
Mereka menjual bahan makanan dan senjata
pada pasukan sekutu sehingga 20 unta, tetapi
ketahuan dan jatuh ke tangan Nabi.
Ada Yahudi Bani Quraidzah mengintai tempat berkumpulnya
Muslimah dan anak-anak di rumah Hasan b. Tsabit.

Bibi Nabi, Sofiah b. Abdul Muthalib, memukulnya hingga


mati.

Saat mendengar kabar pengkhianatan Quraidzah, Nabi


memerintahkan Saad b. Muadz, Saad b. Ubadah, dan beberapa
lainnya untuk memastikan. Mereka ke tempat Bani Quraidzah
dan mendapati sikap mereka sudah berubah, kemudian
melaporkannya kepada Nabi.

Lewat bantuan Nu’aim b. Mas’ud al-Asyja’i, Nabi berhasil


memecah persekutuan pasukan Ahdzab dan Bani Quraidzah.
AKHIR PERANG KHANDAQ

Musuh mengepung Madinah selama sekitar sebulan


(Syawal-Dzulqa’dah 5 H). (6/11)

Akhirnya mereka frustrasi karena perpecahan dengan


Bani Quraidzah dan bencana angin kencang di kemah-
kemah mereka.
Nabi mengutus Hudzaifah untuk mengintai musuh di
malam hari.
Pasukan Ahdzab akhirnya meninggalkan Madinah.
YAUM BANI
QURAIDZAH
PERINTAH PERANG

Jibril, “Apakah kamu telah meletakkan senjata? Sungguh para


malaikat belum meletakkan senjatanya, dan kepulanganmu ini
tidak lain kecuali untuk mengejar musuh. Allah
memerintahkanmu untuk berangkat ke Bani Quraidzah ….”
Nabi, “Barangsiapa yang mendengar lagi taat, maka janganlah
solat ashar kecuali di perkampungan bani Quraidzah.”
PENGEPUNGAN

Pasukan Muslim
mengepung benteng
Quraidzah selama 15-25
hari.

Jumlah pasukan 3000 dan


30-an berkuda.

Ali membawa bendera.


KEKALAHAN QURAIDZAH

Kaab b. Asad mengajukan tiga pilihan pada kaumnya:


masuk Islam, membunuh anak dan istri kemudian
berperang, atau menyerang pada hari sabtu. Kaumnya
menolak semua pilihan.

Bani Quraidzah akhirnya menyerah tanpa syarat.


KISAH ABU LUBABAH

Abu Lubabah al-Ansari diizinkan untuk menemui Bani


Quraidzah.
Ia khilaf memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan
dibunuh (disebabkan pengkhianatan mereka).
Ia pun menyesal dan mengikat dirinya di tiang Masjid Nabawi
sebagai bentuk taubat. (78/6)
KEPUTUSAN SAAD

Saad b. Muadz diminta menjadi hakim yang


memutuskan perkara.

Ia memetuskan semua lelaki dewasa dihukum mati


(400-700 orang), perempuan dan anak-anak dijual
sebagai budak, dan harta benda mereka menjadi
pampasan perang.

Mereka dieksekusi di dekat pasar Madinah.


WAFAT SAAD B. MUADZ

Saad b. Muadz wafat tak lama setelah vonis atas


Bani Quraidzah. (99/6)

100/6
TERBUNUHNYA ABU RAFI’

Namanya adalah Sallam b. Abi al-Huqaiq, seorang


tokoh Yahudi. Ia termasuk inisiator Perang Ahdzab.
Beberapa orang Khazraj minta izin untuk
membunuhnya.
Berangkat 5 orang ke Khaibar dipimpin oleh Abdullah
b. ‘Atik.
Ibn ‘Atik berhasil membunuh Abu Rafi’.

127/6
PASUKAN MUHAMMAD B.
MASLAMAH & KISAH TSUMAMAH

Pada Muharram 6 H, Muhammad b. Maslamah dan 30


pasukan berkuda menyerang pemukiman Bani Bakr di
al-Qartha’. Mereka mendapat banyak ghanimah.

Saat kembali ke Madinah, Tsumamah b. Atsal al-


Hanafy ikut menyusup ke Madinah untuk membunuh
Nabi, tapi ketahuan, ditangkap, dan diikat di Masjid.

Tsumamah kemudian masuk Islam. Ia menahan gandum


Yamamah dari orang Quraisy, sampai ada izin Nabi.
PERANG BANI MUSHTALIQ/
MURAISYI’

Perang ini terjadi pada tahun ke-5 atau 6 H, antara kaum


Muslimin dengan Bani Mushtaliq yang dipimpin oleh al-Harits
b. bi Dhirar.

Musuh kalah dan kaum wanita serta anak-anak mereka


tertawan, termasuk Juwairiyah b. al-Harits yang kemudian
dinikahi oleh Nabi saw.
SIKAP IBN UBAY

Di Muraisyi’ ada perselisihan antara seorang Muhajirin dan


Anshar karena masalah air, tapi disudahi oleh Nabi.

Abdullah b. Ubay marah dan berkata, “Gemukkan


anjingmu, pastilah ia akan memakan diri kamu sendiri.
Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah pastilah orang-
orang yang lebih kuat akan mengusir orang-orang yang
lemah.”

Ia kemudian ditahan oleh anaknya sendiri sampai ada izin


nabi untuk ia masuk Medinah.
HADITS AL-IFK

Aisyah yang ikut Nabi dalam perang tertinggal rombongan saat


mencari kalungnya yang jatuh.

Ia kemudian dibawa kembali ke Madinah oleh shafwan b.


Mu’aththal yang berada di belakang pasukan.

Tersebar berita boleh oleh kaum Munafik ttg perselingkuhan


Aisyah dengan Shafwan. Aisyah menangis saat mendengar isu itu.

Allah membebaskan Aisyah dari tuduhan itu melalui Surat al-Nur


Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi
kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang
mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya

Anda mungkin juga menyukai